Part 9
Happy Reading guys 😘
🌺🌺🌺🌺
Devana sudah mendingan. Rasa sakit dibagian intinya pun sudah sedikit menghilang.
Dia melihat kearah jam dinding yang berada di sudut kamarnya. Jam sudah menujukan pukul 11.35. Dia pun tersenyum lalu bangun dari tempat tidurnya, dan menuju dapur dia ingin membuatkan sesuatu, untuk suaminya, Raka. Yang sebentar lagi akan pulang, Devana pun segera menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng, untung saja dia sempat belajar memasak beberapa bahan makanan termasuk membuat nasi goreng, kini Devana pun tengah konsentrasi memasak nasi goreng, untuk menyambut kepulangan sang suaminya. Namun, tiba-tiba dia terusik karena merasa ada sepasang tangan yang melingkar diperutnya.
"Masak apa sayang? Mencium dari aromanya. Sepertinya sangat lezat," Ucap Raka yang baru saja pulang, namun saat mencium bau masakan dari dapur, dia pun langsung menuju dapur dan melihat istri kecilnya sedang memasak.
"Sedang masak nasi goreng hubby. Tapi ternyata kamu sudah pulang, padahal nasi gorengnya belum matang,” Sahut Devana sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa aku akan menunggu, sampai selesai." Raka pun menenggelamkan wajahnya diceruk leher Devana. Membuat Devana bergeliat karena kegelian dengan ulah suaminya itu.
"Seperti ini? Ayolah hubby aku tidak nyaman kalau memasak dengan posisi seperti ini," Ucap Devana sambil membolak balikan nasi gorengnya dan sesekali bergerak tidak nyaman karena Raka yg terus mengecupi pundak dan sesekali lehernya.
"Aahh.. Hubby, ayolah jangan seperti ini," Rengek Devana disela-sela desahannya.
"Oke Baiklah, kalau gitu aku tunggu dimeja makan ya sayang," Ucap Raka. Cup Raka pun mengecup pipi Devana lalu pergi ke ruamg makan, sedangkan Devana kini sudah bersemu merah karena keromantisan yang Raka lakukan padanya tidak mengenal tempat membuatnya tersenyum sendiri karena perlakuan manis suaminya. Raka.
Beberapa menit kemudian Devana pun sudah menyelesaikan masakannya. Nasi goreng pun sudah dia tuang ke kedua piring, dan dia pun membawanya ke meja makan di mana Raka sudah menunggunya.
Raka pun tersenyum melihat istrinya membawakan makanan untuk makan siangnya, sebenarnya Raka sengaja tidak makan siang diluar karena ingin memasak dirumah. Memasak bersama sang istri, namun ternyata istrinya lebih dulu memasak makan siang untuk mereka berdua.
"Wah kayaknya enak nih,” Ujar Raka saat melihat nasi goreng dengan toping telor mata sapi diatasnya, dan baginya terlihat menggiurkan. Devana pun tersenyum melihat tingkah berlebihan yang ditujukan Raka padanya.
"Oh ya Ice Creamnya, ada dikulkas tadi aku langsung menaruhnya dikulkas,” Lanjut Raka. Yang dijawab senyuman oleh Devana.
"Makasih hubby," Jawab Devana dengan senyuman termanisnya, setelah itu Devana dan Raka pun memakan nasi goreng special yg Devana buat, setelah selesai Raka nengajak Devana untuk duduk diruang perpustakaan dengan ditemani jus mangga yg Raka beli di kantin tadi sehabis mengajar.
"Apa nanti ada kelas lagi Mas?” tanya Devana yang kini sudah bersandar dipundak Raka dengan nyaman
"Harus nya sih ada, tapi aku cancel karena hari aku ingin menghabiskan waktu bersamamu my little wife,” ucap Raka, lalu Cup Raka mengecup puncak kepala Devana, membuat Devana mengeratkan dekapannya pada Raka.
"Hubby...."
"Hem..., apa sayang? Oh ya, gimana apa masih sakit?” Tanya Raka sambil menunjuk ke daerah inti milik istrinya itu dengan dagu dan tatapannya. Dengan malu-malu Devana pun menggelengkan kepalanya, membuat Raka tersenyum karena gemas dengan sikap malu-malu istri kecilnya itu.
"Gi-gimana ngajarnya?” Tanya Devana, dengan memainkan kancing kemeja Raka.
"Lancar seperti biasanya, cuma ada yang kurang,” Ucap Raka sambil mengelus rambut panjang Devana.
"Apa?” tanya Devana lalu mendongak menatap Raka lekat, lalu Cup Raka kembali mengecup bibir ranum Devana sekilas, membuat Devana tersipu malu dengan ulah Raka yang tiba-tiba suka menciumnya secara mendadak.
"Tidak ada kamu, rasanya ada yang hilang," jawab Raka, dengan senyumannya sambil menatap istrinya.
"Benarkah?! Bukannya ada bu Amara,” Ucap Devana. Dengan mengerucutkan bibirnya, Membuat Raka mengerenyitkan dahinya dia bingung karena tiba-tiba istrinya itu membawa-bawa nama Bu Amara rekan kerjanya. Tapi, tiba-tiba Devana teringat sesuatu.
"Oh ya Hubby, jadi kan ngajarin aku cara membuat skripsi yang baik dan benar?" Tanya Devana. Lalu kembali bersandar didada bidang milik suaminya. Raka.
"Bu Amara cuma sekedar rekan kerja saja sayang, jangan cemberut seperti itu, karena itu membuatku ingin mencium bibirmu dan membuatnya bengkak," Goda Raka. Raka tersenyum saat sang istri merajuk tentang Amara. Dia pun menjawabnya sambil tertawa, lalu kembali fokus menatap wajah Devana yang kini tertunduk malu karena ucapan Raka.
"Gimana sayang jadi belajarnya, tapi sebelum belajar...."
Tiba-tiba Raka menjeda ucapannya dan menaik turunkan alis matanya membuat Devana mengerutkan keningnya.
"Kita proses membuat Raka junior dulu yuk."
Tanpa menunggu jawaban Devana. Raka langsung memangku Devana seperti karung beras dan membawanya ke kamar. Lalu terjadilah pergulatan panas diatas ranjang, yang membuat mereka lupa waktu.
*****
Setelah pergulatan panas mereka diatas ranjang, yang berlangsung beberapa jam. Sampai akhirnya malam pun tiba, waktunya Raka mengajarkan tugas sesuai janjinya pada sang istri. Kini dengan telaten Raka pun terus mengajarkan Devana hingga dia mengerti, setelah itu Raka membiarkan Devana membuat tugasnya yang harus dia serahkan besok. Sementara Raka menunggu diatas tempat tidur sambil memainkan laptopnya meski sesekali melihat istrinya dengan senyuman yang meghiasi bibir tipisnya, setelah Raka melihat Devana merapikan buku-buku dan menutup catatannya, Raka pun menutup laptopnya, lalu menaruhnya di nakas samping tempat tidurnya.
"Kemarilah, sudah waktunya tidur,” Ucap Raka, yang melihat Devana beberapa kali menguap, karena memang waktu menujukan pukul 23.00, sudah waktunya istirahat, Devana pun manaruh tasnya dimeja dekat sofa, lalu menghampiri Raka dan berbaring disampingnya, dengan berbantalkan dada bidang milik Sang suami, kini Raka pun memejamkan matanya sambil mendekap tubuh mungil istrinya itu.
"Hubby...”
"Hem...”
"Besok kuliah, gimana? Apa berangkat sama-sama atau sendiri-sendiri?” Tanya Devana dengan memainkan kancing piama Raka.
"Kita berangkat bersama sayang, tapi nanti kamu turun di halte samping kampus, bagai mana? Kamu setuju gak, Yang?” Tanya Raka. Balik bertanya dengan terus mengelus rambut panjang Devana yang halus.
"Baiklah, aku setuju hubby," Jawab Devana. Sambil menganggukkan kepalanya pelan-pelan.
"Ya sudah kita tidur sekarang. Sudah malam besok kita bisa kesiangan," Ucap Raka. Lalu dia mengecup puncak kepala Devana, setelah itu dia pun memejamkan matanya. Kini mereka tertidur dan mereka terlelap dalam sebuah pelukan hangat yang mereka ciptakan.
Meski diantara mereka tidak ada cinta, tapi mereka bisa saling menerima, dan mungkin mereka akan mencoba untuk membuka hati. Siapa tahu cinta akan segera hadir diantara mereka, meski mungkin krikil-krikil kecil akan menganggu usaha mereka. Untuk mendapatkan cinta dan membentuk sebuah keluarga kecil yang bahagia.
Bersambung
E-booknya Sudah ada ya guys di Playstore bagi yang udah penasaran sama lanjutanya Monggo silahkan mampir ke E-booknya ya guys. Linknya juga ada di Bioku bagi yang berminat 😊😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top