2 - H-1 KAS
Gladi resik terakhir adalah kemarin, sekaligus terakhir bagi seksi dekorasi untuk menata panggung. Hari ini, statusnya semua murid masuk tanpa jam pelajaran. Sehingga kami dibolehkan pulang tepat pada jam 10 siang.
"Jalan-jalan dulu yuk," ajakku.
"Boleh, ke taman aja deket, hitung-hitung refreshing sebelum besok."
Jadi, aku dan Andini akhirnya berjalan ke taman, yang memang dekat sekali, hanya lima atau sepuluh menit berjalan. Andini membeli semacam bakso bakar yang diseling dengan marsmelo tipis--aku cukup terkejut ada foodtruck penjual penganan yang modern sekali--sebanyak empat tusuk.
Kami memutuskan duduk membelakangi tembok bata--semata agar kaki kami bisa menggantung dan bergoyang-goyang di atas tanah taman yang menjorok turun karena ada sungai di bawahnya. Tak lama seekor kucing dengan bulu oranye putih datang menempelkan hidungnya ke sepatu kami.
"Eh, lucu!" Andini berbinar. "Bentar, mungkin dia lapar." Andini memberikan tusuk baksonya ke kucing tersebut.
Tiba-tiba dari kolong jembatan, berlari dengan kecepatan maksimal, lalu melompat seekor tikus yang merebut tusuk bakso itu. Kucing tersebut mengeong marah dan berlari mengejarnya.
Sementara aku dan Andini memutuskan berbalik menghadap dinding bata dan pepohonan. Rasanya kami sama-sama berpikir bahwa tadi duduk menghadap sungai yang ada tikusnya lalu makan dengan lahap adalah sebuah kesalahan.
Namun, kemudian kucing itu kembali sambil membawa tusuk baksonya ke hadapan kami. Meletakkannya di atas lantai tegel beton dan mulai makan dengan lahap bersama kami yang tersenyum-senyum sendiri hanya karena kucing.
Pertanyaan 1: apakah hal itu bisa disebut kencan?
Pertanyaan 2: kalau iya, apakah berarti aku mengajak Andini kencan?
Pertanyaan 3: kalau iya, apakah artinya Andini setuju untuk kencan?!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top