Prolog

Hay semuanya aku bawa squel cerita Arganta.. Ini kisahnya Raganta.

Tolong bantu ramaikan yaaaa biar aku konsisten namatin cerita ini 🥰

jangan lupa vote dan komen

kenalan dullu yuk kalian dari kota mana aja nih?

mohon maaf lahir dan batin juga ya semoga puasa kita berkah..

Yi


Apa ini..

Yg jadi Naya cocok siapa


Ini


Love dulu buat part ini ❤️❤️❤️

***

https://youtu.be/xzkDiI3PI9A

Baper bgt videonya wajib di tonton.

**

-Langit itu hanya untuk dipandang, bukan untuk dipeluk atau dimiliki.-

***

Gempa susulan terjadi kembali di Turki. Hari senin pukul sepuluh pagi, para relawan berdatangan membantu untuk mengevakuasi penduduk Turki. Salah satunya relawan dari negara Indonesia, selain mengirimkan bantuan medis, ada juga beberapa tentara dari angkatan udara berserta pesawat ikut turun langsung sebagai bentuk rasa peduli.

Nayara Keisha adalah salah satu dokter yang menjadi relawan dalam mengobati korban gempa di Turki. Keisha sering melakukan kegiatan sukarelawan, bahkan ia lebih memilih menjadi relawan daripada dokter tetap di rumah sakit. Ia bahkan rela meninggalkan keluarganya. Semua ini bermula dari sang ayah yang selingkuh lalu menikah lagi dan pergi meninggalkan keluarganya.

Hati Keisha dipenuhi luka oleh sang ayah, hanya dengan cara ini ia bisa melupakan kekejaman ayahnya. Sedangkan ibunya dirawat oleh kakak dan adiknya. Alasan lainnya lagi ia pergi meninggalkan rumah karena ia muak karena dituntut untuk menikah. Ia bahkan bersumpah untuk tidak menikah. Ia trauma dan tidak ingin berakhir seperti ibunya.

Keisha berada di dalam tenda medis yang di dirikan khusus untuk menampung pasien yang terluka. Ia termasuk dokter paling terampil dan hebat di sini. Ia telah memberikan pengobatan untuk beberapa pasien korban dari gempa dan reruntuhan. Keisha mengerjakan semua ini dengan ikhlas tak pernah ia meminta balasan. Lagipula ia juga terlahir dari keluarga yang kaya. Ia tak pernah pusing memikirkan materi.

"Dokter Keisha tolong bantu kami, ada tentara yang mengalami luka berat. Dia terkena reruntuhan setelah menyelamatkan anak kecil." Mendengar itu Keisha langsung bergegas, ia berlari ke tenda tempat orang itu di bawa.

Disaat Keisha tiba, ia melihat seorang pria sedang berbaring di ranjang. Tampan dan gagah. Namun Keisha mencoba untuk tidak terpesona. Ia harus professional. Lagipula dari dulu setampan apapun cowok yang mendekatinya ia tak pernah tertarik.

Kondisinya begitu memperihatinkan, meski masih menggunakan seragam tentara namun Keisha tau jika ada luka dibalik sana terlihat darah yang mulai mengering dan membekas dikulit pria itu.

Pria itu memejamkan mata, tak sadarkan diri. Keisha memeriksa detak jantung pria itu, masih normal begitu juga dengan tekanan darahnya berarti pria ini hanya pingsan. Dengan cepat dan sigap ia memeriksa luka yang terdapat di tubuh pria itu. Keisha membuka seragam atas pria itu dibantu rekannya benar saja ada luka di bagian tangan kanan mengalami cedera dan juga kaki kiri pria itu kemungkinan dalam beberapa hari tidak mungkin bisa berjalan dengan normal. Keisha dengan sigap membersihkan luka, mengobatinya lalu membalutkan perban.

Disaat Keisha ingin membersihkan luka di bagian kepala sebelah kanan pria itu, kepalanya begitu dekat dengan pria itu. Lalu ia terkejut mendapati mata hitam itu terbuka dan menatapnya. Karena terkejut Keisha tak sengaja menjedotkan kepalanya ke kepala pria itu.

Brug!

Keisha merasakan perih di jidat karena kening pria itu yang begitu keras. Dan..

Cup.

Lebih buruknya lagi bibirnya tak sengaja mengecup bibir pria itu meski sekilas.

Adegan itu membuat syok orang-orang di sana begitu juga dengan si pria yang baru sadarkan diri. Mereka menatap tak percaya ke dua orang itu. Keisha yang sadar dengan apa yang ia perbuat langsung berdiri tegap, ia menunduk salah tingkah sambil mengucapkan kata maaf.

"Maaf tadi saya nggak sengaja. Saya kaget aja waktu dia sadar."

Karena tak kuasa menahan malu Keisha pamit untuk keluar. Lagipula tidak ada yang perlu ia kerjakan lagi perawat yang bersama bisa menangani sisa kerjaannya. Pipinya memerah salah tingkah. Ia bahkan tak berani menatap pria itu. Mau ditaruh di mana wajahnya nanti jika bertemu pria itu lagi.

Keisha memilih menyibukkan diri kembali merawat korban yang baru berdatangan.

"Dokter Keisha dicari sama Kapten Raga."

"Kapten Raga?" Tanya Keisha bingung.

"Iya, tentara yang tadi pagi dokter cium. Gantengkan Dok Kapten Raga sampe dokter cium gitu." Rike salah satu perawat yang mendapingi mengobati Raga menggoda Keisha. Mereka tau selama ini Keisha menjauhi pria tapi ketika dengan Kapten Raga, Keisha yang dingin dan cuek bisa berubah jadi salah tingkah dan pemalu.

"Kamu itu sembarangan. Tadi itu kecelakaan, saya kaget karena dia tiba-tiba sadar." Apalagi posisinya tidak menguntungkan karena berada tepat di wajah Raga.

"Ya kan jodoh nggak ada yang tau, Dok. Lagian Kapten Raga ganteng dan mapan cocok dijadiin calon suami." Kapten Raganta adalah salah satu tentara angkatan udara yang bertugas dalam membantu mengevakuasi korban bencana gempa.

Keisha mengabaikan perkataan Rike. Ia bergegas pergi menuju tempat di mana Raga di rawat. Ketika ia masuk cowok itu tengah terbaring. Mata hitam pekat pria itu langsung menatapnya tajam. Keisha menelan ludah gugup. Apa ini akan jadi hari terakhirnya hidup, karena mencium seorang tentara sembarangan? Keisha bergidik ngeri membayangkan sebuah pistol menembak kepalanya. Raga pasti menyimpan dendam padanya.

"Ada yang bisa saya bantu, Kapten?" tanya Keisha dengan gugup. Entah bawaannya merinding dan ingin mati jika berhadapan dengan pria ini. Lagi-lagi degup jantung Keisha berdetak begitu kencang.

"Saya lapar."

"Kapten mau makan. Saya panggilin perawat buat bantu Kapten makan." Keisha membalas, ia sebisa mungkin untuk memberikan pelayan yang terbaik.

"Kamu saja." Namun respon Raga tidak seperti yang Keisha harapkan.

"Hah?" Otak Keisha agak ngeleg dengan perkataan Raga. Apa maksudnya kamu saja? Jangan bilang pria itu meminta untuk menyuapinya. Jika ia Keisha bisa gila. Mimpi apa semalam.

"Saya mau kamu saja."

Keisha ingin menolak namun tak mampu. Ia terpaksa menurut, ia mengambil makanan lalu membawanya menuju tempat itu. Selayaknya seorang perawat yang merawat pasien Keisha dengan telaten menyuapi Raga.

"Why did you kiss me?" Pertanyaan tiba-tiba yang dilontarkan oleh Raga membuat Keisha bergeming. Pipinya bersemu mengingat kembali memori tentang ciuman itu.

"Ah.. Itu maaf saya.. Sa---" Keisha gugup mulutnya terasa kaku untuk menjawab.

"Bagaimana kamu mempertanggung jawabkan ciuman pertama saya?" Raga lagi-lagi melontarkan pertanyaaan yang membuat Keisha jadi mati kutu. Rasanya ia ingin mati dan tenggelam saja sekarang ini. Bagaimana caranya ia mempertanggung jawabkan ciuman itu? Lagipula itu juga ciuman pertamanya. Kenapa ia juga harus bertanggung jawab.

"Maafkan Saya, Sa..."

"Maaf saja tidak akan mengembalikan ciuman pertama saya." Okey rasanya Keisha ingin memukul kepala pria itu. Padahal di sini ia juga korban. Itu juga ciuman pertamanya, tapi Keisha sebagai wanita seharusnya yang minta pertanggung jawaban. Ini kenapa malah kebalik. Keisha menghembuskan napas sabar. Ia juga harus menahan diri untuk tidak bersikap kasar. Ia menahan rasa kesalnya. Untung saja kesabarannya tidak setipis tisu.

"Berikan saya perawatan terbaik dan intensif sampai saya sembuh baru setelah itu Saya akan memaafkan kamu."

"Maksud kapten sa...." Keisha mengerjapkan mata bingung. Untuk apa ia bertanggung jawab dengan cara seperti itu.

"Ya, kamu sekarang resmi jadi dokter pribadi saya."

***

SPAM NEXT DI SINI YA

JGN LUPA FOLLOW IG AKU wgulla_

menurut kalian jelek atau bagus?

next or no?

ada yang mau disampaikan ke raga?

ada yang mau disampaikan ke keisha?

Gulla

Istri Sahnya Jaehyun

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top