Sixteen

Sepanjang perjalanan menuju apartement Lucas, Quita hanya diam. Matanya lurus menatap jalanan didepannya. Lucas sendiri seolah membiarkan diamnya gadis itu. Walaupun sesekali dia meliriknya. Ada kekhawatiran dihatinya Quita akan marah setelah mendengar ceritanya. Tidak sampai satu jam mobil sportnya memasuki basement apartemennya. Dengan sigap dia keluar dan berkeliling dengan berlari kecil untuk membuka pintu bagian Quita duduk.
" Silahkan cantik.." tangannya mempersilahkan gadisnya untuk keluar dari mobil. Quita tersenyum kecut. Dia sebal dengan tingkah Lucas yang kadang menyebalkan tapi juga bikin kangen. Lucas menggandeng Quita memasuki lift pribadi yang menuju ke lantai kamarnya. Didalam lift tanpa ragu dia memeluk tubuh mungil gadisnya. Dia menggoyang goyangkan tubuh yang ada dalam pelukannya itu.
" Sayaang banget sama kamu. I love you Queen..very much." Satu kecupan hangat dan lama kemudian mendarat dikeningnya. Quita memejamkan matanya meresapi ketulusan yang dia dapat.
Memasuki kamar bernuansa hitam abu abu dengan bau maskulin yang khas membuat Quita merasa tenang. Setenang dan senyaman saat pemilik kamar yang memiliki aroma yang sama memeluknya. Gadis itu menghirup udara dalam dalam, meresapi bau yang memenuhi rongga dadanya. Lucas memandangi wajah cantik yang sedang merebahkan tubuhnya di sofa dengan mata terpejam. Dia menikmati setiap lekuk wajah gadis yang begitu dikaguminya. Wajah yang selalu membuatnya jatuh cinta setiap saat. Dia menghampirinya dan merengkuhnya. Dibenamkannya tubuh itu ke dalam pelukan hangatnya.
" Baby..you're mine." Bisiknya ditelinga gadis itu. Mata cantik itu terbuka dan menatapnya. Menghadirkan senyuman manis dibibir mungilnya. Mata indah itu ikut tersenyum.
" Sangat cantik." Puji Lucas spontan.
" Aku akan bercerita..dengarkan dan jangan menyelaku, okay baby." Quita mengangguk, senyum manis menghiasi kecantikan wajahnya.
" Sama sepertimu, aku kesal waktu Dad menjodohkan aku dengan anak sahabatnya. Aku tidak terima, seolah aku tidak mampu mencari calonku sendiri. Tapi ketika dia berkata bahwa seorang Queen Paquita yang akan dijodohkan denganku, aku sungguh tidak percaya. Kau gadis yang selalu bekata ketus dan sinis, semua orang tahu itu. Kau gadis yang tidak pernah tersentuh. Aku memang mencari tahu semua tentang dirimu. Termasuk tentang siapa kekasihmu. Lalu aku dibuat takjub dengan hasilnya. Ternyata kau belum pernah punya kekasih. Aku dibuat penasaran. Sampai aku mendengar kamu menolakku dan kabur dari rumah. Papimu yang mengabariku. Sementara aku sudah begitu jatuh cinta Queen, dengan hanya menatap gambarmu atau mendengar ceritamu. Aku mengerahkan semua orangku untuk mencari jejakmu. Tidak sulit ternyata, karena kau gadis lugu yang tidak berani pergi jauh. Mereka menemukanmu dengan cepat. Aku meminta Martino untuk menerimamu bekerja dan aku yang meminta Tanto mendekatimu dan menawarkan apartement yang kau tempati. Aku mengaturnya, tentu dibantu sahabat sahabatku dan juga semua keluarga besar kita. Kau harus tahu Queen, Aku juga bukan Pria yang mudah jatuh cinta, mungkin kau tidak pernah tahu bahwa aku adalah pria yang dijuluki si kutub es. Aku tidak pernah bisa menempatkan seorang gadis lebih dari seorang teman. Tapi aku yakin begitu jatuh cinta saat melihatmu dan semakin jatuh cinta ketika berhadapan langsung di Resto tempatmu menjadi assistant Martino. Kau sesuai dengan kriteriaku. Sulit untuk diraih, ini jadi tantangan tersendiri untukku. Kejudesanmu, ucapan sinismu dan juga gengsimu itu yang membuatku semakin yakin. Bahwa kamulah gadis yang kucari selama ini." Lucas menghela napas. Dia menatap Quita yang juga sedang menatapnya dengan mata berkaca kaca. Tidak ada kemarahan disana, yang tadi dikhawatirkan Lucas.
" Hey...kenapa menangis cantik.." Lucas mengusap lembut air mata yang mulai turun di pipi mulus gadis itu.
" Aku...aku.." Quita tak sanggup berkata kata. Dia hanya bisa memeluk Lucas yang dibalas dengan hangat. Quita merasa begitu berharga dan dipuja di mata Lucas.
" Wannie..." gumam Quita.
" Wannie sukses membuatmu mengakui keberadaanku setelah dengan menyebalkan kau seolah tidak peduli kepadaku. Wannie itu kekasih Garry." Ada senyum jail di wajah Lucas. Quita bedecih. Lucas terkekeh.
" Drama sekali perjuangannya Prince." Ketus Quita. Lucas mengedipkan sebelah matanya.
" Drama yang membuatku memilikimu Queen. Aku nanti akan menceritakan ini semua kepada anak anakku."
" Termasuk kekonyolanmu datang jam setengah empat pagi ke apartementku huh.." potong Quita.
" Of course...karena itu salah satu perjuanganku untuk mendapatkan my Queen." Quita mengulas senyum.
" Kau begitu berharga Queen, kau pantas diperjuangkan karena aku begitu mencintaimu."
" I love you too.." balas Quita tulus.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top