2

Di perjalanan pulang ke apartemennya, dia mendapat telepon dari Akio.

"Halo?"

"Bagaimana progressnya, Riku? Ada kemajuan kah?"

"Yha...sedikit, aku berhasil mengetahui jika tidak hanya Tenn yang diambil oleh si tua Bangka itu"

" Ya ampun kau ini Riku, berdosa sekali"

"Bodo mamat"

"Haah...laporan dulu"

"Diketahui jika tua bangka itu mengadopsi seorang anak perempuan kisaran 12-13 tahun dari panti asuhan, namanya Yotsuba Aya. Dalam file, tercatat jika dia dan Kakaknya sudah berada di panti asuhan semenjak kecil, dan diketahui juga keluarga Yotsuba merupakan pegawai di perusahaan Kujo saat itu, namun mereka dituduh telah membocorkan rahasia perusahaan kepada media massa dan kemudian ditemukan tewas di rumah mereka dengan keadaan yang mengenaskan"

"...kasus pembunuhan tertutup itu ya...meski sudah bertahun-tahun, kasus itu belum selesai sama sekali, dan dianggap ditutup oleh kepolisian Jepang"

"Tapi aku yakin jika pelakunya sama dengan kasus pembunuhan idol saat ini"

"Maksudmu ada kemungkinan jika Takamasa juga terlibat dalam kasus bertahun-tahun itu?"

Riku berhenti melangkah, dan sorot matanya menangkap sesuatu yang asing.

"Iya mungkin, kita tidak tahu itu karena bukan kita yang menangani kasus saat itu, oh iya dan juga...."

Riku menatap ke seseorang berpakaian hitam, dan disebelahnya ada seorang anak perempuan....lalu di depannya ada seorang laki-laki yang seperti memohon-mohon kepada anak perempuan itu.

"....aku bertemu Tenn, dan dia sangat menyebalkan...aku berpikir jika dia akan menyulitkan ku jika aku bertemu dengannya di awal. Tapi ternyata aku salah, malah sebaliknya"

Riku menghampiri mereka bertiga.

"Riku, apapun yang terjadi dia tetaplah Kakakmu, kembaranmu. Bersikaplah seperti Riku yang kami kenal dulu..."

Riku menghela napasnya, "baiklah"

"Aku ada urusan sebentar, nanti kuhubungi lagi"

"Jangan katakan apapun mengenai identitasmu sebagai agen ICO, atau misi penyamaranmu akan ketahuan"

"Baiklah baiklah, Ayah telah mengatakan itu ribuan kali padaku"

"Hanya antisipasi, kalau begitu sampai jumpa"

"Iya bye"

Riku menutup panggilan itu, dan sampailah dia ke tempat dimana 3 orang itu berada.

"Aya-chan! Aku mohon, pulanglah!" Isak laki-laki itu.

"Tapi..."

DUAK!

Laki-laki itu ditendang oleh pria berbaju hitam dengan keras, membuat anak perempuan yang disapa Aya itu berteriak.

"Siapa kau?!" Seru pria berbaju hitam itu pada laki-laki yang ditendangnya.

"Aku Yotsuba Tamaki! Kakak dari Yotsuba Aya! Aku minta kau untuk kembalikan adikku!!" Seru Tamaki.

"Dia bukanlah Yotsuba Aya! Dia adalah anak didik dari Kujo Takamasa, Kujo Aya!" Seru pria itu.

Lagi-lagi, pria itu menendang Tamaki dengan keras.

"Kejam sekali~ kau berani memukul anak tak bersalah ini, hm? Dan kau bilang jika ia adalah anak didik Kujo?"

Sontak mereka bertiga menatap Riku yang baru saja datang.

"Tentu saja dia bersalah! Dia seenaknya menarik tangan anak didik Kujo! Orang bersalah harus dihukum!"

Riku hanya berdecih.

"Apa kau tidak apa-apa? Aku akan menelepon seseorang untuk membawamu ke rumah sakit" ucap Riku.

Dia mencari sebuah nama, dan kemudian meng-klik tombol panggil.

"Halo? Aku membutuhkan bantuan kalian berdua"

Setelah menelepon, Riku menatap datar pria serba hitam itu.

"Melayangkan kekerasan pada anak di bawah umur di jalan umum....kau akan dihukum dengan sangat berat, kau tahu?" Ucap Riku.

"Selama ada Kujo-san, semuanya itu tak ada artinya! Bahkan kepolisian Jepang tidak akan berani menangkap ku!"

Riku terdiam dan kemudian menyeringai.

"Aku sama sekali tidak menyebut jika kepolisian Jepang akan menangkapmu loh~"

Apa-apaan ini....auranya sangat pekat!  Tatapannya sangat tajam, dan aura membunuh yang kuat! Siapa....sebenarnya anak ini??! Batin pria serba hitam itu.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di dekat mereka. Dan keluarlah 2 orang berpakaian kasual dari mobil, dan mendekati mereka.

"Yo, Riku! Kau membutuhkan kami?" Tanya Izaraki Shiki, salah satu member tim yang diketuai oleh Riku.

"Iya, tolong bawa dia ke rumah sakit dan temani dia" ujar Riku.

"Lukanya sangat parah, sebaiknya kita bawa cepat ke rumah sakit" ucap Ichiro Naoki, salah satu member tim juga.

Shiki mengangguk dan membawa Tamaki ke dalam mobil.

"Aku akan menyusul setelah ini selesai" ucap Riku pada Shiki dan Naoki.

Mereka berdua mengangguk dan segera pergi ke rumah sakit.

Riku kembali menatap pria serba hitam itu.

"Saa~ maukah kau mempertanggung jawabkan perbuatanmu?" Tanya Riku sambil tersenyum.

Pria itu sangat geram.

"CIH! BOCAH INGUSAN SEPERTI MU BISA APA!?"

Pria itu mengeluarkan pistol miliknya dan menodongnya pada Riku.

"Hukumanmu akan semakin berat~" ucap Riku.

"Cih...!"

Riku dengan cepat berlari dan menendang pistol yang dipegang oleh pria itu, lalu kemudian Riku membuat pria itu pingsan dengan memukul tengkuknya dengan keras.

"Huh....tubuhnya saja berotot, otaknya sih merosot" gumam Riku.

Riku kemudian menatap anak perempuan yang sedari tadi memperhatikan, dia bergetar ketakutan.

"Hei...kau Kujo-ah Yotsuba Aya kan?" Tanya Riku.

"I-iya..." Cicitnya.

"Aku menyarankan agar pergi dari keluarga Kujo, atau kau akan terkejut dengan hal yang disembunyikan oleh Takamasa" ucap Riku sambil membereskan pakaiannya.

Aya sedikit tersentak.

"Tapi Kujo-san...dia-"

"Sudah kubilang aku hanya menyarankan, oh iya! Jangan beritahu hal ini kepada siapapun atau  Kakak angkatmu akan ku habisi, mengerti?" Ucap Riku dengan nada datarnya.

Aya mengangguk kecil.

"Baguslah, sebaiknya aku pergi ke rumah sakit dan melihat keadaan kakakmu"

Riku pun meninggalkan Aya dan pria yang pingsan itu sendiri disana, sebelumnya dia sudah menghubungi salah satu agen yang berada di dekatnya. Meskipun dia orang yang dingin, dia masih punya rasa peduli di hatinya.

. . .

Rumah Sakit Universitas Tokyo

"Bagaimana keadaannya?"

"Tidak parah, tendangan keras itu melukai bahunya, tapi dokter bilang bisa sembuh dalam beberapa bulan" jelas Shiki.

"Begitukah...."

Mereka tengah berada di kantin rumah sakit, sambil makan siang.

"Riku, sejak kapan kau ada di Jepang?" Tanya Naoki.

"Tidak terlalu lama, aku disini untuk misi pembunuhan idol dengan cara menyamar di agensi milik Otoharu-san" jawab Riku sambil memainkan sendok es krimnya.

"Sedang apa kau menyamar di agensi Otoharu-san??" Tanya mereka berdua.

"Mulung!"

"Hah??"

"Ya udah tahu jadi idol atau model, memangnya apa lagi??"

"Oo"

Riku sedikit geram dengan mereka, tapi karena mereka lebih tua darinya jadi tidak sopan bukan berteriak di depan wajah mereka.

"Jadi, sudah dapat pekerjaan? Tidak mungkin kan terus menganggur" tanya Naoki.

Riku mengangguk, "sudah"

Riku menjelaskan jika dia mendapat pekerjaan sebagai model brand terkenal di Jepang, dia berhasil lolos karena dirinya sangat mencerminkan seorang pangeran datar nan kejam.

Pada dasarnya sih, kau emang datar dan kejam, Riku batin mereka berdua.

"Lalu, bagaimana progress misi nya?"

"Aku hanya menemukan sedikit petunjuk, aku harus mendekati Tenn agar bisa menemukannya" ujar Riku sambil menghabiskan es krim yang kesekian kalinya.

"Oh..."

Riku membersihkan mulutnya dan beranjak dari duduknya.

"Aku harus pulang, kalian berdua jagalah anak itu dan kalau bisa interogasi dia hal mengenai Takamasa" ucap Riku.

"Baiik~" ucap Naoki.

"Oyyy! Siapa yang akan membayar semua es krim-es krim ini??!" Seru Shiki.

Riku menoleh.

"Kalian, itu alasan kalian mengajakku ke kantin kan?"

Shiki dan Naoki hanya terdiam.

Riku melambaikan tangannya dan pergi.

"Kau tahu kan ini es krim termahal yang rumah sakit ini punya?" Tanya Naoki.

"Iya, dan kita salah karena mengajaknya kesini" jawab Shiki.

Mereka berdua saling menghela napasnya.

Pokoknya jangan mengajak Riku ke kantin atau ke kafe jika untuk berbicara! Tegas mereka dalam hati.

. . .

Riku pun pulang ke apartemennya, dan membersihkan diri kemudian berbaring di kasur.

"Kurasa aku harus dekat dengan Tenn agar bisa menemukan Takamasa dengan cepat" gumam Riku.

Dia memutuskan untuk memakai topeng untuk menutupi sifat aslinya, dan berinteraksi dengan orang lain dengan sifat yang dulu pernah hilang.

Riku beranjak dari kasur dan menatap dirinya di cermin, tercetak sebuah senyuman manis disana....namun jika dilihat lebih teliti lagi, itu senyum yang kosong dan palsu.

"Tidak sabar untuk melihat reaksinya~"

---

Keesokan harinya, Riku memutuskan untuk pergi ke FSC untuk menggali informasi.

Untung saja Banri mengatakan jika hari ini dia kosong, jadi dia bisa pergi kemana pun yang dia mau.

"Kuharap Soushi-san memiliki informasi baru" gumam Riku.

Setelah dia sampai di FSC, dia pergi ke resepsionis.

"Selamat pagi" sapa Riku.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis itu.

"Saya disini ingin bertemu dengan Soushi-san"

"Apakah sebelumnya sudah melakukan janji temu?"

"Belum"

"Dengan atas nama siapa?"

"Nanase Riku"

"Ah Nanase Riku-san, Presiden mengatakan ku untuk membiarkan orang bernama Nanase Riku masuk, dia juga menitipkan VIP pass agar bisa masuk tanpa janji temu" jelas resepsionis itu.

Riku mengambil pass itu dan berterima kasih, lalu dia pergi ke ruangan Soushi.

Setelah sampai...

Tok! Tok!

"Masuklah"

Riku membuka pintu ruangan dan terkejut melihat Trigger bersama seseorang yang mirip dengan Soushi disana.

"Riku-kun, kau akhirnya datang" ucap Soushi sambil tersenyum.

"Ah iya"

Riku pun dipersilahkan duduk di depan Trigger, ternyata Trigger ada disana untuk membicarakan mengenai kontrak kerja.

Setelah Soushi berbicara dengan Trigger, mereka bertiga pamit....tapi sebelum itu...

"Riku..."

"Aku minta maaf atas sikapku kemarin, Tenn-nii. Kemarin aku hanya sedikit lelah setelah penerbangan yang cukup jauh" bohong Riku.

Tenn sedikit terkejut, tapi kemudian dia tersenyum.

"Tidak apa, Riku. Aku tahu kau tidak bermaksud kok"

Riku tersenyum, kemudian Trigger pamit.

"Oh iya, Riku-kun. Ini adalah putraku, dia lebih tua 2 tahun darimu" ucap Soushi.

"Osaka Sogo desu"

"Nanase Riku desu"

Setelah berkenalan, Sogo pun pamit karena harus belajar untuk kuliahnya.

Senyum yang Riku tampilkan pun menghilang dengan cepat, tatapan lembutnya kini berganti menjadi tatapan tajam.

"Kau sangat pandai mengatur ekspresimu, Riku-kun. Kau cocok jika menjadi seorang aktor" ucap Soushi.

"Ayolah Soushi-san, jangan menambah pekerjaan menyamarku" gerutu Riku.

Soushi hanya terkekeh.

"Jadi kau kemari ingin menggali informasi mengenai Takamasa kan?"

Riku mengangguk.

"Kau sangat beruntung sekarang, Takamasa akan pergi ke Northmare bersama anak angkat perempuannya. Dan mungkin akan kembali nanti tahun depan" jelas Soushi.

Riku mengangguk paham.

"Dan kudengar juga Takamasa sangat benci dengan orang yang menghalangi Kujo Tenn dalam perjalanan menuju idol legendaris" jelas Soushi lagi.

Riku terdiam.

Jadi...aku harus bisa menyaingi Tenn kah agar dia bisa keluar dan menghampiriku? Batin Riku.

Riku mendapat banyak sekali informasi dari Soushi, Riku juga merasa jika progress misi nya telah meningkat meski hanya 4% saja.

Setelah itu, Riku pamit pada Soushi dan berjalan ke sebuah toko kue.

"Tolong kue dark strawberry-choco 1, dibungkus ya" pinta Riku.

"Siapp!" Ucap laki-laki berambut oranye itu.

Selagi menunggu, dia berpikir mengenai perbincangannya bersama Soushi tadi. Sampai-sampai, dia tidak mengetahui jika pesanannya sudah siap.

"Etto...ini pesananmu" ucap laki-laki bersurai biru malam itu.

Lamunannya buyar dan segera membayar pesanannya itu, lalu kemudian dia pulang ke apartemennya.

. . .

"Kukira Riku berubah, ternyata tidak....syukurlah..."

Tenn tersenyum kecil sambil menatap foto saat mereka kecil.

"Jadi tidak sabar untuk bertemu dengannya lagi"

TBC

Next!
Chapter 3

Ichiro Naoki ---> Vina Onee-san
Izaraki Shiki ---> Karin Onee-san

Terima kasih mau jadi teman Riku menjalani misi~

File member ICO

Nama: Yaotome Sousuke
Umur: 40-an (awal 40-an seperti Akio)
Pekerjaan: pemimpin Yaotome Production , agen informan ICO
Tanggal lahir: ???
Rank ICO: -

Sousuke adalah teman dari Akio, Otoharu, dan juga Soushi.
Sousuke dikenal sebagai orang yang tegas oleh orang-orang, tapi sebenarnya dia orang yang baik.

Sebagai agen informan, Sousuke selalu memberikan informasi kepada agen-agen ICO yang tengah bertugas.

Keluarganya juga dilindungi oleh ICO.

~~~

Fact #3

Anak-anak dari agen informan ICO tidak mengetahui jika Ayah/Ibu mereka adalah seorang agen informan, karena akan menyulitkan jika anak-anak mereka secara tidak sengaja memberitahukannya kepada orang lain.

~~~

(Pixiv)


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top