13 - Upaya Penerimaan

Alea baru saja meraih knop pintu kamarnya ketika WA Gilang menggetarkan ponselnya di saku celana.

Gilang : Aku paham jika kamu belum siap untuk cerita. Tapi, ini hari terakhir Alea-ku layu seperti ini. Aku merasa gagal jadi pacar karena nggak bisa mengembalikan senyumnya. Besok kamu harus kembali jadi Alea yang ceria, yang senyumnya selalu lebih hangat dari mentari pagi. Kalau masih nggak mau senyum juga, aku paksa. Lihat saja besok.

Alea tersenyum tipis membaca sederet kalimat Gilang. Ah, cowok itu. Padahal kurang dari dua menit yang lalu mereka saling mengucapkan "sampai jumpa besok" di depan pagar.

Alea : Jangan main hape sambil nyetir. Kamu nggak gagal, kok. Berhasil banget malah.

Usai mengirim balasan, Alea mengantongi kembali ponselnya dan membuka pintu kamar. Niatnya untuk langsung membanting diri di tempat tidur urung setelah menemukan kotak asing tepat di tengah-tengah tempat tidur berseprai biru langit kesayangannya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top