London, Inggris
14 Desember 1898 hal. 72-73

Pada saat aku tujuh belas tahun, Ibu mulai tertarik pada masa depanku termasuk rencana pernikahanku. Ayah sendiri ingin aku menikah dengan Putri Jerman, ya sekilas mengingatkan aku pada Ayahku yang sebelumnya adalah pangeran yang lahir di Jerman, namun Ibu menginginkan aku menikah dengan Duchess dari Rusia. Ya, itu hanya harapan mereka berdua dan mereka tetap memintaku untuk menikah karena aku mencintai pasanganku—karena mereka tidak ingin aku mempunyai banyak simpanan lalu menikahi salah satu dari mereka atau mencintai mantan kekasih saat aku masih menikah dengan istriku atau yang ekstrim adalah aku mengkhianati istriku yang telah meninggal dengan menikah lagi. Itu akan menghancurkan reputasi Ayah dan Ibuku sebagai pasangan dengan komitmen serius se-Eropa.  Sebenarnya mereka hanya menyarankan, namun mereka tidak ingin aku berakhir sebagai pria dengan reputasi buruk seumur hidupku.

Awalnya Patrick menyarankanku untuk mendekati Putri Cecilia dari Denmark dan Putri Margaret dari Swedia. Namun aku sendiri malah mengatakan "Adikku, kurasa kamu cocok dengan salah satu dari mereka. Aku tidak bisa bersama mereka karena aku mencintai Frederica dan jika aku tidak bersama Frederica, maka aku memilih untuk menjadi bujang seumur hidupku."

Frederica yang kumaksud adalah Putri Frederica Lovisa dari Prussia, putri satu-satunya dari Kaiser Gilbert dengan Kaiserin Charlotte. Frederica sendiri memiliki kepribadian yang berbeda dengan senyumannya bagaikan matahari dan sangat unik. Tipe wajahnya memiliki kecantikan yang tidak membosankan serta memiliki umur yang jauh lebih muda dibandingkan aku, tetapi Frederica sangatlah manis, namun ia juga memiliki kepribadian yang kuat. Felix, aku berterimakasih padamu karena berkatmu, aku dapat memiliki potrait dirinya yang setiap saat aku pandang sembari merindukannya. Surat-surat komunikasiku dengan Frederica selama beberapa tahun ini pun telah membuatku semakin yakin bahwa aku semakin mencintainya.

Mom, Dad, aku pikir aku harus segera menikahi Frederica.

—Nicky

Ayahnya yaitu Pangeran Edward hanya tersenyum puas saat membaca buku diary milik putra tertuanya yang ia panggil Nicky. "Aku kira hanya aku yang merasa bahwa Nicky sudah benar-benar cinta dengan Frederica karena mereka terus-terusan saling mengirimkan surat. Bukankah itu manis, Marie?"

"Benarkah?" sahut Ratu Marie antusias saat pasangan tersebut sedang berada di meja belajar putra tertuanya. Kedua iris biru laut milik Ratu Marie hanya fokus memandang sebuah foto dari bingkai foto perak berukuran kecil yang berdiri dekat lampu belajar. Foto hitam putih tersebut dibingkai dengan rapi dan menampilkan sosok Frederica yang dipotret dari depan sembari membaca buku tentang kedokteran. "Frederica semakin cantik, bukan? Tampaknya Nicky kita semakin terang-terangan mengenai hubungannya melalui cara menempatkan bingkai foto Frederica di ruangannya."

Tiba-tiba Pangeran Edward mempunyai ide brilian dan memandang istrinya dengan perasaan bersemangat. "Aku berpikir bahwa kita harus menjodohkan Nicky dengan Frederica. Akan aku usahakan agar Kaiserin Charlotte juga setuju dengan rencana ini. Kaiserin sepupu jauhku jadi mudah untuk membujuknya. Apakah kamu tahu sesuatu dari Felix?"

"Tetapi Felix tidak mengatakan apapun baik lewat surat atau saat ia berada di pesta ulang tahun Nicky semalam." Marie berujar sambil berulang kali mengingat bahwa Felix, keponakannya, ada keterlibatan dengan semua ini dan anak itu tampak sebungkam patung singa depan kediamannya saat semalam Marie singgung tentang wanita yang dekat dengan putranya. "Tampaknya aku harus bertanya langsung pada Felix saat afternoon tea nanti."

"Jangan lupa kamu sogok dia dengan chocolate sponge cake kesukaannya," usul Pangeran Edward sembari tersenyum jahil, "Felix memiliki selera yang sama denganmu dan Helena."

Ratu Marie hanya tersenyum licik. "Akan aku buat Tsesarevich itu kekenyangan. Agar Felix tahu rasa karena sudah menyimpan rahasia dariku."

TBC

a/n : tahun segitu emang bisa dikatakan wajar untuk menikahi sepupu dekat, sepupu jauh, relative pokoknya harus kalangan bangsawan atau keluarga kerajaan. soalnya dulu jarang gitu lho royalty nikah sama commoner kaya sekarang :")