27 - Si Pemilik Mobil-mobilan

Setelah menitipkan motor di salah satu rumah warga, Gilang dan Aira mulai berjalan menuju puncak bukit. Gilang yang sudah beberapa kali ke sana tentu saja tidak lupa membawa senter. Jalanan yang mereka lalui sekarang lumayan gelap saat pulang nanti.

"Gue pikir ada pintu ke mana saja atau baling-baling bambu untuk ke sana," Aira berusaha menghangatkan suasana. Ia sadar, Gilang tampak tidak nyaman pergi hanya berdua seperti ini.

Gilang hanya terkekeh. "Yakin kuat?" tanyanya kemudian.

Aira mengangguk seraya tersenyum. "Asal sama lo."

Gilang mengulurkan tangan. Maka dengan senang hati Aira melabuhkan genggamannya, hal yang pasti juga akan dilakukan oleh semua cewek di dunia ini ketika cowok impiannya tiba-tiba menawarkannya. Perjalanan menuju puncak pun mendadak hangat.

Mereka tiba di puncak sesaat sebelum matahari terbenam. Menikmati senja dari ketinggian 900 mdpl di atas Kota Padang sungguh menakjubkan. Selain mereka, terdapat beberapa rombongan kawula muda yang tengah sibuk mengabadikan pesona semburat jingga lewat bidikan kamera. Ada juga yang memilih duduk tenang, menyesapinya dalam-dalam.

"Sumpah, ini senja terindah dalam hidup gue." Aira berbinar-binar.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top