28🔥🍃
Halo guys~~
Apa kabar??~~
Maaf Update nya lama karena author lagi serius gambar ini!!~~
Author gambar pakek jari nih!!!~~😁😁😁
( Author Lagi seneng guling-guling di tempat tidur karena berhasil menggambar satu tubuh karekter pakek jari)
Keren gak?!!!😤😤
Kalian tebak itu siapa~~
Author gak pinter buat disain baju kebanyakan baju nya aku tiru di komik yang author baca~~
Tanpa basa-basi lagi silahkan baca~~
Peringatan banyak typo dan kesalahan kata bertebaran harap di maklumi~~
Aku harap kalian suka~~
💕💕💕
.
.
.
.
.
.
Flashback~~
Bagi ras yang memiliki umur panjang waktu itu terasa sangat singkat, satu hari saja terasa seperti beberapa menit untu mereka di buktikan dengan pagi yang tadi cerah sekarang sudah berubah menjadi malam.
Meskipun sudah malam kerajaan masih terlihat ramai oleh penduduk nya berlalu-lalang terlihat sibuk menyiapkan festival.
langit malam dan pemandangan perkotaan yang cerah terlihat sangat indah seperti kotak permata membuat siapapun akan terpukau karena betapa indah nya pemandangan itu dengan sebuah istana besar yang bersinar di tengah malam kerena tertepa sinar bulan.
Di salah satu ruangan agak megah terlihat Rion yang terkapar di sofa lembut, ia terlihat sangat lelah kerana di kejar oleh kakak nya ini tapi kakak nya ini tidak terlihat kelelahan sama sekali membuat Rion kesal.
" Kenapa waktu cepat berlalu ya..... Tidak menyangka hampir satu bulan padahal aku merasa masih beberapa menit saja." Gumam River pelan tapi masih dapat di dengar oleh Rion.
" Wajar kak.... Untuk ras umur panjang seperti kita yang dapat hidup ratusan juta ribu tahun 1 bulan itu seperti beberapa menit untuk kita." Balas Rion sambil duduk lalu meminum teh yang sudah di siapkan oleh beberapa pelayan.
Mendengar perkataan Rion tanpa sadar membuat River menatap datar Rion, Rion yang di tatap datar oleh kakak nya langsung mengerutkan kening bingung.
"Kenapa kak??.... kenapa Tatap aku kayak gitu??" Tanya Rion heran karena pandangan kakak nya tidak lepas dari nya.
" Hm.... bagaimana menjelaskan nya ya....Perkataan mu tadi membuat ku tanpa sadar meragukan umurku, bahkan sekarang aku meragukan apakah umur ku benar-benar hampir 500 tahun." Jawab River membuat Rion tanpa sadar tersenyum kecil sambil meminum teh nya kembali.
" Kalau kak River ragu dengan umur kakak.... kenapa kak River gak liat tanggal di jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangan kakak??..... Apa guna nya jam tangan itu??.... Pajangan??" Kata Rion sarkas membuat River terdiam membeku menahan kesal dan sedikit malu karena perkataan adik nya itu ada benar nya.
Melihat kakak nya yang terdiam menahan kesal dan malu membuat Rion menyeringai nakal, sebenar nya saat kakak nya waktu itu menanyai umur mereka Rion bertanya-tanya kenapa kakak nya ini tidak melihat tanggal dan malah bertanya pada nya.
Saat melihat raut wajah kakak nya yang serius membuat pikiran Rion ingin mengerjai kakak nya sehingga ia memberikan kode diam-diam pada Deveritri untuk bekerja sama mengerjai kakak nya.
Sambil menghela nafas panjang menahan emosi karena tidak ingin berdebat River membuang jauh-jauh kemarahan dan rasa malu nya kemudian menyalakan jam tangan nya untuk melihat tanggal yang berada di layar hologram.
Melihat tanggal di hologram dengan cepat River menghitung tahun dan betapa terkejut nya ia saat melihat jumlah digit umur ia sebenar nya.
"...... Serius nih?!!." Gumam River terkejut sekaligus syok.
Rion yang melihat kakak nya yang membeku karena terkejut dan syok hanya bisa tersenyum tipis dan menunggu reaksi kakak nya selanjut nya.
Sudah dari dulu Rion tauh kebiasaan kakak nya yang satu ini yang selalu buruk dalam waktu, bahkan kakak nya ini sering salah waktu atau terlambat.
Rion ingat kejadian dimana kakak nya yang selalu terlambat di pertemuan karena lupa dengan janji atau panik tidak jelas karena takut terlambat pergi ke suatu tempat padahal masih banyak ada waktu tersisa.
' heran aku dengan Kak River.... Dari mana ia mendapat semua kebiasaan itu??' kata Rion dalam hati saat mengingat kejadian masa lalu.
" kau membohongi ku!!... Dari mana nya 500 tahun??....Ini sudah ****** tahun!!!" Kata River kesal sambil menatap penuh amarah adik nya.
Melihat wajah kakak nya yang sedang menahan kesal membuat Rion tidak bisa menahan tawa yang ia tahan.
" Buahahaha!!!.... Bener loh kak!!... **** tahun itu sama saja 1 tahun untuk kita jadi benar 500 tahun!!." Balas Rion sambil tertawa terbahak-bahak.
( Di sini Author terinspirasi dengan perkataan kakek roktarokka di komik yang mengatakan 10 tahun hanya beberapa bulan jadi di sini author akan membuat 1 tahun untuk mereka dan orang lain itu berbeda)
( author juga mengsensor umur sebenar nya River agar menjadi sebuah rahasia alasan nya simpel karena saat author mencari informasi kapan sebenar nya power sphera di ciptakan dan hasil nya adalah.... Author tidak menemukan apapun!!!)
( Kebanyakan informasi yang author temukan itu tidak jelas itu sebab nya author bingung nentuin umur buat River 🥲🥲🥲)
Melihat adik nya berguling di sofa sambil tertawa keras membuat River sebal dengan adik nya.
" Gak lucu!!!" Bentak River kesal membuat Rion terdiam meskipun memerlukan usaha yang keras.
" Makanya jangan terus sibuk kerja atau mengurung diri di lab!!..... Lagian ngapain sih Kak River menghitung waktu sama dengan ras umur pendek lain nya??.... Satu tahun untuk kita itu hanya sekejap mata, itu sebab nya kita tidak memperingati ulang tahun 1 tahun sekali yang membuat penduduk sini sampai mengadakan festival. Umur yang kakak dengar dari penduduk lain itu dari persepsi waktu kita bukan mereka." Jelas Rion panjang lebar setelah puas tertawa.
" Mau bagaimana lagi penyakit pelupa dan terlambat ku itu sudah aku dapat dari dulu ( sebagai Boboiboy).... Dan juga aku sudah terbiasa menghitung waktu sama seperti di bumi." Gumam River kesal tidak terdengar Rion.
" Kau bilang apa kak??" Tanya Rion penasaran karena tidak mendengar gumaman kakak nya.
" .... Gak ada." Balas River sambil memberikan bola-bola coklat pada Rion agar perhatian nya teralihkan.
Rion yang mendapat bola-bola coklat dari kakak nya langsung melupakan pertanyaan nya dan langsung memakan lahap bola-bola coklat itu.
River yang melihat perhatian adik nya berahli ke bola-bola coklat yang ia beri hanya bisa menggeleng pelan sebelum pandangan nya kembali ke luar jendela dan melihat dari jauh menangkap sosok sang remaja yang sedang menyendiri menjauhi keramaian.
" .... Bocah itu berkata bahwa ia ingin musna." Gumam River pelan.
Rion yang kali ini mendengar gumaman River langsung menoleh ke arah jendela dan melihat sosok sang remaja yang di lihat kakak nya.
"Ah.... bocah itu... Memang sangat mengejutkan saat mengetahui bahwa ia sebenarnya adalah senjata biologis yang bahkan lebih mengejutkan lagi memiliki pikiran layak nya makhluk hidup...." Kata Rion sambil berjalan di samping kakak nya yang sedang berada di jendela.
"..... senjata biologis yang aku tauh itu hanyalah sebuah senjata yang tidak mempunyai keinginan dan perasaan tapi ia memiliki keduanya sungguh sangat mengejutkan.." lanjut Rion terkagum saat melihat sang remaja yang sedang sendirian.
Rion sangat kagum dengan sosok sang remaja yang meskipun ia merupakan senjata biologis ia memiliki ekspresi dan reaksi yang sangat kaya membuat nya tidak terlihat seperti sebuah senjata.
Mengingat perkataan yang dilontarkan sang remaja tadi pagi kepada kakak nya membuat Rion tanpa sadar menatap wajah River yang masih memerhatikan sang remaja.
" .... Ia berkata bahwa ia berasal dari salah satu penelitian mu kak.... Apa itu benar???" Tanya Rion penasaran.
River yang mendengar pertanyaan Rion hanya bergumam sebentar sebelum membuka suara.
" Setengah nya benar dan setengah nya juga tidak." Balas River yang langsung memunculkan banyak tanda tanya di atas kepala Rion.
Melihat adik nya yang kebingungan dengan perkataan nya membuat River menghela nafas panjang sebelum menjelaskan maksud perkataan nya.
" Aku memang membuat penelitian tentang senjata biologis yang memiliki keinginan dan perasaan layak nya makhluk hidup, tapi itu masih berbentuk rumus dan teori dan skripsi yang berisi rumus dan teori itu di curi jadi itu sebab nya aku bilang setengah nya tidak benar karena bukan aku yang membuat nya." Lanjut River membuat Rion ber- oh ria.
".... Oh begitu. Terus apa yang akan kau lakukan dengan nya??..... Ia berkata ingin musna apa kakak akan mengabulkan permintaan nya??" Tanya Rion penasaran mengingat permintaan sang remaja.
" Entahlah..... Kalau boleh jujur.... Aku sama sekali tidak ingin melakukan nya." Jawab River jujur dengan suara pelan.
Mendengar perkataan kakak nya membuat Rion terdiam dan termenung saat melihat para penduduk dengan ras campuran yang berlalu lalang dari luar jendela.
" ....... Apa yang selama ini ia alami yang membuat nya memiliki pemikiran itu??.... Di lihat dari tingkah dan perkataan nya itu pasti bukan sesuatu yang baik." Gumam Rion pelan.
Dengan interaksi nya dengan ras lain dan juga pengalaman hidup nya yang sangat panjang dan lama, membuat nya peka terhadap ras lain yang umur nya lebih pendek dari nya.
" .... Kenapa ia tidak berusaha untuk hidup lebih baik??.... Bukan nya memiliki umur yang singka akan membuat mereka lebih menghargai waktu??" Gumam Rion pelan.
" Untuk kita memang singkat tapi untuk ia sudah sangat panjang dan melelahkan..... Kau pasti sudah menyadari nya kalau umurnya itu tidak bisa di bilang bocah lagi untuk ras berumur pendek pada umum nya." Kata River kalem membuat Rion mengangguk mengiyakan.
" Kuasa nya itu menyerap kehidupan, meskipun banyak manfaat tapi untuk dirinya yang merupakan senjata biologis yang memiliki perasaan layak nya makhluk hidup pasti sangat menyiksanya karena jika kuasanya tidak dapat di kendalikan akan membunuh semua makhluk di sekitar nya." Lanjut River yang langsung membuat Rion terdiam.
" ..... Kehidupan itu tidak semanis yang kita bayangkan Rion, pasti ada saat-saat suka dan duka membuat kehidupan banyak rintangan dan rasa sakit membuat seseorang ingin menyerah untuk hidup......"
"..... Yang di perlukan orang-orang seperti ini hanya dukungan dan alasan agar mereka terus mempunyai alasan untuk melanjutkan hidup." Kata River panjang lebar sambil mengusap lembut rambut adik nya membuat Rion Merasa nyaman karena mendapat perlakuan lembut dari kakak nya.
".... Aku tauh hidup tidak semanis cerita dongeng kak." Balas Rion sambil tersenyum nakal sedikit bingung dengan perkataan kakak nya yang sudah pasti ia tauh.
" adik kembar ku sangat menggemaskan!!~~" kata River sambil mengusap gemas rambut adik nya membuat Rion berteriak histeris karena rambut nya di berantaki oleh kakak nya.
melihat penampilan adik nya yang berantakan membuat River tanpa sadar tertawa lepas sebelum memeluk adiknya.
" Kak~~ bagaiman kalau kita undang ia ke acara ulang tahun kita??, Aku yakin Kak River sudah membuat sesuatu agar kuasa penyerap nya tidak di luar kendali jadi tidak masalah kan??" Tanya Rion sambil membenarkan rambut nya yang berantakan.
River yang mendengar perkataan Rion bingung karena bagaimana adik nya ini bisa tauh kalau ia sedang membuat alat yang dapat mencegah kuasa sang remaja tidak di luar kendali.
Karena penasaran ia langsung menanyakan kepada adik nya.
" Aku memang membuat alat nya tapi bagaimana kau bisa tauh??." Tanya River penasaran.
" Hoho.... Jangan remehkan adik kembar mu ini~~" kata Rion sambil bergaya membuat River tanpa sadar memutar matanya.
' darimana ia mendapat sifat ini??' tanya River dalam hati.
" Terserah kamu saja." Balas River cuek yang pada akhir nya tidak peduli bagaiman adik nya mendapat informasi itu.
" YEY FESTIVAL!!. Sebelum acara di mulai biasa nya ada festival di kota jadi ayo kita uji coba alat kak River di sana!!." Kata Rion yang tiba-tiba antusias saat melihat Festival yang sebentar lagi akan terjadi.
" Terserah..... Tapi apa kamu akan ikut ke festival besok??." Tanya River penasaran.
" Tentu saja~~ tapi aku harus kembali ke istana dulu ya kak?!!. Ada beberapa tugas yang belum aku kerjakan dan Aku juga mau buat undangan pesta, jika belum selesai aku akan di kejar terus oleh Deveritri kalau gitu mana bisa aku menikmati festival!!." Kata Rion.
" Eh??... Tugas mu belum selesai??" Tanya river bingung.
" Aku bukan kak River yang dapat menyelesaikan semua tugas dengan sekejap mata." Balas Rion sambil beranjak pergi meninggalkan kakak nya dengan cepat.
River yang melihat kepergian adik nya yang sangat cepat hanya bisa tertawa kecil sebelum mengeluarkan sebuah alat berbentuk jam tangan simpel dari saku jas labnya.
" Aku harap alat ini bekerja dengan baik."
Ke esokan hari nya~~
Setelah lama berkeliling River mencari sosok remaja yang tidak kunjung ketemu membuat nya agak jengkel sebelum mengingat ada 1 tempat yang belum ia kunjungi yang merupakan pegunungan tandus yang tidak ada satupun berani mendekati.
" Akhir nya ketemu!!" Kata River senang saat melihat sosok yang ia cari sedang duduk santai di atas bebatuan.
" Kau mau apa?!" Tanya sang remaja ketus, tapi sebenar nya ia senang ada seseorang yang berani mendekati nya.
Ia yang sedang duduk santai di bebatuan melihat langit biru langsung turun saat melihat River mendekati nya, setelah mendekati sang remaja dengan mata berbinar River menatap penuh harap sang remaja.
" Sehari sebelum acara ulang tahun anggota kerajaan elementum di mulai selalu ada festival besar di kota.... Jadi aku kesini mau mengajak mu ke festival.....Apa kau mau ikut?!!." Tanya River antusias dengan mata berbinar penuh harap.
Mendengar ada festival sekilas mata sang remaja itu berkilau senang tapi saat mengingat kuasa nya yang dapat menyerap kehidupan membuat sang remaja langsung menggeleng kuat.
" Gak!!. Kau pergi sendiri saja!!." Balas nya sambil berdiri akan beranjak pergi.
Melihat sang remaja yang akan beranjak pergi membuat River membeku sebelum menyeringai menakutkan membuat sang remaja tiba-tiba merinding ketakutan.
' kok perasaan ku gak enak ya??' gumam sang remaja dalam hati.
Ketika ia ingin berbalik dan melihat siapa pelakunya, ia di kejutkan oleh teriakan River tiba-tiba.
"AKU TIDAK MENERIMA PENOLAKAN MU!!" Teriak River sambil mengeluarkan sulur hitam yang langsung mengikat sang remaja.
" Eh?!!"
Sang remaja yang belum siap diserang dan tiba-tiba di ikat oleh River langsung membeku karena terkejut, apalagi sulur hitam yang di pakai River terlihat tidak terpengaruh sama sekali oleh kuasa nya.
" KUASA APA NIH?!!... KENAPA TIDAK BERDAMPAK PADA KUASA KU?!!" Teriak sang remaja panik tapi tidak di hiraukan oleh River.
Melihat sang remaja yang sudah tidak bisa bergerak lagi membuat River langsung membawa sang remaja pergi dan berpapasan dengan Amila di tengah jalan.
Sang remaja yang melihat Amila langsung berteriak panik meminta pertolongan membuat Amila menoleh dan melihat pemandangan di mana River dengan heboh nya membawa sang remaja dengan sulur hitam nya.
"KAPALA PETUGAS!!... TOLONG AKU!!" Kata sang remaja panik sekaligus ketakutan, karena saat ini River tertawa dengan sangat menakutkan.
" HAHAHAH.....AMILA!!... AKU CURI ANAK INI BENTAR YA?!!... HAHAHA" Kata River bersemangat sambil tertawa terbahak-bahak melihat sang Remaja ketakutan karena mendengar suara tawa nya.
" Tentu~~ nanti jangan lupa dikembalikan ya~~" balas Amila tersenyum lembut sambil melambaikan tangan nya dengan santai ke arah pergi nya River yang sedang membawa sang remaja.
Wajah sang remaja semakin pucat saat melihat Amila yang dengan santai dan kalem nya melambaikan tangan kepada mereka tanpa niatan menolong sama sekali.
' apa posisi River sebenar nya yang bahkan membuat para petugas dan prajurit tidak berani menghentikan nya?!!' tanya sang remaja dalam hati saat melihat beberapa kepala petugas bahkan kepala prajurit tidak berani atau lebih tepatnya tidak memiliki niatan menghentikan River yang sedang dengan heboh membawa diri nya keluar dari lab rumah sakit.
" TOLONG AKU!!!"
" MUAHAHAHA!!!.... PERCUMA SAJA KAU MINTA TOLONG KARENA DI KERAJAAN INI TIDAK ADA YANG BISA MENGHENTIKAN KU!!!... HAHAHA!!!"
Flashback end~~
.
.
.
.
.
.
Planet Kadruax ~~
" Jadi..... Apa yang harus kita lakukan??" Tanya Blaze pelan membuat perhatian Meraka langsung berpindah kepada Blaze sambil menunjukkan wajah datar.
" Kita di tanam seperti ini, apa yang bisa kita lakukan??!" Balas Halilintar kesal saat mendengar pertanyaan Blaze.
" Alamak!!!.... Matahari sudah mau muncul!!.... Sebentar lagi semua Tumbosaurus itu bangun dan memakan kita!!" Kata Gopal panik melihat matahari yang mulai terbit.
" Kejap... Aku punya ide!!" Kata Yaya sambil menggunakan kuasa gravitasi nya membuat bebatuan di sekitar nya retak.
" Cepatlah Yaya!!" balas Gopal mulai panik saat melihat kumpulan tumbosaurus mengeluarkan kepalanya dari dalam tanah.
Setelah melakukan banyak usaha akhir nya Yaya berhasil membuat tanah di sekitar nya hancur membuat mereka bisa bebas.
Setelah bebas Gempa langsung membuat beberapa Golem tanah dan menaikinya sebagai alat transportasi agar bisa cepat kabur dari kejaran tumbosaurus.
" Golem tanah!!.... Cepat semua naik ke Golem ku, kita harus cepat-cepat pergi ke tempat yang lain sebelum Adudu tiba dan mendapat pasubot itu." Kata Gempa yang langsung membuat element yang lain, Yaya dan Gopal menaiki Golem nya.
" Gem...." Panggil Blaze pelan seperti tersadar akan sesuatu.
" Kenapa Blaze??" Tanya Gempa pelan sambil mengendalikan Golem nya agar berlari sangat kencang agar terhindar dari kejaran tumbosaurus.
" Maaf ya kalau tersinggung tapi aku mau tanya kenapa tidak dari tadi kamu menggunakan kuasa mu saat kita di tanam tadi??, Dengan kuasa mu bukan nya kita lebih mudah lepas dari tanah dari pada menggunakan kuasa gravitasi Yaya??." Tanya Blaze pelan membuat Gempa terdiam begitu juga dengan yang lain saat mendengar pertanyaan Blaze.
Krik...krik...krik...
Semua orang yang mendengar pertanyaan Blaze juga langsung terdiam membeku seperti Gempa karena baru menyadari nya.
" ....... Terlalu panik jadi lupa??" Kata Gempa sambil tersenyum kaku karena ia juga baru tersadar jika ia mempunyai kuasa tanah sehingga membuat wajah nya memerah malu.
Di tempat Taufan, Thron, solar dan ying~~
Di sebuah piramid terbengkalai terlihat sosok berpakaian biru sedang tersenyum cerah di depan Thron dan Solar yang sedang berlutut di depan nya dengan takut-takut.
" Setiap detik, menit, jam, hari kalian berdua ini bertengkar terus kerjaan nya.... Apa gak bosan??"
" Aku saja sudah bosan mendengar nya....."
" Kita ini pergi untuk misi!! Bukan pergi bertarung!!"
" Jika kalian masih ingin lanjut~~ aku siapin arena nya sekalian biar kalian bisa puas saling menyerang sekalian saling membunuh juga gak papa~~"
" Jangan khawatir~~ Jika kalian berdua terbunuh aku akan lapor ke tuan Boboiboy~~ ia pasti akan mengerti dan memaklumi apa yang terjadi~~"
" Fan.... Bukan nya perkataan mu itu tadi sudah keterlaluan??" Tanya Solar takut-takut.
" Itu. Karena. Aku. Sudah. Lelah. Mendengar. Kalian. Bertengkar. Dan. Mengumpat. Terus!!!." Balas Taufan menekan setiap kata membuat Solar dan Thron langsung terdiam.
" Jika itu mulut kalian tauh nya menghina dan mengumpat maka bukan 1 biskuit yang aku berikan tapi satu bungkus paket biskuit sekalian biar mulut kalian lumpuh dan kalian tidak akan bisa saling menghina dan mengumpat terus!!."
Taufan yang di kenal sebagai sosok orang murah senyum dan tidak mudah marah sekarang sedang marah besar kepada pasangan fotosintesis di depan nya.
Bahkan aura yang di keluarkan nya bukan lah aura ceria melainkan aura hitam yang tidak kalah menakutkan dengan milik Gempa bahkan lebih menakutkan dari milik Gempa.
Taufan yang masih tersenyum ceria kepada pasangan Fotosintesis itu tapi sayang senyum yang ditunjukan Taufan adalah senyuman yang menjanjikan penyiksaan jika mereka kembali bertengkar.
Taufan sangat kesal pertengkaran pasangan fotosintesis ini tidak kunjung berhenti bahkan bertambah panas dengan mereka saling memaki dan mengumpat membuat kuping Taufan terasa panas dan akhir nya kehilangan kesabaran lalu menyumbat mulut pasangan fotosintesis itu dengan biskuit Yaya sehingga mereka berhenti bertengkar dan langsung pingsan di tempat.
Saat mereka tersadar mereka terlihat sangat ketakutan saat melihat Taufan yang sudah tersenyum cerah dengan aura hitam sangat pekat jangan lupa beberapa bungkus biskuit Yaya di kedua tangan nya yang akan siap melayang jika Taufan mendengar pertengkaran lagi.
Ying yang melihat kejadian itu hanya bisa mojok ketakutan sambil menutup mulut nya saat melihat Taufan dengan santai nya memainkan salah satu biskuit Yaya di antara jari nya.
Mendengar Taufan yang akan memaksa mereka memakan sebungkus biskuit legend buatan Yaya membuat solar dan Thron langsung menggeleng cepat dengan wajah pucat pasi karena takut.
Tak lama kemudian mereka mendengar desahan nafas panjang dan berat dari Taufan yang langsung membuat tubuh mereka menjadi kaku dan tegang.
" .... Apa kalian tauh alasan kami tetap diam saat kalian berdua bertengkar terus setiap hari??." Tanya Taufan sambil mencubit kening nya berusaha menahan amarahnya.
" .... Itu karena kami tauh kalian berdua tidak ada yang salah." Lanjut Taufan sambil menatap solar dan Thron tajam.
" Tidak bersalah?!!. Solar lah yang salah karena membuat tuan pertamaku tiada!!" Balas Thron tidak terima dengan perkataan Taufan tidak peduli dengan tatapan tajam yang di lontarkan Taufan
" Kenapa kau selalu menyalahkan ku?!!" Tanya solar tidak terima di salahkan dan menatap tajam Thron.
" Memang kau yang salah!!" Balas Thron yang juga menatap tajam Solar.
Taufan langsung menghela nafas kasar saat melihat percikan di antara mereka.
"CUKUP!!."
Teriakan Taufan tajam yang langsung membuat mereka berdua terdiam tapi mereka masih saling melirik tidak suka.
" Huh..... Thron..... Sadarkah perkataan mu telah menyakiti perasaan solar??" Kata Taufan sambil mencubit kening nya menahan amarah.
Mendengar itu Thron ingin membuka suara tapi perkataan nya langsung di potong oleh Taufan.
" Waktu itu kita hanyalah sebuah senjata yang hanya menuruti perintah dari pemilik kita saja, kita tidak bisa menolak perintah meskipun perintah itu untuk membunuh orang!!!.... Tolong tenang dan cobalah memikirkan sekali lagi perasaan solar!!... jika seandainya Thron ada di posisi solar apa perasaan Thron tidak terluka juga jika di perlakukan seperti itu?!!" Lanjut Taufan yang langsung membuat Thron terdiam termenung.
Taufan yang melihat pasangan fotosintesis ini mulai tenang lalu mulai melirik solar yang masih menunduk lesu.
" Solar....aku tau perasaan mu sakit sekarang tapi tidak akan ada orang yang mau mendengar mu jika kau masih bersikap seperti itu, sifat arogan dan sombong mu itu mencelakai orang-orang di sekitar mu, bahkan Tuan Boboiboy terluka dan koma karena sifat arogan dan sonbong mu itu." Kata Taufan kasar dan datar membuat Solar mengigit bibirnya merasa bersalah.
" Aku sudah menyadari nya dari dulu... Dan aku juga berusaha menghilangkan sifat arogan dan sombong ku tapi itu sulit seperti sifat arogan dan sombong ku ini telah tertanam kuat jauh di dalam jiwa ku...." Gumam solar semakin menunduk sedih.
"..... Memiliki salah satu sifat tuan pertamaku Retaka itu sudah sangat membuatku muak." Lanjut solar bergumam lirih tapi masih dapat di dengar oleh Taufan dan Thron.
Thron yang mendengar itu membeku, Thron langsung merasa bersalah karena telah menyalahkan solar karena tuan pertamanya, bahkan tanpa Thron sadari solar telah menyalahkan dirinya sendiri lebih dari siapapun.
Taufan yang melihat kedua pasangan fotosintesis ini mulai membuka diri membuat bibir Taufan tanpa sadar tersenyum lembut.
" Jangan di kuasai oleh ego dan cobalah saling mengerti, aku tidak akan memaksa kalian berbaikan sekarang karena aku tauh semua nya perlu waktu." Kata Taufan yang langsung di angguki Thron dan solar.
"Baiklah..... Kembali ke masalah utama sekarang. Bagaimana cara nya kita membuka pintu ini??." Tanya Taufan sambil menunjuk pintu piramid yang tidak memberikan tanda-tanda untuk terbuka.
" .... kita sudah menggunakan pantun milik Thron dan juga menggunakan Teori panjang lebar milik solar tapi tidak ada yang berhasil." Lanjut Taufan saat mengingat Thron yang berpantun dan solar menggunakan teori nya yang panjang lebar tapi berakhir salah paham menganggap roda gerobak menjadi pintu piramid.
Sambil sibuk berpikir tanpa mereka sadari matahari sudah terbit dan sinar nya mengenai akar tumbuhan yang menempel di dinding pintu piramid membuat nya perlahan terbuka.
" Hei lihat!!! Sinar matahari membuat pintu piramid nya terbuka!!" Kata Ying semangat sambil menunjuk pintu piramid yang perlahan terbuka.
Taufan yang melihat kecepatan pintu yang terbuka sangat lambat membuat nya tanpa sadar bergumam.
" Tapi kecepatan ini terlalu lambat..... Bagaimana kalau Solar!!, Gunakan kuasa mu!!." Kata Taufan sambil melirik solar.
Solar yang paham dengan kode Taufan langsung memasang ancang-ancang menggunakan kuasa nya.
" Baiklah!!... Sinaran solar!!" Kata solar sambil mengarahkan cahaya yang ada di ujung jari nya ke arah tanaman di pintu piramid.
Solar yang melihat pintu terbuka sedikit demi sedikit bergumam tidak puas karena menurut nya kecepatan pintu terbuka masih sangat lambat.
" Ukh.... Ini tak cukup!!!." Gumam solar tidak puas dengan kecepatan pintu terbuka meskipun sudah menggunakan kuasa nya.
Taufan yang mendengar gumaman tidak puas Solar langsung melirik Thron karena hanya Thron sekarang yang bisa membantu Solar.
" Thron!!!.... Bantu dukung solar!!" Perintah Taufan.
" Baiklah~~ " kata Thron semangat.
"Go!!... Go!!... solar!!... Lakukan lagi!!." Lanjut Thron sambil bersorak di belakang solar.
Taufan yang melihat Thron sedang bersorak di belakang solar langsung memasang wajah senyum datar karena sedang menahan kesal yang ingin meledak ke arah Thron.
" Thron.... Tolong Jangan bercanda ya~~ Itu sama sekali gak lucu!!." Kata Taufan gemas sambil mencubit kedua pipi tembem Thron yang membuat sang pemilik pipi mengadu kesakitan.
" Aduh!!!... Aduh!!!... Taufan!!!... Sakit!!!." Teriak Thron kesakitan sambil mencoba melepas cubitan maut Taufan.
Ying yang melihat ke absurd para element tanpa sadar membuka suara membenarkan perkataan Taufan.
" Haiya Thron...... Taufan itu bukan meminta bantu dukung sorak tapi bantu dukung solar membuka pintu menggunakan kuasa mu." Kata Ying sambil memukul kening lembut.
Thron yang mendengar perkataan Ying hanya bisa tertawa canggung sebelum menyimpan alat sorak nya entah kemana.
" Hehehe..... Oh Baiklah~~ Tiang-tiang berduri!!!." Kata Thron sambil memukul telapak tangan nya ke lantai menghasilkan tiang-tiang berduri yang langsung membuat pintu terbuka sempurna.
" Nah..... Gini kan enak~~ Kuasa kalian itu sebenar nya saling melengkapi bukan menyakiti." Kata Taufan sambil tersenyum puas saat melihat pintu piramid sudah terbuka sangat lebar lalu memasuki nya bersama Ying.
Mendengar perkataan Taufan membuat Thron dan solar tanpa sadar saling melirik sebelum mereka mengikuti Taufan dan Ying dari belakang.
" Untuk kali ini kita bekerja sama." Kata Solar sambil menunjuk Thron dingin.
ia masih gengsi mengakui Kuasa nya memang sangat efektif jika di gabungkan dengan kuasa Thron, tapi kalau boleh jujur sebenar nya Solar sangat senang saat kuasa nya sangat berguna untuk Thron.
Thron yang mendengar itu menatap lama solar dan menemukan kalau solar sedang malu-malu kucing membuat Thron tersenyum kecil sebelum ikutan menunjuk solar dengan dingin.
" Oke... Hanya kali ini saja." Balas Thron.
Tanpa ada yang menyadari dari perkataan mereka yang dingin sebenar nya Thron dan Solar sedang mencoba saling mengerti meskipun perkataan yang mereka lontarkan masih kasar tapi tidak mengandung permusuhan lagi.
Setelah berjalan cukup lama mereka lagi-lagi di hadapi oleh sebuah pintu tapi kali ini pintu tersebut terdapat lubang kunci yang sangat aneh.
" Pintu lagi?!!... Dan apa-apaan lubang kunci yang aneh itu?!!!" Kata Taufan yang mulai gregetan karena di hadapi oleh sebuah pintu lagi.
" Tapi lubang kunci pintunya membuat Thron merasa pernah melihat nya.... Tapi di mana ya??" Kata Thron saat melihat lubang kunci.
Solar yang mendengar perkataan Thron langsung mengamati lubang kunci dari samping Thron.
" Kau benar.... Aku juga merasa pernah melihat nya." Balas solar yang setuju dengan perkataan Thron saat melihat lubang kunci.
" Wow.... Kalian benar.... Dimana kita pernah melihat nya ya??" Kata Taufan yang ikutan nimbrung bersama kedua element lain.
" MUAHAHAHA!!!.... POWER SPHERA ITU MILIK KU!!!!"
Suara teriakan dari luar pintu membuat Taufan dan Ying menoleh sedangkan Thron dan Solar masih sibuk memerhatikan lubang kunci tidak memperdulikan suara teriakan dari luar pintu piramid.
Tak lama kemudian Taufan dan Ying melihat Adudu memasuki piramid dengan prob yang berubah menjadi bentuk kendaraan.
" ADUDU?!!" Teriak Taufan dan Ying kaget sedangkan solar dan Thron masih serius melihat lubang kunci pintu dan terlihat sangat tidak peduli dengan kehadiran Adudu.
.
.
.
.
.
.
Kuharap kalian suka dengan ceritanya~~
Pai~~pai~~
Minggu, 4 September 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top