31❄️🍃
Loha~~~
Apa ada yang merindukan author??
Author gak tau mau nulis apa jadinya author asal nulis yang ada di kepala author.
Maaf ya jika banyak kesalahan kata atau Typo bertebaran~~
Aku harap kalian suka dan selamat membaca~~
☺️☺️
.
.
.
.
.
.
Di dalam istana kerajaan elementum~~
Setelah kembali dari markas musuh, River tinggal melakukan interogasi kepada para tahanan tapi karena pesta ulang tahun mereka akan datang membuat River memundurkan jadwal intrograsi dan bersiap-siap untuk pesta.
Dengan menggunakan kuasa power sphera River sekarang menggunakan wujud dewasa 25 tahun sama dengan Rion, karena tidak akan ada yang percaya River seorang Raja jika ia masih menggunakan wujud aslinya.
Sambil berkompromi membiarkan beberapa pelayan memakaikan pakaian kerajaan dan merapikan rambut nya, River lalu berkaca dan melihat penampilan nya yang sangat mewah seperti seorang Raja di cerita dongeng.
" Hah..... Dimana pun tempat nya pakaian kerajaan selalu ketat, berat, glamor dan panas." Gerutu River kesal lalu salah satu pelayan menaruh dengan lembut dan sopan jubah kerajaan dengan kerah berbulu di pundak nya.
"........ Kenapa kerah jubah kerajaan seorang Raja atau Ratu harus selalu berbulu??" Lanjut River.
" Syukurlah posisi ku masih seorang pangeran jadi pakaian ku tidak terlalu wow seperti pakaian kak River." Balas Rion senang dengan pakaian seorang pangeran berwarna putih dengan corak ungu.
Melihat pakaian Rion yang tidak terlalu glamor seperti pakaian yang ia pakai membuat River iri.
" Rion.... Ayo tukeran baju." Kata River yang langsung mendapat penolakan dari Rion.
" Gak mau~~ yang Raja kak River bukan aku~~" balas Rion sambil menggelengkan kepalanya.
" Aku ini cuma Raja sementara ya... Bukan Raja beneran." Koreksi River.
" Sama saja. dua-duanya tetap seorang Raja yang memerintah kerajaan jadi gak ada beda nya." Balas Rion gak mau kalah debat dari kakak nya.
Mendengar itu membuat River terdiam karena untuk pertama kali nya ia kalah debat dengan adik nya.
" Tapi..... Meskipun begitu.... apa kau tidak berpikir pakaian untuk hari ini lebih mencolok tidak seperti biasanya??" Tanya River curiga yang di balas gelengan acuh oleh Rion.
" Hanya perasaan kak River saja~~ Lagipula kerajaan kita semakin lama semakin maju dan berkembang jadi tidak heran kalau kualitas pakaiannya semakin berkembang." Balas Rion yang langsung membuat River ber oh ria.
" Ah aku lupa..... Aku belum memberi kado untuk mu." Ingat River sambil mengambil sebuah kotak kecil di laci lemari di dekat nya dan menunjukan nya ke Rion.
" Apa ini??" Tanya Rion penasaran sambil mengambil kotak kado di tangan kakak nya.
" Buka aja kalau penasaran." Balas River tidak mau menjawab dan menyuruh Rion membuka kado nya secara langsung.
Mendengar itu membuat Rion tidak sungkan membuka kotak kado nya dan melihat sebuah liontin ungu di dalam nya.
liontin ungu dengan hiasan bunga putih kecil dan simbol bulan sabit besar dan kecil di dalam nya terlihat sangat indah membuat Rion terkagum, tapi saat melihat simbol di dalam liontin entah kenapa membuat Rion merasa tidak asing.
" Wow..... Cantik nya!!. Tapi simbol di dalam liontin ini entah kenapa aku tidak merasa asing saat melihat nya." Kata River sambil mengambil liontin itu yang sudah pasti buatan tangan kakak nya.
" Tunggu dulu!!!.... Bukankah ini simbol milik kak River??.... Aku ingat dulu ayahanda dan Ibunda pernah bilang saat kita lahir dulu kak River menggenggam simbol ini di tangan nya tapi kenapa kak River memberikan nya kepadaku??" Lanjut Rion penasaran setelah tersadar lalu menatap bingung kakak nya.
" Aku ingin kau memiliki nya.... dengan begitu kau akan selalu merasa kalau aku akan selalu berada di sisimu??." Balas River tersenyum lembut membuat Rion tersenyum gembira saat mendengar nya.
" Terima kasih liontin nya kak!!!!." Balas Rion dengan senyuman yang tidak lentur dari wajah nya.
" Sama-sama~~ sekarang kau pakai kalung nya." Kata River yang langsung di angguki Rion.
Setelah memakai kalung nya Rion menatap kalung yang ia pakai sambil tersenyum senang sebelum cemberut kembali menatap kesal kakak nya.
" Kenapa??" Tanya River bingung sekaligus penasaran saat melihat wajah cemberut adik nya.
" Aku sudah terima kado dari kak River terus aku harus beri kado kak River apa??.... Bahkan kak River langsung mengembalikan kado ku waktu itu saat mengetahui jenis nya." Keluh Rion saat mengingat kakak nya yang langsu mengembalikan laba-laba yang ia berikan setelah mengetahui jenis nya.
Mengingat itu membuat River menatap datar adik nya.
" Terserah apa saja, yang penting bukan serangga, Jijik aku melihat nya." Balas River bergidik yang sukses membuat Rion kesal.
Saat Rion mau protes kepada kakak nya tiba-tiba river memotong perkataan nya dengan serius.
"..... jangan lupa kau jaga laba-laba itu dengan baik, jangan sampai terlepas dan menghancurkan sebuah planet." Kata River serius yang langsung mengubah wajah kesal Rion menjadi tanda tanya.
" Hah???.... Menghancurkan planet???... Maksud kak River apa???" Tanya Rion kebingungan dengan perkataan kakak nya.
" Laba-laba mu itu sangat berbahaya saat sudah besar jadi kalau lepas nanti laba-laba mu itu bisa menghancurkan atau merusak sebuah planet." Balas River yang semakin membuat Rion bingung.
" Berbahaya dari mananya???... Laba-laba ku itu...."
Sebelum Rion menyelesaikan perkataan nya sebuah ketukan dari pintu telah memotong perkataannya sehingga perhatian mereka berganti ke arah pintu.
Setelah memberi ijin masuk beberapa maid membuka pintu dan terlihat seorang remaja dengan pakai butler masuk ke dalam kamar.
" Saya memberi hormat kepada yang mulia Maharaja dan yang mulia pangeran." Kata remaja itu sangat sopan sambil membungkuk memberi hormat kepada River dan Rion.
" Wow.... Nier. Karakter mu berubah 180 derajat." Kata River terkejut melihat perubahan sifat Nier.
Mendengar itu Nier ingin marah tapi ia cuma diam saja dan tetap mempertahankan sikap sopan nya di hadapan orang di depan nya yang merupakan anggota kerajaan.
" Dengan segala hormat paduka.... Bukan nya hamba akan bersikap tidak sopan jika menyapa paduka dengan menggunakan bahasa kasar??" Kata Nier sesopan mungkin membuat River merinding.
Mendengar itu membuat River terdiam merinding mendengar nya karena ia sudah terbiasa mendengar Nier menggunakan kasar padanya, tapi karena tidak mau mengambil pusing River langsung mengangkat bahu acuh.
" Rion..... Ayo cepat. Acaranya mau mulai nih." Panggil River melirik adik nya yang sedang sibuk memasang jubah pangeran nya dibantu Deveritri.
" Tunggu sebentar kak.... Aku belum memakai sarung tangan ku." Balas Rion sambil berbalik untuk memasang sarung tangan nya membuat punggung nya menghadap River.
" Kalau begitu aku tunggu di luar ya..." Balas River yang langsung di angguki Rion.
" Oke~~"
Setelah River keluar, Rion langsung berbisik kepada Deveritri.
" Pstt.... Deve. Apa persiapan untuk penobatan kakak ku sudah selesai??" Tanya Rion yang langsung di angguki Deveritri.
" Semuanya sudah siap pangeran." Balas Deveritri.
" Bagus sekali~~" balas Rion tersenyum puas.
Sedangkan Nier yang masih berada di dalam kamar memiringkan kepala nya bingung saat mendengar percakapan dua orang atau lebih tepat nya pangeran dan robot humanoid di depan nya.
" Maaf jika lancang tuanku..... Tapi apa maksud tuanku dengan penobatan??" Tanya Nier bingung.
" Oh.... Kau belum tauh??.... Kak River belum melakukan penobatan makanya ia masih menjadi Raja sementara." Balas Rion.
" Hamba mengerti.... Tapi Kalau boleh tauh kenapa tuanku melakukan nya secara sembunyi-sembunyi??... Bukan nya akan lebih baik jika bilang kepada paduka secara langsung??" Tanya Nier.
" Nah..... Itu masalah nya, jika kau bilang pada kakak ku bisa-bisa kak River akan langsung kabur dan tidak akan pulang selama puluhan tahun!!!." Balas Rion.
" Seakan-akan yang bilang tidak melakukan nya juga." Sahut Deveritri ikut nimbrung saat mendengar perkataan Rion.
" Namanya juga saudara~~ dan juga kami ini kembar~~ tentu saja kami akan melakukan hal yang sama~~" balas Rion mengakui nya membuat Deveritri memutar mata malas.
Sedangkan Nier yang melihat reaksi Deveritri harus terkagum-kagum karena begitu kaya dan fleksibel nya reaksi Deveritri meskipun ia hanya sebuah robot.
Mau tidak mau Nier harus mengakui bahwa River penemu dan penelitian terhebat di seluruh galaxy karena mampu menciptakan sesuatu yang mustahil.
" Rion!!!.... Sudah belum?!!." Panggil River dari balik pintu menyadarkan Nier.
" Sudah kak!!." Balas Rion sambil berjalan keluar dari kamar.
Saat Nier akan mengikuti kedua anggota kerajaan di depan nya ia sudah di dekati dulu oleh Deveritri yang sedang tersenyum lembut kepada nya.
Mereka langsung berjalan bersebalahan sambil mengikuti River dan Rion yang tidak jauh dari mereka di ikuti beberapa maid dan butler.
Setelah beberapa terdiam kahir nya Deveritri membuka suara terlebih dahulu.
" .... Aku tidak akan memintamu loyal kepada mereka tapi aku mohon jangan mengkhianati mereka." Kata Deveritri serius yang langsung di balas gelengan oleh Nier.
" Tidak akan.... Kau tidak perlu khawatir aku tidak akan mengkhianati mereka lagi." Balas Nier serius membuat senyuman Deveritri semakin berkembang.
" Syukurlah kalau begitu..... Mulai sekarang mohon kerja samanya karena kita akan sering bersama, karena hanya kau dan aku yang dapat terus di sisi mereka." Kata Deveritri.
" Apa maksud anda??" Tanya Nier bingung dengan perkataan Deveritri.
" Pftt.... Apa kau lupa??.... Paduka Raja dan pangeran dari ras berumur panjang jadi hanya kau dan aku yang dapat terus di samping mereka." Kata Deveritri.
" Ah.... Jadi kau tauh tentang kuasaku." Gumam Nier yang di balas senyuman kecil oleh Deveritri.
" Melihat mu begini membuat ku tidak yakin apa kau itu benar-benar robot??" tanya Nier.
" Jika kau tauh siapa yang membuat ku maka kau tauh bukan robot biasa pada umum nya......." Kata Deveritri menggantung.
"..... Aku memang robot tapi aku adalah robot yang memiliki perasaan." Lanjut Deveritri membuat Nier terdiam.
"WOIIII...... INI BUKAN ACARA ULANGTAHUN!!!"
"HAHAHAHA.... Ini acara ulangtahun kak~~ tapi acara penobatan juga~~"
Mendengar itu membuat Deveritri dan Nier melihat Rion yang sedang menahan tubuh River yang terlihat ingin melarikan diri membuat Deveritri harus menggeleng pelan saat melihat kedua anggota kerajaan di depan nya.
" Huh..... Sungguh keajaiban dunia mengetahui kerajaan ini tidak hancur saat anggota kerajaan nya saja seperti itu." Gumam Deveritri membuat Nier yang mendengar nya bersweetdroop ria.
" DEVERITRI!!!!..... NIER!!!.... BANTU AKU MENAHAN KAKAK KU!!!." Teriak Rion kepada Deveritri dan Nier.
"WOII!!!... LEPAS!!!."
Flashback end~~
.
.
.
.
.
.
Taufan prov~~
Di dalam kegelapan terdengar suara lembut lembut yang menenangkan, perlahan aku membuka mataku dan melihat sekeliling ku yang hijau.
" Hm~~hm~~ hmmm...hm~~"
Suara nya begitu lembut dan menenangkan begitu ia bersenandung.
' siapa yang sedang bersenandung itu???.... Apa itu tuan pertama ku???.... Tapi kenapa suara nya terdengar seperti seorang remaja laki-laki???.... Dan kenapa aku merasa tidak asing dengan suara nya???'
Aku berkata dengan begitu banyak pertanyaan di kepalaku, saat aku menyusuri rerumputan tibalah aku di sebuah danau besar bagai laut yang dikelilingi oleh 7 pohon raksasa yang sampai menjulang ke langit.
" Pohon kakao???.... Aku tidak pernah melihat pohon kakao yang dapat tumbuh sebesar itu...." Gumam ku takjub, tak lama kemudian sekali lagi aku mendengar suara senandung itu lagi.
" Hmm..hm~~ hm~~ hm~~"
Mendengar suara senandung itu membuatku refleks mencari keberadaan sosok itu dan tak lama kemudian aku melihat sosok yang sedang memunggunginya sedang bersenandung lembut melihat pemandangan pohon dan danau di depan nya.
Seperti merasakan keberadaan nya perlahan ia menoleh dan aneh nya aku tidak dapat melihat dengan jelas wajah nya.
Sambil tetap tersenyum lembut perlahan ia membuka mulut nya.
" Aku berhasil."
Dengan kata-kata itu lolos dari mulut nya dengan sekejap mata tempat ia berdiri berubah di sebuah lab yang tidak ia kenal.
" KAK!!!... KUMOHON HENTIKAN ITU!!.... TOLONG JANGAN GUNAKAN DIRIMU SENDIRI SEBAGAI BAHAN EKSPERIMEN!!!!"
Teriakan panik seseorang itu membuat ku menoleh dan melihat sosok remaja dengan Surai coklat dengan beberapa Surai putih meringkuk kesakitan yang sedang di peluk oleh sosok bersurai putih yang terlihat lebih tua dari sang remaja.
" Ukh...Aku hampir berhasil... Hah... Tinggal sedikit lagi... Uhuk... Tinggal sedikit lagi maka kuasa element akan berhasil dibuat."
" Sudah cukup kak!!... Hiks.... Kumohon susah cukup!!!... Jangan mengekstrak Gen mu lagi untuk membuat kuasa element itu!!!... Hiks.... Kumohon kak!!!."
".... Maafkan aku... Maaf telah membuat mu sedih dan khawatir seperti ini... Uhuk... Tapi kuasa element harus....."
Sebelum ia menyelesaikan perkataan nya pandangan nya perlahan menghitam dan saat aku membuka mataku sekali lagi yang aku lihat adalah langit-langit putih.
"..... Dimana aku??" Gumamku pelan.
" Di lab perawatan milik Master River...... Syukurlah kau sudah sadar Taufan." Kata seseorang membuat aku menoleh dan melihat sosok yang mirip dengan ku dengan manik Golden nya yang memandang lembut dan lega kepada ku.
" Gempa....." Panggil ku pelan saat mengenali sosok itu.
Taufan prov end~~
Di kedai kokotiam terlihat Halilintar sedang menjaga toko tok aba sambil mengelap gelas, tak lama kemudian Fang datang dan menghampiri Halilintar.
" Hei.... Hali, kamu sendirian disini mana yang lain??" Tanya Fang saat tidak melihat siapa-siapa di sekelilingnya dan cuma ada Halilintar yang sedang menjaga kedai.
Halilintar yang mendengar pertanyaan Fang langsung menjawab nya sambil mengelap gelas.
" Tok aba sedang menghukum Ice dan Blaze karena mereka telah merusak rumah dan dapur...."
" Thron sedang berkebun bersama solar di belakang rumah."
" Gempa sedang menjaga Taufan yang belum sadar di lab master River."
" Sedangkan Tuan Boboiboy tidur di kamar nya karena kelelahan."
Mendengar itu Fang mengangguk paham sebelum melihat sekeliling sekali lagi.
" Lalu Gopal mana??..... Kata nya ia akan kesini." Tanya Fang lagi saat tidak melihat teman India nya itu.
" Biasalah.... Pasti sedang asik main Vidio game sampai lupa waktu ke sini." Balas Halilintar yang langsung di balas oh ria dan gelengan dari Fang.
" Eh??.... Ada kupu-kupu???"
Gumam Halilintar pelan saat melihat seekor kupu-kupu biru terbang menghampiri nya.
".... Aku seperti pernah melihat kupu-kupu ini." Kata Halilintar merasa tidak asing dengan kupu-kupu biru di depan nya sambil mengangkat sebelah tangan nya berniat menyentuh kupu-kupu itu.
Sebelum sebelah tangan Halilintar menyentuh kupu-kupu biru itu tiba-tiba sebuah visual sosok Gopal yang di tahan terlihat dari atas kupu-kupu biru itu membuat Halilintar membeku begitu juga dengan Fang yang melihat nya juga.
" Gopal?!!!" Panggil Halilintar terkejut membuat Fang yang mendengar nya juga melihat kupu-kupu itu.
" Jika ingin temanmu kembali datanglah ke tempat yang aku tunjukan."
Kata orang seseorang dari sebrang kupu-kupu biru membuat tubuh Halilintar membeku.
" Aku akan ke sana menyelamatkan Gopal." Kata Halilintar sambil beranjak pergi tapi di hentikan oleh Fang.
" Tunggu Hali.... Jangan gegabah, kita harus buat rencana dulu." Kata Fang memberi solusi yang akhir nya di angguki oleh Halilintar.
Dimensi kehidupan Boboiboy ~~
Boboiboy yang sedang berada di dimensi kehidupan nya langsung menerjang sosok putih di depan nya dengan bahagia.
" Reverse!!!... Lama tak jumpa!!!.... Aku kangen dengan mu!!!." Kata Boboiboy senang sambil memeluk sayang Reverse.
" Halo Boboiboy..... Kau tidak pernah berubah sama sekali." Balas Reverse sambil membalas pelukan Boboiboy tidak kalah lembut.
" Sudah lama kita tidak bertemu, sejak saat itu sangat sulit bertemu dengan mu lagi padahal kau berada di dalam tubuh ku." Kata Boboiboy kesal membuat Reverse terkekeh pelan mendorong tubuh Boboiboy sedikit menjauh.
" Sejak saat itu aku pindah ke dimensi kehidupan mu ini dan kau belum tauh bagaimana masuk ke dimensi ini makanya kita tidak bisa bertemu." Balas Reverse membuat Boboiboy yang mendengar nya melihat sekeliling nya yang sangat luas sebelum memandang Reverse lagi.
" Di tempat seluas ini sendirian??" Tanya Boboiboy khawatir sebelum dibalas gelengan oleh Reverse.
" Mana mungkin...... Dengan banyak penganggu itu bagaimana aku bisa sendirian disini?!!" Tanya Reverse kesal sambil menunjuk sekumpulan makhluk kecil bercahaya.
" Wahh!!!.... Imutnya!!!. Apa nih?!!" Tanya Boboiboy gemas sambil mengangkat salah satu makhluk bercahaya dan meremas nya lembut membuat nya dapat merasakan tekstur lembut dan halus makhluk itu yang membuat nya ketagihan.
" Mereka objek kehidupan mu...." Jawab Reverse.
" Apatuh??" Tanya Boboiboy tidak mengerti.
" Hm.... Bagaimana menjelaskan nya ya..... Secara singkat jika seseorang memiliki jiwa kuat maka ia akan menciptakan suatu objek kehidupan di dimensi kehidupan nya..... Jadi seluruh penampilan di dimensi kehidupan ini begitu juga para makhluk kerdil ini adalah cerminan dari dirimu atau bisa dibilang tempat ini dan makhluk ini jati dirimu yang sebenarnya." Jelas Reverse membuat Boboiboy ber oh ria dengan ekspresi menunjukan bahwa ia tidak paham dengan penjelasan Reverse dengan sekumpulan makhluk kerdil bercahaya yang sudah menempel di seluruh tubuhnya membuat Reverse menatapnya datar.
" Hah.... Sudahlah lupakan. Kebetulan kau ada di sini, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu." Kata Reverse mengibaskan tangan nya.
" Mengatakan apa??" Tanya Boboiboy saat mendengar perkataan Reverse.
" Ini tentang River." Kata Reverse serius membuat Boboiboy mengerutkan kening bingung.
"River??" Tanya Boboiboy ulang.
"Kau selama ini selalu bersamanya.... Apa kau tidak menyadari nya??" Tanya Reverse terkejut dengan reaksi Boboiboy.
" Menyadari apa??" Tanya Boboiboy semakin bingung dengan perkataan Reverse.
" Coba kau perhatikan baik-baik.... River itu adalah...."
Sebelum Reverse menyelesaikan perkataan nya Boboiboy pandangan Boboiboy menghitam dan saat ia membuka matanya ia melihat langit-langit kamarnya yang sangat ia kenal.
" Apa yang ingin disampaikan Reverse tadi??.... Aku tidak sempat mendengar nya....." Gumam Boboiboy sambil beranjak bangun dari tempat tidurnya.
Zrrtt.... Ctar!!... Ctar!!!....
Tiba-tiba suara Guntur yang keras membuat Boboiboy terperanjat terkejut dan reflek melihat keluar jendela dimana langit cerah berubah mendung dengan petir merah terus menyambar.
" Petir merah??.... Apa ini ulah Halilintar??.... Tapi kenapa ia melakukan ini.... Eh?!!!.... Taufan?!!.... Gempa?!!" Gumam Boboiboy terkejut saat melihat sosok Gempa yang terlihat khawatir sedang mengejar Taufan.
" Mau kemana ia dengan tubuh yang belum sembuh total itu?!." Kata Boboiboy khawatir dan berlari keluar rumah menuju tempat petir merah terkumpul.
Boboiboy PROV end~~
Halilintar melompat mundur beberapa langkah kebelakang menyeimbangkan tubuh nya yang terlempar karena diterjang angin kuat oleh sosok di depan nya.
Angin yang mengelilingi seperti kupu-kupu itu membuat Halilintar kesulitan melawan nya, Halilintar tidak bisa menggunakan kekuatan penuh nya karena ia tidak ingin membuat daerah sekitar nya hancur tapi ia juga tidak ingin menggunakan tenaga tuan nya Boboiboy karena untuk bisa menggunakan kuasa penuh Halilintar harus menyerap kekuatan Boboiboy dan Halilintar tidak ingin melakukan nya.
" Kalau cuma itu saja kemampuan mu kau tidak akan bisa menyelamatkan kawan mu jika cuma segitu aja kekuatan mu Boboiboy." Kata sosok itu sambil tersenyum kecil.
Halilintar yang mendengar panggilan sosok itu langsung mengerutkan kening.
' apa ia mengira aku adalah tuan Boboiboy karena aku menggunakan wujud nya??' kata Halilintar dalam hati sebelum ia di kejutkan oleh serangan angin yang kuat sekali lagi.
" Uhuk.... Uhuk.... Aku seperti mengenali serangan ini.... Serangan nya macam angin milik...... Taufan??." Gumam Halilintar terkejut di akhir kalimat saat menyadari sesuatu.
" Tunggu dulu!!!..... Bukan nya tadi Ia tadi memperkenalkan diri nya sebagai Maripos??!!.... bukan nya Maripos itu....."
Sebelum menyelesaikan pikiran nya tiba-tiba Maripos menerjang nya dengan tongkat yang diselimuti angin yang kuat.
" Ayo tunjukan aku dengan kuasa mu yang lain.... Aku yakin bukan ini saja kuasamu...." Kata Maripos sambil tertawa saat menyerang Halilintar dengan tongkat nya.
Sebelum tongkat yang diselimuti angin itu mengenai Halilintar tiba-tiba sebuah angin yang lain tidak kalah kuat melindungi Halilintar dan muncullah seseorang di depan nya.
" Hali kau tak apa?!!" Tanya Taufan khawatir saat melihat tubuh Halilintar yang dipenuhi luka.
Halilintar yang melihat sosok Taufan di depan nya langsung terkejut begitu juga dengan Maripos dan sosok yang bersembunyi di balik pohon.
" Apa maksud nya ini??... Ada Boboiboy yang lain??... Apa kalian sedang berpecah??" Tanya Maripos bingung melihat sosok Taufan begitu juga dengan Gempa yang baru saja datang.
Sedangkan sosok di balik pohon memandang takjub sosok Taufan yang sedang berdiri melindungi Halilintar.
" Taufan??.... Apa itu tahap kedua dari Element angin??" Gumamnya pelan dengan takjub.
Taufan yang melihat Maripos langsung mengerutkan kening bingung karena merasa mengenali Maripos tapi sayang ia tidak mengingat nya.
saat Taufan melihat Halilintar dan kawan-kawan nya terluka membuat Taufan menggeram kesal dan membuang jauh-jauh rasa akrab nya dan langsung menerjang Maripos dengan kuasa angin nya.
" Berani nya kau menyakiti Hali dan kawan-kawan ku!!." Bentak Taufan marah.
Melihat Taufan yang menerjang nya membuat Maripos membuat posisi bertarung dan menghalau semua serangan Taufan dengan tongkat nya.
Karena jurus dan serangan mereka hampir sama membuat Taufan dan Maripos seimbang membuat Taufan langsung mengeluarkan overboard Taufan nya dan ingin memukul Maripos dengan overboard nya begitu juga dengan Maripos yang langsung mengayunkan tongkatnya dengan kuat ke Taufan.
saat serangan mereka hampir bertubrukan tiba-tiba sosok Tok Kasa dan sosok yang memakai jubah kupu-kupu yang tadi bersembunyi di balik pohon mengehentikan pertarungan mereka.
" Eh?!! Tok kasa?!!!." Kata Taufan terkejut melihat tok kasa.
" Tu-tuanku?!!." Kata Maripos terlihat terkejut juga melihat sosok yang memakai jubah kupu-kupu.
" Sudah cukup Taufan!!.... Jangan bertarung lagi!!." Kata Tok Kasa.
" Tapi ia dulu!!." Kata Taufan kesal sambil menunjuk Maripos.
Maripos yang sedang di tunjuk oleh Taufan hanya mendengus meremehkan, tapi ia juga terkejut melihat keberadaan Taufan dan Gempa.
" Sudah cukup Maripos kau sudah berlebihan." Kata sosok berjubah kupu-kupu itu.
" Haha.... Maaf kan hamba Tuanku, Hamba terlalu bersemangat karena ia begitu kuat." Balas Maripos sambil menunduk hormat.
Setelah mendengar itu sosok yang memakai jubah kupu-kupu itu langsung berbalik ke arah Tok kasa.
" Sudah lama ya Hang kasa." Sapa sosok itu lembut kepada Tok kasa.
" Sudah lama tidak berjumpa Tuan ku." Balas Tok kasa hormat.
Halilintar, Taufan dan Gempa yang mendengar itu membeku khusus nya Taufan yang sangat mengenali pemilik suara dari jubah kupu-kupu itu.
" Tak mungkin...." Gumam Taufan tidak percaya.
" Apa yang sudah terjadi di sini??... Dan siapa mereka??" Tanya seseorang yang merupakan Boboiboy yang terlihat baru sampai.
Boboiboy yang melihat ada beberapa orang yang tidak ia kenal mengerutkan kening bingung dan penasaran.
" Siapa ini Tok??" Tanya Boboiboy lagi kepada Tok kasa.
" Oh!!!.... Ia adalah..." Kata Tok kasa menggantung sambil menunjuk orang berjubah kupu-kupu yang perlahan membuka tudung nya.
"..... Tu-tuan..... Kuputri?!!." Gumam Taufan pelan yang masih dapat di dengar oleh Boboiboy membuat nya membeku terkejut.
" Ia adalah pemilik asal kuasa angin.... Tuan putri Kuputri." Lanjut Tok kasa.
Boboiboy yang mendengar itu langsung menatap wajah Taufan yang sudah campur aduk membuat siapapun sulit untuk menebak perasaan nya sekarang.
" Kau pasti Boboiboy kan.... Tapi kalau boleh saya tanya apa kau sedang berpecah??" Tanya Kuputri bingung saat melihat sosok Boboiboy dan juga element lain.
Boboiboy yang mendengar itu langsung menggeleng pelan dan tersenyum lembut kepada kuputri.
" Tidak Tuanku.... Hamba sama sekali tidak berpecah.... Hamba adalah Boboiboy itu sendiri sedangkan mereka adalah kuasa element itu sendiri." Balas Boboiboy sopan sambil menunjuk Halilintar, Taufan dan Gempa yang masih terdiam membeku sejak tadi membuat tidak hanya Kuputri bahkan Maripos yang mendengar nya juga ikutan terkejut.
" Tak mungkin.... Mereka hanyalah sebuah alat." Gumam Maripos tapi masih dapat di dengar para element membuat mereka merenggut kesal mendengar nya.
Sebenarnya Boboiboy kesal mendengar perkataan Maripos menganggap para element sebagai alat tapi ia hanya bisa diam tidak mengatakan apapun dan saat melihat Taufan yang masih membeku terdiam ditempat membuat Boboiboy kembali menatap sosok Kuputri, ia tauh kenapa Kuputri datang kepadanya meskipun begitu ia masih tetap ingin menanyakan alasan nya.
" Maaf hamba Tuan ku... Kalau boleh hamba tanya apa alasan Tuan ku datang kesini??." Tanya Boboiboy hormat dan sesopan mungkin.
" Maafkan saya atas keributan nya, tapi maksud saya ke sini mau mengambil kembali kuasa angin saya" kata Kuputri sambil tersenyum lembut kepada Boboiboy.
Boboiboy yang mendengar perkataan Kuputri tidak terkejut karena ia sudah menebak nya, Boboiboy lalu melirik para element yang sedang menunduk membuat nya kesulitan menebak ekspresi mereka.
Setelah beberapa saat Boboiboy mantap Kuputri lagi sambil membalas senyuman Kuputri tidak kalah lembut.
" Maafkan hamba Tuan ku..... Hamba tidak bisa...."
Sebelum Boboiboy menyelesaikan perkataan nya ia sudah di potong oleh Maripos.
" Heh.... Kau itu sudah memiliki 7 kuasa element, kami hanya meminta salah satunya jangan serakah seperti itu!!." Potong Maripos kesal mendengar penolakan Boboiboy.
Boboiboy yang mendengar itu masih terlihat tenang dan langsung mengangkat sebelah tangan nya menghentikan ocehan Maripos lebih lanjut yang ia takuti lebih meyakini perasaan para element.
Melihat Boboiboy yang begitu tenang dan anggun seperti anggota kerajaan membuat Maripos refleks terdiam.
" Maripos..... Saya hanyalah Tuan Taufan tidak lebih..... hidup ini milik Taufan pilihan ada di tangan Taufan itu sebab nya aku ingin mengatakan aku tidak bisa memutuskannya jika orang yang bersangkutan masih bimbang dengan pilihannya." Kata Boboiboy tegas membuat Maripos yang mendengar nya merenggut kesal.
" Buat apa meminta pendapat mereka???.... Huh.... Kau membuat semuanya semakin rumit karena telah memberikan para element wujud dan pirikan sendiri Boboiboy." Kata Maripos membuat Boboiboy yang mendengar nya hanya tersenyum kecil karena sedang menahan marah saat melihat Gempa menunduk sedih dan tubuh Halilintar yang bergetar menahan marah sedangkan Taufan hanya berdiri diam tanpa senyuman yang menghias wajah nya dan matanya sedang menatap kosong dengan di tutupi bayangan.
"Emang nya kenapa???.... Tidak boleh??.... Setidak nya aku telah memberikan sesuatu kepada mereka .... Sedangkan kau yang telah mendapat sebagian kuasa milik Taufan apa pernah memberikan sesuatu untuk Taufan??" Balas Boboiboy dingin.
Saat kedua sosok itu melakukan perang dingin membuat Tok kasa ingin menenangkan Boboiboy sedangkan Kuputri ingin menegur Maripos yang telah bersikap tidak sopan, tapi tindakan mereka langsung terhenti saat tiba-tiba sebuah portal muncul dan keluarlah sosok River dengan Lastbot.
" Aku telah meninggalkan banyak barang canggih di ruangan ku di markas ngapain kau jauh-jauh menjemput ke kerajaan??" Tanya River kesal dengan seekor kucing menggelantung dipundak nya.
" Meow!!" Balas si kucing yang mengeong kesal juga dan langsung mendesis ke arah Lastbot.
" Master..... Pencipta ku..... Semua alat master markas memang canggih tapi siapa yang bisa menjalankan semua alat master jika kode untuk menjalankan nya saja serumit itu?!!" Balas Lastbot kesal dengan penciptanya dan tidak peduli dengan kucing di pundak River yang sedang mendesis kearah nya.
" Hei!!!... Apa kau lupa dengan bo... Eh??...." Perkataan River terhenti saat melihat begitu banyak pasang mata yang menatap nya.
" Apa yang sudah terjadi disini??..." Tanya River setelah terdiam cukup lama dan langsung memiringkan kepala bingung saat melihat beberapa sosok baru yang hadir.
" Kau siapa??" Tanya Maripos saat melihat sosok River keluar dari portal begitu juga dengan Kuputri.
.
.
.
.
.
.
Hehe..... Aneh gak??😅😅😅
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top