25🌏☀️

.
.
.
.
.
.
Flashback~~

Setelah berhasil keluar dari istana diam-diam, sosok River dengan santai nya berjalan melewati gang sempit yang terlihat jarang di lewati.

River sengaja melewati jalan rahasia karena tidak mau ketahuan pelayan maupun ksatria, meskipun ia sudah melarang para pelayan dan ksatria nya akan tetap ngotot ikut dengan nya, itu sebab nya River diam-diam keluar istana.

Saat River sudah keluar dari gang yang sepi dan sempit ia di suguhi oleh pemandangan ramai sebuah pasar yang terlihat sibuk menyiapkan Festival.

" Wow..... Ada acara apa ini??" Gumam River terkagum saat melihat dekorasi yang di pasang.

" Hei nak kemarilah!!" Panggil salah satu penjual saat melihat River yang masih mengagumi dekorasi.

River yang merasa terpanggil menoleh dan menunjuk diri nya sendiri hanya untuk memastikan bahwa ia yang di panggil, saat penjual itu mengangguk mengiyakan barulah River berjalan mendekat.

" Iya Bu??.... Ada yang bisa saya bantu??" Tanya River sesopan mungkin saat sudah sampai di depan ibu penjual.

" Aku baru saja membuat resep baru dan kau harus mencoba nya!!." Kata penjual itu sambil memasukkan sekantung roti panas di pelukan River.

"Eh?!!.... Tu-tunggu sebentar!!" Kata River panik merogoh saku nya untuk mengambil uang tapi di hentikan oleh penjual nya.

" Ambil saja~~ karena sebentar lagi memperingati hari ulang tahun yang mulia Maharaja dan yang mulia pangeran semua toko di sini menjual barang dagangan nya secara gratis kepada semua penduduk kerajaan elementum." Kata sang penjual melambaikan tangan nya tidak mau menerima uang sepersen pun dari River.

River yang mendengar nya membeku, karena ia telah melupakan hari ulang tahun ia dan Rion.

" Oh.... Aku lupa dengan ulang tahun kami..... Tapi tunggu sebentar..... umur berapa kami sekarang??" Gumam River pelan tidak terdengar oleh sang penjual dan parah nya tidak hanya hari ulang tahunnya bahkan River lupa dengan umurnya.

Menyerah mengingat berapa umur nya sekarang River Melihat betapa semangat seluruh penduduk kerajaan memperingati hari ulang tahun mereka.

River lalu memperhatikan penampilan ibu penjual dan menyadari penampilan nya yang sangat berbeda dari penduduk asli elementum, Ia memiliki antena dan rambut hijau seperti tumbuhan.

"Dari penampilan anda..... Anda bukan ras penduduk elementum dan seperti nya anda belum pernah melihat wajah anggota kerajaan elementum sebelum nya tapi kenapa anda begitu semangat memperingati hari ulang tahun anggota kerajaan ras lain??" Tanya River penasaran.

" Kau benar nak.... Seperti yang kau lihat aku memang bukan penduduk asli bahkan aku belum pernah melihat wajah anggota kerajaan elementum sebelum nya tapi dulu berkat mereka lah aku dapat tinggal di sini dan hidup tentram dan nyaman dengan keluarga ku..... Aku sangat berterima kasih pada yang mulia Maharaja mengijinkan keluarga kami tinggal di sini Itu sebab nya aku sangat bersemangat saat mengetahui sebentar lagi yang mulia Maharaja dan pangeran akan berulang tahun." Kata sang penjual panjang lebar dengan ekspresi lembut.

" Sebenarnya ras elementum tidak peduli dengan hari ulang tahun karena mereka memiliki umur yang sangat panjang sehingga mereka sudah tidak menghitung umur mereka lagi." Gumam River pelan tapi masih terdengar oleh sang penjual.

" Dari mata mu yang samar-samar berwarna ungu dan sepertinya aku melihat kau punya sedikit rambut silver di rambut mu..... Apa kau memiliki darah ras elementum??" Tanya sang penjual saat memperhatikan sosok River yang tertutup jubah.

River yang mendengar nya tidak menjawab dan cuma mengangguk sebagai tanggapan.

" Pantas saja kau terlihat tidak begitu peduli dengan umur ternyata punya darah ras elementum yang memiliki umur panjang ternyata, maaf tadi aku panggil kamu nak tadi." Kata sang penjual sambil tersenyum lembut.

" Hehehe...." River yang mendengar nya hanya bisa tertawa canggung.

" Berapa umur mu sekarang??, Karena kau memiliki darah ras elementum seharusnya penampilan mu tidak menunjukan umur mu sekarang karena tadi kau bilang sudah tidak menghitung umur lagi."

" Sudah lama aku tidak menghitung nya..... Jadi saya tidak mengingat nya."

" Tanggal lahir??.... Jangan bilang lupa juga."

" Hehehe...."

" Kalau begitu kita tidak usah membahas nya lagi."

" .... Tapi ini membuat ku penasaran dengan umur anggota kerajaan sekarang.... karena mereka dari ras elementum murni pasti mereka melupakan umur nya juga." Kata River sambil mengambil salah satu roti dan memakan nya.

" Aku dengar-dengar ulang tahun kali ini memperingati genap 500 tahun umur mereka." Kata sang penjual santai sambil mengingat-ingat.

" UHUK!!....UHUK!!!" River yang mendengar nya kaget langsung terbatuk keras membuat sang penjual panik dan menyerahkan segelas air.

'SERIUS?!!... 500 TAHUN?!!...UMUR KU SUDAH GENAP 500 TAHUN?!!.. KOK AKU GAK SADAR WOII?!!' teriak panik River dalam hati.

" Kau tidak apa-apa?" Tanya sang penjual khawatir.

" Saya tidak apa-apa.... UHUK... Maaf telah membuat anda khawatir.... Saya harus pergi sekarang dan terima kasih atas roti gratis nya." Kata River sambil memberikan senyum sopan.

" Sama-sama dan hati-hati di jalan." Balas sang penjual sambil melambaikan tangan saat melihat River beranjak pergi, River yang melihat itu membalas lambaian tangan nya.

" Masak sih umur ku sudah 500 tahun.... Coba nanti aku tanya Rion." Gumam River sambil menyimpan sebungkus roti yang ia dapat tadi.

River melewati jalan ramai dan penuh sesak orang sibuk, ia juga dapat melihat beberapa dekorasi yang sudah mulai di pasang di sekitar jalan, para penduduk yang berlalu lalang juga terlihat sangat sibuk menyiapkan peringatan acara yang sangat besar dan meriah.

" Hei hati-hati memasang spanduk nya!!"

" Bendera nya sedikit miring!!, Tolong luruskan lagi!!"

" Siapapun yang tidak sibuk bisa tolong bantu aku bawa ini?!!"

Suasana yang ramai dan sibuk terlihat sangat jelas membuat River harus berhati-hati agar tidak menabrak orang-orang yang terlihat sibuk yang sedang membawa barang berat.

" Aku tidak menyangka sebentar lagi kami ulang tahun...... " Gumam River pelan saat melihat spanduk ucapan selamat ulang tahun untuk anggota kerajaan.

Setelah berjalan cukup lama River akhir nya sampai di depan bangunan rumah sakit yang sangat besar, melihat pintu depan yang terlihat sibuk dan sesak oleh orang-orang yang berlalu-lalang membuat River terpaksa menggunakan pintu khusus pegawai untuk masuk.

Saat sudah masuk dapat ia lihat beberapa petugas rumah sakit terlihat sibuk mengurus pasien yang terlihat mengenaskan di brankar rumah sakit, melihat wajah yang tidak pernah ia lihat, River menebak bahwa mereka adalah para Sandra perang atau korban eksperimen yang di laporkan ksatria nya tadi.

Beberapa petugas yang melihat River sedikit membeku karena mengenali identitas River yang sebenar nya, tapi River langsung memberikan kode agar mereka mengabaikan nya dan fokus pada tugas mereka.

" Kapan perang ini akan berakhir??... Aku sudah muak dengan perang ini." Kata River pelan.

Tak lama kemudian River di hampiri oleh seorang perempuan berumur sekitar 30 tahun yang ia yakini sebagai salah satu kepala petugas, ia memiliki name tag Amila di dada nya.

ia memiliki tampilan setengah manusia serangga dan setengah manusia tumbuhan yang menyebabkan tampilan nya terlihat agak unik dengan rambut hijau seperti tumbuhan tapi memiliki antena dan sayap seperti kupu-kupu.

" Permisi Tuanku.... Apakah anda ingin masuk ke ruangan saya dulu??, Saya mau melaporkan kondisi para Sandra dan pasien korban eksperimen." Kata Amila sambil diam-diam memberi hormat kepada River yang di balas anggukan sopan oleh River.

" Baiklah..." Jawab River sambil tersenyum tipis lalu mengikuti Amila ke ruangan nya.

Setelah berada di dalam ruangan Amila memberikan dokumen tebal kepada River lalu menuangkan secangkir teh panas dan menaruh nya di samping River bersama dengan beberapa cemilan.

River yang melihat dokumen itu langsung mengambil nya dan membalik setiap halaman dengan serius, sebelah tangan nya sesekali mengambil cangkir teh itu dan menyesap nya sebelum menaruh nya kembali di atas meja.

River membaca setiap kata di Dokumen yang menuliskan berbagai macam informasi, identitas dan kondisi para Sandara dan korban eksperimen.

" Di sini tertulis korban eksperimen mengalami trauma dan kondisi tubuh ekstrim yang tidak dalam kondisi baik..... Apa kalian bisa menangani nya??, Bagaimana kondisi mereka sekarang ??" Tanya River sambil menunjuk kata-kata yang ada di dokumen.

" Sebagian besar kondisi mental dan tubuh mereka memang tidak baik dan sangat mengenaskan tapi kami sedang berusaha untuk mengobati mereka yang mengalami rasa sakit ekstrim di tubuh mereka kami juga mencoba mengurangi efek samping yang mereka alami saat menjadi korban eksperimen tapi kebanyakan mereka menolak di obati karena mereka mencurigai kita melakukan eksperimen kepada mereka seperti yang di lakukan elien yang mencuri mereka..... Itu sebab nya beberapa pasien mengalami penanganan telat sehingga pasien mengalami kritis dan koma sehingga..... Baru saja ada 6 orang yang sudah di nyatakan meninggal." Jawab Amila dengan ekspresi sedih.

Amila tauh bagaimana perasaan korban eksperimen ini karena ia juga menjadi korban eksperimen membuat penampilan nya memiliki 2 penampilan ras elien lain yang berbeda, mengingat kembali kejadian itu membuat Amila marah sekaligus sedih.

" Jadi begitu...." Kata River pelan membuat Amila tersadar dari lamunan nya dan menatap River gugup.

"Sebentar lagi aku dan adik ku akan ulang tahun jadi Sebelum perayaan di mulai aku akan berada di sini untuk beberapa saat, aku akan membantu sebisa mungkin untuk para korban eksperimen agar mereka sembuh tapi aku hanya bisa membantu mereka terhindar dari kematian atau rasa sakit ekstrim akibat eksperimen... Aku tidak bisa mengembalikan mereka seperti wujud semula sebelum mereka menjadi korban eksperimen." Lanjut River sambil menutup dokumen dan menaruh nya di atas meja.

"Itu saja sudah cukup Tuanku!!...Terima kasih banyak mau membantu!!!" Kata Amila senang karena ia tauh seberapa hebat kemampuan Raja nya ini, dengan Rajanya yang mau turun tangan sendiri mengurus pasien dan korban eksperimen makan jumlah kematian mereka akan berkurang drastis.

Karena tidak ada yang di diskusikan lagi Amila mengajak River berkeliling melihat pasien, Sandra perang dan korban eksperimen yang di rawat di rumah sakit, karena penampilan River yang kekal seperti remaja 14 tahun tidak ada satupun pasien yang curiga dan waspada dengan nya sehingga ia bisa leluasa pergi kemanapun ia mau.

Saat melewati taman River melihat seorang remaja berumur 14 atau 15 tahun yang termenung menyendiri di taman, terlihat beberapa pasien takut dan menghindari nya membuat sosok itu terlihat menyedihkan dari belakang.

" Dia siapa??.... Kenapa anak itu sendirian di taman??" Tanya River sambil menunjuk sosok remaja itu.

" Itu anak hasil eksperimen yang baru datang tadi..... Ia sendirian dan tidak ada yang berani mendekati nya karena kuasa yang ia miliki." Jawab Amila menatap sedih remaja itu.

" Kuasa hasil eksperimen??, Kuasa apa yang ia punya sehingga di hindari seperti itu." Tanya River penasaran.

" Kuasa yang ia punya adalah kuasa yang bisa menyedot kehidupan maupun itu alam atau makhluk hidup." Jawab Amila tidak berdaya.

" Apa kuasa nya tidak seimbang??.... Aku dapat melihat tumbuhan di sekitar nya layu." Kata River saat melihat tumbuhan di sekitar remaja itu layu sampai kering.

" Benar...... Itu sebab nya ia di hindari oleh semua nya karena mereka takut kehidupan mereka di sedot oleh nya." balas Amila sambil mengangguk tak berdaya merasa bersalah karena ia juga tidak berani mendekati remaja itu.

" Hm~~" sambil bersenandung pelan River mendekati sosok remaja itu.

Melihat tindakan River membuat Amila ingin menghentikan nya tapi River hanya menggeleng sambil melambaikan tangan nya mencoba meyakinkan Amila bahwa ia akan baik-baik saja.

Sambil berjalan mendekat River mengumpulkan beberapa tangkai bunga yang tumbuh di taman dan merangkai nya menjadi mahkota bunga.

Terlihat remaja itu hanya terdiam tanpa menoleh sedikitpun sepertinya ia tidak menyadari keberadaan River yang berjalan ke arah nya.

Setelah berada tepat di belakang sang remaja tanpa aba-aba River menaruh mahkota bunga yang ia buat di atas kepala remaja itu membuat remaja itu terlonjak kaget dan mendongak menatap wajah River yang tertutup tudung jubah nya.

" Halo... Namaku River~~ bolehkah aku tauh nama mu??~~" Tanya River lembut sambil membuka tudung jubah nya untuk memperlihat kan wajah nya kemudian ia memberikan senyuman lembut pada sosok remaja itu yang sedang menatap nya dengan mata terbuka lebar karena terkejut dengan kehadiran River yang menyapa nya.

Flashback end~~
.
.
.
.
.
.

" Kalian akan pergi ke planet Kadruax??" Tanya River sambil meminum es coklat tok aba yang di antar kan Lastbot kepada nya.

Tok aba memberikan River es coklat secara gratis karena keberadaan nya yang membuat kedai menjadi ramai, sekarang tok aba sedang pulang ke rumah istirahat karena dagangan nya habis.

Sedangkan mereka sekarang berada di luar markas dengan pesawat luar angkasa yang pintu nya terbuka dengan kapten papa Zola sebagai pengemudi nya.

Mendengar pertanyaan River membuat para element dan kawan-kawan Boboiboy mengangguk, lalu pandangan nya beralih ke arah Boboiboy yang sedang di peluk pinggang nya oleh ice dan paha nya di jadikan bantal oleh nya.

" Kau tidak ikut Boboiboy??" Tanya River saat melihat Boboiboy tidak bersiap-siap seperti para element dan dua kawan nya yang lain.

" Mau nya ikut.... Tapi mereka melarang ku." Balas Boboiboy sambil menunjuk para element yang lain.

" Tyan tak boleh ikut!!. Tuan harus banyak istirahat karena belum sembuh total dari pertarungan dengan kapten cordax!!." Kata Taufan serius yang di angguki oleh element yang lain.

" Apalagi Databot bilang planet itu berbahaya dan Tuan tidak bisa menggunakan kuasa kami karena racun di dalam tubuh tuan." Kata Thron dengan nada sedih dan khawatir.

" Aku harap kalian tidak bilang tok Abah jika aku terkena Racun.... Aku tidak ingin tok aba khawatir." Gumam Boboiboy pelan tapi masih dapat di dengar oleh yang lain.

" Jangan khawatir tuan!!. Kami sama sekali tidak bilang tok aba kalau tuan terkena racun!!, Kami juga tidak ingin tok aba khawatir!!" Balas Blaze mencoba menyemangati Boboiboy yang terlihat murung.

" Terima kasih." Balas Boboiboy sambil tersenyum lembut membuat element lain membalas senyuman nya.

" Ayoyo.... Tidak bolehkah aku tidak ikut?!, Aku merasa tidak enak badan!!" Kata Gopal sambil diam-diam beranjak pergi tapi tertahan oleh Gempa yang memegang pundak nya, Halilintar yang mencengkram tangan kanan nya dan Solar mencengkram tangan kiri nya.

" Kau ikut dengan kami.... Jangan coba-coba untuk kabur." Kata Halilintar dan Solar bersamaan sedangkan Gempa hanya tersenyum lembut tapi menakutkan.

" Tuan kami berangkat!!" Pamit Halilintar, Gempa dan solar bersamaan sebelum menyeret teman India mereka masuk kedalam kapal luar angkasa kemudian di ikuti kawan-kawan dan element yang lain.

" Kami berangkat Tuan!!" Pamit Taufan semangat.

" Kami akan bawa oleh-oleh dari planet kadruax Tuam!!" Kata Thron polos.

" Thron planet Kadruax itu gersang dan tandus mana mungkin kita bisa bawa oleh-oleh untuk Tuan dari sana, kalau ada mungkin tanah dan batu." Balas solar sarkas membuat seperempat muncul di kening Thron.

" Solar..... Pernah gak ngarasain di lempar keluar dari kapal luar angkasa??" Tanya Thron dengan senyum dan aura hitam yang keluar dari tubuh nya.

" Sudah-sudah jangan bertengkar lagi." Kata Gempa yang mencoba melerai pertengkaran pasangan Fotosintesis ini.

" Hah..... Aku menyerah.... Aku tidak mau berurusan dengan pertengkaran mereka lagi!!." Kata Halilintar kesal sambil menghela nafas berat.

Blaze yang melihat itu cuma mengangkat bahu lalu melambaikan tangan nya ke arah Boboiboy, Ice dan River yang ada di sana.

" Kami berangkat dulu Tuan!!!... ICE jaga tuan baik-baik ya!!?" Kata Blaze semangat sambil tidak lupa mengingatkan tugas pengendali ice untuk menjaga tuan mereka.

" Iye...." Jawab ice malas dan masih dengan nyaman memeluk pinggang Boboiboy berniat untuk tidur.

" Ochobot kau ikut mereka ya.... Jika ada keadaan darurat setidak nya kau bisa mengteleportasi mereka ke tempat aman." Kata Boboiboy yang langsung di angguki setuju oleh power Sphera kuning itu.

" Baik!!." Jawab Ochobot sebelum terbang masuk ke dalam kapal luar angkasa.

Tak lama kemudian setelah Ochobot masuk kapal luar angkasa itu lepas landas dan sebuah portal muncul di depan kapal luar angkasa itu dan kapal mereka langsung menghilang seketika.

" Huh..... Aku khawatir." Gumam Boboiboy pelan tapi masih dapat di dengar oleh River.

" Kalau kau khawatir dengan mereka bagaimana kita pantau saja mereka dari markas??" Kata River sambil mengaduk es coklat nya dengan sendok yang baru saja di berikan Lastbot.

" ....oke." balas Boboiboy pelan setelah menatap langit biru tempat dimana pesawat luar angkasa element dan kawan-kawan nya berada.

" Saya akan membersihkan ini dulu." Kata Lastbot terbang ke kedai berniat menata kursi yang belum di tata juga membersihkan beberapa sampah yang berserakan di lantai.

" Oke." Kata Boboiboy mengerti.

" Yang bersih ya~~" kata River sambil menahan tawa melihat Lastbot memakai celemek Ochobot.

Mendengar itu Lastbot tauh kalau master nya ini sedang menggoda nya membuat Lastbot ingin sekali melempar sapu dan cikrak yang ada di tangan nya tapi sayang sekali ia tidak bisa melakukan nya karena ia tidak mau menghadapi master nya yang terkenal sebagai malaikat maut kalau ia sedang marah.

Saat sampai di markas bawah tanah dapat ia lihat Quali berada di depan layar kamera dengan Gopal yang menangis tersedu-sedu di dalam kamera.

" APA?!!, KENAPA KAU TAK BILANG?!!"

" Maaf Gopal... Aku ini penakut.... Aku pikir kau pemberani seperti Boboiboy dan yang lain." Jawab Quali sambil tersenyum canggung.

" MANA ADA!!!.... Akupun penakut juga!!.... Huhuhu....."

" Sudahlah Gopal~~" kata Blaze dengan senyum jahil menepuk pundak Gopal.

" Sudah terlambat untuk mundur Gopal~~" lanjut Taufan sambil menarik Gopal di bantu Thron.

" Yey~~ kita akan loncat!!" Kata Thron bersemangat sambil bersiap-siap untuk melompat.

" Taufan!!... Gunakan kuasa kau!!" Perintah Halilintar saat melompat diikuti element yang lain setelah itu duo Y.

" Oke~~" balas Taufan bersemangat sambil mengeluarkan overboard Taufan nya.

"AMAA!!!.... APAA!!"

Di bagian terakhir rekaman mereka dapat mendengar suara teriakan ketakutan Gopal yang membuat River dan Boboiboy bingung dengan sikap Gopal yang takut berlebihan.

" Kenapa Gopal terlihat ketakutan seperti itu fang??" Tanya Boboiboy penasaran dan menghampiri Fang dengan ice yang bersenden di bahu nya.

" Biasalah Gopal.... Ia kan penakut sekali ...... tadi Quali bilang kalau planet kadruax memiliki orang pendalaman yang memakan manusia itu sebab nya Gopal ketakutan Seperti itu." Jelas Fang kalem lalu kembali meng scrol tablet nya sambil tiduran di bantal kasur milik River.

" Fang..... Itu punyaku." Kata River datar melirik kasur bantal yang di pakai fang.

Padahal baru di tinggal sebentar untuk mengantar keberangkatan para element dan ke 3 kawan Boboiboy saat kembali bantal kasur milik River sudah di tiduri oleh fang.

" Pinjam sebentar saja.... Jangan pelit begitu." balas Fang kemudian menyamankan posisinya di bantal kasur dengan sebuah tablet di tangan nya.

River yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah lalu menyesap es coklat nya hingga habis lalu membuang nya ke tong sampah.

" Terserah..... Aku lagi malas marah-marah jadi aku ke kamar buat renovasi dulu, kalau kau perlu bantuan bilang saja ya fang." Kata River sambil beranjak pergi.

Ia lalu melihat Boboiboy yang terlihat kurang nyaman di peluk terus oleh ice, karena merasa kasihan River mengeluarkan sebuah kasur bantal lagi di depan Boboiboy.

" Kau pasti tidak nyaman di peluk Ice dengan posisi itu jadi pakai saja ini." Kata River sambil beranjak pergi menuju kamar nya.

Melihat kamar yang pada umum nya membuat River tersenyum miring memikirkan segala macam renovasi yang akan ia lakukan.

" Oke guys~~ mari kita mulai renovasi nya~~" kata River sambil bersandung senang lalu mengeluarkan berbagai macam alat bangunan yang akan ia gunakan, ia lalu meraih mesin las yang terus mengeluarkan cahaya di tangan nya.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote sama konen~~

Pai~~pai~~👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top