29🔥☀️

Hola guys~~

Author telah kembali!!!.... Ada yang rindu??~~☺️☺️☺️

Sebelum baca lihat gambar sampul nya??~~

Hali dan Taufan sedang pegangan tangan!!!😆😆😆

Itu jam tangan nya aku ganti pakek gelang!!~~

Kalian mau di pegang siapa??~~

.
.
.
.
.
.
Flashback ~~

Di antara gang-gang sepi terlihat River berlari melewati gang sambil membawa seseorang tanpa peduli teriakan komplain sang remaja.

"HEI!!!.... TURUNKAN AKU!!!"

" OGAH!!!"

" BAGAIMANA BISA KAU SANGAT KUAT PADAHAL TUBUH MU SANGAT KECIL DAN PENDEK?!!"

" Katakan sekali lagi.... Siapa yang kau sebut pendek?!!"

"....."

Sang remaja yang mendengar suara dingin penuh ancaman River hanya bisa terdiam, ia sudah hapal dengan kebiasaan sosok River yang akan selalu mengamuk jika ada seseorang yang membahas apapun tentang tinggi badan nya.

' kenapa orang ini sangat sensitif dengan tinggi badan nya???' gumam sang remaja dalam hati mata tajam dan aura hitam dari River.

Jika sudah seperti ini sang remaja akan memilih untuk diam sambil menunggu amarah River reda, jika tidak sudah di pastikan ia akan disiksa oleh River.

Melihat sang remaja sudah diam dan tidak melakukan pemberontakan apapun lagi membuat River tersenyum puas.

Tak lama kemudian River melihat pemukiman yang ramai dan memilih tempat agak jauh dan sepi dari Festival yang sedang diadakan.

Setelah memeriksa dan yakin tempat nya sudah aman River lalu menurunkan sang remaja dan melepas kuasanya yang sedang mengikat sang remaja.

Sebelum sang remaja komplain ke River, River sudah membalik tubuh sang remaja menghadap Festival yang sedang di adakan.

" Lihat!!!... Festival nya ramai sekali kan?!!" Kata River semangat.

Sang remaja yang melihat betapa meriah nya Festival yang sedang di adakan hanya bisa terpukau takjub.

" Iya.. ramai." Balas sang remaja.

Melihat mata sang remaja berbinar takjub membuat River tersenyum simpul sebelum menjelaskan kegiatan festival.

" Di sana ada ada berbagai macam permainan yang seru dan berbagai makanan yang enak-enak tersedia!!. Tidak hanya itu saja!!!. Selama festival Semua permainan dan makanan yang tersedia gratis sampai acara ulang tahun anggota kerajaan besok!!!." Jelas River semangat membuat sang remaja tergoda saat mendengar ia bisa menikmati permainan dan makanan secara gratis.

" Sungguh?!!... Semuanya Gratis?!!..." Tanya sang remaja antusias tapi saat mengingat kuasanya ia kembali murung dan mundur beberapa langkah.

" .... Dengan kuasa ku.... Aku tak mungkin bisa mengikuti festival." Lanjut nya lirih.

Melihat sang remaja yang menunduk sedih membuat River tidak tega dan langsung mengeluarkan sebuah jam tangan dari saku nya.

" Gak usah khawatir~~ ini untuk mu, jika kau memakai ini maka kuasa mu tidak akan mengganggu mu lagi." Balas River.

" Hah??...." Gumam sang remaja bingung saat melihat jam tangan yang terlihat jam tangan biasa di tangan River.

" Sudahlah cepat pakai dan kita pergi ke festival!!." Kata River gemas saat melihat sang remaja ragu-ragu dan langsung memakai nya di pergelangan tangan nya.

Setelah memakaikan nya River langsung menarik sang remaja menuju kerumunan orang banyak penduduk nya membuat sang remaja tegang dan takut.

" Tu-tunggu!!" Kata sang remaja panik sambil menutup mata nya erat-erat karena takut kuasa nya menyakiti orang di sekitar nya.

Setelah menunggu cukup lama sang remaja perlahan membuka matanya karena tidak mendengar kepanikan atau suara kesakitan dari orang-orang di sekitar nya.

Melihat orang-orang yang berlalu-lalang melewati nya tanpa masalah membuat sang remaja membeku dan linglung sekaligus takjub karena orang-orang yang mendekati nya tidak mengalami masalah.

Tanpa memerhatikan sekeliling tanpa sengaja sang remaja menabrak anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran dengan teman-teman nya.

" Aduh!!!.. maaf nabrak kak!!" Kata anak kecil itu membungkuk minta maaf sebelum pergi dengan teman-temannya yang lain.

Sang remaja yang melihat itu masih terlihat linglung dan tidak percaya saat melihat kuasa nya benar-benar tidak berfungsi padahal ada yang menabrak nya.

" Anak kecil itu tadi menabrak ku dan ia terlihat baik-baik saja?!.... Jam tangan ini menekan kuasa ku?!!" Gumam sang remaja takjub masih tidak percaya.

Melihat sang remaja yang masih terlihat takjub dan belum kembali ke kenyataan membuat River gemas dan menarik nya menikmati permainan dan makanan yang tersedia di festival.

" Kan sudah aku bilang~~ ayo cepat!!!... Kita harus mencoba semua makanan dan permainan yang ada!!" Kata River semangat sambil menarik sang remaja.

Entah sudah berapa lama berlalu dan River sudah mengajak sang remaja berkeliling mencoba berbagai permainan dan makanan yang belum pernah ia coba.

Mereka tertawa saat menaiki wahana dan memenangkan beberapa hadiah di permainan bahkan River mengajak nya lomba sehingga tanpa sadar sang remaja menikmati kebersamaan nya bersama River.

" Fiuh.... Capek nya~~ lihat!!... Ada toko minuman!!... Aku mau antri jadi kau tunggu saja di sini sambil menjaga barang kita." Kata River sambil beranjak pergi saat melihat sang remaja yang mengangguk.

Melihat kepergian River sang remaja lalu mencari tempat duduk dan meregangkan kaki nya yang terasa capek.

Sang remaja lalu tersenyum manis saat melihat tumpukan hadiah yang ia dapat dari beberapa permainan yang ia mainkan bersama River dan tanpa sadar ia memeluk salah satu boneka yang ia menangkan.

" Aku berharap bisa hidup seperti ini." Gumam sang remaja melamun sambil melihat orang berlalu-lalang yang terlihat ceria dan hidup.

Tapi sayang lamunan nya hancur saat merasakan sebuah getaran halus dari saku nya membuat sang remaja mengambil benda yang menghasilkan getaran itu dan wajah nya langsung berubah pucat saat melihat alat komunikasi yang ada di tangan nya sedang bergetar.

Saat sang remaja menekan tombol sebuah hologram muncul dengan kata-kata di atas nya membuat suasana hati sang remaja yang awal nya ceria berubah menjadi Suram.

" Kau mengatakan bertemu seseorang yang memiliki darah ras elementum.... Cepat bawa dia kesini....Aku tidak masalah meskipun ia bukan ras asli.... Jika kau berhasil membawanya kesini sesuai janji kau dan semua saudara mu akan aku lepaskan."

Melihat pesan itu membuat sang remaja terdiam geram ingin menghancurkan alat komunikasi itu tapi sayang ia tidak bisa melakukan nya karena tubuh nya menolak perasaan dan pikiran nya.

Melihat River menghampiri nya dengan dua gelas minuman di tangan nya membuat sang remaja cepat-cepat menyembunyikan alat komunikasi nya.

" Ada apa??." Tanya River saat merasakan suasana hati sang remaja berubah menjadi buruk.

" Ti-tidak ada apa-apa." Balas sang remaja sambil menggeleng kepalanya saat mendengar pertanyaan River.

Melihat sang remaja yang gugup River tauh ada yang di sembunyikan nya tapi ia tidak akan memaksa sang remaja membuka mulut sehingga River hanya mengangkat bahu acuh dan duduk di samping sang remaja lalu memberikan salah satu minuman nya yang langsung di terima oleh sang remaja.

Melihat sang remaja yang tidak meminum minuman nya dan cuma menatap kosong gelas minuman nya membuat River tidak tahan dan akhir nya membuka suara.

" Aku tidak ingin memaksamu sih.... tapi kalau kamu ada masalah katakan saja padaku jangan diam dan kau pendam sendiri... Aku akan membantu mu apapun itu." Kata River yang masih dibalas diam oleh sang remaja membuat River menghela nafas berat.

" Mau pindah ke tempat yang lebih tenang???.... Mungkin dengan begitu kau mau cerita." Kata River yang langsung dibalas anggukan oleh sang remaja.

Melihat sang remaja yang mengangguk membuat River mencari tempat yang sepi dan menunggu sang remaja membuka suara tapi seberapa lama ia tunggu sang remaja terlihat tidak memiliki niatan untuk membuka suara.

Melihat sang remaja yang tidak memiliki niatan membuka suara membuat River menghela nafas pasrah dan memilih topik pembicaraan yang lain.

" Oh ya.... Aku baru ingat kalau kamu itu tidak punya nama kan??" Tanya River membuat sang remaja menoleh ke arah nya sambil mengangguk.

" Sebagai senjata.... Aku memang tidak mempunyai nama.... Kenapa kau bertanya seperti itu??" Tanya sang remaja sambil melihat mata River dengan penasaran.

" Kau tauh.... Memanggil kamu dengan sebutan hei atau kau itu tidak enak di dengar... Jadi apa kau tidak keberatan jika aku memberimu nama??" Tanya River kembali membuat sang remaja terkejut bingung harus berkata apa.

" .... SB-G 08 itu kode mu sebagai senjata biologis jadi itu bukan nama mu, kalau aku memanggil mu dengan kode mu rasanya kurang enak di dengar jadi aku ingin memberimu nama Nier.... Apa kau keberatan??" Lanjut River.

Sang remaja yang mendengar River ingin memberikan nya nama hanya menggeleng pelan menunjukan bahwa ia tidak keberatan.

" Asalkan namanya tidak aneh aku tidak masalah diberikan nama apapun." Balas sang remaja yang langsung di angguki River.

" Oke~~ jadi kau tidak keberatan aku memanggil mu Nier kan??." Balas River sambil tersenyum tulus membuat sang remaja yang sekarang bernama Nier membeku merasa canggung dan bersalah.

" Hei River...." Panggil Nier pelan tapi masih dapat di dengar River.

" Hm?~~" gumam River merespon panggilan sang remaja.

Mendengar respon River membuat Nier tanpa sadar menahan nafas nya dan menutup mata nya rapat-rapat.

" Ada yang membuat ku penasaran dengan ras mu." Gumam Nier sambil menunduk.

' aku mohon tolong jawab kau tidak memiliki darah ras elementum..." Gumam Nier dalam hati.

" Penasaran dengan ras ku??" Tanya River memastikan yang di balas anggukan oleh Nier yang masih menunduk.

" Kau terlihat awet muda meskipun umur mu sudah sangat tua.... Apa kau memiliki darah ras elementum??" Tanya Nier sambil mengigit bibir nya kuat-kuat berharap River menjawab sebalik nya.

" Kau penasaran??~~" tanya River yang hanya di balas diam oleh Nier.

' aku mohon jangan katakan kau memiliki nya!!!' teriak Nier dalam hati saat mendengar suara lembut dan ceria River.

Tak lama kemudian River terkekeh pelan sambil melihat Nier yang tetap setia menunduk membuat River tidak dapat melihat wajah dan ekspresi nya.

" Hahaha.... aku pikir kau sudah tau tentang ras ku.... Ras yang memiliki umur panjang dan kemampuan awet muda itu ras elementum." Kata River sambil tertawa pelan.

Nier yang mendengar perkataan terakhir River hanya bisa meremas gelas yang ada di tangan nya dengan frustasi.

" ..... Dengan umur yang berbanding terbalik dengan penampilan ku tentu saja aku memiliki darah ras elementum." Lanjut River membuat Nier menggeram kesal dan membanting gelas yang ada di tangan nya dengan marah membuat River terkejut dengan tingkah tiba-tiba Nier.

" SIALAN!!!." Geram sang remaja kesal , marah dan frustasi membuat River yang melihat nya membeku karena terkejut saat melihat sang remaja tiba-tiba marah tanpa sebab.

" Hei?!!... Ada apa....dengan... Huh?!!" Kata River pelan di akhir kalimat saat merasakan sesuatu yang tajam menancap kulit nya.

Perlahan tubuh River miring dan ambruk ke depan saat merasakan seluruh tubuh nya tiba-tiba berubah menjadi lemas.

Ia langsung di tangkap oleh Nier sebelum tubuh nya jatuh ke tanah.

".... Maafkan aku." Gumam Nier pelan melihat mata River perlahan tertutup.

River yang mendengar perkataan terakhir Nier hanya terdiam membisu sebelum pandangan nya berubah menjadi hitam seluruh nya.

" Maaf.... Hiks... Maafkan aku... Hiks... Hanya untuk kebebasan aku dan semua saudara ku yang merupakan senjata biologis... Hiks... Aku harus menyerahkan mu kepada mereka." Gumam Nier pelan sambil menangis saat melihat River yang sudah tidak sadarkan diri.

Dipenuhi rasa bersalah Nier lalu membawa River ke dalam kapal luar angkasa yang ia sembunyikan dan langsung lepas landas meninggalkan planet elementum.

Di saat bersama di istana saat Rion ingin membagi undangan yang ia siapkan, tiba-tiba membeku membuat semua undangan di tangan nya jatuh berserakan di lantai.

Tanpa memperdulikan undangan yang berserakan Rion menatap luar jendela dengan wajah pucat, syok dan khawatir bercampur menjadi satu.

"..... Kak River?!!" Panggil Rion pelan dengan nafas tersendat-sendat ketakutan, tak lama kemudian mata nya yang tadi bergetar ketakutan berubah menjadi dingin dan penuh amarah.

"BANGS*T!!!... SIAPA YANG BERANI MENGAMBIL KAKAK KU?!!"

Teriak penuh amarah menggelegar di seluruh istana membuat beberapa penghuni istana ketakutan karena teriakan penuh amarah sosok itu membuat tanah bergetar dan memunculkan beberapa bencana alam tidak wajar.

Flashback end~~
.
.
.
.
.
.
Planet kadruax~~

"CEPAT MENGHINDAR!!!."

Teriak Taufan panik saat melihat Adudu menemba ke arah mereka.

Saat mereka menghindar menjauhi pintu Adudu dan probe langsung menghampiri pintu dengan cepat.

" Cepat probe buka pintu!!" Perintah Adudu cepat.

" Siap incik bos!!" Balas probe yang langsung mengangkat Adudu dan menancapkan kepala nya di lubang kunci.

" Eh??" Gumam Taufan kebingungan.

" Gak logik banget!!!" Teriak solar marah saat melihat kepala Adudu menjadi kunci.

" Wow!!!.... Kepala Adudu adalah kuncinya!!.... Itu sebab nya Thron merasa pernah melihat nya!!!" Kata Thron antusias dengan mata berbinar.

Karena ledakan dari misil probe membuat ruangan bergetar dan membuat Ying panik.

" Pikirkan itu nanti saja... Kita harus cepat-cepat masuk!!!... Pintu nak roboh nih!!" Kata Ying panik saat melihat puing-puing bangunan nak roboh membuat Ying dan para element panik dan masuk kedalam piramid.

Dengan nafas tersengal-sengal mereka akhirnya bisa masuk kedalam piramid tepat waktu sebelum pintunya tertutup.

" Aduh gelap nya...." Gumam Thron pelan karena tidak bisa melihat apapun.

" Kejap.... Bola solar!!" Kata solar dan sebuah bola cahaya muncul dari tangan solar dan menyinari ruangan.

" Sekarang kita harus bagaimana??" Tanya Ying.

" Pertama-tama kita harus...."

"Tumbukan Gempa!!"

"Huh??"

Sebelum selesai solar menyelesaikan perkataan nya sebuah suara terdengar dan tidak jauh dari sana terlihat sebuah dinding hancur dan terlihat Halilintar, Gempa, Blaze, Gopal dan Yaya dari sana.

" HALILINTAR!!!.... GEMPA!!!..."  Teriak Taufan senang dan langsung menerjang kedua partner nya.

"BLAZE!!!" Teriak Thron senang dan langsung menerjang Blaze teman satu geng kenakalan nya.

" THRON!!!... TAUFAN!!!" Balas Blaze tak kalah senang sambil membalas pelukan Thron dan melambai dengan semangat ke arah Taufan saat melihat grup nya.

" syukurlah kalian baik-baik saja!!" Kata Gempa menghela nafas lega saat melihat partner element lain nya baik-baik saja lalu menatap solar dengan lembut yang langsung dibalas senyuman oleh solar.

"Huh...." Halilintar hanya menghela nafas lega saat melihat partner element lain nya dalam ke adaan baik-baik saja.

" Yaya!!!" Teriak Ying senang saat melihat Yaya.

" Ying!!!" Balas Yaya sambil menghampiri Ying lalu memeluk nya dan langsung di balas oleh Ying.

" Ololo.... Terharu nya~~" kata Gopal sambil memakan makanan yang ia ubah dari batu reruntuhan yang tadi di tumbuk Gempa sambil menonton pertunjukan duo Y dan para element yang sedang reoni.

Tak lama kemudian Gopal melihat Thron dan solar yang bersebelahan tanpa bertengkar sedikit pun membuat Gopal mengerutkan kening penasaran.

" Hm.... Ini hanya perasaan ku saja atau pasangan fotosintesis ini sudah tidak memiliki aura pemusuhan lagi??" Tanya Gopal sambil menunjuk Thron dan solar.

" Mana ada!!... Tadi saja di depan piramid mereka masih sempat bertengkar hebat jika saja Taufan tidak menggunakan senjata pamungkas nya mereka mungkin masih bertengkar sampai sekarang." Sahut Ying yang langsung di balas oh ria oleh Gopal.

" Senjata pamungkas???... Emang apa senjata Taufan??.... Aku tak pernah melihat nya menggunakan senjata."  Tanya Yaya kebingungan saat mendengar perkataan Ying.

Saat mendengar pertanyaan Yaya , solar dan Thron sudah pundung di pojokan sambil menutup mulut nya dan tubuh mereka bergetar hebat, sedang kan Taufan hanya tersenyum manis sambil menunjukan 2 jarinya kepada Yaya yang semakin membuat nya penasaran.

Para element dan Gopal yang paham dengan reaksi Solar dan Thron yang ketakutan langsung berubah pucat Pasih karena tauh senjata yang dimaksud Ying.

" Senjatamu apa fan??...
Aku penasaran nih." Kata Yaya semakin penasaran.

" Hehehe.... Ada deh~~" balas Taufan sambil tersenyum nakal membuat Yaya semakin kesal karena tidak di beritahu oleh sang pengendali angin.

Gempa yang tidak mau membahas tentang senjata pamungkas milik Taufan lagi langsung cepat-cepat mencari alasan.

" A-ayo kita cepat-cepat masuk kedalam sebelum Adudu mendapatkan pasubot." Kata Gempa yang langsung di angguki oleh yang lain.

Sambil menyelusuri lorong Halilintar melirik Taufan yang berjalan di samping nya.

" Taufan???.... Ada apa??. Kenapa kau terlihat sangat linglung??" Tanya Halilintar saat melihat Taufan yang berjalan dengan linglung selama perjalanan.

" Hm??.... Entahlah.... Aku merasa pikiran ku tidak bisa fokus karena aku sering mendengar suara seseorang yang terus memanggil ku." Balas Taufan kalem sambil menggosok telinga nya.

Melihat sifat Taufan yang berubah tenang dan kalem membuat Halilintar mengerutkan kening.

" Kau jadi kalem fan... Gak seperti biasanya." Kata Halilintar membuat Taufan langsung menatapnya terkejut.

" Eh??... Benarkah??." Tanya Taufan terkejut yang langsung di angguki Halilintar.

" Kau kalem kayak Gempa bahkan lebih kalem dari nya seperti seorang bangsawan." Jawab Halilintar membuat Taufan tersenyum tipis saat mendengar perkataan Halilintar.

" Hehehe.... Mungkin karena tuan pertama aku, kau tauh kan tuan pertama aku itu memiliki identitas tidak biasa di kerajaan nya." Balas Taufan sambil terkekeh lembut.

Mendengar itu membuat Halilintar mengingat tuan pertama Taufan sebelum menghela nafas panjang dan mengangguk.

" Iya aku tauh.... Tapi masalah nya kenapa baru sekarang kau mewarisi sikap nya??.... Apa jangan-jangan tuan pertama mu telah meninggal??." Kata Halilintar bingung dengan perubahan sikap Taufan yang tiba-tiba.

" Entahlah.... Akupun tak tauh kenapa bisa jadi seperti ini.... Sampai sekarang pun tidak ada yang tauh keadaan tuan pertamaku setelah dibawa kabur oleh nya." Balas Taufan.

" Hm??,Oh benar orang itu...... Siapa yang membawa tuan pertamamu saat di serang Retaka waktu itu??" Tanya Halilintar lagi.

" Kalau tidak salah namanya itu...."

" Wow!!!... Sungguh keren!!" Teriak solar semangat mengejutkan yang lain.

" Ada apa solar?!!" Tanya Halilintar terkejut saat mendengar teriakan solar.

karena kuasa solar yang dapat menerangi ruangan membuat solar berada di depan sehingga jika terjadi sesuatu maka solar lah yang akan menyadari nya terlebih dahulu.

" Tengok tuh!!." Balas solar sambil menunjuk gambar yang ada di dinding.

Melihat itu membuat para element dan kawan-kawan Boboiboy melihat kumpulan gambar yang menghiasi dinding piramid yang terlihat seperti sedang menceritakan sejarah planet.

" Nampak nya apa yang di katakan Databot itu benar.... Planet ini dulu memang gersang." Kata Yaya.

" Tengok gambar itu juga!!!." Tunjuk Blaze pada gambar seseorang yang membawa sebuah power sphera di tangan nya.

" Siapa orang itu?!" Tanya Thron bingung karena wajah pada gambar sudah retak dan hancur jadi mereka tidak dapat melihat jelas wajah dari sosok yang memegang power sphera.

" Cobak kalian Tengok power sphera yang ada di tangan nya!!" Kata Ying.

" Itu pasti pasubot!!." Tebak Gempa saat melihat power sphera itu.

" Nampak nya orang itu menggunakan pasubot untuk menghijaukan planet ini.... Pasti itulah penyebab kenapa planet ini menjadi hutan belantara sekarang." Kata Solar memberi teori.

" Terus... Dimana pasubot sekarang??" Tanya Halilintar bingung sambil melihat sekeliling yang hanya ada reruntuhan saja.

" Mungkin di sembunyikan disekitar sini." Balas Taufan ikutan melihat sekeliling dan melihat Adudu dan probe sedang menaiki tangga.

" Itu Adudu dan Probe!!!." Tunjuk Taufan.

" MUAHAHAHA!!!.... Selain aku kalian tidak berhak mendapatkan pasubot, karena pasubot milik leluhurku dari planet atata tiga!!." Kata Adudu sambil menunjuk lukisan leluhur elien hijau atata tiga yang sedang memegang pasubot.

Melihat itu membuat para element dan kawan-kawan Boboiboy terkejut, melihat itu membuat Adudu semakin tertawa penuh kemenangan dan menaruh tangan nya di atas batu tak lama kemudian mekanisme bergerak dan memunculkan pasubot yang masih dalam keadaan mati.

"Itu pasubot!!." Teriak para element dan kawan-kawan Boboiboy bersamaan.

" Tuan??" Panggil pasubot pelan saat melihat Adudu.

" Tunggu Pasubot!!!... Dia bukanlah tuan mu!!." Kata Halilintar.

" Adudu!!.. berikan pasubot kau tidak berhak memiliki nya!!" Sambung Gempa.

" Eh... Mana ada!!!. Pasubot ini kan milik leluhur incik bos tentu saja incik bos berhak memiliki nya." Balas probe sambil menunjuk sebuah lukisan elien atata tiga yang memegang pasubot yang langsung membuat Gempa terdiam karena kalah debat.

" Oh.... Ada betul nya cakap Probe." Kata Gopal membenarkan perkataan probe setelah melihat lukisan membuat para element termasuk Yaya dan Ying menatap tajam Gopal.

" Tapikan bukan leluhur Adudu yang menciptakan pasubot.... Gak boleh loh asal mengklaim hak cipta milik orang lain... Kalau River tauh ia bisa menuntut kalian loh." Kata Thron polos mengingat River.

Ditempat lain di waktu yang sama~~

" Hachu!!!..."

River yang sedang sibuk merenovasi dan mengutak-atik kamar para element tiba-tiba bersin membuat Boboiboy yang ada di samping nya terkejut.

" Apa kau masuk angin???... Bersin mu keras sekali." Kata Boboiboy khawatir.

" Aku tidak sakit kok..... Mungkin ada orang yang membicarakan ku." Balas River sambil menggosok hidung nya yang gatal lalu membenarkan topeng nya yang agak miring.

Kembali ke planet kadruax~~

" River???.... Siapa tuh tanya probe bingung karena merasa pertama kali mendengar nama itu.

" Tentu saja keturunan pencipta power sphera!!!... Gitu aja gak tauh... Bagaimana bisa kalian di sebut pemburu power sphera terhebat bahkan tidak tauh siapa yang membuat power sphera." Balas Gopal yang langsung membuat Probe terdiam Karena kesal.

" Manalah kami tauh River adalah keturunan pencipta power sphera!!... Tidak ada yang tauh Identitas pencipta power sphera bahkan keturunan nya kalau ada yang di buru itu bukanlah power sphera nya tapi penciptanya!!." Balas Probe tidak mau kalah.

" .... Dan juga bukan nya keselamatan nya semakin berbahaya jika identitas nya mudah di ketahui??.... Kalian malah akan membuat keselamatan nya semakin berbahaya jika menyebar luaskan identitas nya." Lanjut Probe yang langsung membuat Gopal terdiam.

" Benar juga." Gumam Gopal pelan menyetujui perkataan probe.

" Sudah cukup berbincang nya!!!... Lihat ini benih Oakuat!!!... Dengan ini aku akan bisa mengeluarkan kuasa terpendam aku!!." Kata Adudu sambil mengeluarkan benih dari saku nya.

" Hah??... Benih Oakuat??" Gumam Pasubot kebingungan saat melihat benih di tangan Adudu.

" Eh???.... Hali... Bukan nya itu benih yang aku taruh di saku mu kok bisa ada di tangan Adudu??" Bisik Taufan pada Halilintar saat melihat benih yang di keluarkan Adudu.

" Hah.... Kau tebak saja sendiri, aku malas mau cerita." Balas Halilintar sambil menghela nafas malas.

Sebelum Taufan ingin berkata lagi Adudu langsung menancapkan benih itu ke pasubot yang langsung menumbuhkan tumbosaurus berukuran sangat besar.

" Eh?!!... Apanih?!!" Teriak Adudu terkejut saat melihat benih nya tidak menumbuhkan pohon Oakuat melainkan tumbosaurus.

" Ish!!!... Itu bukan benih Oakuat lah!!" Teriak solar

" Mana mungkin kami membawa benih Oakuat kesini!!!.... Benih Oakuat ada pada tuan Boboiboy di bumi lah!!" Lanjut Teriak Thron.

" Yang kau ambil itu benih planet ini yang kami kumpulkan buat kajianlah!!!" Teriak  Taufan.

Ketiga element yang merupakan pelaku pengumpulan biji berteriak kesal kepada Adudu.

" UWAKH!!!!.."

" ITU!!!...ALPHA JUMBOSAURUS!!!!" Teriak Gopal saat melihat betapa besar nya tumbosaurus yang tumbuh dari biji yang di tanam Adudu ke pasubot.

Mereka yang di serang oleh Jumbosaurus mulai berhamburan, solar langsung menggunakan gerakan cahaya dan meraih Thron yang paling dekat dengan nya menjauh ke tempat yang aman di karenakan kuasa mereka sangat tidak efektif melawan tumbosaurus jadi mereka memilih untuk menyingkir dan membiarkan element lain dan kawan-kawan Boboiboy melawan jumbosaurus.

" Tendangan berapi!!."

" Sarung tangan Gempa!!.....tumbukan Gempa!!."

" Pedang Halilintar!!... Libasan pedang Halilintar!!."

Blaze, Gempa dan Halilintar berusahalah menyerang jumbosaurus itu tapi seberapa besar mereka membuat kerusakan Jumbosaurus itu akan dengan cepat meregenerasi dan menyembuhkan diri.

" Ish!!!... Kalau macam ni terus kapan kami bisa mengalahkan nya!!" Ger Halilintar kesal.

" HALI!!."

Panggil seseorang membuat Halilintar menoleh dan melihat Taufan di dekat nya sedang menunjuk bagian tertentu tubuh Jumbosaurus.

" Taufan??!... Kenapa kau tidak sembunyi?!!... Kau tidak bisa menggunakan kuasa mu sekarang!!" Kata Halilintar terkejut, maras sekaligus khawatir saat melihat Taufan yang tidak bersembunyi.

" Ish!!!.... Pikirkan itu nanti saja, lihat itu!!!." Balas Taufan kesal sambil kembali menunjuk Jumbosaurus yang membuat Halilintar melihat arah yang di tunjuk Taufan dan melihat Pasubot yang menyatu dengan Tumbosaurus.

" Kau cepat pisahkan pasubot dengan Jumbosaurus ini... Kalau tidak Jumbosaurus akan terus meregenerasi dirinya meskipun seberapa besar kita menyerang nya." Lanjut Taufan yang di angguki Halilintar.

Halilintar yang paham langsung menggunakan gerakan kilat nya untuk memanjat tubuh Jumbosaurus dan langsung memotong dahan yang terhubung dengan Jumbosaurus dan pasubot.

" Gopal!!!... tangkap!!... Akh!!!." Teriak Halilintar saat berhasil mendapatkan pasubot dan melemparkan nya kepada Gopal yang terdekat darinya tapi sayang ia terikat oleh dahan di tubuh Jumbosaurus sehingga ia tidak dapat bergerak.

" HALI!!." Teriak Taufan, Gempa dan Blaze bersamaan.

Saat Gempa dan Blaze ingin menyelamatkan Halilintar, mereka di ikat dan terseret oleh dahan Jumbosaurus.

" Gempa!!!... Blaze!!!." Teriak Taufan saat melihat kedua element itu memiliki nasib sama terikat di tubuh Jumbosaurus dengan Halilintar.

" Taufan Awas!!!." Teriak solar saat melihat sebuah dahan besar mengayun cepat ke arah Taufan.

" Menghindar!!!." Lanjut Thron yang melihat itu juga.

Taufan yang melihat itu bersiap-siap ingin menghindar tapi ia membeku karena di kejutkan oleh sebuah suara.

' kembalilah kepadaku kuasa angin kecil ku.....'

" Eh?!!."

Taufan sekali lagi mendengar suara perempuan yang terngiang di kepalanya membaut nya lambat merespon dan akhir nya dahan itu memukul dengan keras tubuh nya sehingga terpental dan membentur dinding membuat nya berteriak kesakitan.

"AKH!!!!"

" TAUFAN!!!"

Teriak seluruh Element dan kawan-kawan Boboiboy khawatir saat melihat kondisi Taufan yang tidak sadar kan diri setelah terbentur dinding.

Saat Yaya dan Ying ingin menghampiri Taufan mereka juga di ikat dan terjebak seperti element yang lain sedangkan Gopal memilih sembunyi dengan pasubot agar pasubot tidak di serap oleh Jumbosaurus

" Bagaimana ini solar?!!" Tanya Thron khawatir saat melihat element lain dan kawan-kawan nya terjebak di tubuh Jumbosaurus.

" Mereka semua terperangkap di tubuh Jumbosaurus..... Kita harus menyelamatkan mereka." Balas solar tertekan.

" Tapi.... Tapi kuasa kita sangat tidak efektif melawan Jumbosaurus!!!" Balas Thron ragu-ragu melihat Jumbosaurus yang mulai menghampiri mereka dengan perlahan.

" Fusion.... Satu-satunya cara yang tersisa dan mengalahkan nya adalah fusion tapi melakukan Fusion kita harus ada rasa saling percaya untuk saling berbagi kekuatan di antara kita...." Kata solar melihat serius Thron.

".... Dengan pertengkaran kita selama ini aku kurang yakin kita bisa melakukan nya." Lanjut Solar ragu-ragu membuat Thron terdiam saat melihat raut wajah panik dan tertekan milik Solar.

" Solar..... Thron mau minta maaf." Kata Thron tiba-tiba sambil menunjukan wajah menyesal kepada solar.

"Eh?!!"

Permintaan maaf yang tiba-tiba di lontarkan oleh Thron membuat solar membeku karena terkejut dan juga bingung.

" Thron tauh Thron sangat egois.... Thron menyalahkan semua kesalahan yang dilakukan tuan pertama solar yaitu Retaka kepada solar...."

"..... Sekali lagi Thron mau minta maaf karena telah menyakiti perasaan solar dengan perkataan Thron meskipun Thron tauh semua itu bukan kesalahan solar tapi Thron melampiaskan semua keluh kesah dan amarah Thron kepada solar..."

".... Itu sebab nya Thron ingin meminta maaf karena telah menyakiti perasaan solar selama ini." Kata Thron panjang lebar dengan raut wajah menyesal.

Mendengar tuturan panjang lebar Thron membuat solar termenung dan menatap intens Thron yang sedang menunduk sedih sekaligus menyesal.

" Aku juga ingin minta maaf Thron... Karena Kenyataan bahwa Retakan menggunakanku untuk membunuh tuan pertamamu king balakung itu merupakan sebuah kenyataan..... "

".... Tapi jauh di dalam diriku aku tidak ingin disalahkan oleh sebab itu aku membalas perkataan mu dengan tidak kalah kasar nya."

" ..... Thron... Aku sungguh sangat menyesal telah berkata kasar kepadamu.... Maafkan aku Thron karena diriku tuan pertama mu mati.... Kau tidak perlu memaafkan ku dengan dosa berat yang telah aku lakukan. " Balas Solar panjang lebar dengan raut bersalah juga.

" Solar tidak salah!!!.... Yang salah adalah kera luar angkasa itu yang telah seenak nya menggunakan solar!!!." Balas Thron dengan tegas sambil menggenggam kuat kedua tangan solar setelah mendengar penyesalan solar.

" Sorry Thron karena telah menyakitimu dan terima kasih karena tidak menyalakan ku lagi." Balas solar tersenyum lembut.

Melihat itu Thron menggeleng pelan sebelum tersenyum manis kepada solar.

" Thron yang seharusnya bilang Sorry kepada solar karena seperti perkataan Taufan, Thron dengan egois telah menyakiti perasaan Solar dengan perkataan ku dan sama sekali tidak memikirkan perasaan solar." Kata Thron lembut membuat Solar terharu.

" Dey!!!... Kalian berdua berhentilah bermain drama India dan lakukan sesuatu kepada Jumbosaurus itu!!!... Huhuhu.... Ayoyoyo Jumbosaurus ini semakin mendekat lah!!"

Kata Gopal yang tanpa bersalah nya menghancurkan suasana harmonis antara pasangan fotosintesis itu, Thron dan solar yang mendengar perkataan Gopal menatap Gopal yang sedang bersembunyi di bebatuan dengan wajah penuh dengan air mata dan jangan lupa pasubot yang ia bawa.

" Pfft.... Hihihi... Sudah saat nya Thron, apa kamu bersedia??" Tanya solar sambil berdiri dan mengangkat sebelah tangan nya.

" Hehe... Selalu Sedia!!... Waktu nya kita untuk bekerja sama!!!" Balas Thron berdiri juga sambil mengangkat sebelah tangan nya juga.

" Element Fusion!!!"

"Solar!!!"

" Thron!!"

"Boboiboy Sori!!"

"Kenapa namanya bisa jadi Sori???.... Apa karena mereka saling maaf-maaf tadi sebelum Fusion jadi menular ke nama fusion mereka???" Tanya Gopal datar saat mendengar nama fusion Solar dan Thron yang menurut nya aneh.
.
.
.
.
.

08 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top