1
Keesokan harinya, Riku memulai pekerjaan penyamarannya.
"Banri-san, mohon bantuannya" ucap Riku.
"Ah iya...mohon bantuannya juga, Riku-kun"
Jika dilihat dia adalah tipe laki-laki yang manis, tapi kenapa dia.... Batin Banri.
"Banri-san?"
"Ah maaf Riku-kun, aku hanya penasaran dengan luka di pipimu..." Ucap Banri berbohong.
Riku menyentuh pipi kanannya.
"Ini luka gores, akan tertutup jika memakai foundation" ujar Riku.
"Begitukah...."
Riku pun duduk di depan Banri, dan bertanya apa yang harus dia lakukan untuk pekerjaan model dan idol.
"Kebetulan sekali! Hari ini, seorang perancang busana terkenal di Jepang sedang mencari model yang cocok, dan tema nya adalah Pangeran Dingin nan Keren. Banyak orang-orang yang mencobanya, tapi hampir sebagian dari mereka gagal" jelas Banri sambil memperlihatkan website resmi dari perancang busana itu.
"Hm? Yaotome Gaku dari Trigger juga mengikutinya?" Tanya Riku.
"Yah....tak heran lagi sih, tapi kupikir kau bisa melakukannya lebih baik darinya, Riku-kun" jawab Banri.
Riku terdiam.
Mungkin jika aku bisa dekat dengan Yaotome Gaku ini, aku bisa dengan mudah mendekati Kujo Tenn... Batin Riku.
"Baiklah, mungkin mencobanya tidak masalah bagiku"
Banri tersenyum senang.
"Baiklah! Kalau begitu, mari kita pergi!"
Banri keluar dari ruangan dengan sangat cepat karena terlalu senang.
"Sekarang??!" Seru Riku.
. . .
Mereka berdua sampai di sebuah studio besar, dan di luar studio itu banyak sekali laki-laki yang berkumpul yang diketahui adalah orang-orang yang juga mengikuti pencarian model itu.
"Banyak orang ya....apakah brand yang dirancangnya sangat terkenal?" Tanya Riku penasaran.
"Perancangnya saja sudah terkenal di Jepang, brand yang dirancangnya juga sudah pasti terkenal di Jepang! Makanya ini kesempatan yang jarang muncul!"
Riku hanya sweetdrop mendengar Banri yang bersemangat itu.
Kemudian, dia melihat orang yang mencurigakan di kerumunan. Riku tidak tahu dia siapa, tapi sepertinya orang itu sedang memata-matai seseorang.
"Kalian kenapa ada disini??! Kupikir kalian memiliki pekerjaan masing-masing??!"
Riku menolehkan kepalanya ke ruang tunggu 1, dan menemukan 3 orang yang terlihat tidak asing di mata Riku.
"Riku-kun, ruanganmu adalah ruang tunggu 2. Kau bisa masuk terlebih dahulu, aku harus mendaftar ulang di meja depan sana" ucap Banri.
"Ah baiklah"
Ketika Riku akan masuk ke ruang tunggu 2, dia melihat Tenn keluar dari ruang tunggu 1. Dengan cepat dia masuk ke ruang tunggu 2, dan menutup pintunya.
Sial, aku lengah! Untung saja dia tidak melihatku, jika dia melihatku sekarang...itu akan menyulitkan ku untuk kedepannya batin Riku.
Setelah merasa aman, dia pun duduk di sofa dan membuka laptop yang selalu ia bawa kemana-mana. Kemudian, meng-hack sistem CCTV studio itu untuk menemukan orang yang mencurigakan yang ia lihat tadi.
"Dia selalu berdiri di kerumunan, dan dia memakai masker dan kacamata hitam....itu menyulitkan ku untuk mencari identitasnya" gumam Riku.
Cklek!
Riku langsung menutup laptopnya kala melihat Banri memasuki ruangan.
"Riku-kun, kau mendapatkan giliran setelah Gaku" ucap Banri.
Riku hanya mengangguk.
Dinginnya.... Batin Banri facepalm.
. . .
Riku dirias...
Riku ditarik sana-sini untuk memilih kostum yang pas di tubuhnya....
Riku disuruh diam jangan bergerak disaat dia saat ini juga diam tidak bergerak sedikit pun...
Dan Riku geram dibuatnya.
Ck! Ribet sekali sih! Udah ditarik sana-sini, disuruh diem padahal udah diem.....Untung lagi nyamar, kalau enggak, kepalanya dah bolong sekarang gerutu Riku dalam hati.
"Nah selesai~!"
Riku menatap dirinya di sebuah cermin.
Setelan berwarna putih dengan nuansa biru khas kerajaan, rambut yang disisir rapih ke belakang, dan tak lupa wajah datar yang menghasilkan ciri khas pangeran dingin itu sendiri.
"OMG~ ini pertama kalinya melihat ada orang yang sangat cocok dengan pakaian ini! Kujamin kau pasti berhasil!"
Riku hanya diam, dan terus menatap dirinya di cermin.
Kalau kalian kira dia sedang mengagumi dirinya sendiri....itu salah. Dia....
Kalau misalnya bawa pistol di sebelah kanan, terus pedang di sebelah kiri....kayaknya cocok nih....tapi warnanya terlalu putih, cipratan darah akan membekas.... Batin Riku.
Tak terduga sekali nee:v
"Gaku, bagaimana hasilnya?"
Riku menoleh.
"Respon nya bagus"
"Dengan begitu, kau pasti akan berhasil!"
"Hahaha....kuharap begitu, karena masih ada 1 orang lagi"
"Ayo kita melihatnya!"
"Un!"
Riku berdecih.
"Kukira mereka memiliki jadwal yang padat...." Gumamnya.
"Selanjutnya!"
Riku berjalan menuju panggung, dia melihat ada 2 orang yang tengah duduk dan menunggunya.
"Silahkan perkenalkan dirimu" ucap perancang busana itu.
"Namaku Nanase Riku, aku seorang model baru dari agensi Takanashi, mohon bantuannya" ucap Riku.
Riku disuruh begini.....
Riku disuruh begitu....
Sampai akhirnya ia disuruh akting....
Ini orang lagi ngerekrut model atau aktor sih?? Heran Riku dalam hati.
"Hime-sama, kau terlihat sangat cantik hari ini. Will you dance with me?" Ucap Riku dengan gentle.
Sang lawan pemainnya juga tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya hanya merah dan terus memerah.
Kemudian, suara tepukan pun terdengar dari si perancang busana itu.
"Marvelous! Kau sangat cocok dalam tema seperti ini! Memang sedari awal aku melihatmu, kau sudah mencapai ekspetasiku"
"Terima kasih" ucap Riku.
Pada dasarnya, dia memang dingin batin Banri.
Setelah itu, diputuskanlah jika Riku menjadi model dari brand terkenal itu.
"Riku-kun! Kau sangat keren~! Di hari pertamamu bekerja, kau sudah dapat pekerjaan untuk brand terkenal!" Puji Banri.
Riku hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih tanpa ekspresi.
Mereka berdua pun pulang ke agensi, tapi Riku meminta untuk diturunkan di Yaotome Prod.
"Kau mau apa kesana?" Tanya Banri.
"Aku ada sedikit urusan dengan Sousuke-san, tenang saja....Otoharu-san tahu kalau aku akan kesini" jawab Riku.
"Ah baiklah"
Riku turun dari mobil dan memasuki Yaotome Production.
Kuharap Sousuke-san tahu sesuatu tentang keberadaan Takamasa melalui Tenn, dengan begitu aku tinggal menunggu...tanggal mainnya batin Riku.
Dia hendak menaiki lift menuju lantai 4 ketika ada orang yang menghentikannya.
"Tunggu! Tolong tahan pintu liftnya!"
Riku memencet tombol buka pintu lift, dan 3 orang dengan pakaian tertutup itu masuk ke dalam lift.
"Akhirnya sampai juga, terima kasih banyak"
Tsunashi Ryuunosuke, member dari Trigger...
"Ini semua karena kau, sobaman! Jika kita tidak berlama-lama di studio tadi, kita tidak akan terlambat untuk meeting!"
Kujo Tenn, center dari Trigger...
"Kenapa kau menyalahkan ku?! Kau juga salah! Siapa yang terus melamun gara-gara melihat orang sepertinya, hah!!?" Sambil menunjuk Riku tanpa ia sadari.
Dan Yaotome Gaku, leader dari Trigger.
"Kalian ribut sekali, bisakah kalian diam?" Tanya Riku.
Gaku dan Tenn langsung diam, karena merasakan adanya aura menusuk keluar dari Riku. Ryuu sangat berterima kasih karena telah menghentikan perang cekcok antara Gaku dan Tenn.
"Kau....Riku, kan?" Tanya Tenn tiba-tiba.
Riku hanya mendelikkan matanya.
"Sedang apa kau disini, Riku? Kau tidak mengikuti jejak ku kan? Kau-"
"Bisakah kau diam? Aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun" ucap Riku sambil menatap tajam Tenn dan nada bicaranya pun dingin.
Tenn tentu saja tersentak mendengarnya....
Sampai kemudian, lift itu berada di lantai 4. Riku langsung keluar dari lift tanpa menoleh kepada Trigger.
"Kau mengenalnya, Tenn?" Tanya Gaku.
Tenn mengangguk kecil.
"Dia adalah adik kembarku, Nanase Riku. Adik yang kutinggalkan 4 tahun yang lalu....aku tidak menyangka sifatnya akan berubah drastis seperti ini...." Ucap Tenn sambil menatap punggung Riku.
"Dia terlihat dingin dan pendiam, auranya juga terlihat bahwa dia sulit untuk didekati" ucap Ryuu.
"Benar, aku juga sempat merinding" ucap Gaku.
Sebenarnya apa yang terjadi padamu....
Riku sampai di depan pintu ruangan Sousuke.
.....Riku.
"Masuklah"
"Permisi"
Riku menutup pintu ruangan Sousuke, dan melihatnya sedang berdiri dan menatap ke luar jendela.
"Riku-kun, tidak kusangka kau akan datang secepat ini" ucap Sousuke sambil menoleh ke belakang.
"Yah....ku lakukan ini, karena aku mendapat informasi jika dia berada di Jepang bersama anak didiknya, dan tidak kusangka...anak didiknya bekerja disini" jelas Riku sambil duduk di sofa.
Sousuke mengambil sebuah file di mejanya.
"Memang benar, tapi... informan ku mengatakan jika Takamasa kembali mengadopsi seorang anak perempuan, kali ini dari panti asuhan" ucap Sousuke.
Riku mengambil file itu dan membacanya.
"Yotsuba Aya...." Gumamnya.
"Menurut Sousuke-san, apakah aku bisa menemukan Takamasa dalam waktu dekat?" Tanya Riku sambil menyimpan file itu.
Sousuke berpikir, dan kemudian menggeleng.
"Kurasa tidak, Takamasa selalu pergi ke luar negeri....entah untuk apa, aku juga mendengar bahwa dia akan pergi ke Northmare bersama Aya, dan akan kembali dalam jangka waktu yang lama" jelas Sousuke.
Riku terdiam sebentar...
"Apakah dia berniat untuk bertemu Sakura-san, komposer Zero?" Tanya Riku.
Sousuke duduk di depannya.
"Kemungkinan besar, iya. Tapi kita tidak tahu apa yang akan ia lakukan jika ia bertemu dengan Haruki" jawab Sousuke.
Riku kembali ke jalan awal, progress misinya belum mencapai 5%....
Ternyata satu-satunya cara untuk menemukan Takamasa hanyalah....
"Permisi..."
Trigger masuk ke ruangan Sousuke.
"Kalian ini....sudah kubilang jika aku sedang ada tamu!"
Riku mendelik pada Tenn yang juga tengah menatapnya.
....mendekati Tenn.
"Tamu penting itu....Nanase??"
Riku hanya menatap datar mereka bertiga.
"Sedang apa kau disini, Riku? Kenapa kau bertemu dengan Sachou?" Tanya Tenn.
Riku bangkit dari duduknya.
"Sousuke-san, kita bicara lagi nanti"
"Baiklah, datanglah kapan pun jika kau memiliki waktu, Riku-kun" ujar Sousuke.
Riku pun berjalan menuju pintu, namun Tenn menghadangnya.
"Jawab pertanyaanku, Riku"
Riku terus menatap Tenn dengan datar dan dingin.
"Itu sama sekali bukan urusanmu, Tenn! Sekarang, minggir!!" Seru Riku.
Riku pun keluar dari ruangan Sousuke, meninggalkan Tenn yang masih tersentak.
"Tenn..."
Kau berubah, Riku....ada apa denganmu? Batin Tenn.
TBC
Next~
Chapter 2
File member ICO
Nama: Takanashi Otoharu
Umur: 30-an
Pekerjaan: Pemimpin Takanashi Production, Agen Informan ICO
Tanggal lahir: ???
Rank ICO: -
Otoharu dan Akio merupakan teman semasa SMA bersama Sousuke dan Soushi, mereka bertiga juga masing-masing memiliki koneksi ke seluruh dunia, dan menjadi seorang informan di ICO.
Meskipun Otoharu bukan seorang agen, namun ia beserta keluarganya mendapat perlindungan khusus dari ICO, dan itu permintaan dari Akio sendiri.
. . .
Fact#2
Menurut agen ICO, nyawa seorang informan jauh lebih penting dibandingkan nyawa mereka sendiri.
Dan dari riwayat ICO sendiri, sudah ada 16 agen ICO yang tiada karena melindungi informan, diantaranya, 5 orang merupakan anggota keluarga Nanase.
~~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top