19

Skip - Hari terakhir Trigger syuting di ICO...

"Terima kasih atas kerja keras kalian!"

"Terima kasih banyak!"

Mereka baru saja menyelesaikan bagian terakhir dari film, para kru dan juga sutradara sangat terkagum-kagum dengan keahlian Trigger dan berharap banyak dengan film ini.

Tenn melihat para kru yang tengah berkemas, dan kemudian dia bertanya pada Elza yang sedang kebagian menjadi pengawas.

"Ano....apa Kawashima-san ada?" Tanya Tenn.

Elza mengangguk, "ada, memang kenapa?"

"Aku ingin bertemu dengannya, ada yang ingin kutanyakan padanya"

Elza menatap Tenn tepat di matanya, kemudian dia menghubungi Riku melalui alat komunikasi yang menempel di telinganya.

"Ikki, Kujo Tenn ingin bertemu denganmu" ucapnya.

"Tentu, ku tunggu di ruangan pribadiku"

Elza tersentak, "tunggu?! Ruangan pribadi?! Tapi--"

"Tenang saja, lagipula mereka termakan tipu muslihat ku. Tidak perlu khawatir"

"Ah....baiklah kalau begitu"

Elza menghela napasnya dan menatap Tenn, "Ikuti aku"

Tenn menegakkan badannya dan mengangguk.

Gaku yang tak sengaja melihat Tenn pergi bersama Elza pun berkoar.

"Eh eh! Eta budak mau kemana oy?!!" Seru Gaku sambil menunjuk-nunjuk Tenn yang berjalan menjauh.

"Paling mau ke kamar mandi" timpal Ryuu sambil mengibaskan tangannya.

Gaku hanya menatap Ryuu dengan tatapan tak percaya, kemudian dia kembali menatap Tenn yang perlahan hilang terhalang pintu lift.

'Sejak kapan ke kamar mandi harus menaiki lift khusus??' batinnya terheran-heran.

Dia pun menggelengkan kepalanya.

"Tau ah! Paling si 'katanya' malaikat modern perfeksionis itu terkena masalah" Gerutu Gaku.

. . .

Lantai 6, ICO

"Silahkan masuk, Kujo-san. Ikki sudah menunggu di dalam" ucap Elza.

"Eh tapi, kau tidak ikut masuk?" Heran Tenn.

Elza menggeleng pelan, "tidak, karena pekerjaanku sebagai pengawas belum selesai. Kalau begitu, saya permisi"

Tenn menatap Elza yang masuk ke dalam lift, kemudian dia memantapkan dirinya sebelum masuk ke dalam.

"Sekarang atau tidak sama sekali!" Gumamnya.

Cklek!

"Permisi..."

Dia bisa melihat seorang laki-laki berambut pendek yang tengah berdiri menatap ke jendela dengan seragam khas ICO.

"Duduklah"

Tenn duduk di sofa empuk itu sambil menatap Riku yang masih belum beranjak dari posisinya.

"Ada apa kau menemuiku, Kujo-san?" Ucap Riku.

"Aku....hanya ingin bertanya mengenai Nanase Riku" tegas Tenn.

Riku sedikit tersentak, "kenapa kau ingin bertanya tentang dia?"

Kedua mata Tenn melembut dan kedua tangannya terkepal.

"Aku hanya ingin tahu bagaimana kabarnya, karena aku tidak pernah melihatnya beberapa Minggu ini..." Ucapnya.

"Begitu. Lalu kenapa kau bertanya padaku?" Tanya Riku.

Tenn tahu jika ia bertanya pada orang yang sama sekali belum pernah ditemui sebelumnya, namun apa salahnya mencoba?

"Karena bawahanmu mengenal Riku, jadi kukira kau mengenal Riku juga" jawab Tenn.

"Begitu...."

Riku berbalik membelakangi cahaya matahari dan menatap Tenn tepat di matanya.

"....bagaimana jika aku mengatakan kalau aku adalah Riku?"

"Eh?"

. . .

Tempat parkir ICO

"Cih! Kemana sih bocah itu?! Ini sudah setengah jam semenjak syuting kita selesai!" Gerutu Gaku.

"Sabar Gaku, lagipula Gabriella-san bilang jika Tenn sedang berbicara dengan Kawashima-san" ucap Ryuu.

Anesagi menghela napasnya, kemudian dia melihat seseorang yang familiar tengah berjalan ke arah mereka.

"Tenn!"

Tenn mendongakkan kepalanya.

"Kukira kalian sudah pulang" ucapnya.

"HOI! BOCAH! KAU TAHU KAN KAMI ITU MEN--humphh!!"

"Ahaha...maksud Gaku adalah kami memilih untuk menunggumu, tidak enak jika meninggalkanmu sendiri disini" timpal Ryuu sambil membekap mulut Gaku.

Tenn tersenyum, "begitu ya..."

"Ayo boys, kita pulang sekarang" ucap Anesagi.

"Baiklah!"

Selama perjalanan, Tenn kembali mengingat percakapannya tadi bersama Riku.

Flashback

"A-Apa maksudmu kalau kau adalah Riku...??"

Riku tersenyum miring.

"Bercanda, lagipula aku tidak tahu siapa itu Riku" ucap Riku.

"Tapi aku memang pernah mendengar sedikit tentangnya, bahkan bodyguardnya memberitahuku lokasinya sekarang"

Tenn langsung bereaksi.

"Benarkah?! Kalau begitu dimana dia sekarang??!" Seru Tenn.

Riku menatap Tenn lekat.

"Maaf tapi ini adalah permintaannya untuk tidak bertemu dengan siapapun"

"Tapi..."

"Kau harus menunggu hingga BoW jika ingin bertemu dengannya lagi, dan berharap lah jika itu bukan pertemuan terakhir kalian"

Flashback done

"..--nn"

Tenn tidak mendengar seruan Gaku karena masih terkalut dalam pikirannya.

"WOI! BOCAH IBLIS MODERN!!" Teriak Gaku tepat di telinga Tenn.

"APA?!!" Teriak Tenn balik.

"KITA SUDAH SAMPAI!"

"OH YAUDAH NGGA USAH TERIAK!"

"YA UDAH!"

"YA, YA UDAH!"

"YAUDAH IYA UDAH!"

"YAUDAH UDAH!"

Sungguh, Anesagi dan Ryuu sudah tidak kuat lagi melihat mereka berdua...

"Anesagi-san, bolehkah?" Pinta Ryuu.

"Ku serahkan padamu, Ryuu"

Ryuu berterima kasih, dan...

GEPLAK!!

Ryuu mengangkat mereka berdua sembari pamit pada Anesagi, dan kemudian masuk ke dorm.

Tampaknya Gaku dan Tenn akan menerima materi dari Ryuu untuk pertama kalinya selama 7 hari 7 malam.

. . .

Agensi Takanashi

Riku baru saja sampai di agensi, sampai dia melihat i7 berkumpul di depan bersama Tsumugi.

"Apa kalian akan pergi ke suatu tempat?" Tanya Riku sambil menghampiri mereka.

"Akhirnya kau datang, Riku! Begini, kami akan pergi berjalan-jalan, kau ikutlah dengan kami" ucap Yamato.

Riku termenung, maa...apa salahnya bersenang-senang?

"Baiklah!"

"Yoshaaa! Mari kita berangkat!"

"Ouuu!!"

Cuaca mulai sedikit sejuk, karena musim dingin akan datang seperti biasa. Tapi rasanya sangat hangat...

. . .

Kediaman Kujo

"Sial! Jadi kalian gagal?!" Seru Takamasa sambil menggebrak meja.

"I-iya tuan, maafkan kami!"

Wajah Takamasa mengeras, dia menggigit bibirnya karena kesal.

"Sudahlah, kesempatan kita hanya tersisa pada saat BoW! Kita akan mengadakan pertemuan untuk menentukan posisi kalian semua, sekian!"

"B-Baik tuan!"

Para bodyguard abjad itu pun keluar dari ruangan Takamasa, dan hanya menyisakan Takamasa itu sendiri disana.

"Ternyata bodyguardnya bukan sekedar bodyguard biasa! Aku harus bisa memikirkan cara lain untuk melenyapkannya! Jika tidak...posisi Tenn akan tergeser!" Gumamnya.

Dia terdiam sebentar hingga sesuatu muncul di kepalanya.

"Ah benar juga! Salah satu dari i7 merupakan Kakak dari Aya, mungkin aku bisa menggunakan Aya untuk melenyapkan Nanase Riku..."

Ekspresi Takamasa berubah menjadi seperti...err...seperti yandere mungkin atau psikopat...ah entahlah ku biarkan imajinasi kalian mengalir saja(─.─||)

"....HAHAHAHAHA! ITU IDE BAGUS! RENCANA KITA AKAN SEMPURNA!!"

Sementara itu, Takamasa tidak mengetahui jika Izawa ada di luar pintu itu dan dia mendengar semuanya.

'Eh eh pake anak orang segala, mana masih kecil pula. Wah ngga bisa dibiarin nih...' batin Izawa.

"Hey Inu! Kenapa berhenti?"

"Eh..oh iya! Haha maaf, aku teringat sesuatu tadi" elak Izawa.

'Inu...haha....enak saja!' geram Izawa.

. . .

I7 banyak bersenang-senang, mulai dari kuliner, bermain ke game arcade, foto-foto, hingga pergi shopping.

Adapula Riku yang pergi ke toko game dan membeli beberapa voucher game dengan harga yang...err...udah ini sih Rik, kau bakal dimarahin Sousuke karena boros dan bakal dimarahin Soushi karena terus bermain game...

Saat keluar dari toko game, Nagi menghampirinya.

"Riku"

"Oh Nagi, dimana yang lain?" Tanya Riku sambil menyimpan semua voucher itu di saku jaketnya.

"Mereka ada di salah satu restoran dekat sini" jawab Nagi sambil menunjuk ke salah satu bangunan.

"Oh begitu..."

"Dan aku mendapat pesan dari Izawa-san" ucap Nagi.

Riku langsung menengok dengan cepat, "apa isinya?"

Raut Nagi berubah menjadi serius.

"Dia berencana untuk membunuhmu ketika BoW dengan penembak jitu dan juga menggunakan Kujo Aya untuk membunuhmu dari dekat" jelas Nagi dengan pelan.

Riku tersenyum miring mendengarnya.

"Heh....ku yakin tidak ada satupun yang berhasil"

"Kenapa kau begitu yakin? Bagaimana jika mereka menembakmu pada saat tampil??" Tanya Nagi.

Riku memegang pundak Nagi.

"Tenang saja, bawahanku. Saat BoW nanti akan ada tim-tim dari ICO yang akan menjaga ketat tempat BoW berlangsung, mereka berjaga disana hingga tak ada celah sedikit pun" jelas Riku.

Nagi terdiam sambil menatap Riku dan kemudian menghela napasnya.

"Baiklah deh. Huh....ternyata rumor itu benar, seorang pemimpin ICO selanjutnya memang keras kepala"

"Hey! Apa-apaan itu??"

"Hahaha!"

. . .

Skip time~
Hari dimana BoW berlangsung...

Waktu bersenang-senang sudah selesai, tidak ada lagi canda tawa, tidak ada senyum...

Kini saatnya serius, karena ini menyangkut nyawa yang akan habis di depan mata para penonton jika salah melangkah.

Riku hanya duduk diam, semuanya benar-benar bingung dengan sifatnya yang tiba-tiba berubah.

"Apakah....ada sesuatu yang dia sembunyikan?"

Member i7 beserta Trigger terdiam, Tenn berpikir...apa yang terjadi dengan Riku??

Mereka bisa melihat sorot matanya yang tajam, hingga siapapun yang melihatnya akan bergidik ketakutan hingga tak sanggup menopang tubuh mereka.

'Riku...'
'Nanase-san...'
'Riku-kun...'

'....Apa yang sebenarnya terjadi padamu?'

TBC

Yeayy~
Finally! BoW datang jugaaaaaaa
Entah kenapa nulisnya cuma bisa lancar pas ujian+daring:^

Fact#20

Kayaknya udah ngga ada lagi yang bisa kusampaikan hehe..

Yaudah deh...

Kami, i7, Trigger, Re:Vale, staff Agensi Takanashi, staff Agensi Yaotome, staff FSC, staff ICO, dan lain-lain ingin mengatakan...

....semangatttt!!!!\(^o^)/

Thanks for reading
See you next update~



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top