🎲Challenge Day 7🎲

Challenge Day 7 - Accepted

Orifict Bahasa Indonesia

It can't be happen...

Story (c) Ki_Liya07

Genre : Dark Romance--- (meibi)

Sinopsis : Dia berandalan, sering bolos, kasar, tapi kenapa mataku selalu melihat ke arahnya? Apa yang aku lihat darinya?

.
.
.

Happy reading!

Lagi, aku kembali melihat ke arahnya.

Dia, lelaki berandalan dengan sebuah anting logam di telinga kanannya.

Dia yang tak pernah melihat ke arahku.

"Jangan, (name)! Kau akan menyesal setelah dekat dengannya!"

Aku menghembuskan napas pelan, kemudian menggeleng. Mencoba menepis keraguan negatif itu.

Aku akan melakukan hal yang baik.

Aku akan mencobanya.

Aku tak akan menyesal.

Kaki perlahan melangkah ke depan, menampakkan diri di depan pemuda yang menatap tajam padaku.

Aku menghela napas, kemudian bibir bergerak menyebutkan namanya. "Reza..."

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"A-aku menyukaimu, j-jadilah pacarku!"

***

Dan di sinilah aku sekarang, kelas. Setelah dua minggu kejadian aku menyatakan perasaan padanya, dia menerimaku.

Aku begitu bahagia, namun juga merasa perih di saat bersamaan. Kenapa?

"(Name)!"

"Aw!"

"H-hei? K-kenapa?"

Sosok gadis bersurai hitam pendek itu terkejut ketika aku meringis kala ia memelukku. Rena, itu nama yang sering aku pakai untuknya.

Rena mengernyit heran padaku yang masih meringis, aku mengelus pundakku yang terasa nyeri.

"Kau---apa yang terjadi?"

"..."

"Kau jadian dengannya?!"

"Rena, cukup..."

"Tidak! Dengarkan aku! Bagaimana bisa kau yang begini mendapatkan orang seburuk itu?!"

"Aku mencintainya, Ren..."

"Cinta tidak akan menyakitimu, (name). Dan lantas inikah yang kau sebut cinta?!"

Aku terdiam, Rena tampak menghembuskan napas kasar. "Maaf, aku membentakmu..."

"Kau hanya terbawa emosi, itu saja..."

***

Sebuah pintu cokelat gelap berada di depanku, menungguku membukanya. Dalam hati aku gugup, harap-harap cemas dengan apa yang nanti ada di dalamnya.

Aku mengambil napas dalam, kemudian memejamkan mata selama sejenak.

Ini akan baik-baik saja, aku akan mencoba menyakinkan diriku sendiri.

Saatnya bertemu dengan Reza.

Cklek

"Akhirnya kau datang juga,"

Stab!

Sebuah benda runcing yang dingin menyentuh kulitku, rasanya begitu perih dan membuat tubuhku lemas.

Apa ini?

***

"Engh..."

Ruangan gelap, tanpa pencahayaan, sedikit berdebu dan membuatku takut dalam situasi ini.

Jangan lagi

"Kau bangun rupanya."

Ctak!

Lampu menyala remang-remang, aku mengerjap untuk berusaha menyesuaikan pandangan pada cahaya yang ada.

Deg!

Di sana, Reza sedang tersenyum miring. Memegang pisau tajam yang berkilauan.

Aku merinding seketika, namun aku menyukainya. Aku menyukai senyuman itu---apapun maksud di baliknya.

Reza beranjak, kemudian perlahan mendekatiku di sudut ruangan. Ia membelai pipiku kemudian menatapku dalam.

"Katakan, apa kau mencintaiku?"

Mau tak mau, aku pun meneguk saliva dengan susah payah. Bagaimana pun, aku tak bisa kabur darinya.

Dan aku memang tak mau kabur darinya

"Aku milikmu."

Seringai perlahan terlukis di wajah tampan itu, lantas Reza pun mendekat. Bersamaan dengan pisaunya yang dingin menggores pipiku.

Sensasi dingin dan perih, sedikit asing namun aku menyukainya. Aku tak peduli bila pun Reza akan membunuhku.

Setidaknya aku mati di tangan orang yang aku cintai

"Apa rasanya sakit?" Reza berbisik, masih menggoreskan pisaunya pada pipiku.

"Sakit..."

Reza menahan tawanya di leher lelaki itu menempatkan kepalanya di samping bahuku, kemudian lidahnya dijulurkan guna menjilati lukaku.

Aneh sekali, dia yang menyakitiku dan dia yang melakukan ini. Untuk apa?

Kepalanya perlahan turun dari wajahku, kali ini beralih pada leherku. Ia segera menggigit salah satu daerah di sana sampai membuat kulitku mengeluarkan darah.

"Akh!"

"Ssshhh, kau telah menyerahkan nyawamu padaku, 'kan?"

Aku mengangguk.

"Then, princess... should we continue, shall we?"

Ini yang aku tunggu, penyiksaan darinya. Seakan dia bisa mengambil nyawaku saat itu juga.

"I'm yours..."

END

Prompt ;

"Dia bukan orang yang baik, aku tahu. Dia bukan orang yang memikat hati siapapun saat pertama memandangnya. Tapi ada sesuatu dalam dirinya yang membuatku tak bisa berpaling darinya. Seperti magnet, aku terus mendekatinya dan aku tidak keberatan meski nyawaku yang jadi taruhannya."

Err... ini ceritanya nyambung ama genre dan plot ga si? *dilindes*

Challenge Day 7 - Done

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top