🌸 Challenge Day 2 🌸
[Challenge Day 2 – Accepted]
Mystic Messenger Oneshot Bahasa Indonesia
Begonia's Flower
Story © Dark_Reason
Disclaimers © Cheritz
Pair : Unknown/Saeran/Ray x [Surname] [Name]
Genre : Realitionship and Tragedy
Sinopsis : Dia menarik dirinya. Dia tidak melepasnya. Demi kebohongan, kita harus mengalami hubungan pahit. Apakah [name] bisa bertahan?
.
.
.
Happy Reading!
.
.
.
[Name] mengambil tali yang memiliki ukuran leher manusia—cukup lebar— bergantung erat di langit kamar. Ia menutupi kamera pengintai seratusan lebih di dalam kamarnya sendiri. Tentu saja ia mengetahui letak kamera itu berada selama beberapa tahun. Siapa pelakunya? [Name] tak bisa menyebutkan namanya.
Ia sangat lelah atas kehidupannya. Ia sudah tidak memiliki apapun selain dosa yang tumpah ke tubuhnya sendiri. Bahkan dosanya sendiri tak bisa dihitung jari maupun alat apapun yang ada di dunia ini. Mungkin saja karma yang didapatkan telah ia jalani setiap detiknya. [Name] segera memasang tali tambang itu ke 'semestinya'. Ia menghirup napas panjang dan kedua tungkai kakinya melompat dari kursi.
Napasnya langsung berhenti mendadak. Tenggorokannya terasa panas dan nyeri. Matanya mulai berkabut. Jantungnya sakit karena pasukan oksigen telah menurun. Tiap inchi anggota tubuhnya menegang kuat. Ia tidak bergerak seakan menerima takdirnya untuk mati hari ini. Gadis itu memejamkan matanya. Tinggal beberapa detik nyawanya melayang. Darah yang berasal dari luka menganga terus menetes tiada henti ke lantai putih.
"[NAME]!"
Ketika ia melemas, ia menangkap namanya dipanggil. Suara 'seseorang' yang dikenal sangatlah jelas dan nyaring. Apa ia berdelusi sekarang? Ah, mungkin saja. Bukankah ia ditinggalkan? Jadi ia tidak menyesal. Tak lama kemudian, [name] tenggelam dalam kegelapan abadi.
***
"Saya mengambil engkau menjadi suami saya untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama – lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita ...."
Seorang perempuan memakai gaun putih bersih bak peri yang jatuh dari kayangan langit mengucap janji sakral terhadap lelaki di sampingnya. Lelaki yang menjadi suaminya detik ini. Suami sah bagi dirinya, negara, dan Tuhan. Setelah selesai menautkan bibir, [name] tersenyum senang.
"[Name], aku akan memberikan hadiahku," sahut suami [name] bernama Saeran dengan ekspresi tenang.
Ia pun sedikit memiringkan kepalanya bingung. "Kita menikah dan orangtua ku bahagia sudah merupakan hadiah terbesarku, Saeran," balas [name] mengernyit dahi samar.
Saeran, pria yang dikagumi banyak fans terutama gadis di luar sana, baik di kampus, perusahaannya, dan lainnya. Saeran memiliki rambut putih dengan ujung helainya berwarna pink tipis. Maniknya hijau muda dan menyenangkan. Rupawannya begitu gagah dan sifatnya gentlemen. Kekayaannya selalu bertambah dari keluarga dan pekerjaannya sendiri. Ya, Saeran bekerja sebagai pemimpin mutlak pada perusahaan terbesar di Korea. Ia sempurna. [Name] berpikir bahwa ia menikah hari ini pun masih membuatnya terkejut. Walaupun ia tak tahu alasan Saeran menikahinya, lelaki itu hanya menjawabnya bahwa Saeran mencintainya. Menurut [name], alasan itu sudah lebih dari cukup.
Mereka telah berpacaran sejak masa sekolah dulu. Perjalanan asmara pun tiada hambatan. Jika ada masalah, mereka bisa membicarakannya dengan kepala dingin. [Name] sangat bersyukur atas karunia yang ia dapatkan, mempunyai keluarga bahagia, memiliki pacar—sekarang suami—tampan, dan ia tak meminta apapun lagi. Kala ia mengingat kenangannya, otomatis [name] tambah tersenyum riang.
Namun [name] tak menyadari kilatan tersembunyi pada manik Saeran.
BOOM! BOOM! BOOM!
Tanah bergetar kuat, asap membumbung tinggi, dan ledakan keras menerpa [name]. Senyumannya lenyap dan tubuhnya sudah dipeluk erat oleh Saeran. Ia mengalami shock berat. [Name] mendapati banyak mayat bergelimpangan dimana – mana. Tidak ada yang hidup kecuali dirinya, Saeran, dan beberapa pengawal elit. Aroma darah berkibar dan menyengat amis. Tidak hanya itu, ada sekian organ tubuh terlepas dan tercecer di tiap sudut. Mata [name] melotot takut menyadari ada segumpal jari terpotong di dekat kakinya. Gaun putihnya tersiram darah sang mayat. Ia mau muntah, tapi ia tak bisa mengeluarkannya.
"Papa! Mama!"
Tanpa sadar, [name] berusaha melepaskan diri untuk mencari orangtuanya. Ia ingin memastikan mereka masih hidup—
"Diamlah. Ini hadiahmu, sayang. Terimalah~" bisik Saeran sangat dekat dan bagaikan simponi mengerikan.
[Name] menolehkan kepalanya kaku untuk memandang Saeran. Tatapan tak percaya, sedih, khawatir, dan ketakutannya mulai menyerang hebat.
"K-kau—kenapa ... Papa—Mama—" Ucapannya tercekat dan tidak bisa berkata apa – apa lagi. "Kamu membunuh semuanya, Saeran! Untuk apa ini!"
Amarah [name] menaik tanpa waktu berhenti. Ia menggerakkan tangannya ke pipi Saeran.
PLAK!
Pria itu tak menyangka [name] memiliki kekuatan untuk menamparnya. Saeran menyeringai kejam dan menjepit dagu istrinya. [Name] meringis sedikit dan ia merasa dunianya terjungkir balik. Seharusnya suasana gembira, tetapi menjadi pernikahan merah. Ia memperoleh tatapan tajam dari suaminya. Saeran tidak pernah menampakkan kepribadian seperti ini.
"[Name], aku mau kamu hanya bergantung padaku. Mulai saat ini, kamu akan mengenalku lebih dalam. Tidurlah, my princess." Saeran menancapkan suntikan penuh cairan bius ke leher [name] tanpa tersisa sama sekali. [Name] mulai mengantuk berat.
"Aku ... tidak mengenalmu. Kamu siapa?" bisik [name] terakhir kalinya sampai ia tertidur di pelukan suaminya.
Saeran menampilkan wajah mengeras dan tertawa terbahak – bahak. Tawa penuh kekejaman dan tidak ada simpati di dalamnya. Saeran menjatuhkan pandangan pada sosok yang menjadi muse miliknya. Ia mendaratkan ciuman paksaan pada bibir [name] tanpa jeda.
"Aku adalah Saeran. Kalaupun aku berubah, kamu selalu milikku, [name]."
***
Sehari setelah pernikahannya, [name] dikurung di kamarnya. Ruangan yang luas dan hanya ada beberapa peralatan menunjang. Ketika ia bangun, ia disapa Saeran dan melakukan hubungan suami – istri semestinya. Akan tetapi, permainan yang Saeran bawa terlalu keras dan membuat [name] pingsan berkali – kali. Gadis itu tidak diperlakukan lembut. Walaupun [name] meminta berhenti, Saeran terus melanjutkannya. Hubungan paksaan ini terus berlanjut selama tiga tahun kemudian.
[Name] tidak pernah menginjak dunia luar lagi. Ia dikekang, ia dibatasi, dan ia tak pernah bebas. Sekian kalinya ia mencoba kabur, Saeran akan menghukumnya tanpa kasihan. Karenanya, sekujur tubuhnya tidak pernah lepas dari luka. Saat ada luka sembuh, pasti ada yang lain. [Name] terus – menerus memakan setiap kebohongan yang dilemparkan Saeran.
Suaminya mengatakan bahwa orangtuanya sudah pergi, tidak mempedulikan dirinya lagi. Teman dan sahabat yang ia sayangi telah membencinya. Tidak ada seorang pun kecuali Saeran melindungi [name]. Doktrin yang dilemparkan Saeran terdengar nyata. Bahkan suaminya sendiri memberikan bukti aktual. Jika orang lain melihatnya, pasti dipercaya. Namun [name] berusaha menghalau doktrin Saeran. Kala ia sudah tak kuat mengalami siksaan fisik maupun batin darinya, [name] memutuskan sesuatu yang tak akan disesalinya.
Selama ini, ia mencari letak semua kamera pengintai baik besar maupun kecil. Karena sudah mendapatkan lokasi tepat, [name] segera mencabut kabel listrik utama di kamarnya sendiri. Seketika gelap. Tidak ada cahaya selain sinar bulan menembus jendela. [Name] mulai menggantungkan diri dengan tali tambang yang terikat manis di bawah atap langit kamar. Sang gadis menaiki kursi dan memasukkan tali berbentuk lingkaran ke lehernya.
Kakinya ia gerakkan untuk menjatuhkan kursi. [Name] mengangkat pisau dapur yang ia dapatkan dari alat makannya. Ia menusuk tiga kali pada dada, perut, dan lehernya. Suara erangan teredam dan dentingan pisau terjatuh bersamaan. Kali ini, ia tak akan bisa selamat. Sang gadis batuk darah—cukup susah. Dua detik berlalu, napas [name] telah berhenti.
Bunga begonia layu mengambang.
Bunga yang dipetik lembut oleh sang manusia.
Beberapa masa berlalu, ladang bunga anggrek bulan berada telah dihanguskan.
Semakin lama takdir kejam merenggut sang bunga.
Akhirnya mengurai dosanya dengan darah melimpah.
.
.
.
.
END
.
.
Catatan kaki : Arti bunga begonia sendiri memiliki dua sisi berkebalikan. Bunga begonia adalah bunga yang mengirimkan makna jatuh cinta, tetapi bunga ini juga mempunyai artian dalam, yaitu patah hati.
A/N : Well, ini oneshot pertama setelah lama tidak menulis cerita panjang ahaha~ Saya hanya memberikan gambaran implisit di dalam story ini. Saya harap pembaca menemukan inti yang ingin saya sampaikan. Terima kasih banyak telah membaca! Dan siapa ya yang buat prompt ini? :)
Prompt : "Jika suatu masa kau menemukan sosok yang menjadi pendamping mu, namun ternyata ia adalah orang yang penuh akan kebohongan, lalu apa yang akan kau lakukan?"
.
[Challenge Day 2 – Done ]
23/05/2018
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top