Spoiler!

Terkadang, jika sedang berada di titik paling sengsara dan putus asa, doa yang dipanjatkan akan segera terkabul. Kenapa? Karena hanya di titik itu manusia akan menjadi tulus. Mungkin saat bernyanyi, Abiyyu tampak baik-baik saja. Suaranya terdengar stabil, lelaki itu bahkan sedikit melakukan nada tinggi, dan berhasil. Namun, kenyataan yang terjadi di dalam dirinya sangat berbeda. Ada riuh di dalam kepala dan hatinya, yang sejak awal ia memetik gitar, saling bersahutan. Mencomooh segala usahanya. Mengolok-olok suaranya, bahkan mengiming-iminginya dengan kegagalan. Dalam titik inilah, Abiyyu hanya bisa berdoa agar usahanya tidak sia-sia.

"Kak Merak, udah, ya? Sampe sini aja, please?"

Abiyyu menggeleng cepat. Napasnya terburu. Barusan itu adalah bayangan dimana ia melihat bagaimana Jenar menolaknya secara halus. Seram sekali rasanya.

***

Haiii Harmony sayaanggg ... selamat Senin pagii.

Semoga Senin kalian selalu ceria!

Bersamaan dengan ini, Natha mau kasih berita bahagia nih buat kalian yg udah kawal Kak Merak dan Jenar dari awal. Yup! Cerita ini akhirnya terbit e-.book. Kalian bisa temukan versi terbaru dan terlengkap dari Radio Ketan di playstore!

Look! Isn't the ne cover pretty?????

Happy shopping, Harmony~