35🍃🌘
Halo guys~~
Maaf lama update nya aku harap kalian suka dan tunggu ceritaku selanjut nya~~
.
.
.
.
.
.
Flashback ~~
Hari telah berlalu...
Tahun telah berlalu....
Entah sudah berapa lama telah berlalu dan aku sudah tidak ingin menghitung nya lagi....
Tapi setidak nya aku berhasil menciptakan nya meskipun aku tidak menyangka itu membutuhkan waktu yang lama.
" Senang bertemu dengan kalian lagi.... meskipun kita sudah bertemu kita harus berpisah akan berpisah lagi tapi jangan khawatir semua nya ada proses nya dan suatu hari aku harap kalian bahagia." Gumam River pelan melihat kuasa element yang berhasil ia ciptakan.
7 power sphera.... 7 kuasa.... Tapi ada 8 jantung kristal element.
Tidak ada yang tauh fungsi jantung kristal element ke 8 tapi hanya River saja yang tauh apa fungsinya dan ia tidak akan memberitahukan siapapun.
" Sungguh lucu..... Aku membuat diriku sendiri menderita dengan terus mengulang takdir ku yang tidak ada akhir nya ini." Kata River lagi sambil memasukan ke 7 power sphera ke dalam pesawat luar angkasa khusus untuk power sphera.
Setelah ke 7 power sphera masuk River memasukan koordinat yang dia ingat sebagai Boboiboy dan mulai menyalakan pesawat luar angkasa itu.
Setelah melihat ke 7 pesawat luar angkasa yang akan mengarungi Galaxy River lalu mengambil kotak yang berisi ke 8 jantung kristal element dan membuka sebuah portal teleportasi.
Setelah portal terbentuk dengan santai River melewati portal itu dan terlihat rumah sederhana dengan 2 tingkat yang menyatu dengan alam sedang terpampang di depan nya.
Rumah ini yang merupakan rumah yang di minta Rion agar ia bisa tinggal bersamanya, di masa depan akan menjadi rumah terbengkalai yang akan di masuki Boboiboy saat mengambil Lastbot nanti.
Mengingat itu membuat River tersenyum kecil sebelum memasuki rumah dan melihat Rion yang sedang tidur di sofa ruang tamu.
Sejak ia dan Rion sudah tidak mengerjakan tugas kerajaan lagi membuat mereka senggang dan tidak memiliki kegiatan sehingga Rion menghabiskan waktu santai nya dengan tidur-tiduran di rumah sederhana ini daripada istana.
" Rion...." Panggil River tapi tidak ada jawaban dari pemilik nama.
Merasa tidak ada tanggapan dari sang adik membuat River berjalan mendekati adik nya yang masih terlihat tidur nyenyak di sofa.
River merasa sedikit aneh karena tidak ada tanggapan dari sang adik, itu karena ras Elementum sangat sensitif dan River sama sekali tidak memiliki niatan menyembunyikan aura nya jadi seharusnya Rion dapat merasakan keberadaan nya sebelum masuk rumah.
meskipun Rion sedang tidur ia akan terbangun merasakan aura keberadaan River dan akan merespon saat River memanggil nya.
" Rion.... Bangunlah." Panggil River pelan lagi sambil menepuk pipi adik nya.
Merasa ada yang menepuk pipinya perlahan kelopak mata Rion terbuka dan menunjukan manik nya yang tadinya tersembunyi di balik kelopak matanya membuat River yang melihat mata Rion sekarang langsung terdiam sambil mengerutkan kening.
" Ada apa kak?...." Tanya Rion setengah sadar tapi ia langsung terdiam bingung saat melihat kakak nya mengerutkan kening.
Mendengar pertanyaan sang adik membuat River terdiam sebentar sebelum membuka suaranya sambil menghilang kan kerutan di kening nya.
" Kau memiliki sungai di sini...." Kata River menggantung sambil menunjuk dagunya sendiri.
Mendengar itu Rion langsung cepat-cepat mengusap dagu nya yang terdapat bekas aliran sungai dengan malu.
" kenapa membangunkan ku kak?" Tanya Rion lagi karena penasaran alasan kakak nya membangun kan nya.
"Oh ..... Aku mau menitipkan ini padamu." Jawab River sambil menyerahkan sebuah kotak kepada Rion.
Rion yang melihat kotak itu langsung menerimanya dan membuka kotak nya karena penasaran dengan isi yang ada didalam kotak.
Melihat 8 kristal dengan 7 di antaranya yang mengeluarkan suara detak jantung membuat Rion refleks mengerutkan kening.
" Sekali lagi Kak River membuat sesuatu yang aneh~~ sekarang bahkan ada kristal yang memiliki fungsi seperti jantung ~~"kata Rion dengan nada malas melihat isi kotak dan tanpa sadar menguap karena merasa masih mengantuk.
Mendengar perkataan Rion membuat River mengangguk menyetujui pernyataan Rion kepada Kristal yang ia buat.
" Mirip sih tapi secara bersamaan fungsi nya berbeda dengan jantung." Balas River santai membuat Rion menatap datar kakak nya karena ia malas mencari tauh apa fungsi yang lain dari kotak kristal yang ia pegang.
" Terserah~~ dan sampai kapan kotak ini kak River titip kepadaku?" Tanya Rion sambil menunjuk kotak kristal yang ada di tangan nya.
" Sampai Lastbot datang mengambil nya darimu untuk pemilik kuasa element saat itu." Balas River.
" Lastbot??.... Aku belum mendengar ada power sphera itu..... Dan tunggu dulu?!!!..... Pemilik kuasa element saat itu?!!.... Apa Kak River baru saja mengirim semua keponakan ku mengarungi Galaxy?!!" Tanya Rion terkejut sekaligus panik mendengar pernyataan sang kakak dan tanpa sadar mendekati wajah nya ke River.
" Lastbot adalah nama power sphera generasi terakhir yang aku buat di masa depan..... Dan Ya!!.... Aku baru saja mengirim mereka ke luar angkasa untuk mengarungi Galaxy!!!." Balas River sambil menjauhkan wajah Rion dari nya.
Mendengar itu Rion langsung menjauhkan tangan kakak nya dari wajah nya lalu menatap River dengan terkejut.
" Kak River kejam!!... Kenapa mengirim semua keponakan ku mengarungi Galaxy?!!" Tanya Rion tidak percaya sambil menangis imajiner.
Mendengar pertanyaan sang adik tanpa sadar membuat River menepuk kening nya lelah.
" Hah.... Sudah berapa kali aku bilang?.... Sudah cukup dengan panggilan keponakan itu, seharusnya kau tauh bahwa Meraka hanya sebuah kuasa sekarang dan tidak ada bedanya dengan semua kuasa yang aku ciptakan!!." Balas River jengah dengan sifat adik nya.
" ....meskipun begitu..... Mereka tetap saja.... Hoam...." Gumam Rion pelan mencoba menyangkal perkataan kakak nya tapi ia tiba-tiba menguap dengan kelopak matanya yang sulit terbuka seperti sedang mengantuk.
Melihat betapa mengantuk nya sang adik membuat River terdiam sebelum membuka suara.
" Kalau mengantuk tidur sana di kamar jangan di sini." Kata River sambil mendorong adik nya menjauh dari sofa.
Rion yang terdorong menjauh dari sofa mencoba melawan sambil menatap kakak nya dengan wajah mengantuk.
".... Tapi keponakan ku bagaimana?" Tanya Rion dengan suara pelan masih sempat menanyakan ke adaan para element sebelum di potong dengan kejam oleh River.
" Tidur sana!!." Balas River tegas.
Melihat betapa tegas nya sang kakak akhir nya membuat Rion menyerah dan berjalan ke tangga berniat untuk pergi ke kamar nya yang berada di lantai 2 tapi aneh nya Rion berhenti di tengah jalan.
" Hoam..... Kok ngantuk sekali..... Apa aku ketularan penyakit tidur Kak River?" Gumam Rion pelan sambil mengusap matanya yang berair karena merasa rasa ngantuk yang ia rasakan tidak wajar.
" Mungkin saja..... Cepat sana pindah, tidak lucu kamu ketiduran di sini dalam keadaan seperti itu" balas River saat melihat posisi Rion tiduran dilantai yang terlihat mirip seperti kucing yang sedang melilit kan tubuh nya.
' ini anak ngobrol denganku sambil melakukan peregangan kayak kucing di lantai dan sekarang tubuh nya terlihat terlilit kayak tersangkut begitu dan ia terlihat biasa saja?!..... Seberapa lentur nya ia?!!' Gumam River dalam hati.
( Jangan bilang begitu.... Kau tidak kalah lentur dengan Rion)
Rion yang sudah nyaman dengan posisi nya hanya bergumam pelan saat mendengar perkataan sang kakak.
" ..... 5 menit lagi."
Mendengar adik nya yang masih sempat menawarkan dengan posisinya tidak berubah membuat River menatap datar sang adik.
" Sekarang Rion!!.... SE-KA-RANG!!" Balas River tegas sambil menekan setiap kata di akhir kalimat.
Mendengar ketegasan dan nada marah sang kakak membuat Rion menghela nafas panjang.
" Huh..... Baik~~"
Perlahan Rion menyesuaikan tubuh nya yang terlilit sebelum berjalan ke kamar nya sambil tidak lupa membawa kotak yang di titipkan kakak nya.
Sedangkan River yang melihat keadaan Rion mengikuti nya dari belakang takut adik nya ini tiba-tiba tertidur di tengah perjalanan.
Setelah sampai di kamar Rion langsung menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur tapi sebelum itu ia masih sempat menaruh kotak titipan kakak nya ke dalam laci dan mulai menutup matanya untuk mengarungi mimpi lagi.
Melihat adik nya yang sudah tertidur lagi membuat River menyalakan pelembab ruangan agar adik nya tidur lebih nyenyak.
Setelah yakin Rion tertidur dengan lelap perlahan River meraih Jam baker yang ada di atas meja tempat tidur Rion dan mulai mengotak-atik nya lalu menaruh nya kembali pada tempat nya.
Melihat betapa lelap nya tidur sang adik membuat River duduk di pinggiran tempat tidur sambil menatap wajah tidur Rion.
" Aku senang kau terlahir menjadi saudara ku di sini tapi...." Kata River menggantung sambil mengelus pipi Rion sebelum berdiri berniat untuk beranjak pergi.
".....aku tidak bisa membiarkan mu mengingat semuanya..... jika itu terjadi Aku tidak bisa membiarkan mu untuk menghentikan ku....."
" ....Reverse"
Gumam River pelan sambil beranjak pergi meninggalkan Rion sendirian di kamar nya.
Saat River menutup pintu kamar Rion secara otomatis jam baker itu menyala dan terlihat ia seperti sedang menyerap sesuatu dari Rion yang sedang tertidur.
Flashback end~~
.
.
.
.
.
.
Planet windara~~
Angin adalah benda yang tak berwujud itu sebab nya angin bisa bergerak kemanapun ia ingin pergi bahkan di celah sempit sekalipun.
itu sebab nya Taufan yang merupakan perwujudan dari angin itu sendiri dapat bergerak bebas melalu celah-celah bangunan tanpa kesulitan sedikitpun.
Ia lalu mencari keberadaan teman-teman nya dan para element yang telah menyusup ke istana Kuputri dan menemukan mereka berada di ruang persenjataan ksatria Windara.
Taufan lalu mewujudkan kembali penampilan nya kembali menjadi manusia membuat teman-teman nya dan para element terkejut saat melihat kemunculan nya.
" Taufan?!!" Teriak para element dan teman-temannya yang lain.
Taufan langsung terduduk membiasakan tubuh nya yang kembali menjadi manusia dan menatap serius teman-teman nya dan para element.
" Kalian harus cepat!!.... Tuan Kuputri sedang di Sandra di ruang singgah sana oleh Reramos!!" Kata Taufan serius.
Mendengar perkataan Taufan membuat Teman-teman nya dan para element berubah menjadi semakin serius.
" Kalau begitu kita harus cepat-cepat kesana!!" Kata Gempa serius di angguki oleh yang lain.
Tapi sebelum mereka beranjak pergi Taufan menarik pergelangan tangan Gempa yang ada di dekatnya.
" Tunggu sebentar!!!..... Di sana ada sesuatu yang sangat berbahaya!!.... Aku takut Reramos akan menggunakan itu untuk menghadapi kita!!" Kata Taufan membuat Gempa mengerutkan kening bingung.
" Sesuatu??... Apa yang kau maksud itu??" Tanya Halilintar penasaran.
" Aku tidak tauh makhluk apa itu.... Itu terlihat seperti makhluk purbakala mungkin Maripos tauh makhluk apa itu..... Tunggu sebentar..... Dimana Maripos??" Tanya Taufan saat tidak melihat keberadaan Maripos.
" Maripos akan menyusul nanti karena ia sedang mengumpulkan pasukan yang akan menyerang istana" jelas Solar
" Bagaimana ini....." Gumam Taufan khawatir tapi langsung di tepuk oleh Fang yang mencoba menenangkan nya.
" Tenanglah Taufan pasti ada cara..... Sebelum itu pakailah ini." Kata Fang sambil menyerahkan armor ksatria Windara.
Melihat baju armor itu membuat Taufan mengangguk dengan tekad dan mulai memakai nya begitu juga dengan teman-temannya dan para element yang lain.
Setelah memakainya begitu juga dengan yang lain Taufan mulai memandu teman-teman nya dan para element ke jalur tercepat ruang singgahsana.
di sana mereka melihat ada seseorang yang sedang terduduk di lantai dengan jubah Kuputri yang menutupi seluruh tubuh nya.
Teman-teman nya dan para element yang melihat sosok itu mengira bahwa itu Kuputri tapi untuk Taufan yang mengenali tuan pertamanya sendiri tidak akan tertipu.
" Tunggu kawan-kawan!!.... Itu bukan tuan Kuputri!!" Teriak Taufan memperingati tapi sudah terlambat.
Saat mereka memasuki ruangan tiba-tiba Pintu gerbang ruang singgahsana langsung tertutup oleh prajurit Kelkatoa dan sosok orang yang memakai jubah Kuputri mulai berdiri sambil tertawa sinis.
" Hihihi...."
" Tuan Kuputri??..." Panggil Yaya pelan.
" Itu.... Bukan Tuan Kuputri.... Itu Muskida." Kata Taufan mengenali sosok itu dan ternyata benar sosok itu merupakan Muskida yang sedang memakai jubah Kuputri.
" Selamat telah berhasil sampai ke puncak istana Kuputri." Kata seseorang yang muncul dari singgahsana.
" Siapa kau?!!" Tanya Gopal tidak mengenali sosok Reramos kecuali yang lain.
" Perkenalkan pembawa Cokmar cahaya dan penakluk Windara yang agung Tuanku Maharaja Reramos " kata Muskida memperkenalkan Reramos.
Melihat tuan pertamanya yang di ikat dan disandera membuat Taufan geram dan mulai membuka suara.
" Reramos!!!.... Lepaskan Tuan Kuputri segera kalau tidak...." Kata Taufan terpotong oleh Muskida.
" Kalau tidak apa??.... Apa maksud mu para pemberontak yang akan datang dan menyerang istana ini??" Tanya Muskida sambil menunjukan rekaman Vidio di bola kristal.
rekaman dimana kapal luar angkasa milik Maripos dan pasukan nya yang lain sedang di kepung oleh pesawat dari prajurit Reramos.
Melihat wajah keterkejutan para element dan teman-temannya membuat Muskida semakin tersenyum senang.
" Aku sudah bilang.... Tidak ada yang bisa sembunyi dari mata-mata ku. Kalian tunggu sampai Minggu depan pun teman-teman mu ini tidak akan datang." Kata Muskida sambil menyeringai jahat.
Di tengah ketegangan yang terjadi tiba-tiba Reramos membuka suara untuk membuat kesepakatan.
" Karena Beta adalah Maharaja yang adil dan bijaksana, Beta akan memberi kalian satu kesempatan." Kata Reramos menggantung.
" Kesempatan apa?!" Tanya Blaze yang kesal yang di angguki oleh yang lain nya.
" Kalian tinggalkan Windara..... Urusan planet ini adalah urusan orang dalam jadi orang luar seperti kalian tidak perlu ikut campur" lanjut Reramos membuat para element terkejut khusus nya Taufan.
" Tidak akan!!!.... Penduduk Windara menderita di sebabkan oleh kau!!.... Bagaimana kami bisa berdiam diri jika melihat semua penderita mereka itu?!!" Balas Gempa tidak menyetujui kesepakatan yang di tawarkan Reramos.
" Heh.... Masih berani banyak omong " gumam Reramos merendahkan sambil menggunakan cokmar cahaya di tangan nya membuat prajurit Kelkatoa menyerang para element dan kawan-kawan Boboiboy.
Saat prajurit Kelkatoa menyerang para element dan kawan-kawan Boboiboy tanpa sadar liontin buatan Boboiboy yang ia berikan pada Taufan terlepas dan terlempar karena salah satu senjata prajurit Kelkatoa.
Taufan yang ingin mengambil liontin nya berhenti saat melihat prajurit Kelkatoa yang membeku melihat liontin nya.
" Ada apa dengan mereka??.... Mereka menjadi ragu-ragu setelah melihat liontin ku?" Gumam Taufan bingung.
Ingin sekali Taufan memberitahu kan penemuan nya ini kepada solar yang ada di dekat nya tapi ia langsung berhenti saat tiba-tiba ada sekumpulan lalat Mustika yang menyerang nya membuat Taufan mengurungkan niat nya dan melawan sekumpulan lalat Muskida.
Solar yang melihat keraguan para prajurit Kelkatoa merasa bingung tapi ia mengesampingkan pikiran nya dan mulai menyerang prajurit Kelkatoa dan terakhir membantu Taufan melawan Muskida.
Melihat Muskida yang telah di kalahkan dan prajurit Kelkatoa yang kondisi nya tidak bisa di kendalikan membuat Reramos menarik rantai yang mengikat Kuputri berniat kabur bersamanya tapi sayang karena Kuputri selalu memberontak sehingga ia terlambat melarikan diri.
Melihat situasi nya tidak mendukung Reramos berniat menggunakan cokmar cahaya lagi, melihat itu Kuputri panik dan mencoba memperingati para element dan kawan-kawan Boboiboy.
" Lari semua!!!.... Lari dari sana cepat!!" Teriak Kuputri
Mendengar peringatan Kuputri Reramos tersenyum menang.
" Sudah terlambat!!!.... Kalian tidak bisa kabur dari sini!!.... Bangkitlah Karantular!!!" Teriak Reramos.
Bersamaan cahaya Cokmar yang menyala terang lantai ruang singgahsana mulai retak dan terlihat laba-laba raksasa dengan punggung kristal berduri.
" WARGHHH!!!!.... Kalajengking raksasa!!!" Teriak Gopal panik.
" Itu laba-laba" kata Fang membenarkan perkataan Gopal sambil memukul helem nya.
" Hahaha.... Kalian sudah tamat!!... Pergi dan makanlah semua budak-budak itu Karantular!!" Perintah Reramos.
Mendengar perintah itu Karantular mulai menyemprotkan jaring laba-laba membuat kawan-kawan Boboiboy terjebak dalam jaring nya dan terpisah para element yang selamat tidak terkena jaring laba-laba.
Melihat Karantular yang mendekat membuat Halilintar, dan Ice menyerang nya dan mencoba mengehentikan karantular yang mendekat.
Duri, solar, Blaze dan Gempa menyelamatkan prajurit Kelkatoa yang hampir terkena reruntuhan bangunan akibat amukan Karantular.
Karena Karantular terlalu kuat dan selalu menyemburkan acid membuat bangunan meleleh sehingga tempat pijakan Kuputri runtuh.
Melihat Kuputri yang jatuh, Taufan cepat-cepat menyelamatkan nya menggunakan kuasa angin nya dan mulai menyelimuti tubuh Kuputri dan membuat nya turun perlahan.
" Terima kasih Taufan." Kata Kuputri berterima kasih.
" Sama-sama tuan ku." Balas Taufan sambil tersenyum lembut tapi perlahan pandangan nya berubah menjadi khawatir saat melihat para element yang terlihat kesusahan melawan Karantular membuat nya teringat kejadian di di planet kadruaks di mana diri nya tidak bisa membantu saat teman-teman nya dalam bahaya.
' jika aku kembali ke tuan Kuputri mungkin kami bisa mengurung dia lagi' kata Taufan dalam hati, ia tidak ingin ragu-ragu lagi jika teman-teman nya dalam bahaya.
Kebebasan nya baginya sekarang tidak penting jika teman-teman nya bisa selamat.
" Tuan ku.... Tolong gunakan aku sekali lagi untuk mengurung nya " kata Taufan sambil menepuk dadanya untuk meyakinkan tekad nya untuk kembali ke Kuputri.
Melihat tekad Taufan membuat Kuputri ragu-ragu saat melihat bagaimana Karantular mengamuk dan menghancurkan segalanya.
" Meskipun kau berkata begitu kita tidak akan sempat.... memerlukan waktu yang sangat lama untuk mengembalikan dirimu menjadi kuasa ku dan juga kau...."
Sebelum Kuputri menyelesaikan kata-katanya ada sosok yang melewatinya dan terbanting ke dinding.
Melihat sosok itu betapa terkejut nya Taufan saat melihat Halilintar yang dalam keadaan berantakan tertanam di dinding.
" Halilintar?!!" Panggil Taufan khawatir sambil mendekati Halilintar.
Saat itulah Taufan tersadar kalau para element yang lain sudah terkapar tidak berdaya di lantai.
Melihat Reramos yang mengendalikan Karantular untuk memakan kawan-kawan nya membuat Taufan tanpa berpikir panjang mulai menggunakan overboard Taufan dan menabrak Reramos sehingga Cokmar cahaya yang ada di tangan nya terlepas dan terjatuh ke dalam lubang.
" Apa.... Apa yang telah kau lakukan??!!" Kata Reramos panik saat Cokmar cahaya nya jatuh membuat Taufan tersadar jika sebenar nya Karantular adalah makhluk berbaya jadi jika tidak ada Cokmar cahaya maka Karantular akan mengamuk.
Melihat Karantular yang mengamuk membuat Taufan khawatir keadaan para element dan kawan-kawan nya yang tidak berdaya membuat nya berusaha untuk memandu Karantular itu keluar istana agar amukan nya tidak menyakiti siapapun.
Terlalu banyak menggunakan kuasa nya membuat Taufan kelelahan, apalagi liontin nya belum sempat ia ambil sehingga ia sama sekali tidak memiliki cadangan kekuatan.
Semenjak mereka berpecah mereka tidak bisa menggunakan tenaga Boboiboy dan menggunakan tenaga sendiri.
Tapi karena kuasa mereka terlalu kuat maka mereka memerlukan banyak tenaga itu sebab nya mereka menggunakan liontin buatan Boboiboy untuk mengisi kekuatan mereka.
Liontin itu berisi jantung kristal element yang memiliki fungsi mengisi tenaga, itu sebab nya mereka masih bisa menggunakan kuasa mereka tanpa kelelahan.
Karena panik tenaga nya hampir habis Taufan menatap pusaran angin Taufan yang mengelilingi istana dan mengingat bahwa ia juga bisa menyerap tenaga alam mirip dengan retaka.
Sambil berusaha sedekat mungkin dengan pusaran Taufan agar mudah ia serap tiba-tiba Karantular menyemprotkan cairan acid yang membuat Overboard nya meleleh.
Melihat Overboard nya meleleh Taufan langsung melakukan lompatan angin dan berhasil mendekat ke pusara angin.
Taufan mulai menyerap tenaga pusaran angin sambil menyerap tenaga Taufan langsung menggunakan tenaga itu untuk menghempaskan Karantular dari dinding istana.
Mungkin karena terlalu kelelahan membuat Taufan kesulitan mengontrol dan mengendalikan tenaga yang ia serap membuat nya terlempar ke pusaran Angin.
" Taufan!!" Panggil kawan-kawan Boboiboy saat melihat Taufan yang terlempar ke dalam pusaran angin.
Taufan yang mendengar panggilan itu langsung menoleh, Karena ketakutan di makan oleh pusara angin membuat Taufan reflek mengulur tangan nya ke arah Kuputri seperti meminta tolong tapi Kuputri tidak menyelamatkan nya dan membiarkan nya di makan oleh pusaran angin.
" Kita harus menyelamatkan Taufan!!" Kata Fang panik melihat sosok Taufan yang terserap oleh pusaran angin.
" Jangan!!!.... Kita mundur dulu... Taufan adalah kuasa angin itu sendiri jadi kita tidak perlu menyelamatkan nya." Balas Kuputri.
Taufan yang berada di dalam pusaran angin mendengar samar-samar perkataan Kuputri langsung membeku dan tertawa sedih.
" Pada akhir nya Kuputri memperlakukan aku sama seperti Retaka...... Aku cuma sebuah kuasa." Gumam Taufan pelan sambil terus tertawa karena nasib nya.
.
.
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top