16
Seminggu berlalu~
Riku datang ke agensi seperti biasa, menjalani latihan seperti biasa, dan beraktivitas seperti biasa.
Namun jika kita teliti menggunakan mikroskop mikro, terlihat aura-aura gelap yang membuat dia sulit didekati oleh member lainnya.
"Etto....Riku-kun, ada apa denganmu?" Tanya Sogo sedikit takut.
Riku hanya diam dan meminum air mineralnya.
Semuanya terlihat khawatir, karena mereka masih mengingat dengan jelas penjelasan Tenn beberapa hari yang lalu.
Flashback
"Dia tidak mengatakannya pada kalian?" Tanya Tenn.
"Mengatakan....apa?"
Tenn menatap member i7 dengan serius.
"Riku menderita penyakit asma sejak kecil, dan dia tidak diperbolehkan terlalu lelah atau dia akan terkena serangan asma" jelas Tenn.
Terkejut? Tentu saja terkejut!
"Tapi....kami tidak pernah melihatnya kesakitan ataupun terkena serangan, dia terlihat sehat-sehat saja" ucap Mitsuki.
"Itu di depan kalian, di belakang kalian lain lagi"
Member i7 menatap satu sama lain, kecuali Nagi yang masih menatap Tenn.
Flashback done~
"Nanase-san, apa kau sakit? Kalau sakit--"
"Diamlah Johri! Aku ini sehat tidak sakit sama sekali!" Tegas Riku.
Iori menatap Riku tak percaya.
"Benarkah? Kakakmu mengatakan pada kami jika kau menderita asam" ucap Iori dengan percaya diri.
Riku menatap Iori dengan wajah datarnya.
"Typo"
Yang lain tertawa dengan kencang, sedangkan Iori tengah menahan malu yang luar biasa.
"M-Maksudku asma! Dia bilang kau menderita asma!"
Riku kembali terdiam dan menatap botol di depannya, lalu dia tertawa.
"Menggunakan kelemahan lawan untuk menyingkirkannya ya....sungguh kekanak-kanakan" ucap Riku sambil meremas botol itu hingga tak terbentuk lagi.
Kemudian dia pergi begitu saja dari sana.
"Nee Nagi, apa terjadi sesuatu selama dia libur?" Tanya Yamato.
Nagi hanya diam.
"Bisa dibilang....ada suatu kejadian, tapi aku tidak akan mengatakannya" balas Nagi.
"Dia menjadi sulit didekati...." Ucap Sogo.
"Rikkun...." Gumam Tamaki.
Nagi menatap teman-teman satu grup nya sambil tersenyum kecil.
"Nanti juga dia kembali normal, saat ini dia hanya sedang memiliki banyak pikiran...."
'meski saat ini itu adalah sifat dia yang sebenarnya...' batin Nagi.
. . .
Riku berjalan keluar dari agensi dan berjalan ke sembarang arah.
'ini yang terbaik. Demi mereka....karena memang seharusnya aku tidak dekat dengan mereka, itu akan berbahaya'
Dia berjalan hingga berdirilah dia di sebuah gedung tak terpakai dekat agensi, namun dia bisa mendengar suara berisik dari dalam.
"Ada orang kah?" Gumam Riku.
Karena rasa penasaran yang tinggi, dia pun masuk dan mulai mengecek ke seluruh ruangan.
Ketika dia mengintip ke salah satu kamar tak terpakai, dia bisa melihat ada orang berbaju hitam tengah duduk sambil menatap laptop di depannya.
"Apartemennya tak jauh dari agensi Takanashi....aku bisa mengendap-endap dan membunuhnya saat ia tidur..."
Riku sedikit terkejut, lalu saat dia ingin kembali...dia tak sengaja menyenggol meja dan membuat barang diatasnya jatuh.
"Siapa disana?!" Seru pria berbaju hitam sambil mengambil pistolnya.
Riku merutuki dirinya sendiri.
'Sial!'
. . .
Ruang Latihan
"Minna! Kita ada meeting di Yaotome Production! Sebaiknya kalian bersiap-siap!" Seru Tsumugi.
"Ah...iya"
Tsumugi mengedipkan matanya.
"Ini hanya perasaanku saja atau....kalian terlihat..."
Mereka pun pergi ke Yaotome Production tanpa Riku, sebelumnya Tsumugi terkejut karena Riku tidak ada. Tapi setelah mendengar penjelasan mereka, dia pun paham dan mengatakan jika Riku butuh sedikit waktu.
Yaotome Production
Ruang meeting
Mereka tengah membicarakan seputar collaboration drama dengan tema 'historical', mereka juga membicarakan tentang film action yang akan dibintangi oleh Trigger.
"Ngomong-ngomong, dimana Nanase? Aku tidak melihatnya sejak tadi" tanya Gaku.
"Riku-san...dia tengah sibuk dengan pekerjaannya, jadi tidak bisa mengikuti meeting" ucap Tsumugi yang berbohong tentang Riku.
"Heeee...begitu ya"
Tsumugi benar-benar mengeluarkan keringat dingin, apalagi yang ada di hadapannya adalah si titisan ib--maksudnya kakaknya yang memiliki julukan malaikat modern.
(Mbahmu! - Nanaz)
(Kau meragukan julukanku hm? //Tersenyum tapi-- Tenn)
(Eh...amvun iblis modern //nyengir - Nanaz)
(Apa, apa? Bisa ulangin lagi? - Tenn)
(Ngga - Nanaz)
"Benar-benar tidak professional....malah mementingkan pekerjaan pribadi" ucap Tenn seenaknya.
"...."
Nagi tersenyum.
"Di depan berkata tajam, tapi di belakang sebenarnya khawatir....bukan begitu, Kujo-san?" Ucap Nagi.
"Rokuya-san!/Nagi!/Nagicchi!Nagi-kun!/Nagi-san!"
Nagi hanya tersenyum, sedangkan Tenn terlihat kesal dan mengepalkan tangannya.
. . .
Kita kembali kepada Riku...
Kini dia tengah tersudut tidak bisa kemana-mana, tangannya masih memegang pistol yang siap tembak.
"Ternyata nyalimu boleh juga, berani datang ke sini sendirian tanpa perlengkapan lengkap" ucap pria berbaju hitam.
"Heh...kita ucapkan saja aku beruntung karena nyasar kesini" balas Riku.
Riku mengalihkan perhatiannya dan bergerak dengan gesit menjauhi dia.
Pria berbaju hitam mulai menembakkan senjata api pada Riku, dan Riku juga melakukan hal yang sama.
"Katakan padaku dimana atasanmu!!"
Riku dan salah satu orang berbaju hitam itu saling menyerang, mereka saling melayangkan senjata api satu sama lain.
"Tidak akan ku beritahu!!"
Lalu, salah satu peluru dari pria berbaju hitam itu mengenai lengan kanannya (lagi??).
"Ck! Sial!"
Bahkan Riku ditendang dengan keras oleh pria itu hingga terpental.
"....uhk..."
"Bagaimana rasanya? Pasti sakit sekali bukan?" Tanya pria itu sambil berjalan mendekati Riku.
Riku dengan perlahan bangkit dengan menahan semua rasa sakit.
"Sakit sih....tapi rasa sakitnya tidak sebanding dengan rasa sakit karena ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayangi!"
DOR!
"Urk...!!"
Dengan cepat dia menembak pria itu, dan pria itu pun tumbang di depannya.
Kemudian dia menelepon Izawa-san dan mengirim lokasi dirinya.
. . .
Kembali ke Yaotome Production...
"Jadi, collab drama ini akan berlangsung pada Minggu depan, perannya akan ditentukan oleh sutradara sendiri, iya kan Pak Sutradara?"
"Benar, jadi kuharap kalian menantikannya"
Cklek!
"Oh, tampaknya aku sangat telat mengikuti meeting ini"
Mereka semua menatap Riku yang berada di ambang pintu ruangan.
"Riku-san/Nanase-san/Riku/Riku-kun/Rikkun/Nanase"
Riku pun duduk di sebelah Tsumugi.
"Tunggu, apa yang terjadi denganmu?" Tanya Tsumugi yang panik melihat Riku babak belur.
"Yah....aku sepertinya sedang kurang beruntung, tapi tidak apa! Ini sama sekali tidak sakit" ucap Riku sambil tersenyum.
Member i7 terlihat khawatir, tidak....tidak hanya member i7, Trigger juga terlihat khawatir.
Nagi memicingkan matanya ketika melihat sesuatu yang janggal dari tangan kanannya.
'sepertinya Takamasa kembali berulah' batin Nagi serius.
Dia menatap Sousuke, dan Sousuke mengangguk pelan.
"Riku-kun dan Nagi-kun, bisa ikut aku sebentar?" Pinta Sousuke sambil berdiri.
Riku menatap Nagi, dan Nagi hanya tersenyum.
Kemudian, mereka berdua mengikuti Sousuke keluar dari ruang meeting.
"Aku tidak tahu jika Ayahku memiliki hubungan yang baik dengan Rokuya dan Nanase" ucap Gaku.
"Aku juga tidak tahu, tapi setelah mendengarnya dari mulutnya sendiri, aku terkejut" ucap Anesagi.
Member i7 kebingungan apalagi Tsumugi dan Tenn.
. . .
Ruang rahasia
"Buka kemeja mu, Riku" ucap Sousuke sambil mengambil cairan medis yang dibuat oleh ICO.
Cairan medis ini jika disemprotkan pada luka ataupun lebam, maka sedikit demi sedikit akan menghilang dan hanya meninggalkan bekas.
"Sudah kubilang, aku hanya sedang tidak beruntung"
"Tidak. Tidak hanya luka pada wajahmu saja, tapi sesuatu terjadi pada lengan kananmu kan?" Tanya Nagi.
Riku terdiam dan menatap lengan kanannya.
"Aku tidak apa-apa, sungguh!"
Nagi membuka kemeja Riku, dan dia bisa melihat lebam-lebam dan juga sebuah luka tembak di lengan kanannya.
"Astaga..."
"Sebaiknya kau menjelaskan semuanya padaku, atau kau ingin ku laporkan pada Ayahmu?" Tegas Sousuke.
Riku berdecih pelan, "baiklah baiklah! Akan kujelaskan semuanya!"
Riku pun menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir, tanpa ada yang menyela.
"Aku tidak tahu jika dia begitu dekat dengan apartemenku, jika saja aku tidak nyasar kesana mungkin aku tidak akan tahu" ucap Riku sambil melepas perban pada lengan kanannya.
"Posisimu kini berada di zona bahaya, Riku-kun. Takamasa bisa kapan saja menyergapmu, ku sarankan agar tetap di dekat Nagi" jelas Sousuke sambil menyemprotkan cairan medis pada Riku.
"Tenang saja, Riku adalah salah satu dari aset negara ini. Aku siap-siap saja untuk menjaganya, dan lagipula ada backup yang siap menerkam jika Riku dalam bahaya" jelas Nagi.
Backup yang dimaksud Nagi disini adalah Tim Alpha dan juga Tim Delta, mereka selama 24 jam penuh selalu mengawasi Riku dari ancaman.
Jika saja....Riku jatuh ke tangan musuh, entah apa yang terjadi pada Jepang--ah mungkin bukan Jepang melainkan apa yang terjadi pada dunia?
Karena tidak ada siapapun yang bisa mengalahkannya secara fisik, tapi ia masih bisa dikalahkan secara mental oleh orang yang sangat ia sayangi.
. . .
Setelah itu, mereka kembali ke ruang meeting dan mengatakan jika Sousuke hanya meminta tolong sedikit kepada mereka berdua.
Kemudian pemilihan peran pun dibagikan.
'A Cold Hearted Royal Family'
Raja: Nikaido Yamato
Putra Mahkota: Yaotome Gaku
Pangeran 1: Osaka Sogo
Pangeran 2: Izumi Iori
Pangeran 3: Rokuya Nagi
Putra Raja yang disembunyikan: Nanase Riku
Kapten Kesatria Kerajaan: Kujo Tenn
Aide Kapten: Tsunashi Ryuunosuke
Tangan Kanan Kapten: Yotsuba Tamaki
Aide Raja: Izumi Mitsuki
"Wah...serius nih jadi Raja?!" Seru Yamato.
Riku menatap kertas naskah di depannya.
"Putra Raja yang disembunyikan....maksudnya anak illegal gitu?" Gumam Riku.
"Haha! Lihatlah lebih lanjut naskahnya Nanase-kun, penderitaan di awal....kebahagiaan di akhir" ucap Bapak Sutradara.
'terserah bapak sutradara deh...' batin Riku.
. . .
ICO
04 Oktober, 09.50 AM
Setelah beberapa Minggu melakukan syuting drama collab, akhirnya Riku bisa mendapatkan day off lagi. Namun, kali ini dia pergi ke ICO untuk berlatih.
Karena BoW sudah dekat dan sudah pasti orang itu akan hadir.
"Apa ada kabar lagi dari Lapis dan Izawa-san?" Tanya Riku yang sedang duduk di kursinya.
"Kalau dari Lapis, tidak ada. Namun Izawa-san berkata untukmu agar hati-hati saat BoW nanti, sepertinya akan ada kejutan untukmu, Riku" jelas Shiki.
"Begitu ya....kalau begitu, aku ingin pergi ke lapangan tembak. Kalau ada apa-apa, hubungi aku"
Dan dia pergi...
"Memang tidak ada apa-apa sih, hanya Trigger yang akan berkunjung ke sini" ucap Naoki sambil menulis laporan tersisa.
"Itu benar, mereka kesini ingin melihat-lihat gedung ICO yang akan digunakan sebagai tempat syuting film mereka" ucap Elza yang sama sibuknya seperti Naoki.
"Tunggu....kalian bilang apa??" Ucap Arisu.
Naoki dan Elza saling berpandangan.
"Ku bilang, Trigger akan berkunjung kesini" ucap Naoki.
"Untuk melihat-lihat gedung ICO yang akan digunakan sebagai tempat syuting film mereka, sekaligus mendapat sedikit pelatihan" ucap Elza.
"Lalu....bukankah kita harus mengatakannya pada Riku? Dia kan orang yang akan ditemui Trigger untuk permintaan Izin sekaligus orang yang melatih mereka!" Seru Arisu.
Awalnya mereka terdiam semua, hingga kemudian....
"AH KAU BENAR!! JIKA BEGINI, IDENTITAS RIKU SEBAGAI AGEN AKAN KETAHUAN!!" Teriak Shiki.
"HUWAAAA BAGAIMANAAA INIIIII??!!!"
Meanwhile....
"Hatchuu! Kayaknya ada yang ngomongin aku, atau emang karena cuaca yang mulai dingin ya..." Gerutu Riku sambil menggaruk hidungnya.
TBC
Yeay~
Akhirnya...
Btw, untuk yang collab drama itu ngga akan aku ceritain hehe, jadi kuserahkan pada imajinasi kalian saja~
Dan juga kita akan memasuki bagian dimana Riku akan bertemu dengan Trigger di ICO~
. . .
Fact#17
Model rambut Riku tidak seperti yang original, dia memotongnya pada saat dulu agar tidak mengingatkannya pada Tenn saat berkaca
. . .
Thanks for reading~
See you next update
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top