Thirty Seven
Hari ini Quita yang tentu selalu ditemani suami setianya memeriksakan diri kedokter kandungan. Kehamilannya sudah memasuki usia tiga puluh tiga minggu. Kontraksi kontraksi kecil sudah dirasakan Quita. Terlebih jika sudah jalan terlalu jauh atau berdiri terlalu lama. Maklumlah calon Mommy yang satu ini masih saja sering merengek minta jalan kesana kesini untuk menuntaskan hasratnya memakan cemilan yang diinginkannya. Lucas dengan senang hati selalu menuruti kemauan istri cantiknya. Malam ini, setelah tadi berkeliling mencari kebab. Quita merasa perutnya terasa sakit, mules dan kram. Dia meringis menahan rasa sakit yang terus menyerang. Dengan sedikit mengguncang tubuh suaminya, dia berusaha membangunkannya.
" Sayang...perutku sakit." Rengeknya. Lucas dengan sigap langsung terbangun dan mengusap perut istrinya. Quita meringis sambil memegangi perut buncitnya. Sambil mengusap perut istrinya, Lucas mengambil ponselnya yang tergeletak di nakas.
" Dokter istriku...." Lucas segera menyambut, ketika hubungan tersambung. Dia tampak mengangguk mengerti dengan ucapan dokter diseberang disana.
" Baby...semoga ini hanya kontraksi ringan yang sering kamu alami. Tapi jika terus berlanjut, kita ke rumah sakit ya.. Hari ini aku takkan kemana pun." Lucas menenangkan istrinya yang masih merengek sambil mengelus perutnya.
" Sakitnya beda..tidak seperti yang kemarin.." Keluhnya, kali ini dia menyusupkan kepalanya ke dada telanjang Lucas. Dengan segera Lucas merengkuh tubuh istrinya.
" Aku berharap merasakan sakitnya juga, agar kamu tidak kesakitan sendirian sayangku." Lucas mengelus kepala istrinya dengan sayang. Quita menarik napas, lalu menghembuskannya sambil terus memeluk suaminya.
" Sakitnya berkurang.." Ucapnya lirih. Lucas meregangkan pelukannya.
" Aku mohon kamu kuat untuk Pebble. Dua gadis cantik akan keluar dari perut buncit ini. Aku akan menamakannya Vienna dan Wienna. Mereka pasti cantik sepertimu." Lucas menghibur istrinya. Bibirnya tak henti menciumi perut buncit istrinya. Quita tersenyum menatap suaminya.
" Dan kamu jadi yang paling ganteng." Timpal Quita sambil mencium pipi suaminya. Lucas terkekeh.
" Tidak akan lama sayang..karena aku akan membuat adik untuk gadis kembar kita dan itu pasti laki laki." Selorohnya dengan tawa. Quita mengangguk menimpali seloroh suaminya.
" Dua atau tiga anak laki laki." Ucap Quita yang membuat Lucas melotot menatapnya.
" Queen..." Quita tergelak. Lucas segera memeluk istri cantiknya.
" I love tou baby..I love you so much my Angel." Quita kembali meringis. Lucas menatapnya.
" Aku tidak akan tenang sayangku. Ayo kita ke rumah sakit. Aku rasa Pebbles sudah tidak betah berbagi tempat di perutmu itu. Mereka ingin segera melihat dunia." Lucas segera beranjak dan mendekati intercom yang terdapat di sebelah pintu.
" Smith..Andreas..tolong minta semua pelayan mengatur persiapan istriku. Kita segera ke rumah sakit. Sepertinya istriku sudah tidak kuat menahan beban diperutnya." Perintah Lucas yang terdengar disambut Smith di luar sana dengan ucapan siap. Lucas kembali menghampiri istrinya setelah memakai kaos yang tersampir di sofa.
" Siap menjadi Mommy sayangku." Lucas merengkuh istrinya yang terlihat masih meringis kesakitan. Quita mengangguk tegas.
" Ayo kita kabarkan ini kepada semua." Lucas mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu di grup keluarga. Tidak ada yang merespon tapi tidak sampai lima menit Video call dari Mom and Dad menyapa.
" Quita sayang...yang tenang ya..kami segera bersiap. Ketemu di Rumah sakit ya.." Suara Mom terdengar senang. Untungnya Mom and Dad sedang ada di rumah yang hanya berjarak beberapa kilo meter dari rumah mereka. Lalu segerombolan keluarga Albarier memasuki kamar dengan tergesa. Quita memandang mereka dengan senyum. Mami dan Kaylania yang langsung menghampirinya.
" Sayang....sakit ya.. tahan ya..bayangkan dua bayi cantik menunggu dilahirkan dan mendapatkan dekapan hangat Mommynya." Suara tenang Mami membuat Quita sedikit tereda dari rasa sakit diperutnya.
" Semua telah siap Boss." Smith datang diantara kegaduhan yang tak menentu. Lucas dan yang lain segera mengangguk. Lucas segera menggendong istrinya.
" Sayang..kenapa nama Smith sama sih dengan nama keluarga kamu." Lucas menatap istrinya yang sempat sempatnya menanyakan itu disela suasana seperti ini. Quita menatap menunggu jawaban. Lucas menggedikkan bahunya.
" Namanya memang Smith sayangku. Smith Baracca."
" Ada apa Boss." Tanya Smith yang kini sudah ada di depan mobil dan membukakan pintu untuk Lucas. Lucas menggeleng. Mobil berjalan menuju rumah sakit. Lucas yang terus memeluk dan mengusap lembut perut istrinya terus membacakan doa doa untuk keselamatan dan kelancaran proses melahirkan istrinya.
" Baby..baby..I love you." Lucas mencium kening istrinya lama.
" Don't you ever get away from me."
" No...never baby.. " Quita menyurukkan kepalanya kepelukan hangat suaminya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top