8
Sudah beberapa hari sejak kejadian makan siang bersama, sekarang ia--Sugawara Koushi tengah kebingungan, sudah beberapa hari juga ia belum bertemu dengan (Name) dan sekarang ia mencarinya.
Ia mencari keberadaan (Name) di sekolahnya, apa mungkin Sugawara khawatir tentang (Name)? Ia hanya tidak bertemu beberapa hari dengan (Name) dan Sugawara khawatir akan itu.
Sugawara memutuskan untuk bertanya pada teman sekelasnya, namun apa yang ia dapatkan? Bukannya menemukan keberadaan (Name), malah teman sekelas (Name) berpura-pura tidak mengenalnya.
Tangannya ia kepalkan erat, ia harus menahan amarahnya untuk saat ini, tidak mungkin ia menonjok seorang perempuan bukan? Sugawara tersenyum pada perempuan dan pamit untuk menuju ke kelasnya.
Seperti yang Sugawara dengar (Name) hanyalah seseorang yang penyendiri, kadang juga tanpa alasan hanya ada seseorang yang mendekati (Name) berpura-pura menjadi temannya dan memanfaatkan (Name), Sugawara mendengar itu secara tidak sengaja, saat ia pamit menuju ke kelasnya.
Apakah tidak ada seorang pun yang tau keberadaannya? Matanya ia pejamkan sejenak, kembali menenangkan diri dari pikiran tentang [Name]. Kakinya melangkah maju menuju gedung olahraga.
Ia buka pintu, terlihat dengan jelas semua orang yang masih berlatih dimulai dengan Hinata yang berlatih smash, Yamaguchi yang berlatih jump serve, dan juga Tanaka, Nishinoya, Daichi, Kageyama, Tsukishima, serta yang lain sedang mengadakan mini games.
Sugawara langsung mengganti pakaiannya menjadi pakaian olahraga. Daichi menoleh ke Sugawara saat dia sudah berganti pakaian dan melambaikan tangannya, "Sugawara! Ayo ikut bermain!" ajak Daichi kepada Sugawara yang dibalas anggukan oleh Sugawara.
Pemain berganti Sugawara Koushi menggantikan posisi Kageyama yang sejak tadi bermain di posisi setter, sehingga sekarang Kageyama beralih berlatih bersama Hinata untuk memperkuat lagi 'serangan cepat' mereka.
Latihan Sugawara tak seperti biasanya ia lebih sering lalai dan membuat semua keheranan dengan tingkah Sugawara yang seperti ini, akhirnya Daichi sang kapten dari Karasuno ini turun tangan untuk menanyakan keadaan Sugawara.
Daichi menepuk pundak Sugawara pelan, "apa ada masalah Sugawara? Permainanmu tidak seperti biasanya." Sugawara tersentak pelan dan berbalik ke arah Daichi. Sugawara tersenyum kecil, "aku ... hanya mengkhawatirkan'nya'." jawab Sugawara, alis Daichi bertautan ia sekarang bingung, siapa yang dimaksud oleh Sugawara?
"Mengkhawatirkannya? Apa maksudmu [Name]?" tanya Daichi lagi. Sugawara mengangguk, Daichi menghela napasnya. "Apa kau tahu di mana dia sekarang?" sekarang berganti Sugawara yang bertanya kepada Daichi.
"Maaf aku tidak tahu di mana dia sekarang."
Apakah memang mustahil?
Menemukanmu yang tengah menghilang?
Apakah tidak bisa kau berbicara kepadaku sebelum kau pergi?
Sugawara melangkah menjauh dari Daichi dan memilih duduk di bangku yang telah disediakan di gedung olahraga, ia menunduk surai abu-abunya setengah basah karena keringat, mulutnya mengerucut sebal menampilkan ekspresi yang cukup unik pada wajah Sugawara.
Hatinya sedang kacau antara kesal dan juga sedih sehingga wajahnya tidak tahu harus menampilkan ekspresi apa. Tangannya menyentuh dagunya menampilkan ekspresi berpikirnya yang khas dengan character detektif itu.
"Sugawara-san ... ." Shimizu manghampiri Sugawara. Sugawara mendongak iris hitam Shimizu dan juga iris hitam menyambut pandangan Sugawara.
"Apa kau mencari [Name]-san?" iris abu-abu Sugawara melebar, "aku mendengarnya secara tidak sengaja." ucap Shimizu lagi. Mulutnya terkunci rapat, ia tidak tahu kenapa ia tidak bisa berbicara sekarang akhirnya, ia hanya mengangguk.
"[Name]-san, mungkin dia besok akan masuk sekolah." ucap Shimizu yang sebenarnya hanya memberikan semangat kepada Sugawara, Shimizu tersenyum tipis dan berlalu meninggalkannya.
Nishinoya dan para pengikutnya yang melihat Shimizu tersenyum tipis langsung merapalkan mantera-mantera dan jika ini adalah adalah anime background di sekitarnya sudah menjadi bunga-bunga.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top