Prolog
"Kau—harus—hancur!" kataku dalam setiap pukulan yang aku lakukan. Memukuli cermin yang kini terdapat bayangan diriku, yang bukan lagi aku. Seolah mengalami De Javu, aku melihat lagi sosok diriku yang menjadi seorang ratu, dari dalam cermin yang dapat berbicara.
Refleksiku dalam cermin yang berpakaian ratu juga terlihat murka, menggengam sebuah tempat lilin dan memukul-mukulnya pada kaca muka. Hanya saja ia melakukannya dengan lebih elegan oleh efek gaun indah dan mahkota yang ia kenakan. Tapi ini bukan mimpi, dan aku pun sama sekali tidak mengakui sosok terlampau cantik itu adalah diriku sendiri.
*kurang cantik, tanpa gaun, dan mahkota. Tapi cukup menggambarkan situasi.
*Cermin Ajaib.
"My Queen. Kenapa my Queen..." nada sedih si Cermin yang berbicara, memohon padaku untuk menghentikan semua. Namun aku sama sekali tidak ingin mengabulkannya.
"My Queen.... Kenapa Anda membiarkan posisi Anda tergantikan. Raja harusnya menikahi Anda, dan Anda harusnya menjadi satu-satunya Ratu!"
Aku menghentikan kegiatanku. Menatap cermin itu dengan lekat, merasa pernah mendengar apa yang ia katakan kini.
"Tapi Anda memilih menjadi budak," lanjut Si Cermin.
Aku tersentak kaget. Bukan karena baju ratu dalam cermin yang tiba-tiba terbakar, tapi karena aku telah mengalami ini sebelumnya di dalam mimpi. Hingga aku dapat mengetahui kejadian yang selanjutnya akan terjadi.
Menebak dengan tepat, bahwa cermin tidak akan lagi memperlihatkan bayangan seorang Ratu dari dalam cermin, melainkan seorang pelayan kumal. Dan itu adalah aku.
"Lord Leona murka ketika mengetahui bahwa lawan yang akan mengahadapinya di bumi hanya seoang rakyat jelata," Si Cermin berkata dalam nada yang sama persis seperti dalam mimpi.
"Hentikan..."perintahku dalam keadaan gusar.
"My Queen, Anda tidak menggubris peringatan saya."
"Kumohon hentikan! Jangan bicara lagi!" bentakku semakin panik menghadapi situasi.
"Sekarang Anda akan tahu akibat dari kesalahan itu," lanjut cermin. Dan aku sangat ingat apa yang akan terjadi setelahnya.
"Oh God ...."
Aku melihat untuk kedua kalinya, jasad ibuku yang kaku tepat di bawah kakiku.
"NOOOOOOOOOOOOOOO ....."
Bersambung ....
Karena semua ceritaku udah tamat. Sok, aku buat yang baru. Semoga kalian suka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top