9
Setelah semua yang terjadi di Chapter 8, kini Riku duduk di sofa ruangannya sambil membaca buku, tak lupa dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.
Dia membaca buku yang berjudul I'm Sorry.
Ketika baru saja selesai membaca buku itu, terdengarlah suara ketukan dari pintu.
"Masuk"
Cklek!
Ternyata itu Sousuke yang kebetulan sedang berkunjung ke markas ICO.
"Riku-kun, tumben membaca buku....biasanya kau sedang kesana kemari bersama anak buahmu untuk mencari petunjuk" ujar Sousuke sambil duduk di depan Riku.
Riku tersenyum kecil.
"Bukti sudah lengkap, tinggal penangkapan saja" ucapnya.
"Begitu ya... ngomong-ngomong, kau sedang membaca buku apa?" Tanya Sousuke.
Riku mengangkat buku yang ia pegang dan menatap Sousuke dengan tatapan 'ini?'.
"Buku ini mengisahkan tentang seorang laki-laki berumur 18 tahun yang tidak ia sangka akan memiliki seorang adik perempuan yang ia inginkan sedari dulu"
Sousuke diam dan mendengarkan.
"Dia sangat senang dan bertekad untuk melindungi adik kecilnya yang menggemaskan itu, namun...semakin besar maka kelakuan adiknya juga semakin bebas, apalagi untuk anak kecil berumur 1-2 tahun"
"Adiknya kadang memecahkan piring dan gelas, mengacak-acak buku miliknya, ataupun berlarian kesana kemari. Dan itu membuat kesabarannya habis dan selalu memarahi adiknya habis-habisan tanpa memandang umur"
"Ayah dan Ibunya selalu menasihati dia agar jangan memarahi adiknya dengan kasar, karena dia masih kecil. Namun ucapan itu tidak didengarkan oleh laki-laki tersebut. Alhasil...sikapnya kepada adiknya pun berubah",
"Dia tidak pernah menyesali perbuatannya, karena menurut dia itu adalah hal yang benar. Hingga suatu hari, adiknya jatuh sakit karena tipes. Saat itu, tipes merupakan penyakit berbahaya dan telah memakan korban jiwa...apalagi anak kecil seumuran dengan adik perempuan laki-laki ini"
Riku menatap buku itu dengan sendu.
"Dia selalu mendengar suara tangisan adiknya yang pilu pada malam hari, dan itu sedikit membuat dia merasa kasihan terhadap adiknya. Lalu, kedua orang tuanya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dan adiknya pun dirawat disana"
"Ketika pulang dari sekolahnya, dia mengunjungi adiknya di rumah sakit. Ia melihat adiknya terbaring lemas di tempat tidur itu, dan membuat laki-laki itu sedih"
"Ia mengusap kepala adiknya, dan mencium keningnya yang panas. Lalu ia berbisik, 'maafkan semua perbuatan Kakak kepadamu, entah apa yang ada di pikiranku saat itu...tidak seharusnya aku membentakmu ataupun memukulmu...'"
"Laki-laki itu terisak dan kembali berbisik, 'Adik....sebagai permintaan maaf Kakak, izinkan Kakak untuk merawatmu hingga sembuh, agar kita bisa bermain bersama lagi'. Semenjak saat itu, laki-laki itu tiap hari datang ke kamar rawat adiknya dan merawatnya dengan penuh kasih sayang...bahkan sampai ia rela bermalam di rumah sakit meski pada keesokan harinya ia harus pergi sekolah"
Riku melepas kacamatanya.
"Dan pada suatu hari....adiknya tidak kuat menahan semua rasa sakit di dalam tubuhnya dan dijemput kembali ke pelukan Sang Pencipta, laki-laki itu tentu sangat sedih dan menginginkan adiknya kembali, dan tentu saja semuanya sudah terlambat..."
"....untuk pertama kali dan terakhir kalinya, ia memeluk adik kesayangannya itu yang sudah terkulai tak bernyawa. Begitulah ceritanya"
Riku menyimpan buku itu di meja.
"Uh..."
Riku terkejut melihat Sousuke yang mengeluarkan air mata yang deras.
"U-uwah.... Sousuke-san, kau tidak apa-apa?" Panik Riku.
Sousuke mengeluarkan sapu tangan dari saku bajunya dan mengusap air matanya.
"Aku...tidak apa-apa, Riku-kun. Sebelumnya aku pernah membaca buku ini, tapi tidak sampai membuatku menangis seperti ini..." Ujarnya sambil terkekeh kecil.
"Dasar....kukira kenapa" gumam Riku.
Riku membawa buku itu dan menyimpannya di rak buku, lalu membawa beberapa buku dari sana.
"Ini, buku yang kau pinta hari itu"
Sousuke mengambil buku-buku itu dan melihat judulnya.
"My Memorable Life..? Mama ada di Hatimu Selalu...? This Is -Not- a Farewell...? Kenapa tema ceritanya sedih semua??" Heran Sousuke.
Pemuda berambut merah itu hanya terkekeh kecil sambil menggaruk pipinya.
"Karena....aku suka membacanya?"
Sousuke hanya memasang wajah datar menanggapinya.
//Chibi Riku mode on(2)//
"M-Mou... Sousuke-san! Jadi pinjam atau tidak? Kalau tidak mau, ya sudah"
"Eh eh...jadi jadi hehe...janganlah marah, Riku-kun. Nanti ku belikan es krim deh sama kue-"
"Iya??" Seru Riku dengan mata yang berbinar-binar dan bersemangat.
"H-Haha iya...nanti terserah Riku-kun mau beli apa aja nanti disana..." Ucap Sousuke.
Riku pun meloncat-loncat gembira.
//Chibi Riku mode off (2)//
Dasar...seperti anak kecil saja batin Sousuke sambil tersenyum.
. . .
Tak lama kemudian, Sousuke pun pamit sambil membawa buku yang ia pinjam dari Riku. Tinggallah Riku sendiri di kantornya...karena bosan jadi dia pun memilih untuk bermain game online.
"Hmm.....sejak kapan game Ainana menjadi game 3D? Bahkan disini kita bisa menggerakkan karakter dan mengarahkannya ke mana saja..."
Riku bermain game Ainana selama setengah hari tanpa ia sadari, bahkan dia juga telah menghabiskan sekitar ¥50000 untuk gacha di game Ainana itu demi mendapatkan SUR (Special Ultimate Rare).
Parah lah kau Rik....
---
Yaotome Production
Tenn duduk diam sambil melihat tayangan press conference Re:Vale dan Riku mengenai film mereka.
"Re:Vale dan Riku-kun, bagaimana projek film kalian saat ini?"
"Kami sudah menyepakati semuanya, bahkan syutingnya pun akan dimulai Minggu depan"
"Benar sekali, Yuki-san. Mungkin untuk kalian berdua di scene berbahayanya menggunakan stunt man, sedangkan aku tidak//tersenyum//"
Semua wartawan terkejut mendengarnya.
"Kalian nantikan saja ya//masih tersenyum//"
"Apa Riku gila?! Kenapa dia tidak memakai stunt man?! Bagaimana dengan asma nya? Apa dia ingin mati muda??!" Kesal Tenn.
Gaku yang tengah bermain game Ainana itu hanya mendelik dan lanjut bermain lagi.
"Sudahlah Tenn, mungkin Nanase tidak memiliki adegan yang berbahaya, makanya tidak perlu memakai stunt man" ucapnya.
Ryuu hanya mengangguk.
"Tetap saja..."
"WOAH KEREN!"
Gaku tiba-tiba berteriak dan membuat yang lain terkejut.
"Ada apa, Gaku?"
Gaku memperlihatkan satu profil pemain Ainana ranking pertama yang bernama Nazeri, disana ia sudah memiliki SUR seluruh karakter yang ada di game Ainana.
"Event kali ini adalah gacha SUR....dimana rate nya hanya 0,3% saja....aku sudah menghabiskan beribu kristal untuk mendapatkan salah satunya...tapi nihil..."
Lalu si pria ganteng beruban itu menatap layar ponselnya.
"Bagaimana bisa....dia mendapat seluruhnya meski gacha banner nya baru dimulai hari ini??!"
Di tempat lain...
Hatchuu!!
"Aduh...kayaknya ada yang ngomongin aku lagi nih...." Gerutu Riku sambil mengusap hidungnya.
Lalu dia mengambil tablet yang sedang ia pakai untuk bermain game.
"Cuma menghabiskan 2000 kristal untuk mendapatkan mereka semua....hehe hoki~"
---
Di belahan dunia sana...
"Kau sedang apa malam-malam begini?"
"Aku hanya sedang menonton press conference Re:Vale dan aktor baru sekaligus model yang tengah naik daun di Jepang"
"Aktor sekaligus model? Dia akan bermain film dengan Re:Vale?"
"Iya, bahkan dia akan menjadi pengisi soundtrack film bersama Re: Vale. Sudah ada rumor jika dia akan menjadi seorang idol multitalenta"
"Idol multitalenta...?"
Gelas yang dipegang oleh seseorang itu tiba-tiba retak karena digenggam terlalu kuat.
"Dia berbahaya untuk Tenn....dia adalah ancaman untukku! Bodyguard!!"
"Ya Boss?"
Sorot matanya sangat tajam dan dingin, sampai-sampai anak perempuan yang bersamanya itu sedikit gemetar ketakutan.
"Cari dia dan hapuskan dia dari dunia entertainment, oh! Sekalian saja hapuskan dia dari dunia ini" ucapnya sambil tersenyum kejam.
"Baik Boss!"
Bodyguard itu langsung berlari dan segera menjalankan misi yang diperintahkan oleh atasannya.
"Hahahaha! Tidak boleh ada yang menghalangi karir anak didik ku....jika tidak...."
Pria berwajah tirus itu terlihat seperti seorang psikopat yang kejam dan tiada ampun.
".....kau akan merasakan hal yang sama seperti Zero"
TBC
Okey...
Kuakui ini pendek:^
Fact #10
Meski Riku memang digambarkan sebagai seorang yang tegas, dingin, kejam, dan datar tapi dia tetaplah seorang manusia yang sebenarnya pemalas, hobinya main game, dan juga tidur seharian.
Sama seperti Ayahnya yang asyik duduk dan selalu membebankan pekerjaannya kepada asisten pribadinya-_-
Untunglah Tenn tidak membawa gen Ayahnya....
Special Fact #2
Riku kalo bosan, dia akan membaca buku ataupun bermain game.
Dan itu....cerminan dariku....desu
Hehe
Terkadang, Alpha Team bermain sebuah game multiplayer seperti halnya 'Diantara Kita' ataupun 'honkai impek 3' dan lain-lain.
Tapi...
...yang lebih seru dikala bosan itu ialah....
....mendengarkan musik~
Nah, kalo kalian sedang bosan
Kalian melakukan apa?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top