20🌪️☀️

Loha~~

Author kembali dengan cerita geje nya~~

Peringatan bahasa campur dan banyak Typo bertebaran ~~

Silahkan membaca aku harap kalian suka~~💕💕💕
.
.
.
.
.
Flashback~~

River perlahan membuka matanya dan mendapati diri nya di ruangan tersembunyi yang tertutup sangat rapat, ia perlahan mencubit kening nya yang pusing karena efek ingatan yang bercampur aduk dengan milik nya bahkan tubuh nya terasa sangat kaku dan lemas karena tidak dapat nutrisi karena dirinya yang terus tertidur.

" Lain kali aku akan membuat alat atau tabung yang berfungsi mengisi nutrisi biar nanti tubuh ku tidak sakit atau lemas seperti ini lagi karena kekurangan nutrisi saat tidur." Gumam River pelan lalu bangun dan menuju pintu keluar.

Saat sudah berada di depan pintu River langsung terdiam saat ia kesusahan membuka pintu keluar seperti biasa nya dan saat ia mengotak-atik nya ia menyadari pintu nya sedang dalam mode pertahanan tertinggi sehingga tidak bisa di buka dengan cara biasa.

Merasakan perasaan yang sungguh tidak enak River mencari tabung kecil di tas pinggang nya lalu menggigit nya dan saat ia membuka pintu betapa terkejut nya ia saat merasakan kadar polusi udara yang terasa sangat tinggi menerpanya.

" Ukh!!"

River sedikit merintih kesakitan karena tidak memakai alat perlindungan diri dan hanya memakai alat penyaring udara mini di mulut nya sehingga kulit nya dapat merasakan rasa sakit luar biasa karena terkena polusi yang sangat beracun untuk nya.

Sambil menahan sakit River melihat desa nya yang sudah hancur berantakan dan bahkan pintu gerbang juga sudah rusak dan hancur saat River masuk kedalam lab nya ia di kejutkan oleh sebagian besar alat dan bahan penelitian nya rusak bahkan ada beberapa yang seperti nya telah di curi.

River juga melihat komputer nya yang setengah rusak dan langsung menyalakan nya dan mendapati program yang baru ia buat setengah selesai sudah tidak ada.

Dengan kesal River meremas mouse dan memukul keyboard sampai hancur lalu menatap marah pintu gerbang yang sudah hancur, River sama sekali tidak memperdulikan kulit nya yang sudah memerah karena terlalu sering terpapar polusi lalu berjalan melewati bangunan yang rusak menuju lab senjata nya yang sangat tersembunyi.

' bersiap-siap lah kau elien hijau kotak!!, Kau pikir aku tidak bisa melawan kalian?!!, dan apa kalian berpikir aku ini lemah karena terus terdiam Selama ini?!!' geram River lalu berdiri dan menghampiri salah satu dinding yang terlihat kosong di antara senjata dan robot rakitan yang belum selesai di buat.

' kalian yang pertama kali yang telah mengganggu ku..... Jangan salahkan aku jika melakukan semua ini.' lanjut River saat menekan tombol tersembunyi membuat dinding itu bergeser dan memunculkan ratusan robot tempur lengkap dengan senjata dari dalam nya.

Melihat robot tempur nya otomatis keluar sendiri, River langsung mengambil topeng hitam dan memakai nya tak lama kemudian sebuah cahaya mengelilingi tubuh River seperti pelindung membuat River tidak perlu lagi menggigit tabung mini itu lagi.

" Saat nya mengusir semua elien penjelajah dari planet elementum ini." Kata River dengan aura gelap.

Seperti di picu oleh perkataan River semua robot tempur itu langsung berlari keluar dengan kecepatan luar biasa.

Melihat semua robot nya sudah pergi River berjalan ke sebuah ruangan dan terlihat sebuah komputer pintar berbentuk lingkaran menatap nya.

( Robot yang aku maksud di sini itu robot yang ada di pulau apung di Boboiboy movie 2, robot yang di tugaskan klamkabot untuk mengupgrade ochobot jika kalian penasaran.)

" Selamat datang master.... Ada yang bisa saya bantu." Sapa robot itu saat melihat River.

" Aku ingin kau aktifkan semua sistem keamanan..... Dan juga buat semua pulau di sini dan sekitar nya mengapung." Kata River dan langsung di angguki robot itu.

" Siap Master."

Setelah menjawab getaran muncul dan dapat River lihat di layar hologram beberapa pulau mulai melayang ke langit, tidak hanya itu saja semua pulau apung itu di kelilingi oleh senjata laser yang terlihat siap menembak kapan saja.

River lalu melihat kulit nya yang masih membengkak dan seperti nya kemampuan penyembuhan nya tidak bekerja karena ia sudah terkena racun polusi sehingga ia mengambil injeksi dan suntikan dan langsung menyuntikan cairan itu ke kulit nya.

Dengan suara mendesis dapat di lihat dengan jelas kulit River yang membengkak sembuh dengan cepat dan bahkan kulit nya terlihat sangat mulus seperti tidak pernah membengkak sama sekali.

" Jangan salah kan aku memakai cara kasar karena kalian lah yang mulai terlebih dahulu~~." Kata River sambil bersenandung pelan.

Skip~~

Sudah beberapa hari Rion di tahan dan sekarang ia menatap benci sosok elien kotak hijau yang merupakan seorang komandan yang baru ia sadari nama nya komandan Bajojo.

Bajojo inilah elien yang telah menangkap dirinya tidak hanya itu saja ia juga menyerbu dan memporak-porandakan desa nya dan menangkap semua penduduk desa termasuk kedua orang tua nya.

Meskipun begitu Rion sangat bersyukur karena kakak nya tidak ada di antara tangkapan mereka dan seperti nya itu karena ke dua orang tua nya berhasil tepat waktu menyembunyikan kakak nya ini.

Tapi rasa senang nya langsung menghilang saat Mengetahui karena kesalahan nya membuat para elien penjelajah ini menemukan Desa nya karena peta yang di bawa Rion.

Mengingat itu membuat Rion merasa menyesal karena tidak menuruti perkataan kakak nya beberapa hari yang lalu yang menyuruh nya tidak keluar pada hari itu.

jika saja Rion menuruti perkataan kakak nya mungkin saja desa nya dan penduduk nya tidak di temukan dan di tangkap seperti ini.

" Saya tidak menyangka kalau anda itu ternyata seorang pangeran." Kata komandan Bajojo sambil membungkuk hormat seperti yang biasa di lakukan oleh orang untuk anggota kerajaan.

Rion yang melihat Bajojo membungkuk memberi hormat padanya langsung bergidik ngeri dan menatap jijik Bajojo.

" Tch... Menjijikan!!. Aku gak Sudi mendapat salam hormat dari elien yang telah menjelajah planet ku seperti ini." Kata Rion sambil men decak lidah nya tidak suka.

Bajojo mengetahui identitas sebenar nya Rion dari para penduduk yang telah di tangkap yang terus meminta pertolongan kepada Rion, tidak hanya itu saja Raja dan Ratu juga terlihat lega saat melihat Rion selamat meskipun mereka langsung cepat-cepat menyingkirkan ekspresi lega mereka tapi sayang ekspresi mereka sudah di lihat oleh Bajojo.

" Jangan seperti itu yang mulia putra.... Anda adalah seorang anggota kerajaan yang seharusnya mendapat perilaku seperti ini." Kata Bajojo dengan kata hormat tapi masih menggunakan nada mengejek membuat Rion tanpa sadar berdecak lagi.

' ingin aku bunuh elien ini!!' geram Rion dalam hati.

Ingin sekali Rion membunuh elien hijau di depan nya tapi sayang karena borgol di tangan nya membuat gerakan nya terbatas membuat Rion hanya bisa menatap benci sosok Bajojo yang duduk di depan nya.

" Jika tidak ada pengekang di tubuh ku, saat ini sudah pasti aku sudah memotong mu menjadi bagian kecil-kecil!!." Geram Rion menatap tajam Bajojo sambil meremas tangan nya di depan nya.

Rion sama sekali tidak peduli dengan etika nya yang keluar dari etika kerajaan, bagi nya untuk berhadapan dengan elien ini sama sekali tidak memerlukan etika.

" Karena kemampuan bertarung mu yang sangat hebat itulah membuat ku harus memperlakukan mu dengan spesial dari pada penduduk lain. Kau pikir aku memperlakukan mu seperti ini karena kau seorang pangeran??." Tanya Bajojo angkuh membuat Rion yang mendengar nya mengangkat bahu tidak kalah angkuh nya.

" Aku tidak pernah peduli dengan posisi ku sebagai pangeran, karena bagiku posisi pangeran itu hanya pajangan saja." Balas Rion cuek lalu memalingkan wajah nya tidak memperdulikan wajah Bajojo yang mulai menahan kesal karena tingkah Rion yang cuek dan tidak peduli.

" Hahaha..... Meskipun kau cuek dan tidak peduli dengan posisi mu tapi setidak nya kau peduli dengan rakyat mu kan?" Tanya Bajojo sambil menaruh semua senjata , alat elektronik bahkan tabung energi coklat yang baru saja di teliti dan betapa terkejut nya ia saat mengetahui energi yang terkandung dalam tabung itu lebih kuat dari pada milik mereka.

Bajojo sangat kagum dengan lab yang di temukan anak buah nya yang menyimpan berbagai macam penelitian canggih yang mengalahkan teknologi dari planet nya bahkan ada program pintar yang sangat luar biasa tapi sayang baru setengah jadi dan tidak ada siapapun orang di tempat nya yang bisa menyelesaikan program itu karena mereka takut akan menghancurkan seluruh program nya karena ada jebakan di setiap baris program nya.

" Katakan siapa orang yang menciptakan dan membuat semua teknologi ini, jika kau bersedia memberitahukan nya maka aku akan melepaskanmu dan juga seluruh rakyat mu." Ancam sang komandan sambil mengangkat tangan nya memberi kode kepada anak buah nya mengarahkan senjata nya kepada penduduk desa untuk mengancam Rion buka mulut.

Rion yang melihat itu masih terlihat tenang dan santai meskipun rakyat nya di jadikan tawanan lalu perhatian nya kembali tertuju pada semua teknologi ciptaan kakak nya yang ada di atas meja lalu tertawa mengejek.

" Haha..... Apa kau pikir aku bodoh??, Meskipun aku mengatakan nya kau pasti tetap tidak akan melepaskan kami jadi untuk apa aku mengatakan nya??." Balas Rion tetap cuek tidak peduli dengan rakyat nya yang sudah bergetar ketakutan karena senjata yang mengarah kepada mereka membuat Bajojo semakin geram.

" Hei..... kau pikir aku tidak berani membunuh rakyat mu hah?!" Tanya Bajojo mulai tersulut emosi.

" Terus??.Emang aku peduli??....." Tanya Rion kembali masih terlihat santai seperti menunggu Bajojo memerintahkan anak buah nya untuk menembak salah satu penduduk nya.

Meskipun Rion dari luar terlihat cuek, dingin dan tidak peduli tapi sebenar nya di dalam hatinya ia panik melihat nyawa rakyat nya terancam tapi ia pura-pura tidak peduli agar komandan elien ini tidak memiliki minat pada penduduk nya dan tidak memakai mereka sebagai Sandra lagi.

Itulah sebab nya Rion sedang berekting se baik mungkin agar Bajojo percaya bahwa ia benar-benar tidak peduli dengan nyawa rakyat nya.

"Silahkan~~ Kau boleh melakukan apapun kepada mereka~~." Kata Rion jahil sambil sempat menguap dan tersenyum kecil membuat Bajojo menatap tidak percaya kepada nya.

" Kau sama sekali tidak terlihat seperti seorang pangeran." Kata Bajojo datar saat melihat sikap santai Rion yang kelewat tidak peduli untuk menjadi pangeran kepada rakyat nya.

" Terima kasih pujian nya aku memang tidak menganggap diriku sebagai pangeran~~" balas Rion sambil nyengir seperti menantang.

" Kau benar-benar tidak peduli dengan rakyat mu??" Tanya Bajojo sekali lagi dengan kesal saat menatap Rion yang masih bertingkah cuek dan menatap nya datar.

" Menurut mu??"

Bajojo yang melihat tingkah Rion yang seperti menunggu anak buah nya menembak rakyat nya hanya bisa menghela nafas pasrah dan memberikan kode kepada anak buah nya untuk menurunkan senjata mereka.

" Oh??.... Tidak jadi menembak??" Tanya Rion yang terdengar kecewa tapi sebenar nya di dalam hati ia lega dan senang rakyat nya selamat.

" Tidak."

" Sayang sekali."

Melihat Rion yang terlihat kecewa membuat Bajojo sadar bahwa ia tidak bisa menggunakan rakyat penduduk elementum untuk mengancam sosok di depan nya.

Bajojo kembali menatap semua teknologi dan alat elektronik yang ada di atas meja, meskipun itu di buat oleh bahan bekas tapi kualitas alat itu melebihi alat mereka yang merupakan tercanggih dan keluaran terbaru di planet nya.

Melihat Rion yang dapat leluasa memakai semua barang ini Bajojo berasumsi bahwa orang yang menciptakan semua barang ini memiliki hubungan sangat dekat dengan nya.

" Jika aku mendapatkan orang yang menciptakan semua teknologi ini, aku pasti akan menjadi penguasa di atata tiga bahkan seluruh galaxy akan menjadi milik ku juga." Gumam Bajojo tapi sayang dapat di dengar Rion.

" Teruslah berharap Seumur hidup mu tapi perlu kau tauh aku tidak akan mengatakan nya." Kata Rion kesal karena ia tidak suka rencana Bajojo menggunakan kakak nya sebagai alat menguasai galaxy.

" Yasudah lah..... Di lihat dari dirimu yang memakai semua ini pasti kau memiliki hubungan yang sangat dekat dengan nya. Aku bisa menggunakan dirimu sebagai Sandra." Kata Bajojo yang langsung mendapat tatapan datar dan tidak suka Rion.

"...... Kau itu suka sekali mengancam dan menyandra orang ya?...... Tapi sayang sekali~~" kata Rion sambil mengambil tabung energi yang berisi coklat lalu memakan semua isinya.

Sang komandan yang melihat itu terkejut dan panik lalu meraih tabung itu dengan cepat tapi sayang isi nya sudah di makan habis oleh Rion.

Sang komandan langsung menatap murka dan marah Rion yang dengan santai menjilat bibir nya yang terdapat bekas coklat, sang komandan langsung menembak pistol laser nya dan membuat tangan Rion yang menahan nya berlubang.

" Hihs!!...Hehe.... Kau tauh Itu tidak akan pernah terjadi~~" kata Rion dengan nada mengejek  sambil mendesis karena tangan nya berlubang.

Sudah beberapa hari berlalu dan pasti kakak nya ini sudah pasti bangun dan melihat kondisi desa yang hancur sekarang, di ingat dari tempramen kakak nya yang mudah marah kalau habis bangun tidur sudah di pastikan nasib elien di depan nya ini sudah habis.

Mengingat itu membuat Rion hanya tertawa kecil saat melihat tangan nya berlubang dan berdarah tapi tak lama kemudian darah nya berhenti mengalir lalu lubang di tangan Rion menutup dan kembali mulus tidak meninggalkan jejak sama sekali.

" Bajojo aku harap kau selamat oleh musibah yang sebentar lagi akan datang." Lanjut Rion tapi sayang tidak di dengar oleh Bajojo karena ia sedang kagum dengan kemampuan penyembuhan milik Rion yang sangat cepat itu.

" Ternyata mitos dari planet ini benar. Kalian semua itu abadi." Kata Bajojo sambil terkagum-kagum melihat tangan Rion yang sudah mulus tanpa luka.

Bajojo menampilkan berbagai macam emosi di wajah nya sehingga membuat Rion sulit untuk mengetahui perasaan apa yang ia rasakan sekarang.

Tanpa peduli dengan ekspresi Bajojo, Rion tertawa kencang tidak habis pikir kenapa Bajojo menganggap mereka itu abadi padahal mereka hanya memiliki kuasa element, kemampuan penyembuhan diri dan juga umur yang panjang saja.

Rakyat nya yang tadi ketakutan di tembak di kepala saja sudah membuktikan kalau mereka itu tidak abadi. kenapa Bajojo bisa berpikir kalau mereka itu abadi?, Membuat Rion tidak habis pikir dan terus tertawa lepas.

Tapi tindakan Rion itu di anggap memperkuat pernyataan yang di pikirkan Bajojo benar membuat Bajojo langsung menatap iri dan penuh keserakahan pada sosok Rion yang masih tertawa lepas.

' aku baru saja ingat kalau peneliti atata tiga telah mengembangkan alat untuk mengekstrak kehidupan, aku akan menggunakan alat itu ke padamu dan menjadikan ke abadian mu menjadi milik ku' kata sang komandan sambil tersenyum jahat.

Bajojo lalu membisikkan sesuatu ke anak buah nya dan memerintahkan salah satu anak buah nya menyeret Rion ke salah satu ruangan terdalam dan betapa terkejut nya Rion saat melihat kedua orang tua nya di masukan ke dalam mesin yang ia tidak tauh apa fungsi nya.

" Aku tunjukan sesuatu yang menarik untuk mu pangeran...... Saat melihat ini ayo kita lihat apa kau masih bisa bertingkah tidak peduli." Bisik sang komandan membuat Rion mengerutkan kening bingung.

Melihat reaksi Rion membuat Bajojo semakin tersenyum jahat dan memerintahkan salah satu anak buah nya menyalakan mesin nya.

" Nyalakan mesin sang Ratu dulu.... Mari kita jadikan sang Ratu sebagai objek uji coba mesin terbaru planet atata tiga." Perintah Bajojo.

Mendengar perintah itu mesin langsung di nyalakan, sang Ratu yang ada di dalam mesin menjerit kesakitan dan dapat mereka lihat tubuh nya mengeluarkan asap.

" SAYANG!!" Sang Raja yang melihat istrinya kesakitan menjadi marah dan panik dan mencoba merusak mesin yang mengurung nya tapi sayang usahanya sia-sia.

" BUNDA!!" Teriak Rion marah saat melihat ibu nya yang terlihat kesakitan dan semakin lama penampilan nya semakin bertambah tua lalu meleleh dan menghilang entah kemana.

Bajojo yang melihat itu tertawa jahat dan mengambil tabung yang berisi cairan purple ungu dengan gradasi silver bercahaya dari mesin tersebut dan mengguncang nya di depan Rion yang sudah menangis dan menatap Bajojo penuh amarah.

" Pangeran~~ kau tauh apa ini?.... Ini adalah ekstraksi kehidupan sang Ratu~~ dengan mesin ini aku dapat mengekstrak umur panjang dan keabadian kalian.... Bukan nya dengan ini kalian jadi lebih berguna untuk kami??... Hahaha!!!..." Bajojo tanpa rasa bersalah tertawa melihat Rion menangis dan menatap penuh kebencian kepadanya.

" Bajojo..... Karena kami memiliki umur panjang dan kemampuan penyembuh yang tinggi kau menganggap apa kehidupan kami??!...." Gumam Rion pelan penuh amarah tapi tidak terdengar Bajojo.

Rion lalu menatap ayah nya yang sudah meringkuk menangis histeris karena kematian istrinya membuat Rion semakin membenci ras elien hijau kotak di depan nya ini.

Bajojo....Akan lebih baik ras kalian punah saja dari seluruh Galaxy ini!!"

Flashback end~~

.
.
.
.
.
.
.

Planet Rimbarun~~

" ..... Taufan??.... Ada apa dengan mu kenapa kau terlihat sangat kesal??" Tanya Boboiboy pelan saat melihat raut wajah Taufan yang terlihat sangat kesal.

" ... Mereka tidak mengijinkan ku ikut lomba masak!!" Jawab Taufan kesal sambil mengembungkan sebelah pipi nya saat melihat 5 kuasa element yang lain sedang mengikuti lomba masak Tom yam dengan Quali.

Taufan ingat saat ia ingin ikut masak tiba-tiba Halilintar dan Gempa menahan nya padahal jika di lakukan dengan 6 orang bukan nya lebih cepat?, Ia jadi ingat saat ujian masak tapops, waktu itu Halilintar dan Gempa juga lah yang menahan nya untuk keluar dari jam kuasa dan memilih Thron sebagai penggantinya.

" Aku kan aktif bersama dengan mereka untuk pertama kali!!, Kok gak pilih aku sih!!. Emang nya masakan ku membunuh orang?!!" Geram Taufan yang langsung mengundang tanda tanya di atas kepala solar.

" Emang nya dulu kau masak apa saat aktif pertama kali dengan mereka??, Kok mereka bisa takut kau masak???" Tanya solar penasaran ia lalu menutup buku yang ia bawa.

" Eh??..... Hm~~ saat pertama kali aktif dulu....... Aku masak biskuit dengan Yaya??." Kata Taufan yang mencoba mengingat-ingat yang langsung membuat wajah solar pucat.

" Sekarang Aku setuju dengan Hali dan Gempa.... Kau memang tidak boleh ikutan masak." Gumam solar pelan tapi masih dapat di dengar Taufan.

" Hei!!. Apa maksud mu itu?!!" Tanya Taufan tidak terima mendengar gumaman solar yang seperti mengejek nya.

" Kalau kamu masak Takut nya kamu akan membuat masakan beracun seperti Yaya." Balas solar membuat 2 sosok di sana terpicu mendengar perkataan solar.

" APA KAU CAKAP?!!" Kata Taufan dan Yaya bersamaan karena kebetulan tempat duduk nya ada di depan Boboiboy.

Dan inilah nasib solar yang mendapat amukan dari 2 orang yang merasa tersinggung dengan masakan nya.

Sedangkan Boboiboy hanya bisa tersenyum kecil dan bersweetdroop ria melihat pembantaian yang dilakukan kuasa element angin dan teman perempuan nya.

Boboiboy lalu melihat kembali ke 5 kuasa element nya yang sedang bekerja sama dan gotong royong dalam memasak Tom yam.

" Mereka sangat kompak sekali....... Atau mungkin tidak." Kata Boboiboy kaku di akhir kalimat saat melihat kekacauan yang tak lama di buat di dapur para element.

Kepanikan terjadi karena Dapur yang di bakar oleh Blaze membuat Hali panik dan membawa ember berisi air untuk memadamkan api nya tapi tindakan nya di hentikan oleh Gempa dan Gempa langsung meminta ice memadamkan api tapi hasil nya membuat seluruh dapur menjadi beku.

" Kekacauan total..... Apa ini yang di lihat kawan-kawan padaku saat aku berpecah??" Gumam Boboiboy pelan bersweetdroop ria tapi tak lama kemudian ia merasa kasihan kepada para element nya yang terlihat terpuruk karena masakan mereka hancur.

Melihat itu Boboiboy langsung meminta ochobot untuk menteleport tok aba ke para kuasa element nya karena ia pikir tidak ada yang lebih baik dari pada Atok nya dalam memberi saran memasak untuk kuasa element itu.

Setelah melihat mereka kembali bersemangat Blaze mulai mencairkan Tom yam dengan kuasa nya lalu ia melakukan fusion dengan ice.

Awal nya mereka tidak yakin bisa melakukan fusion tapi berkat kalung yang di berikan Boboiboy entah bagaimana mereka bisa melakukan fusion asalkan ada rasa saling percaya satu sama lain.

Setelah melakukan fusion frosfire mulai mengutak-atik Tom yam dan akhir nya masakan mereka selesai bersamaan dengan waktu habis.

" Apa yang aku lewatkan?!!" Tanya Taufan panik yang baru saja datang dengan solar yang sudah tepar di antara kuasa angin nya.

" Eh?!! Frosfire??!!.... Ice dan Blaze melakukan fusion?!!, Bagaimana bisa?!!, Terus kenapa mereka fusion?!!" Tanya Taufan berturut-turut saat melihat apa yang baru terjadi lalu melempar solar ke sembarang tempat.

Bahkan solar yang di lempar seperti itu terlihat pasrah dan tidak bergerak, seperti nya ia pingsan parah entah karena apa. Boboiboy sebenar nya penasaran apa yang baru saja di lakukan Taufan sama Yaya sampai-sampai membuat solar tidak sadarkan diri seperti ini tapi ia memilih tidak bertanya karena takut mendengar kenyataan yang di lakukan oleh mereka.

" Aku juga ingin punya fusion!!" Lanjut Taufan yang mulai start merajuk membuat perhatian Boboiboy kembali ke arah Taufan setelah melihat solar yang pingsan sambil kejang.

( Coba kalian tebak solar habis di apakan oleh Taufan sampai-sampai membuat nya pingsan dan kejang-kejang seperti itu🤣🤣🤣)

Mendengar Taufan yang mulai merajuk membuat Boboiboy tersadar dan mengelus kepala Taufan agar lebih tenang.

" Tenang lah Taufan... Di grup bukan hanya kau saja yang belum fusion buktinya Thron juga belum punya fusion jadi jangan merajuk lagi ya?" Bujuk Boboiboy sambil terus mengusap lembut kepala Taufan.

Mendengar itu membuat Taufan lebih tenang dan tidak merajuk lagi dan mulai gugup menunggu hasil keputusan lomba dari juri.

Setelah penilaian yang mendebarkan akhir nya Lomba nya selesai setelah di nyatakan seri membuat Quali mendapat buku resep masakan milik guru gaharu sedangkan para element mendapat biji buah oakuat.

Setelah Quali dan para element berbaikan mereka mulai membagi masakan mereka kepada para penonton yang melihat lomba mereka.

Saat membagikan masakan Boboiboy agak bingung dengan tingkah Thron yang sepertinya sedang memusuhi solar entah karena apa, tapi perhatian nya langsung teralihkan oleh power sphera di pergelangan tangan nya yang terus bergumam tidak jelas.

" .... Lastbot??.... Kenapa kau bergumam tidak jelas dari tadi??" Tanya Boboiboy pelan saat menyadari Lastbot terus bergumam dan tidak memperdulikan perkataan Boboiboy.

" ...... Master..... Ada kat sini?!.... Bagaimana ini?!!.... Apa aku sudah ketahuan?!!." Gumam Lastbot pelan tapi masih dapat di dengar Boboiboy.

Boboiboy yang mendengar itu langsung mencari sosok yang di lihat Lastbot dan menemukan sosok remaja 14 tahun dengan rambut silver dan mata purple ungu sedang menatap mangkuk Tom yam yang baru saja di berikan Quali kepadanya.

Ia memakai kaos hitam dengan jaket terbuka berwarna putih berpadu oranye, lengan nya di lipat sampai lengan, di pergelangan tangan nya ia memakai Handband berwarna hitam dan jam tangan yang model nya sama dengan Boboiboy tapi warna nya hitam berpadu ungu, ia memakai celana panjang berwarna abu-abu dan sepatu kets hitam.

Terlihat sangat simpel tapi aneh nya terlihat sangat keren saat ia memakai nya, merasa seperti di perhatikan sosok itu menoleh dan langsung bertatapan mata dengan Boboiboy dan langsung menyunggingkan senyum manis ke arah Boboiboy.

" MA- Matilah aku....a-apa ak-aku be-benar-benar.....ke-tahuan?!!" Gumam Lastbot gagap sekaligus panik membuat Boboiboy tanpa sadar mengerutkan kening bingung dengan reaksi Lastbot yang takut berlebihan.

" Lastbot..... Siapa dia??, Kenapa kau terlihat takut dan panik seperti itu??" Tanya Boboiboy penasaran.

" Dia Master ku!!!.... Dia penciptaku!!!"  Jawab Lastbot refleks membuat Boboiboy, kawan-kawan nya dan juga para element yang mendengar nya langsung menatap terkejut sosok itu.

' akh!!..... Matilah aku!!.... Aku yakin Master akan mengeluarkan semua sirkuit mesinku sebentar lagi' kata Lastbot dalam hati meratapi mulut nya yang tidak bisa diam dan malah berteriak keras yang dapat di dengar oleh semua kuasa element dan kawan-kawan Boboiboy.

Lastbot langsung merinding ketakutan saat merasakan tatapan hangat yang di layangkan River ke arah nya.

" Matilah aku...."
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa Vote sama komen nya ya biar aku semangat ngetik nya~~

Pai~~pai~~👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top