Bab 8

Tolong guys bantu komen, vote dan share.

Love dulu part ini biar semangat 🥰🥰

Kalian asalnya dari kota mana aja nih?

Kalau banyak yang suka aku lanjut..

***

Teddy membawa sebuah surat yang ditulis oleh Kapten Raga. Ia pergi ke puskesmas menemui Keisha. Saat itu sedang istirahat. Ia bertanya pada beberapa petugas tentang Keisha. Mereka membawanya ke tempat Keisha sedang makan siang.

"Selamat siang, Nona Keisha. Nama saya Teddy."

"Siang, kamu temannya Kapten Raga?"

"Iya, saya ke sini untuk memberikan ini."

Teddy memberikan sebuah surat pada Keisha. Diterima dengan haru dan penuh suka cita. Keisha tersenyum tanpa sadar. Ia bahagia sekali mendapatkan pesan dari Kapten Raga. Ia merasa seperti tinggal di zaman dahulu saja, mau berkirim pesan saja harus pakai surat.

Pipi Keisha merona salah tingkah. Kira-kira apa yang ditulis Raga. Ia tidak sabar untuk membacanya. Ia bahkan sampai menunda makannya.

"Kenapa tidak diserahkan sendiri?"

"Katanya malu." Teddy memang sengaja menggoda Raga. Atasannya itu aneh sekali, tadi menyerahkan sebuah surat padanya dengan malu-malu. Ketika ingin ia buka, ia malah diomelin dan dia bilang itu bukan untuk dirinya.

Salah sendiri ngak bilang kalau surat itu untuk oranglain. Ternyata Kapten Raga meminta dirinya untuk memberikan surat ini pada Keisha.

Teddy kurang tahu apa hubungan antara Raga dan Keisha hanya saja ia tebak kalau Keisha ini adalah orang yang spesial untuk Raga. Bisa dilihat dari sikap Raga setiap ia menyebut nama Keisha. Pria itu pasti akan tersipu malu.

"Makasih ya, Teddy." Kemudian Keisha membuka kertas itu. Keisha kira kalau Raga akan menulis sesuatu yang penting ternyata hanya ada lima kata di sana. Singkat, padat dan begitulah. Tanpa sadar Keisha tersenyum membaca pesan itu. ternyata Kapten Raga bisa serandom ini.

"Kapten nulis apa, Nona?" Teddy penasaran dengan isi surat yang ditulis oleh Raga.

Raga dikenal sebagai pria yang dingin dan kaku. Jadi rasanya aneh kalau berdekatan dengan wanita. Ia jadi ingin tahu bagaimana Sang Kapten memperlakukan seorang wanita.

"Keisha, hari ini kamu cantik." Keisha membacakan pesan itu sambil tertawa kecil. Beberapa orang yang mendengar itu pada menggoda Keisha. Pipi Keisha sampai merona merah.

"Astaga saya sampai telat makan siang cuma untuk mengantar surat yang isinya seperti itu." Teddy menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh komandannya. Ternyata orang pendiam sekali bucin itu memang gila sekali. Melakukan hal-hal diluar perkiraannya.

"Bilang makasih untuk Kapten Raga."

"Iya nanti saya sampaikan, kalau begitu saya pergi dulu Nona Keisha."

Meski surat itu hanya berisi tulisan, Keisha kamu cantik hari ini. Bagi Keisha itu adalah kertas yang berharga. Ia menyimpan kertas itu dalam tasnya. Ada-ada saja memang Kapten Raga tapi ia suka dengan apa yang dilakukan pria itu. ia jadi membayangkan bagaimana ekspresi Kapten Raga ketika menulis surat ini. Keisha kembali melanjutkan makan siangnya.

***

"Teddy kamu dari mana?" tanya Riski ketika melihat temannya baru saja datang.

Riski baru saja selesai makan. Ketika ia hendak ke posko mau patrol. Ia melihat Teddy yang baru saja mau ke tempat makanan. Riski mencegatnya untuk mengobrol.

"Habis dikerjain Kapten."

"Hahaha, dikerjain kenapa? emang bisa manusia sedingin es itu ngerjain orang." Riski malah meledek Kapten mereka. mumpung yang diledek tidak ada di sini jadi mereka bisa bebas membicarakan apapun yang berkaitan dengan Raganta.

"Saya disuruh kirim surat ke gebetannya. Kamu tahu sendirikan jaraknya lumayan jauh, mana cuma jalan kaki. Kamu tau surat itu isinya apa?"

"Tunggu gebetan? Sejak kapan beruang kutub punya gebetan." Riski heran, Raga yang terlihat seperti beruang kutub itu bisa jatuh cinta. Jangankan jatuh cinta, natap cewek secara intens aja jarang. Misal kalau ada cewek yang mendekati Raga pasti langsung pria itu abaikan, bahkan seakan-akan menganggap cewek itu mahluk astral. Jadi ia sangat terkejut mendengar berita ini. Kalau orang-orang tahu pasti pada heboh.

"Hushh jangan kenceng-kenceng nanti kedengeran kapten." Teddy memperingati Riski untuk tidak terlalu kencang berbicara. Ia bahkan menengok ke sekitar takut ada yang mendengar.

"Eh, iyaa. Maaf." Lalu mereka memelankan suaranya, hingga tak terdengar oleh siapapun.

"Sejak dua hari yang lalu. Mau tau gak isi suratnya apa?"

"Apaan isinya?" Riski jadi penasaran. Apalagi berkaitan dengan Kapten Raga. Baru kali ini ia tahu Kapten punya gebetan.

"Keisha, hari ini kamu cantik." Riski mengatakan itu sambil memutar bola mata kesal.

"Anjay Kapten kita bucin. Tapi masa nulis surat cinta gitu doang isinya. Namanya juga beruang kutub."

"Sialan, kan! Memang kapten satu ini badannya aja yang gede." Riski tertawa mendengar itu, baru kali ini ia tahu Kapten Raga bucin sampai seperti itu.

"Badan siapa yang gede?!"

Sebuah suara membuat kedua orang itu kaget. Mereka langsung posisi siap gerak dan hormat kepada Raga. Mereka tak menyangka kalau orang yang mereka bicarakan ada di sini. Jangan sampai Kapten Raga tahu apa yang mereka bicarakan. Kalau tahu mereka sedang membicarakannya pasti mereka akan dihukum. Semoga saja Kapten tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

"Ah itu Riski. Coba liat Kapten perutnya sudah mulai membuncit. Harus rajin push up!" Teddy yang panik langsung mengkambing hitamkan Riski.

"Kok aku?" ujar Riski. Sialan memang Teddy tiba-tiba membawa dirinya. Ia tak salah apa-apa. Mana yang dibilang Teddy benar lagi, perutnya agak buncit.

"Coba liat perut kamu Riski." Sepertinya Raga belum tahu apa yang mereka bicarakan tadi. teddy bersyukur.

Arghh.. Riski mengeluh dalam hati dasar Riski! Alamak mati dia kalau disuruh untuk push up beneran. Tau gitu tadi ia tak mencegat Teddy.

Mau tidak mau Riski membuka perutnya. Benar saja perutnya agak sedikit membuncit itu terlihat.

"Jaga pola makan dan olahraga kamu. Push up 10 kali sekarang!"

"Siap Kapten!!" sambil menggerutu Riski push up, sedangkan Teddy terkikik dalam hati.

"Surat yang saya suruh kasih ke Keisha, sudah diberikan?"

"Sudah Kapten. Sudah sampai dengan selamat."

"Bagus."

"Ada pesan dari Keisha."

"Ada Kapten."

"Apa itu?" Raga penasaran.

"Kata Nona Keisha, tolong sampaikan terima kasih untu Kapten Raga." Padahal hanya perkataan Terima kasih tapi mampu membuat senyum Raga muncul mengembang di bibir. Hal itu membuat Teddy dan Riski terkejut. Baru kali ini mereka melihat senyum seperti itu.

"Sekarang kamu makan lalu kembali ke posko patrol seperti biasanya."

"Siap! Kapten."

Lalu Raga pergi meninggalkan mereka. sedangkan Riski bersumpah serapah pada Teddy karena telah membongkar rahasia perutnya yang mulai membuncit. Kapten Raga ini memang kadang menyuruh anggotanya untuk menjaga bentuk tubuhnya. Karena bentuk tubuh yang ideal itu memudahkan mereka disaat patroli.

Raga jadi ingin cepat pulang. Nanti sore, ia akan mampir menjemput Keisha seperti kemarin. Ia takut kalau Keisha akan diserang lagi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Keamanan di sini tidaklah bagus untuk seorang wanita. Maka dari itu ia ingin menjaga wanitanya dengan cara yang benar. Jangan sampai kekasihnya itu terluka lagi.

***

Gimana part ini?

Suka nggak?

Spam Next di sini ya..

Tolong bantu 200 komen ya guys baru aku lanjut

Ada yang mau di sampaikan ke Naya?

Ada yang mau disampaikan ke Raganta?

Salam

Istri sahnya Jaehyun

Gulla

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top