× Cat ×
Dimata Jihyo, ada dua tipe manusia. Yang pertama adalah tipe anjing yang penurut dan setia. Tipe ini untuk orang-orang yang sangat patuh dan mencintai kedamaian.
Sementara tipe yang kedua adalah tipe kucing yang membangkang dan tak tahu diri. Tipe ini untuk orang yang selalu seenaknya dan tak patuh aturan.
Dan dari kedua tipe itu, Jihyo mendapati tipe yang kedua—hanya saja ini lebih menyebalkan daripada tipe kucing-kucing yang lainnya—dia adalah Min Yoongi. Duda beranak dua yang baru saja pindah dari Daegu dan kini tinggal di sebelah rumahnya.
Hanya karena insiden saat dirinya tak sengaja menyiram tubuh Yoongi saat sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya, ia kini berakhir menjadi pengasuh kedua anaknya. Mereka adalah Minie dan Ugie—untung saja kedua buntalan itu sangat imut dan lucu, tidak seperti ayahnya, jadi Jihyo senang saja mengurus mereka.
"Daddy, Ugie pengen potong rambut. Rambut Ugie sudah panjang, Ugie tidak mau diejek mirip perempuan!" rajuk Ugie, bocah itu mengangkat rambutnya tinggi-tinggi, hingga mengundang kikikan gemas dari Jihyo.
Minnie yang sedang makan juga ikut menimpali, "Minnie juga ingin membeli krayon. Minnie ingin menggambar Minnie, Ugie, Daddy dan Jihyonnie. Bolehkan?"
Yoongi hanya mengangguk, sementara mulutnya masih sibuk mengunyah. "Boleh, nanti malam kita pergi sembari belanja mingguan."
"Tapi Ugie ingin pergi bersama Jihyonnie!"
"Minnie juga! Jihyonnie ikut ya?" Kedua buntalan itu menatap Jihyo penuh harap. Sementara gadis itu melemparkan pandang ke arah Yoongi seolah meminta persetujuan.
"Kau ikut saja, nanti bantu aku membawa barang belanjaan." Senyum Jihyo mendadak luntur, selalu seperti itu. Min Yoongi, tidak pernah sekalipun mengajaknya tanpa suatu alasan, padahal tinggal bilang 'kau boleh ikut' saja itu sudah cukup untuk menyenangkan hatinya.
"Baik, Tuan Min. Lagipula aku akan tetap membantumu tanpa kau minta!" sahut Jihyo setelah kedua buntalan itu pergi ke lantai atas untuk kembali bermain.
Jihyo tengah membereskan meja makan mereka saat Yoongi tiba-tiba saja menyalakan sebuah lagu. Jihyo mengendik tak peduli, lalu membawa piring kotor untuk dicuci.
Tangannya baru saja akan mulai membilas piring kotor itu, namun Yoongi tiba-tiba saja mencekalnya hingga tubuh Jihyo berbalik ke arahnya. Yoongi tersenyum, ia merapihkan rambut Jihyo yang menjuntai ke belakang telinga sementara Jihyo sudah membeku. "Bagaimana, apa kau sudah memikirkan jawaban untuk pengakuanku?"
Jihyo mengerjap bingung, "N-nde?"
"Aku sangat egois jika menyangkut perasaan. Lagipula ini bukan hanya untukku, Ugie dan Minnie juga sangat menyukaimu. Jadi sampai kapan aku harus menunggu?"
Jihyo terdiam. Ia melupakan satu hal, kalau hal yang paling menyebalkan disini bukanlah sikap Yoongi, justru hal yang paling konyolnya adalah dia yang telah terjebak oleh pesona duda anak dua ini. Entah sejak kapan, mungkin sejak lelaki ini memperkenalkannya pada dua buntalan kesayangannya atau justru sejak ia ikut tinggal di sini karena rumahnya yang sedang diperbaiki. Jihyo tidak ingat.
"Uh—emm ... Itu—"
Yoongi semakin mengeratkan genggamannya pada pinggang Jihyo. "Jawab, lady."
Yoongi semakin mendekatkan wajahnya, dan dengan kurang ajarnya ia malah meniupi leher dan telinga Jihyo. "Atau aku perlu menciumu dulu supaya kau mau menjawabku, hm?"
Jihyo menggeleng, tidak, namun aksi Yoongi malah sebaliknya. Ia membungkam bibir Jihyo dengan bibirnya. Memberinya lumatan lembut hingga merambat ke pipi dan rahang. Jihyo yang berontakpun malah jadi melenguh.
Sial, ia melupakan fakta terkuat seputar kucing. Kalau kucing itu sangat mesum. Dan Min Yoongi, adalah kucing termesum yang pernah ditemuinya.
Bodo amat,
Yoongi itu pokoknya
Kucingnya para army :")
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top