17
ICO
Lapangan tembak
DOR!
DOR!
DOR!
Di suatu ruangan yang luas, terdengar suara keras yang berasal dari sebuah pistol, menandakan jika ada seseorang disana.
Postur tubuhnya yang khas dan sorot mata yang tajam, siapa lagi jika bukan Nanase Riku.
"Baiklah, lumayan"
Dia mengisi ulang pistol itu dan mulai menembak lagi.
Sungguh kegabutan yang luar biasa.
. . .
Ruangan Tim Alpha
"Bagaimana ini....mereka bisa datang kapan saja..." Cemas Elza.
Mereka semua terdiam, memikirkan apa yang harus mereka lakukan.
"Begini saja! Kita berpencar untuk mencari Riku" tegas Shiki.
"Nao, kau pergi ke lantai 4, 5, dan 6"
Naoki mengangguk paham.
"Arisu, kau bagian lantai basement"
Arisu mengangguk paham.
"Elza, kau di lantai ini"
Elza mengangguk paham.
"Dan aku akan mencarinya di lantai 1 dan 2, kita harus mencarinya secepat yang kita bisa!" Tegas Shiki.
"Baik!"
Dan mereka pun mulai mencari Riku...
...yang sebenarnya ada di lapangan tembak, dan sudah mengatakannya pada mereka dengan jelas.
. . .
Yaotome Production
Kantor Sousuke
"Jadi, hari ini kalian akan pergi melihat gedung ICO dan seisinya?" Tanya Sousuke.
Trigger mengangguk.
"Benar, untuk berjaga-jaga saja. Karena takut salah satu dari kita atau staff yang tersesat dan malah masuk ke ruangan yang tidak boleh dimasuki oleh kami" jelas Ryuu.
Sousuke mengangguk, ia juga sedikit khawatir karena Riku sedang ada disana.
"Baiklah, karena aku sudah memberi kabar kesana....sepertinya kalian bisa berkunjung hari ini" ucap Sousuke sambil memegang kepalanya.
"Tapi ingat! Setelah seorang agen yang memandu kalian selesai, kalian cari orang yang bernama...."
. . .
Kembali ke gedung ICO...
Keadaan Naoki
"Riku! Apa kau ada di lantai 4??" Seru Naoki.
"......."
Hening.
"Sepertinya tidak ada, kalau begitu lanjut ke lantai 5"
. . .
Keadaan Elza
Elza mencari ke seluruh sudut, mulai dari kolong meja, lemari arsip, rak buku, atas lift, dan lain sebagainya.
"Rikuuuu, kau dimanaaa???"
. . .
Keadaan Shiki
Shiki berlari kesana kemari hanya untuk mencari Riku, bahkan para agen yang berlalu lalang pun heran dengannya.
Lari kesana...
Lari kesini...
Kesana lagi...
Kesini lagi...
Terus seperti itu hingga salah satu agen komunikator yang berjaga di meja depan pun merasa pusing melihat kelakuannya.
'Riku, dimana kau?'
. . .
Trigger tengah dalam perjalanan ke gedung ICO bersama Anesagi.
"Gedung ICO, kudengar itu adalah tempat dimana para agen berada" ucap Tenn sambil melihat websitenya.
"Aku tidak tahu jika agen itu benar-benar ada, kukira hanya di film-film!" Seru Ryuu.
"Pasti nanti akan seru, apalagi kita juga mendapat sedikit pelatihan" ucap Gaku.
Tampaknya Trigger sudah tidak sabar ingin melihat gedung ICO beserta para agen yang bekerja disana, yang dimana akan ada sesuatu yang menarik akan terjadi.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai.
. . .
"Pasti kalian Trigger ya? Selamat datang di ICO, Yaotome-san sudah menjelaskan semuanya lewat telepon" ucap salah satu agen divisi 4 yang kita sebut saja namanya Ray.
"Mohon bantuannya"
Saat itu juga Shiki tak sengaja menatap pintu depan...
"Sial! Mereka sudah sampai!" Gerutu Shiki.
Dia pun mengeluarkan walkie-talkie yang terhubung pada anggota Tim Alpha, terkecuali Riku.
"Minna! Kalian harus cepat! Mereka sudah datang!"
. . .
Keadaan Arisu
Arisu menyimpan walkie-talkie nya setelah mendengar hal dari Shiki, saat ia turun ke lantai B1....ia mendengar suara tembakan dari arah lapangan tembak.
"Ada orang yang tengah berlatih?" Herannya.
Saat ia masuk ke dalam, ia terkejut melihat Riku yang dibanjiri keringat sedang ada disana.
'Oh! Benar juga....Riku berkata jika dia ingin ke lapangan tembak bukan?'
'tidak tidak! Ini bukan saatnya untuk berpikir, aku harus memberitahunya!' batin Arisu.
Dia pun mendekati Riku.
"Riku"
Riku menghentikan aktivitasnya dan melepas headphone yang ia pakai, lalu menoleh.
"Ada apa, Arisu-san?" Tanya Riku sambil menyimpan pistol di meja yang disediakan.
"Aku lupa memberi tahumu jika--"
Cklek!
"Ini adalah lantai B1, disini ada fasilitas lapangan tembak, dan juga ruang medis"
Riku heran mendengar suara itu.
"Suara Ray kah? Kenapa dia seperti sedang menjadi tour guide??"
"Sudahlah! Pokoknya bersihkan dirimu dan berpakaian lah dengan rapih!" Seru Arisu sambil mendorong Riku pergi.
'kenapa sih nih anak??' batin Riku keheranan.
Kemudian, Trigger dan Ray sampai di lapangan tembak.
"Oh, ternyata ada Arisu-san disini. Kukira tidak ada orang" ucap Ray sedikit terkejut.
Dari belakang mereka, datanglah Naoki, Shiki, dan juga Elza.
"Kalian juga...??" Heran Ray sambil melihat Tim Alpha minus Riku.
"Kalian adalah....." Ucap Gaku.
"Ah maaf, kami adalah bagian dari Tim Alpha, namaku Ichiro Naoki"
"Izaraki Shiki desu"
"Gabriella Elza desu"
"Yuuki Arisu desu"
Trigger mengangguk, dan meminta maaf jika menganggu mereka.
Tiba-tiba...
"Entah kenapa aku mendengar suara banyak orang...."
Tim Alpha menatap ke belakang dengan raut pucat, di dalam hati mereka berteriak 'kenapa kau keluar????'.
Sedangkan Trigger mereka terkejut, sangat terkejut?
"R-R-R-R-Riku....?!!" Pekik Tenn.
. . .
Riku hanya menatap datar Trigger, dan mengernyitkan alisnya.
"Riku? Aku bukan Riku, namaku Kawashima Ikki, Ketua Tim Alpha" ucap Riku datar.
'aduh tegang....untung ada nama samaran....' batin Riku yang sedikit mengeluarkan keringat dingin.
Tenn terkejut, dia kira orang di depannya adalah Riku. Karena dia hapal betul bagaimana Riku, bahkan auranya juga dia hapal sekali. Meski orang di depannya memiliki aura yang mirip, tapi sifatnya berbanding terbalik.
"Ah...maafkan aku, kukira kau adalah orang yang ku kenal" ucap Tenn yang sedikit merasa bersalah.
Riku hanya diam dan terus menatap Trigger dengan tatapan intimidasi.
'jadi ini yang dimaksud Sachou ya....aura intimidasinya sangat pekat...' batin Trigger sedikit ketakutan.
"Ray, apa kau sudah menyelesaikan tugasmu?" Tanya Riku.
Ray menggeleng, "belum"
"Baiklah kalau begitu, setelah selesai bawa mereka ke ruanganku"
"Baik!"
Lalu, Riku pergi meninggalkan lapangan tembak. Dan Tim Alpha menghela napas lega yang panjang.
. . .
Ruangan pribadi Riku
Riku tak menyangka jika projek film Trigger akan dilaksanakan di gedung ICO, itu artinya dia tidak bisa datang ke gedung sembarangan selama ada syuting.
Identitasnya pun hampir terkuak, jika saja Riku tidak memiliki penampilan yang berbeda....entah apa yang akan terjadi.
"Mereka juga ingin sedikit latihan ya..."
Hanya mendengar itu, Riku terseyum sinis. Seakan-akan sesuatu yang menyenangkan akan terjadi di depan matanya.
"Tidak ada yang lolos dari teknik pelatihan ku kecuali Tim Alpha, tampaknya mereka salah memilih tutor untuk berlatih" gumamnya.
Tak lama kemudian, Ray membawa Trigger dan mengatakan jika tugasnya sudah selesai.
Riku pun menyuruh Ray untuk kembali bekerja, dan menyuruh Trigger untuk duduk di kursi yang telah disediakan.
"Jadi, kalian kesini ingin meminta izin dan meminta sedikit pelatihan?" Tanya Riku sambil membaca proposal di depannya.
"Itu benar, kami harap anda mau menerimanya" ujar Tenn.
"Kalau boleh bertanya, siapa yang menyuruh kalian untuk datang padaku?"
"Yaotome Sachou" ucap mereka bertiga berbarengan.
Ia kembali menatap proposal di tangannya, dan menandatangani proposal itu.
"Baiklah kalian mendapat izin dariku, tapi! Ada beberapa hal yang harus kalian tahu" tegas Riku.
"Pertama, kalian dilarang masuk ke lantai 5 dan 6 kecuali bersama seorang agen yang bersangkutan, dan dilarang pergi ke lantai paling bawah"
"Kedua, kalian harus saling menghormati dan menjaga sikap, karena tempat ini sebenarnya tidak terbuka untuk umum dan banyak orang penting yang keluar masuk kesini"
"Ketiga, semua aktivitas kalian dan para staff akan diawasi oleh agen yang telah diberi tugas untuk pengawasan"
"Dan terakhir...."
Trigger benar-benar menunggu untuk Riku mengucapkan hal terakhir.
".....jika kalian melanggar hak diatas, kami tidak punya pilihan lain selain mengusir kalian secara mentah-mentah"
Ucapan serius Riku benar-benar membuat Trigger merinding, bahkan mereka merasa jika mereka salah memilih tempat.
"Baiklah, terima kasih Kawashima-san. Kami akan selalu mengingatnya di kepala kami" ucap Tenn.
"Ngomong-ngomong, kapan latihan dimulai?" Tanya Ryuu.
Riku tersenyum.
"Lusa kalian bisa memulainya"
. . .
Setelah Trigger pergi, Riku duduk di kursinya sambil termenung.
"2 bulan lagi, i7 akan mengikuti BoW untuk melawan Trigger, dan disitu Takamasa akan hadir...."
Ia menatap ke bawah sambil melihat Trigger yang sedang masuk ke dalam mobil.
"....aku harus menyiapkan rencana matang-matang"
TBC
Triple update for today~
Fact#18
Event BoW adalah yang terakhir
Thanks for reading~
See you next update~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top