27 - Catatan Sebelum Tidur
Masalahnya adalah, dia tersenyum
*
Jadi, aku menulis ini ketika sudah malam dan lima menit lagi adalah jadwal tidur malamku--setelah mengerjakan tugas-tugas rumah.
Aku ... bahagia? Pokoknya, tadi pagi kami sempat mengobrol sebentar. Setelah insiden kepala agak benjol karena terantuk kursi, tanpa sengaja kami berpandangan.
Seperti epigraf di atas, masalahnya adalah dia tersenyum dan aku sesegera mungkin menahan umpatanku keluar karena, kami kaum adam harus terlihat keren dalam segala situasi--salting tidak ada di dalam kamus kami. Sebisa mungkin, kami harus tsundere.
Namun, sesuai judul, akan kudeskripsikan bagaimana senyumnya pagi ini.
Bibirnya yang tipis itu melengkung indah seperti bulan sabit yang menggantung indah di kelamnya malam, tersenyum pada bintang-bintang yang berpendar mengalah agar cantiknya bulan sabit bisa menerangi manusia-manusia di Bumi.
Ia mengenaliku, dan berterimakasih karena membantunya di perpustakaan kemarin. Entah kenapa, hari ini, perbincangan kami terasa lebih lama dan suaranya bergemerincing di dalam telingaku seperti lonceng, merdu dan riang gembira, aku merasa bahwa mendung seperti tersingkap dari langit biru karena suara tawanya, yang mungkin menggelegar hingga awan mendung juga memutuskan untuk mengalah. Terkadang ia menertawai dirinya sendiri yang pendek, dan suara cekikikannya terdengar bertabuh di dalam kepalaku, memberikan oda-oda pada matahari yang mulai naik--suara tawanya memanggil matahari!
Seiring rasanya tubuhku yang menghangat, aku dapat melihat bola matanya, yang menyedotku dan membuatku mengalah pada supernova yang ia timbulkan karena ia ... memesona.
Dan aku masih harus berakting sebagai gunung es kokoh yang tak mempan dengan sinar matahari yang ia miliki--meski begitu, aku tetap tersenyum. Kami turun bersama-sama dan saling melempar senyum lagi, lalu berpisah di koridor. Setelah mendengarkan lonceng, tabuhan genderang dan oda, serta tersedot dalam supernovanya, rasanya aku jadi bersemangat sepanjang hari.
Sampai sekarang, dan sekarang sudah jam tidurku. Aku hanya berharap semoga aku bisa tidur untuk mengejar bis besok, hanya untuk menemuinya lagi--si gadis rambut pendek yang ... tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Selamat malam!
-Tambahan: OH SIAL AKU LUPA MENANYAKAN NAMANYA!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top