Part 8

Malam pun kini telah berganti pagi. Cahaya pun menyelinap lewat celah gorden kamar yanh sedikit terbuka. Seakan ingin mengusik kenyaman dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya, Devana ysng merasa terusik karena deru nafas yang menghembus di ceruk lehernya, akhirnya dia pun membuka mata nya, lalu menatap Pria yang kini tengah tidur disamping popohoannya. Devana pun tersenyum kala mengingat permainan panas mereka yang berhenti saat dini hari tadi.

"Kenapa menatapku seperti itu sayang?” Tanya Raka yang kini tersenyum pada istrinya. Devana.

"Ti-idak, Aww...." Devana merasakan sakit di area intinya, saat dia akan beranjak dari tempat tidur.

"Kenapa sayang? Apa ada yang sakit?” Tanya Raka. Sambil menatap Devana yang meringis kesakitan, Devana pun mengangguk malu dengan menundukkan wajahnya.

"Dimana yang sakit?" Tanya Raka lagi, lalu Devana pun menunjuk kearah bawah miliknya. Raka pun tersenyum, bukan apa-apa dia sangat suka wajah malu-malu istrinya itu, karena baginya itu sangat menggemaskan.

"Aku ingin ke kamar mandi,” ucap Devana sambil menahan rasa perihnya didaerah kewanitaannya.

"Baiklah, sebentar aku siapkan dulu air hangatnya, untuk kamu berendam," Ucap Raka. Yang turun dari ranjang lalu mengenakan celananya. Sedangkan Devana melihat kearah lain saat Raka turun dari ranjang dengan tubuh polosnya, Raka lagi-lagi hanya tersenyum melihat istrinya bertingkah seperti itu Raka pun masuk ke kamar mandi dan mengisi bathtub dengan air hangat kemudian menambahkan sabun cair aroma strawberry yang dia yakini aroma kesukaan Devana karena wangi tubuh Devana tercium aroma strawberry, setelah selesai Raka pun keluar dari kamar mandi lalu menuju tempat tidur, Raka langsung mengangkat tubuh istrinya untuk membawanya ke kamar mandi dan meletakkannya di bathtub.

"Mas mau apa?” tanya Devana saat melihat Raka melepaskan celananya lalu ikut masuk ke bathtub itu.

"Mandi,” jawab Raka dengan seringainya nakalnya.

"Ber-bersama?” tanya Devana terlihat gugup dan dijawab anggukan Oleh Raka dengan tersenyum nakal.

"Tentu sayang," jawab Raka lalu masuk dan bergabung dengan Devana di bathtub.

"Mas Raka,” pekik Devana saat Raka masuk ke bathtub dan memeluknya dari belakang.

"Hanya mandi bersama sayang,” Ucap Raka, yang kini ikut masuk dan bergabung dibathtub bersama Devana, wajah Devana pun kembali merona saat Raka mendekapnya dari belakang, lalu mengecupi pundak Devana, membuat Devana memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan Raka.

"Mas Raka." Devana tanpa sadar kembali mendesah, membuat Raka makin gencar mengecup setiap inci tubuh Devana, Raka pun memutar wajah Devana menjadi menghadapnya, lalu dia mengecup bibir merah alami Devana dengan lembut dan mau tidak mau Devana pun membalasnya. Dan ciuman itu pun berubah menjadi lumatan dan suara decapan bibir mereka pun terdengar diruangan kamar mandi itu, mandi yang semula hanya mandi biasa pun menjadi mandi luar biasa karena gairah Raka yang tiba-tiba kembali memuncak saat melihat keindahan tubuh Devana.

Akhirnya pergulatan pun terjadi dikamar mandi, tidak ada penolakan dari Devana. mereka berdua pun saling menikmati pergulatan panas mereka pagi itu.
                                                                        *****

"Deva, sebaiknya kamu gak usah kuliah dulu hari ini. Biar nanti Mas minta tolong mommy untuk memberi tahu pihak kampus kalau kamu gak bisa masuk hari ini,” Ucap Raka sambil memakai kemejanya.

"Tapi Mas, hari ini kan pelajaran yang sangat penting, Mas sendirikan yang bilang," Ucap Devana yang masih duduk diranjang sambil bersandar dikepala ranjang, Raka pun menghampiri Devana dan duduk disamping Devana. Lalu dia mencondongkan tubuhnya kearah istrinya membuat Devana kembali  dibuat gugup oleh suaminya itu.

"Special untuk pelajaran kali ini. Mas akan ajarkan kamu dirumah, jadi kamu istirahat saja, biar bisa kembali segar,” Ucap Raka. Dengan senyuman manisnya lalu dia mengecup kening Devana. Membuat Devana senang dan langsung memeluk Raka.

"Aaaaa... Makasih Hubby,” ucap Devana lalu mengecup pipi Raka.

"Coba Ulangi barusan manggil apa?” Tanya Raka sambil menatap Devana lekat.

"Emm.. Apa?”  Devana malah balik bertanya sambil menggigit bibir bawahnya karena gugup.

"Itu yang baru saja kamu bilang sayang, dan stop menggigit bibirmu, kalau tidak. Bisa-bisa aku menerkammu lagi sayang, ayo sayang katakan lagi,” Ucap Raka dengan senyuman menggoda

"Hu-hubby,” Ucap Devana gugup

"Yes my Little Wife," jawab Raka dengan senyuman manisnya.

"Aaaa...Mas Raka, jangan terus menggodaku,”  Rengek Devana sambil menyembunyikan wajahnya dikedua telapak tangannya.

"Hubby, sayang. Aku ingin mulai sekarang kamu panggil aku Hubby Oke, anggap itu panggilan sayangmu untukku," Ujar Raka, lalu menarik kedua telapak tangan Devana dari wajahnya.

"Aku harus ke kampus, sarapan sudah Mas siapkan, kamu jangan banyak gerak dulu ya." Raka memberi pesan pada sang istri, sambil memakai sepatunya.

"Yah. Aku bakalan kesepian dong, aku harus ngapain kalau Mas gak ada,” rajuk Devana mengeluh dan menekuk wajahnya.

"Cuma sebentar kok sayang, nanti saat jam makan siang Mas pulang, kamu banyakin istirahat saja ya, biar sakitnya cepat membaik,” Ucap Raka. Devana pun mengangguk meski keberatan karena diapartemen harus sendirian. Raka kembali mengecup kening Devana dan kali ini benar-benar pamit untuk pergi mengajar ke kampus.

"Cepat pulang ya Hubby," Ucap Devana setengah teriak, Raka pun menoleh dan mengangguk lalu tersenyum.

"Hufh. Sndirian lagi deh," Ucap Devana dengan menghela nafasnya, lalu dia tiba-tiba dia teringat kejadian malam pertama dan insiden panas dikamar mandi yang terjadi tadi, membuatnya tersenyum.

"Tau nikah akan seenak dan sebahagia ini. Kenapa gak dari dulu aja aku minta dinikahkan,” Ucap Devana sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Eh, engga deh kalau aku nikah dari dulu, berarti suamiku bukan mas Raka dong," Lanjutnya sambil terkekeh geli karena ucapannya sendiri.

Sementara itu dikampus Raka baru saja memasuki kelas untuk mengajar mahasiswanya. Raka pun mulai menyapa mahasiswa dan mahasiswinya, lalu setelah itu memberikan bimbingannya tentang membuat skripsi yang baik dan benar, saat Raka sedang konsentrasi mengajari, tiba-tiba ada notif pesan masuk ke ponselnya.

@MyLittleWife

Hubby kangen. lama banget sih pulangnya!.

                                               @MyHubby

Sabar sayang, cuma beberapa jam lagi, sabar ya Nanti aku langsung pulang, setelah jam pelajarannya selesai kok, Yang.

@MyLittleWife

Ya Udah jangan lama-lama yah! Oh ya beliin aku ice cream ya Mas, dan satu lagi dikampus gak boleh genit-genit ngerti?! Genitnya sama aku aja. Dadah my hubby emuach.

Raka pun tersenyum saat dapat pesan chat dari istri kecilnya yang sangat menggemaskan itu, ingin rasanya dia pulang dan mengurung diri dikamar seharian bersama istri kecilnya, tapi apalah daya sudah menjadi tugas Raka untuk mengajar. Raka pun menghela nafasnya setelah itu dia kembali melanjutkan mengajar meski pikiranya kurang fokus karena mendapat pesan singkat dari istri kecilnya.

Bersambung

E-booknya Sudah ada ya guys di Playstore bagi yang udah penasaran sama lanjutanya Monggo silahkan mampir ke E-booknya ya guys. Linknya juga ada di Bioku bagi yang berminat 😊😉


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top