23🌏❄️

Loha semua!!!~~

Maaf ya telat update nya~~

Awal nya aku mau update awal puasa tapi gak jadi~~😅😅😅

Jadi tanpa basa-basi lagi silahkan membaca aku harap kalian suka~~
💕💕💕

Boboiboy milik Monsta.... Author hanya minjam karakter nya saja!!

Peringatan!!
Bahasa campur dan banyak typo bertebaran~~
.
.
.
.
.
.
Flashback~~

"Kak...... apa kau membenciku??"

" Membenci mu??... Kenapa aku harus membenci mu kau itu satu-satunya adik ku mana mungkin aku membenci mu."

" Kak River seharusnya membenciku.... karena aku tidak menuruti perkataan mu waktu itu membuat Ayahanda dan Bunda meninggal."

"....... Itu bukan salah mu, tolong jangan menyalahkan diri lagi."

" TAPI!!...."

Perkataan Rion berhenti saat merasakan tangan hangat menyentuh pipi nya dengan lembut.

" ..... Itu sudah takdir Ayahanda dan Bunda meninggal..... Jadi jangan salahkan diri mu lagi karena kau juga menderita...... Sekarang tidak ada nya Ayahanda dan Bunda Sekarang kita hanya memiliki satu sama lain, jadi kakak mohon jangan menyalahkan diri mu lagi." Kata River panjang lebar.

Rion membalas senyuman lembut River, setiap malam ia selalu merasa bersalah degan apa yang telah terjadi kepada kedua orang tua nya tapi kakak nya tidak pernah sekalipun menyalahkan nya.

Meskipun kakak nya tidak pernah menyalahkan nya tapi untuk Rion selalu merasa bersalah sampai kejadian yang membunuh kedua orang tua nya terbawa sampai mimpi.

Tempat yang awal nya menunjukan bagaimana kedua orang tua nya mati tiba-tiba berubah menjadi hitam sepenuh nya, sejauh mata memandang Rion hanya melihat kegelapan.

" Eh??.... Dimana aku???" Kata Rion kebingungan mencari jalan keluar dari kegelapan di sekitar nya.

Tak lama kemudian Rion menemukan sosok remaja 14 tahun berdiri membelakangi nya, Ia memakai rompi Oren dan topi Dino menghadap kebelakang.

" .....Permisi??"

Panggil Rion pelan mencoba mendapatkan perhatian sosok itu, saat sosok itu berbalik ia tidak dapat melihat wajah nya dengan jelas karena terhalang bayangan rambut nya tapi aneh nya Rion merasa seperti mengenali sosok itu.

Tanpa berkata apa-apa sosok itu hanya tersenyum kecil ke arah Rion, Rion yang melihat senyuman itu mengerutkan kening sangat dalam karena mengenali senyuman itu tapi sayang ia tidak bisa mengingat siapa orang nya.

Saat Rion berusaha mengingat tiba-tiba sosok remaja itu berteriak tertahan karena ada sebuah pedang yang menembus dada nya membuat Rion yang melihat nya membeku karena terkejut.

Terlihat sosok itu terbatuk darah sebelum tubuh nya perlahan jatuh dengan topi Dino yang ia pakai terlepas dan memperlihatkan rambut coklat dengan beberapa helai rambut putih yang ia miliki membuat Rion langsung membeku karena penampilan nya mirip dengan sosok yang ia kenal.

Rion ingin sekali menghampiri sosok itu tapi aneh nya tubuh nya sama sekali tidak bisa digerakan membuat Rion hanya bisa melihat sosok itu tergeletak di lantai dengan pedang yang masih tertancap di dada nya.

perlahan dari tubuh remaja itu tercipta genangan darah cukup besar di sekitar nya membuat Rion bergetar ketakutan karena melihat begitu banyak nya darah mengalir.

" Siapa kau??...." Tanya Rion pelan dengan suara bergetar kepada sosok yang tadi menusuk remaja 14 tahun itu sehingga membuat sebagian tubuh dan pakaian yang ia pakai ternoda darah.

"...... Maafkan aku." Gumam nya pelan tanpa menjawab pertanyaan Rion.

Saat tubuh Rion bisa bergerak lagi ia langsung berjalan cepat menghampiri sosok itu, saat tangan nya hampir meraih sosok itu tiba-tiba kegelapan menyerang kesadaran nya.

Rion terbangun dengan nafas tersengal-sengal, ia perlahan bangun dari tempat tidur nya dan mendapati diri nya berada di kamar nya yang luas dengan vitur kerajaan Barat sederhana.

" Mimpi aneh..... Tapi..... Meskipun wajah nya tidak terlihat jelas aku merasa seperti pernah melihat nya." Gumam Rion pelan setelah mengatur nafas yang tidak karuan.

Melihat matahari sebentar lagi terlihat membuat Rion memilih melupakan mimpi nya tadi dan meraih bel yang ada di meja samping tempat tidurnya dan langsung membunyikan nya.

Tak lama kemudian beberapa pelayan masuk kedalam kamar Rion sambil membungkuk di depan nya menunggu perintah.

" Tolong siapkan air panas aku mau mandi sekarang." Kata Rion sambil turun dari tempat tidur dan merasakan tubuh nya sedikit lengket karena keringat.

" Siap pangeran.... Akan kami siapkan." Balas salah satu pelayan sambil sekali lagi membungkuk lalu mundur keluar dari kamar Rion.

Rion yang sudah melihat para pelayan pergi dari kamar nya, langsung berjalan ke balkon dan membuka jendela nya menampilkan penampakan suasana pagi yang indah di pulau apung.

Di langit yang luas Terlihat beberapa pulau apung melayang di langit menghiasai langit dan dari semua pulau apung yang ada cuma 1 pulau apung terbesar yang sekarang menjadi tempat tinggal nya.

Pulau apung terbesar ini berada di pusat dan terhubung oleh beberapa jembatan yang di jaga oleh kesatria, rumah yang Rion tempati merupakan sebuah istana besar berwarna biru berpadu putih menyatu dengan langit dan di kelilingi oleh Danau, taman yang luas dan beberapa villa.

Meskipun jarak nya cukup jauh Rion masih dapat melihat beberapa rakyat nya yang sudah bangun dan mulai melakukan aktifitas pagi nya.

Setelah bertahun-tahun Sekarang seluruh penduduk asli elementum tinggal di pulau apung karena tanah masih tandus untuk di huni.

Di pulau apung mereka kembali membuat kerajaan dan membangun peradaban pada umum nya sehingga terdapat berbagai macam bangunan sekarang.

Tidak hanya bangunan dan rumah bahkan sekarang Rion dapat melihat toko dan lain sebagainya membuat kerajaan ini semakin hidup dan ramai berbeda saat mereka masih hidup sembunyi di bawah tanah.

Tidak hanya penduduk asli yang tinggal di pulau apung, Ada juga ras elien lain yang ikut tinggal bersama mereka. mereka adalah ras elien yang menjadi tawanan atau korban selamat eksperimen perang yang di selamatkan kakak nya.

karena kakak nya itu adalah orang yang baik dan juga lemah lembut jika tidak marah, jadi ia menyelamatkan dan juga mengijinkan mereka untuk tinggal di kerajaan bersama penduduk asli.

Awal nya keberadaan mereka di tolak tapi saat melihat kondisi mereka yang mengenaskan karena menjadi korban eksperimen percobaan dan tidak punya rumah untuk kembali membuat rakyat nya tidak tega dan perlahan menerima ras elien lain sebagai bagian penduduk.

Untuk membalas Budi kebaikan dan pertolongan kakak nya, berbagai macam ras elien lain bersumpah setia kepada kakak nya dan mengajukan diri sebagai pelayan dan prajurit kakak nya setelah mengetahui bahwa kakak nya adalah seorang Raja.

Rion sama sekali tidak keberatan karena dengan keberadaan mereka di  istana, sebalik nya Rion sangat senang dengan keberadaan mereka membuat istana yang luas tidak terlalu sepi dan menjadikan kerajaan nya lebih hidup dan ramai.

Tok.... Tok.... Tok...

Lamunan Rion buyar saat mendengar suara ketukan pintu dan masuklah beberapa pelayan dari ras elien seperti setengah binatang, setengah serangga dan setengah tumbuhan masuk ke dalam kamar nya.

" Lapor pangeran.... Air mandi nya sudah siap." Lapor pelayan setengah binatang itu sambil membungkuk.

" Terima kasih." Balas Rion lembut sebelum beranjak pergi ke kamar mandi.

Pelayan yang melihat kepergian Rion sekali lagi membungkuk sebelum cepat-cepat membereskan tempat tidur Rion yang masih berantakan.

Skip~~

" Ukh...... Meskipun aku ini pangeran aku tidak terbiasa di perlakukan seperti ini.... Apalagi ras elien lain yang di selamatkan oleh kak River, mereka langsung memperlakukan aku dan kak River dengan sangat kaku saat mengetahui kami anggota kerajaan membuat ku tidak nyaman diperlakukan dengan sangat hormat seperti itu..... Tapi jika aku menolak perlakuan mereka, mereka akan sedih dan putus asa seperti akhir dunia saja membuat ku akan merasa bersalah setelah nya." Gumam Rion panjang lebar.

Rion langsung membeku saat melihat kolam mandi besar yang berisi air panas terisi kelopak bunga dan tercium bau wangi dari kolam itu.

" Bukan kah ini sudah berlebihan??.... Aku minta di siapkan air panas untuk mandi.... jadi Kenapa mereka menambahkan kelopak bunga dan pengharum segala di air panas nya??.... Dan juga......BUKAN NYA AKU MINTA DI BUATIN BAK MANDI SAJA?!! KENAPA MEREKA MEMBUAT KOLAM?!!" Teriak Rion di akhir kalimat saat melihat betapa luas kolam di depan nya.

Sebenar nya tadi saat ingin masuk kamar mandi Rion di ikuti oleh beberapa pelayan yang berniat melayani nya saat mandi tapi langsung di tendang oleh Rion dan mengunci kamar mandi nya tidak membiarkan siapapun masuk, jadi itu sebab nya kamar mandi nya terus di ketuk oleh beberapa pelayan yang khawatir.

Pernah Rion kesal karena perlakuan mereka dan bertanya langsung kenapa mereka melayani mereka se ditail dan se heboh gini dan mereka menjawab.

" Di tempat kami semua anggota kerajaan sudah sepatut nya mendapat perlakuan spesial seperti ini.... Apakah pelayanan kami kurang memuaskan yang mulia??"

Mengingat itu Rion jadi penasaran dengan nasib kakak nya yang biasa nya menyiapkan semua kebutuhan nya sendiri, kakak nya itu seorang Raja pasti perlakuan nya akan lebih tinggi dan spesial dari yang ia terima.

"KELUAR DARI KAMAR KU SEKARANG JUGA!!..."

Baru saja Rion masuk ke dalam kolam, ia sudah mendengar suara teriakan kakak nya yang membahana memenuhi setiap sudut istana membuat Rion terkekeh mendengarnya.

" Hehehe.... Baru saja aku pikirkan~~"

Di kamar River~

River merapat di sudut kamar nya yang besar dan menatap horor berapa pelayan yang entah sejak kapan ada di dalam kamar nya, ia baru saja bangun dan di kejutkan oleh beberapa pelayan yang sudah siap dengan pakaian dan berbagai macam kebutuhan mandi di tangan mereka.

" Keluar kalian!!"

" Yang mulia Maharaja.... Biar kami bantu melayani anda."

Mendengar itu membuat wajah River semakin berubah menjadi pucat dan horor lalu kedua tangan nya refleks memeluk tubuh nya.

"KELUAR DARI KAMAR KU SEKARANG JUGA!!..."

Sambil berteriak kesal River langsung menggunakan kuasa nya dan melempar semua pelayanan yang ada di dalam kamar nya keluar dan langsung cepat-cepat mengunci pintu nya agar mereka tidak bisa masuk.

" Huh..... Aku tidak terbiasa diperlakukan seperti ini, aku bisa memenuhi kebutuhan ku sendiri!!.... aku sama sekali tidak cacat atau lumpuh sampai-sampai harus membutuhkan bantuan orang lain untuk ganti baju." Gumam River kesal sebelum dengan cepat mandi dan mengganti pakaian nya dengan tergesa-gesa takut tiba-tiba salah satu pelayan nya masuk tanpa peringatan.

Sebenar nya River belum sepenuh nya menjadi Raja karena belum melakukan upacara penobatan sehingga posisi nya sekarang hanyalah Raja sementara.

River tidak ingin capat-cepat melakukan penobatan karena masih ingin fokus meningkatkan dan memerdekakan kerajaan nya apalagi perang dengan elien lain masih berlanjut membuat River terus menerus memundurkan jadwal upacara penobatan nya.

Setelah selesai berpakaian River meraih jas lab nya dan langsung memakai nya, ia lalu membiarkan semua baju kerajaan yang terlihat mewah tergeletak di lantai dan membuka jendela melihat jarak kamar nya ke tanah sangat tinggi.

" Yang mulia Maharaja.... Biarkan kami melayani anda." Kata salah satu pelayan sambil mengetuk pintu nya.

Mendengar itu River tanpa ragu-ragu langsung meloncat dari jendela kamar nya tanpa peduli semua panggilan dari pelayanan nya.

" Huh..... Mereka sangat memaksa padahal Aku tidak suka di layani seperti itu." Kata River lirih dengan posisi nya yang masih di udara.

" Tidak hanya kau saja kak..... Aku juga." Balas seseorang di samping nya membuat River menoleh terkejut dan melihat adik nya sudah melayang di samping nya.

River berteriak tertahan karena terkejut tidak menyadari bahwa adik nya sudah ada di samping nya, saat River memperhatikan adik nya dengan teliti terlihat jelas bahwa ia baru saja mandi di buktikan dengan rambut nya yang terlihat masih basah dan tercium aroma bunga dan pewangi dari tubuh nya.

" Sejak kapan kau berada di sini??" Tanya River penasaran.

" Baru saja...." jawab Rion santai sambil memposisikan tubuh nya senyaman mungkin di udara.

Rion tersenyum puas saat melihat kakak nya ini terkejut karena tidak menyadari keberadaan nya, sebab ia memang sengaja menyembunyikan aura nya agar kakak nya tidak merasakan keberadaan nya.

( Ceritanya ini mereka lagi ngobrol santai di udara karena istana nya sangat besar dan tinggi dan kamar mereka ada di lantai teratas)

" Kok aku tidak merasakan aura mu??' tanya River penasaran sambil melihat teliti adik nya.

" Hehehe..... Sengaja. Hebat bukan??, Aku lagi belajar menyembunyikan aura, bagaimana menurut mu kak??" Kata Rion sombong sambil menatap antusias kakak nya.

" Hebat sekali!!..... Aku sampai tidak merasakan nya, tapi~~ Beda cerita nya kalau aku lagi serius dan waspada~~" kata River tidak kalah sombong nya.

" Ya...ya...ya.... Kakak ku memang hebat di bandingkan diriku yang bukan apa-apa~~" balas Rion.

Setelah hening sebentar tiba-tiba mereka tertawa keras mendapati kekonyolan mereka.

" Siap-siap mendarat karena Sudah hampir sampai tanah nih "

" Siap kak~~"

River dan Rion mendarat dengan aman karena bantuan kuasa angin, sambil melirik kakak nya dengan jahil Rion menggunakan kuasa angin nya membuat River sedikit terangkat lalu menggendong River dengan gaya bridal style.

"Dengan BESAR nya istana ini pasti kakak ku yang KECIL lelah berjalan kaki~~ aku gendong ya?~~" kata Rion dengan nada jahil menekan beberapa kalimat.

" Rion...... Apa kau lagi menghina tinggi badan ku atau apa??"tanya River sambil melirik tajam adik nya.

" Menurut kak River??~~" balas River dengan senyum nakal membuat River geram.

Merasakan hawa berbahaya dari kakak nya Rion langsung melempar kakak nya ke atas dan berlari sekuat tenaga masuk ke dalam istana.

" SINI KAU!!!" Teriak Rion kesal setelah bersalto dan mendarat di tanah dengan selamat, ia langsung mengejar adik nya  ke dalam istana dengan kesal.

Para pelayan dan penjaga yang melihat tingkah anggota kerajaan yang bermain kejar-kejaran di dalam istana hanya bisa menggeleng pelan dan tertawa kecil.

Flashback end~~
.
.
.
.
.
.

" Heh.... Siapa yang Minda lemah sekarang??"

" Apa kau cakap?!!... Kau ingin aku tembak hah?!"

" Heh.... Perasan hebat sangat, nak makan duri ku dulu hah?!!"

Boboiboy mencubit kening nya saat melihat pasangan fotosintesis ini bertengkar lagi saat ia baru pulang dari stasiun Tapops.

" Apa yang sudah terjadi ni?..... Kenapa mereka bertengkar lagi??" Tanya Boboiboy pelan dan menatap kuasa element nya meminta penjelasan.

Terlihat mereka ragu-ragu untuk menjawab sebelum Taufan mulai membuka suara.

" Um..... Awal nya Thron ingin mencoba menumbuhkan biji oakuat dengan kuasa nya tapi gagal."

" Lalu solar datang dan mencoba menumbuhkan biji oakuat juga dengan ramuan nya tapi di cegah oleh Thron karena menganggap mencemari tumbuhan nya." Lanjut Blaze.

" Mereka lalu berdebat dan tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah dan jadi nya berakhir seperti ini." Lanjut Taufan lagi yang langsung di angguki oleh saudara element yang lain.

Mendengar penjelas dari kuasa element nya membuat Boboiboy mengangguk mengerti sebelum mendekati Thron dan solar yang mulai menyerang satu sama lain dengan menggunakan kuasa mereka.

" Sudah cukup kalian berdua!!!" Bentak Boboiboy sambil menarik kedua telinga pasangan fotosintesis itu agar berhenti bertengkar.

" Tu-tuan..... Sakit!!" Kata Thron dan solar bersamaan karena terkejut dengan kehadiran tuan mereka yang tiba-tiba menarik telinga mereka.

Ingin sekali mereka memprotes tindakan tuan nya pada mereka tapi perkataan mereka langsung berhenti saat di hadapi tatapan marah yang di layangkan Boboiboy.

" Dari pada kalian bertengkar dan berdebat terus untuk mencari cara menumbuhkan biji oakuat dengan cepat lebih baik kalian segera membersihkan kekacauan yang telah kalian buat!!!...... Terus kita besok tanya ke Databot, mungkin saja ia tauh power sphera yang punya kuasa menumbuhkan tumbuhan dengan cepat jadi kalian tidak akan debat seperti ini lagi!!!." Kata Boboiboy tegas membuat Thron dan solar mengangguk cepat.

" Tuan..... Telinga kami sakit." Kata Thron dengan suara melas dan dengan wajah imut yang langsung di angguki solar.

" Sebelum kalian berbaikan, aku tidak akan melepaskan nya." Kata Boboiboy yang terlihat sama sekali tidak terpengaruh oleh wajah imut Thron.

" Kami akan berbaikan."

" Janji??"

" Iya!!... Kami berjanji!!."

" Bagus.... Sekarang kalian bersihkan kekacauan yang kalian buat atau malam ini kalian tidur di luar!!"

" Baik tuan!!." Balas Thron dan solar yang mulai membersihkan kekacauan yang mereka buat, tapi sesekali mereka akan melempar pandangan mengejek saat Boboiboy tidak melihat.

" Ini salah mu!!."

" Enak saja!!... Solar yang salah!!"

" Kalau aku mendengar kalian sekali lagi bertengkar.... Akan aku pastikan kalian menyesali nya!!" Geram Boboiboy di akhir kalimat saat mendengar pasangan fotosintesis ini akan bertengkar lagi.

" Sekarang aku tauh dari mana sifat Gempa berasal." Gumam Taufan lirih yang di angguki element yang lain kecuali Gempa yang tersenyum kecil tapi menakutkan.

Skip~~

Malam hari nya saat semua penghuni rumah sudah tidur, Boboiboy menggeram saat merasakan tubuh nya terasa tidak nyaman dan juga ia juga kedinginan.

" Kok dingin banget sih...." Gumam Boboiboy pelan lalu duduk dari tempat tidur nya.

Boboiboy lalu melihat Ochobot yang seperti nya sudah tidur di tempat pengisian nya, sedangkan Lastbot tidak bersamanya saat ini, Lastbot sekarang masih berada di stasiun Tapops mencoba menenangkan penciptanya yang sama sekali tidak mau melepaskan Laksama Tarung dan Nut.

Merasa tenggorokan nya sakit Boboiboy menutup mulut nya lalu terbatuk pelan meninggalkan bercak noda hitam di tangan nya.

" Apa efek racun nya masih tertinggal di tubuh ku ya?.... Aku ingin memeriksanya tapi......... Aku takut melakukan nya, Aku tidak ingin merepotkan siapapun khusus nya Atok dan para element lain." Gumam Boboiboy pelan sambil membersihkan noda darah hitam di tangan nya.

" Lebih baik aku turun buat minuman hangat." Lanjut Boboiboy sebelum bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah dapur.

Setelah sampai ke dapur ia melihat lampu dapur yang menyala dan Gempa yang termenung di meja makan dengan secangkir teh di tangan nya.

" Gempa?..... Kau masih belum tidur??" Tanya Boboiboy bingung sambil menghampiri sosok itu untuk menarik perhatian nya dan berhasil.

" Tu-tuan??... Tuan belum tidur?, Sedang apa tuan ke sini??" Tanya Gempa terkejut saat melihat sosok Boboiboy di depan nya.

" Tenggorokan ku sakit dan aku sedikit merasa haus jadi aku kesini ingin membuat secangkir teh hangat" balas Boboiboy sambil beranjak ke dapur dan berniat membuat secangkir teh.

Melihat itu membuat Gempa ingin menawarkan diri membuatkan teh hangat untuk Boboiboy tapi ditolak halus oleh orang nya.

Sambil meracik teh, Boboiboy melihat Gempa yang tidak ada niatan kembali tidur membuat Boboiboy kembali bersuara.

" kau sendiri sedang apa di dapur malam-malam begini Gempa??" Lanjut Boboiboy sambil menuangkan air panas ke cangkir nya lalu mengaduk nya.

setelah membuat teh Boboiboy sama sekali tidak kembali ke kamar nya dan memilih duduk di depan Gempa.

" A-Aku...." Kata Gempa gugup sambil menatap tuan nya yang sedang menatap nya sambil minum teh.

" Ada masalah??.... Mau cerita??" Tanya Boboiboy pelan setelah menelan seteguk teh nya.

"....."

Mendengar itu Gempa memilih diam dengan ekspresi bingung, takut dan tertekan yang membuat Boboiboy mengerutkan kening bingung.

" ....... Aku tidak akan memaksamu Kalau kamu belum siap bercerita, aku akan tunggu sampai kau siap menceritakan keluh kesah yang ada di hati mu." Kata Boboiboy pelan sambil berniat meninggalkan Gempa.

" Aku merasa ini semua salah....." Gumam Gempa pelan membuat Boboiboy mengurungkan niat nya beranjak pergi dan memilih duduk kembali di depan Gempa, menunggu dengan sabar apa yang akan Gempa katakan selanjut nya.

" aku merasa Semua ini salah..... Kami ini hanyalah sebuah alat untuk bertarung, jadi tidak seharusnya kami berada di sini." Lanjut Gempa sambil menunduk sedih.

Boboiboy yang mendengar itu hanya terdiam dan menunggu kelanjutan yang akan di ucapkan Gempa, tapi karena gempa tidak kunjung berbicara cukup lama membuat Boboiboy membuka suara nya.

" ..... Apa kau menyesal berada di sini??" Tanya Boboiboy pelan.

" Tidak!!..... Entahlah..... Aku juga tidak tauh sebenarnya apa yang aku inginkan." Jawab Gempa bingung sambil semakin menundukkan wajah nya sehingga wajahnya tidak terlihat.

Setelah keheningan cukup lama akhir nya Gempa kembali bersuara tapi kepalanya masih ia tundukkan.

" ..... Kami ini bukan benar-benar makhluk hidup.......kami ini hanyalah sebuah kuasa dan Sebagai sebuah kuasa kami seharusnya bersikap layaknya senjata yang hanya tauh menghancurkan atau di hancurkan..... Bukan bersikap layak nya makhluk hidup seperti ini." Kata Gempa membuat Boboiboy terkejut.

Ingin sekali Boboiboy bersuara tapi sudah di dahului oleh suara Gempa yang terdengar sangat kesakitan membuat Boboiboy menatap sedih kuasa element pengendali tanah ini.

" Tapi.... Jauh di dalam hati ku aku ingin sekali bersikap  layaknya seperti makhluk hidup dan bukan nya kuasa yang merupakan benda mati...... Hiks....... Saat di hisap oleh Tok kasa dan Retaka.... Hiks..... aku merasakan Perasaan itu kembali..... Hiks.... Perasaan yang di perlakukan seperti layaknya benda mati itu membuat ku takut.... Hiks..... Tuan...... Aku takut.... Hiks...... Aku tidak ingin di perlakukan seperti senjata lagi." Kata Gempa panjang lebar sambil menangis lalu meremas rambut nya depresi.

Melihat Gempa yang menangis membuat Boboiboy membeku dan tidak tega, tanpa sadar sebelah tangan nya mengusap Gempa dengan lembut.

Ia baru tauh jika Gempa juga takut dengan Tok kasa, itu menjelaskan kenapa beberapa hari ini Gempa terlihat menghindari Tok kasa yang merupakan tuan pertamanya.

" ..... Aku tidak tauh kau takut dengan Tok kasa juga."kata Boboiboy pelan sambil terus mengusap rambut Gempa

Perlahan Gempa melepaskan cengkraman tangan nya dari rambut nya dan membiarkan tangan Boboiboy terus mengusap rambut nya, tindakan tuan nya ini sukses membuat nya lebih tentang.

" Aku tauh Tok kasa adalah Tuan yang baik..... aku tidak akan di gunakan sembarangan seperti yang di lakukan Retaka kepadaku jadi tidak masalah jika aku kembali kepada nya tapi......"

"...... aku takut kehilangan sosok ku saat ini yang di perlakukan sebagai makhluk hidup."

" Aku tauh Ini semua berkat Tuan..... Karena Tuan lah yang membuat sosok kami seperti ini, kami bersyukur tuan memperlakukan kami sebagai makhluk hidup..... Tapi kami masih tetaplah sebuah kuasa..... Apa yang akan kami lakukan jika suatu hari nanti tuan pertama kami ingin kami kembali kepada mereka??" Tanya Gempa lirih sambil menatap Boboiboy sedih dan bingung.

Boboiboy yang melihat itu hanya bisa terdiam tidak bisa menjawab apa-apa. Memang sekarang Boboiboy adalah Tuan mereka tapi masalah nya Boboiboy tidak suka memaksakan kehendak nya kepada para element nya, ia lebih suka para element nya mengambil keputusan sesuai keinginan mereka dan ia akan menghargai semua keputusan element nya apapun itu.

jika memang mereka ingin kembali kepada Tuan pertama mereka maka Boboiboy tidak akan menghalangi nya tapi jika mereka ingin bersama nya maka ia akan mempertahankan mereka apapun yang terjadi.

Tapi untuk sekarang Boboiboy hanya bisa diam membiarkan kuasa element di depan nya ini mengeluarkan seluruh keluh kesah nya terlebih dahulu. 

" Hali, Taufan, solar dan Thron sudah mulai mengingat kenangan dari tuan pertama mereka, di buktikan Thron yang mulai memusuhi solar sekarang." Lanjut Gempa lirih mengingat Thron yang tiba-tiba membenci solar.

" Thron pasti mengingat hari di mana tuan pertama nya di bunuh oleh Retaka yang merupakan tuan pertama solar itu sebab nya mereka yang awal nya akrab menjadi sering bertengkar dan berkelahi seperti ini......"

" solar pasti merasa di sakiti karena terus menerus di musuhi dan di salah kan oleh Thron karena tuan pertamanya mati karena Retaka menggunakan solar untuk membunuh king Balakung, padahal ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia juga merupakan sebuah kuasa yang di gunakan oleh Retaka....."

" Tidak ada satupun dari mereka yang bersalah...... Itu juga membuatku bingung mau memihak siapa karena tidak ada di antara mereka yang seharusnya di salah kan." Kata Gempa panjang lebar sebelum terdiam sambil menghela nafas berat.

" Kau tidak perlu memihak siapapun....." Kata Boboiboy pelan membuat Gempa terkejut.

" Tapi...."

" Seperti katamu, Tidak ada di antara mereka yang harus di salahkan..... Berikan mereka waktu, Mereka pada akhir nya pasti tauh akan kenyataan itu..... kita hanya perlu mendorong mereka agar menyadari kenyataan itu dan membuat mereka saling memahami kembali." Potong Boboiboy cepat lalu tersenyum lembut dan sebelah tangan nya mengusap air mata Gempa yang masih mengalir.

" Apakah mereka bisa berbaikan lagi??" Tanya Gempa ragu saat mengingat kedua pasangan itu yang selalu bertengkar jika bertemu.

" Bisa!!!. Kau lupa Gempa, mereka pada awal nya itu sangat akrab.... Suatu hari nanti Mereka pasti akan berbaikan lagi." Kata Boboiboy yakin membuat Gempa tersenyum karena merasa sedikit tenang.

Tapi saat mengingat keluh kesah nya yang lain membuat Gempa kembali murung.

" Apa kau masih memikirkan masalah jika salah satu tuan pertama kalian ingin kalian kembali kepada mereka??" Tanya Boboiboy lembut membuat Gempa mengangguk.

"Kalau begitu giliran aku yang bicara....." Lanjut Boboiboy sambil meminum teh nya.

" Jika seandainya ada tuan pertama kalian yang ingin kalian kembali maka aku akan menghargai keputusan kalian." Kata Boboiboy sambil melihat bayangan di gelas teh nya membuat Gempa terkejut.

"Apa maksud...."

" Gem, ini giliran ku bicara jadi tolong dengarkan sampai selesai" potong Boboiboy cepat sambil mengangkat sebelah tangan nya.

"Kalian sekarang adalah makhluk hidup yang memiliki perasaan, pikiran dan emosi jadi kalian bisa memilih apa yang mengerut kalian benar...... Kalian memang sebuah kuasa tapi kalian bukan lagi sebuah senjata oleh sebab itu pilihlah apa yang menurut perasaan kalian benar dan aku akan menghargai semua keputusan kalian itu."

" Jika salah satu kalian memang ingin kembali kepada tuan pertama kalian maka aku akan menghargai keputusan itu tapi jika kalian tidak ingin kembali maka aku akan mempertahankan kalian apapun yang terjadi."

" Seperti yang kau katakan kau tidak ingin di perlakukan sebagai senjata lagi, maka lakukan apapun yang kau inginkan apa yang menurut perasaan mu inginkan."

" Kalian memang kuasa terkuat banyak orang yang menginginkan kalian tapi aku aku tidak suka melihat kalian menderita."

" Yang aku inginkan dari kalian itu cuma satu...."

" .....yaitu Aku Inging kalian semua bebas sesuai keinginan perasaan kalian dan tidak akan tersiksa lagi." Kata Boboiboy sambil tersenyum lembut di akhir kalimat membuat Gempa membeku menatap Boboiboy terkejut karena tidak bisa berkata apa-apa.

Mendengar pernyataan Boboiboy membuat jauh di hati Gempa merasa sangat senang karena di akui sebagai makhluk hidup bukan nya kuasa maupun senjata.

Meskipun sebagian besar pemilik kuasa pertama element adalah orang baik tidak ada satupun di antara mereka yang dapat memperlakukan kuasa element sebagai makhluk hidup seperti ini.

' Tuan kau sangat hebat..... Di antara semua tuan pertama kuasa element hanya kau lah satu-satunya yang tidak serakah dan memperlakukan kami layak nya makhluk hidup.' kata Gempa dalam hati.

" Terima kasih tuan..... Kami bersyukur menjadi kuasa kau saat ini." Gumam Gempa pelan membuat Boboiboy tersenyum saat mendengar nya.

" Aku juga berterima kasih pada kalian karena bersedia meminjamkan kuasa kalian kepadaku." Balas Boboiboy lembut.

Gempa yang mendengar itu tidak bisa menahan tangis haru, ia sungguh bersyukur menjadi kuasa dari orang yang sebaik dan setulus Boboiboy.
.
.
.
.
.
.
Author lagi iseng gambar jadi mohon komen nya ya~~

Jangan lupa komen sama vote nya!!

Kalau gak ada yang vote author malas update lagi!!

Pai~~pai~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top