Pre order 3 hari lagiii ...
Sejujurnya aku bingung. Kenapa aku bisa berada diposisi seperti ini? Aku di gantungin seperti jemuran oleh pria yang aku anggap baik-baik. Kemudian datang pria lain yang aku anggap tidak baik-baik tapi malah dia bersikap seperti seorang gentleman. Apa persepsiku tentang baik dan tidak baik harus dipertanyakan?
Kalau kemarin aku ditanya, kamu pilih Harsya atau Ibel? Tanpa ragu aku akan memilih Harsya. Pria baik-baik seperti dia, bisa dipastikan aman sebagai tempat untuk menitipkan hati. Tapi kenyataannya, baru satu bulan lebih pacaran, si Harsya semprul ini sudah membuatku menangis entah untuk yang keberapa kalinya.
"Melamun lagi." Suara dalamnya menarikku kembali ke dunia nyata.
Aku mengerjapkan mata dan menoleh padanya. "Eh?"
"Kita sudah sampai, Andara."
Aku melihat sekeliling dan baru sadar kalau kami sudah sampai di depan rumahku.
"Sorry ya bel, jadi batal membahas kasus kamu." Aku tersenyum hambar dan menyadari betapa jauh aku dari kata profesional. Ibel menolak membahas kasusnya hari ini.
"It's okay. Besok saya ke kantor kamu." Nada suaranya tidak sedingin biasanya.
Aku hendak beranjak keluar dari mobil ketika Ibel memanggilku. "Andara."
"Ya?"
"Saya kangen." Ujarnya singkat.
Aku mengerutkan kening, maksudnya apa ni bocah ngomong begitu?
"Saya kangen kamu yang ceria, kamu terlalu banyak melamun belakangan ini." Lanjutnya sambil tersenyum tipis.
Aku hanya bisa tertawa kecil lalu cepat-cepat menutup pintu mobil dan berlari masuk ke rumah.
Ya ampun, ini jantung gue cuma satu. Kalau terlalu sering dipakai untuk melihat senyum mematikan macam itu, dalam waktu dekat aku bisa kena gagal jantung.
--------------------------------------------
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top