Twenty Four

Setelah begabung untuk makan siang yang sudah minus para orang tua dan anak anak yang ternyata memutuskan pulang setelah sarapan pagi tadi. Briana dan Alandro pun sudah tidak ada, yang ada hanya pasangan kakak kakak Quita dan Garry dengan Wannie. Quita dan Lucas memutuskan untuk kembali ke Bridal suite yang sepertinya sudah menunggu kehadiran mereka kembali. Di bawah tatapan mata penuh ejekan dan gerutuan kakak kakak Quita, mereka melenggang tanpa beban.
" Ada yang ketagihan sepertinya..." Garry mulai melempar gurauannya. Lucas terkekeh.
" Kalau tahu seperti ini, aku akan mengejar istriku ini dari dulu." Lucas menanggapinya. Garry terbahak. Quita menyipitkan matanya.
" Seperti apa.." Tanyanya penasaran.
" Enak..kamu nikmat sekali, sayangku." Jawabnya polos. Garry dan Yazidan terbahak. Kaylania yang ikut mendengar mendelik sambil berdecih. Athalaric yang berdiri disebelahnya menatap istrinya dengan senyum.
" Kamu juga nikmat, dear." Bisik Athalaric ditelinga istrinya tapi dapat didengar oleh mereka semua. Kontan Kaylania tersentak, wajahnya tersipu. Dia memukul lengan suaminya dengan manja.
" Kak Yazid tidak bilang nikmat juga sama kak Jasmine." Tanya Garry dengan bibir penuh senyum. Yazidan melirik mesra istrinya yang disambut senyuman cantik Jasmine.
" Heeeh..kalian ini..mengikutiku saja. Sudah sana pulang, aku akan menikmati lagi istriku. Garry...kalau kau mau menikmati Wannie. Segera nikahi dia, baru kamu tahu seperti apa nikmatnya." Lucas sok menasehati. Garry tertawa. Wannie yang berdiri disebelahnya sambil mengandeng lengan Garry tersipu malu.
" Baiklah kami pulang. Selamat menikmati." Yazidan dan Athalaric merangkul istrinya dan melangkah menuju pintu keluar Hotel. Garry mengikuti dengan Wannie yang masih menggandeng lengannya manja. Lucas menatap mereka dengan senyum.
" Ada apa...." Tanya Quita lirih.
" Aku bahagia sayangku. Memiliki keluarga yang begitu baik dan istri tercinta yang begitu cantik."
" Dan juga nikmat." Sambung Quita iseng. Lucas tertawa pelan. Ada hasrat yang menyeruak kepermukaan. Dia segera menggendong istrinya, melangkah sedikit tergesa untuk sampai di kamar. Menuntaskan hasrat yang kembali membuat gairah memuncak itu yang menjadi tujuannya. Lucas tersenyum mesum. Wajah cantik yang tersenyum menggoda dihadapannya membuatnya tak lagi bisa berlama lama menahannya. Maka ketika hamparan king size bed sudah didepan mata. Quita yang ada digendongannya direbahkannya dengan lembut. Quita mengerang manja begitu bibirnya dimanjakan oleh lumatan basah dan menuntut suaminya. Lucas tanpa ragu menikmati tubuh indah yang sudah halal di depannya.
" Oh baby..you're so beautiful dan hot. Kamu begitu nikmat sayang.." Suara serak penuh gairah membuat Quita terus terbawa hasratnya. Lenguhan dan desahannya tak henti terdengar.
" Lucas...please.." Lirihnya manja yang membuat Lucas semakin panas untuk terus menuntaskan hasratnya. Saling membagi kepuasan dalam suasana gairah penuh cinta.
" Oh my God..Queen...I love you baby...I love you more than I can say.."
" I love you my husband..." Mereka saling memenuhi kebutuhan hasrat cinta kasihnya dengan doa selalu terpanjat, semoga hadir segera buah cinta yang mereka harapkan. Setelahnya Quita dengan manja bergelung dipelukan Lucas yang selalu merengkuh penuh kasih.

Matahari hampir menuju ke peraduan ketika mata terpejam Quita terbuka. Sinar lembayung menyeruak masuk melalui celah celah tirai yang tertutup tidak terlalu rapat. Quita merasakan pelukan possesif melingkari perutnya. Ditatapnya wajah tampan yang terlihat tersenyum dalam tidurnya. Rambut balayage coklat terang itu diusapnya lembut. Quita terkadang tak habis pikir bisa ditaklukkan pria satu ini. Pria yang selalu bertingkah seenaknya. Menyebalkan sekali. Tapi Quita tak bisa memungkiri rasa cinta itu sejak awal sudah hadir, tapi dengan rasa gengsinya yang tinggi dia selalu berusaha untuk menepisnya. Beruntung pria di hadapannya yang masih menutup rapat matanya ini tidak pernah berhenti mengejarnya. Sampai dia pun menyerah dan mengakuinya. Quita tersenyum, rasa hangat menjalari wajahnya. Ada rasa nyaman yang begitu kuat menyelimuti hatinya. Dielusnya lembut wajah tampan berhidung sempurna itu lalu tangannya tanpa ragu dan malu merabai bibir yang selalu melumat bibirnya dengan memberikan sensasi kenikmatan yang selalu Quita rindukan. Mata pria didepannya terbuka dengan tatapan menggoda, tangan yang tadi merabai bibir itu sudah digigit dengan lidah yang nakal menjilat menggoda tangan nakal itu.
" Mengagumiku istriku cantik." Suara khas bangun tidur menyapa Quita yang sedari tadi wajahnya merona tersipu. Ada senyum tertahan dengan bibir terkulum.
" Istriku..my Angel..my Love..my Queen.." Lucas mengecupi bibir yang tersenyum malu malu itu. Quita terlambung karenanya.
" My crazy prince.." Lirihnya dengan kebahagian terlukis diwajah cantiknya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top