Empat Huruf Mati; Delapan by Nid
"Aku ingin percaya ini pergimu yang sementara. Tapi entah mengapa, semuanya terasa nyata. Senyata rinduku yang tersemat pada setiap bagian surat."
"Dia tidak tahu rasanya rindu terpisah olehnya tanpa tahu kapan bisa bersua lagi."
"Sekarang berpeganglah. Perahu kata kita akan segera berlayar menuju lelah. Aku tidak akan menjamin agar kau betah."
"Aku sekarang masih hampa, hampa yang tidak asyik karena tawamu yang tidak lagi datang mengusik."
"Aku ingin mengakuinya tapi enggan, sebab yang ku kejar adalah ketiadaan. Ketiadaan yang mengadakanmu."
Dedicated to -nid-
***
Jangan lupa voment guys :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top