20 (Last)

Atmosfer ruang ganti sangat dingin, meski penghangat ruangan dinyalakan.

Tenn yang selama ini mencari Riku pun memberanikan dirinya untuk bertanya.

"Nee Riku, kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu? Bahkan kau juga jarang tampil di TV" ucap Tenn.

Riku yang tengah duduk sambil minum itu pun menatap Tenn.

"Memangnya kenapa? Itu bukan urusanmu" jawab Riku dingin.

Tenn sedikit terkejut dengan intonasi bicara Riku, seolah-olah mereka kembali ke pertama kali mereka bertemu setelah beberapa tahun.

Ah bukan hanya Tenn sih, semua yang ada di ruangan itu terkejut juga.

"Maa....sudahlah, mungkin Riku sedang sedikit tertekan. Sebaiknya kita bersiap-siap, sebentar lagi BoW akan dimulai" ucap Yamato mencairkan suasana.

"Benar juga! Sebaiknya kita ke ruangan kita, bukan begitu Ryuu?" Ucap Gaku sambil menyikut Ryuu.

"Ah..iya"

Setelah itu Trigger keluar dari ruangan i7.

"Aku tidak percaya jika sifatnya menjadi berubah drastis..." Ucap Sogo sedikit sedih.

"Aku juga...tapi! Justru Riku seperti ini memiliki daya tarik yang tinggi! Huwaaa, pangeran Riku~!" Seru Mitsuki sembari memfoto Riku beberapa kali.

"Nii-san....jangan lagi..."

"Ouch, watashi yang merupakan seorang pangeran pun kalah dari Riku desu~"

Yamato hanya mendengus pelan dan tersenyum.

. . .

Di luar gedung...

"Fyuh....ini sudah yang keberapa?" Tanya Arisu.

Elza turun dari pohon dengan membawa senapan miliknya.

"Kurasa sekitar 30. Jadi, dia benar-benar mengerahkan semua bodyguard abjadnya hanya untuk membunuh Riku? Hah....itu mustahil" ucap Elza.

Arisu terkekeh, "maa....jika kita sudah menghabisi sekitar 30 orang, berarti total keseluruhannya berapa?"

Elza mengerucutkan bibirnya.

"Ya mana ku tahu, aku kan benci matematika"

"Haha benar juga!"

Di lain tempat, Naoki dan Shiki berhasil menghabisi anak buah Takamasa sebanyak 28 orang. Belum lagi yang dihabisi oleh tim-tim lainnya, ada kemungkinan seluruhnya ada 100+.

Dan dia mengerahkan segitu banyaknya hanya untuk menghabiskan 1 pemuda.

Dan mereka semua bisa mendengar teriakan para fans dari dalam, mereka menduga jika acaranya sedang berlangsung.

"Sepertinya acara sedang berlangsung tanpa hambatan" ucap Naoki sambil mengelap keringat yang ada di pelipisnya.

"Haha! Tentu saja! Kita sudah menyapu semua cecunguk ini dengan mudah" ucap Shiki sambil duduk di atas tubuh salah satu cecunguk itu.

Naoki tersenyum, "sisanya kuserahkan padamu, Riku"

. . .

BoW berlangsung dengan Trigger tampil terlebih dahulu, Takamasa tersenyum puas melihatnya.

Riku menatap Takamasa dari backstage dengan tajam.

"Oy Riku! Apa kau siap? Setelah ini giliran kita" ucap Yamato.

"Tentu siap, Yamato-san" ucapnya sambil tersenyum kecil.

Yamato terkekeh dan mengelus kepala Riku.

"Semangatt!!"

Dan dia berlalu begitu saja, Riku memasang wajah masam.

'Untung saja wig ini tidak mudah lepas, akan menjadi masalah jika ini terlepas' batin Riku sambil merapihkan kembali 'rambutnya'.

Kemudian dia berkumpul bersama yang lainnya untuk bersiap-siap.

Dan, Trigger selesai tampil dengan sorakan meriah dari para fans. Takamasa senang karena dia yakin jika Trigger akan menang lagi tahun ini.

"...IDOLiSH7, MEMORiES MELODiES!"

Saat i7 tampil, Takamasa tampak seperti tidak suka. Malah Aya tampak bersemangat saat menonton mereka.

Takamasa beberapa kali menggerakkan tangannya, seperti memberikan kode, namun tidak ada yang terjadi.

"Sial! Kenapa mereka tidak merespon??!" Gumam Takamasa kesal.

Riku yang sedang tampil tak sengaja melihat wajah kesal Takamasa, membuatnya tersenyum sinis.

Namun siapa sangka, senyuman sinis Riku tersorot kamera dan membuat para fans mengira jika itu fanservice dan teriak kegirangan.

'sasuga watashi no tiran...aku bangga padamu' batin Nagi.

'ahhhh! Aku tidak membawa kameraaaaa!' teriak Mitsuki di dalam hatinya.

'senyuman itu terlihat imut--ekhem..' batin Johri--Iori maksudnya.

'Sasuga Riku-kun' batin Sogo.

'Rikkun! Kerennn!' batin Tamaki.

'iie iie...beberapa kali diteliti pun, itu adalah senyum sinis yang terlalu kawaii untuk Riku' batin Yamato.

"Dia terlalu keren untuk orang seimut Nanase" ucap Gaku sambil manggut-manggut.

Ryuu dan Tenn mengangguk setuju dan bahkan memberinya nilai 100.

. . .

Kedua grup berdiri di panggung untuk mendengar hasil dari BoW di level Newcomers, raut mereka terlihat serius sekali. Hingga membuat para penonton merasa tegang.

"Hasilnya adalah....!"

Layar di belakang mereka mulai menampilkan kalkulasi vote dari seluruh masyarakat Jepang, Riku hanya diam dan menatap datar ke depan.

Takamasa benar-benar menantikan hasilnya.

"Pemenang dari BoW Newcomers of this year adalah....!"

Semuanya berharap dalam lubuk hati mereka untuk idol yang mereka pilih.

"..... IDOLiSH7!"

I7 langsung menatap satu sama lain tak percaya, suara konfeti mulai terdengar, begitu juga dengan sorakan dari para penonton. Eh tapi ada sedikit suara gebrakan sih, tau lah dari siapa...

"Kita menang!" Seru Mitsuki antusias.

"Yoshaaa!" Seru Yamato.

Riku hanya tersenyum kecil, kemudian dia bisa melihat Tenn menghampirinya.

"Selamat, Riku" ucap Tenn sambil mengulurkan tangannya.

Riku menatap tangan Tenn terlebih dahulu, dan kemudian menjabat tangan Tenn.

"Ya, terima kasih atas ucapannya" ucap Riku sambil tersenyum kecil.

Malam itu, merupakan hari yang menegangkan dan seru...

Tapi....

....keseruannya tidak berakhir di atas panggung.

. . .

Ruang ganti i7

Kini Trigger bahkan Re:Vale berkumpul di ruang ganti i7 untuk mengucapkan selamat, Tsumugi saking senangnya hingga menangis.

"Nee Riku! Kudengar kau menang di bagian solo sebagai idol terbaik ya?" Tanya Momo.

Riku mengangguk, "iya, sudah kesekian kalinya aku mendapat penghargaan itu"

"Woah! Pemenang tetap!"

"Sasuga Riku!"

Tenn tersenyum kecil, dia mulai menyadari jika suasananya sedikit tidak enak dan akan ada sesuatu yang terjadi.

Cklek!

"Tampaknya kalian semua sedang berkumpul disini"

Mereka semua menatap ke arah pintu, dan melihat...

"Kujo-san..." Gumam Tenn.

Riku berdecih, dan kemudian menyeringai.

"Akhirnya kutemukan juga...."

Mereka kembali menatap Riku yang menyeringai dan juga mengeluarkan aura mengerikan....aura membunuh.

Riku hanya memandang datar Tenn dan yang lainnya.

"Riku...."

"Sangat senang bisa melihat kalian bersama disini"

Riku hanya menatap orang itu datar.

Sebelumnya dia sudah mengontak anggota tim lainnya, untuk segera menuju ke lokasinya.

Semua yang ada di ruangan itu masih bingung dengan Takamasa dan juga Riku, apalagi Tenn.

"Kau pikir aku senang bisa melihatmu? Aku akan lebih senang lagi jika kau berada di penjara"

"Riku!"

Riku hanya diam dan minum air yang ada di depannya.

Tenn ingin menghampiri Riku dan menamparnya karena sikapnya yang tidak sopan terhadap Takamasa, namun dicegah oleh Aya.

"Jangan, Tenn Onii-chan. Sebaiknya Tenn Onii-chan tidak ikut campur" ucap Aya sambil menarik kostum yang dipakai Tenn.

Takamasa tersenyum puas.

"Jadi kau sudah tahu ya....jika aku yang melakukan pembunuhan terhadap Zero?"

Terkejut. Itulah yang dirasakan semuanya di ruangan itu.

"Zero....dibunuh olehmu..." Gumam Mitsuki yang sangat mengidolakan Zero.

Riku menyimpan botol air mineralnya dan beranjak dari duduknya, dia menghampiri Takamasa.

"Sebaiknya kita bahas di luar" bisik Riku.

Takamasa menyeringai, "baiklah"

Kedua orang itu pun keluar dari ruang ganti i7, semua yang di dalam masih mencerna apa yang barusan mereka dengar.

Riku mengambil pistol miliknya dan menodongkannya.

"Wow wow....tenanglah, dan juga darimana kau dapat senjata itu?" Tanya Takamasa.

"Darimana aku mendapatkannya itu bukan urusanmu!" Ucap Riku dingin.

"Kenapa kau membunuh semua idol itu? Kenapa kau membunuh mereka untuk kesenanganmu sendiri?!"

Takamasa tertawa.

Di belakang Takamasa, Riku bisa melihat tim lainnya termasuk tim Alpha. Namun dia memberi kode untuk tidak mendekat dan membiarkan dia sendiri yang menanganinya.

"Tentu saja untuk membukakan jalan agar Tenn bisa menjadi idol legendaris! Dan setelah itu aku akan menggunakannya untuk menguasai dunia entertainment!!" Seru Takamasa.

Riku berdecih, "kau gila..."

Riku sudah siap dengan pistolnya, bahkan tim lainnya di belakang Takamasa sudah siap membawa pel dan juga air khusus menghapus noda darah.

"Jika kau menembakku disini, kau akan dicap sebagai pembunuh"

Riku menyeringai lebar.

"Maaf..."

Riku menatapnya dengan dingin, seringainya masih tergambar di wajahnya.

".....aku sudah sering membunuh, lagipula....polisi tidak akan bisa menangkap ku"

DOR!!

Suara itu bergema hingga terdengar ke ruang ganti i7.

Sontak saja penghuni ruang ganti i7 keluar dan terkejut melihat tubuh Takamasa yang terkapar tak bernyawa di lantai.

Riku yang masih memegang pistol itu mengelap wajah dirinya yang terciprat darah dari Takamasa, dia sangat beruntung karena kostumnya sudah ia ganti dengan baju biasa.

"R-Riku...apa yang..." Tenn bahkan tak bisa berkata apa-apa.

Riku menatap yang lain sambil memberikan pistol pada salah satu anggota tim.

"Lapis, laporkan ini pada pemimpin dan yang lainnya" ucap Riku yang tengah memakai jas miliknya yang dibawakan oleh Naoki.

"Baik, Kapten!"

Mereka terkejut...

"....Aya....kau...."

"Riku! Kenapa kau membunuhnya?!" Seru Mitsuki.

Riku menatap ke mayat Takamasa.

"Dia akan membunuhku, jadi aku meminta bantuan pada ICO untuk melindungiku" jawab Riku 50% berbohong.

Lagi-lagi mereka terkejut.

"Dan disini, Lapis atau biasa kalian panggil Aya adalah salah satu agen ICO yang tengah menyamar dan selalu memberiku informasi" jelas Riku.

"Maka dari itu, kalian pulanglah. Sisanya mereka yang akan mengaturnya"

"Bagaimana denganmu, Riku?" Tanya Yamato.

Riku tersenyum, "aku akan pergi menjalani interogasi terlebih dahulu di kantor ICO pusat, jangan khawatir"

I7 masih mencerna kejadian yang terjadi pada center mereka, dan Trigger harus berpisah dengan Tenn untuk sementara.

. . .

Helikopter ICO mendarat dan mereka masuk ke dalamnya, termasuk Riku, Tenn, dan Aya.

"Aku...tidak tahu jika selama ini Kujo-san yang membunuh mereka semua termasuk Zero, hanya untukku..." Isak Tenn.

"Dan bahkan dia akan membunuhmu juga, sampai kau harus membunuhnya karena self-defense"

Riku menatap Tenn dengan sendu, dan menatap keluar.

"Sudahlah....semuanya sudah berakhir..."

. . .

- End...-


Selamat! Kalian baru saja selesai membaca Rahasia Dibalik Senyuman!
.
.
.
.
.
.
Kalian baru menyelesaikan Prolog dari cerita, sekali lagi kuucapkan selamat!( ◜‿◝ )
Maaf jika cerita di Chap ini sedikit aneh hehe...
.
.
.
.
.
.
See you next update!

'this is just the beginning'






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top