Memaafkan Angkasa
"Gimana bisa Angkasa keluar dari penjara??" Rafif tak habis pikir.
Semua sedang berkumpul di ruang keluarga, Rafif beserta yang lain juga ikut berkumpul di situ.
"Padahal baru semalam gue kesana deh?" Ucap Narayya.
"Mungkin aja dia di bebaskan sama Om dan Tante ?" Terka Anandhita.
Semua menoleh ke Anandhita.
"Bisa juga sih ya..iya lah itu" ucap Ali.
Galaksi masih diam, yang dia pikirkan adalah kondisi Queen yang akan kembali terganggu mentalnya jika Angkasa mendekati nya lagi.
Queen sendiri lagi di asingkan di kamar dengan di temani oleh Zesya.
"Gue takut Zesya.." Queen menggengam tangan Zesya.
"Udah...Lo tenang aja, kita bakalan jagain Lo! Gak akan biarin Angkasa dekat-dekat sama Lo" ucap Zesya meyakinkan.
"Huftt...semoga aja deh"
****
Terdengar bunyi suara bel, yang membuat Queen mau tak mau membuka pintu untuk melihat siapa yang datang, Galaksi lagi gak ada di rumah, dia lagi kuliah jadi Queen sendiri di rumah.
"Iyaaa tungguuu" teriaknya.
Queen mengira yang membunyikan bel itu adalah Anandhita, Anandhita tadi udah nge-WA Queen kalo Anandhita mau datang bareng Narayya.
Tapi...
Begitu terkejut nya queen ketika melihat siapa yang datang.
Angkasa!
Orang itu Angkasa, membuat Queen mundur perlahan.
Queen merasa de-ja-Vu. 8 bulan yang lalu Queen pernah mengalami masa ini hingga akhirnya Queen terpuruk di buat orang yang ada di depannya ini.
"Jangan takut Queen, gue gak bakalan macam-macam" ucap Angkasa yang menyadari ketakutan dalam diri Queen.
Queen memejamkan matanya lalu menghela nafas.
"Mau apa Angkasa?" Tanya nya sabar
"Gue cuma mau minta maaf, gue boleh masuk?" Tanya Angkasa.
Queen terdiam.
***
Queen meletakkan nampan yang berisi secangkir teh untuk Angkasa, Queen tadi memperbolehkan Angkasa untuk masuk, tapi dia tidak sendiri, ada Anandhita bersamanya.
"Lo kok bisa disini? Bukannya Lo di penjara?" Tanya Anandhita to the point. Dia sudah tidak suka lagi kepada Angkasa.
"Ortu gue yang bantuin gue bebas dari penjara" jawab Angkasa.
Angkasa mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.
"Galaksi gak ada ya?" Tanya nya.
Queen diam aja! Dia gak mau jawab.
"Kuliah dia" jawab Anandhita dengan nada dingin.
Anandhita udah ngabarin Galaksi dan yang lain untuk segera pulang, dia takut terjadi apa-apa sama Queen. Mungkin mereka sebentar lagi bakalan nyampe.
"Queen, gue mau minta maaf sama kejadian yang lalu! Gue akuin gue salah! Lo mau maafin gue kan?" Tanya Angkasa ragu.
Dia yakin queen pasti tidak akan memaafkannya, apalagi kesalahan yang dia lakukan begitu fatal, hingga sampai merusak Queen.
"Queen gak bakalan maafin Lo!" Ketus Anandhita, dia membuang muka enggan menatap Angkasa.
Queen memegang tangan Anandhita.
"Iya, gue maafin Lo! Yang berlalu biarlah berlalu..." Ucap Queen bijak.
Btw gue kok sok bijak ya??
Angkasa tersenyum.
"Makasih Queen" ucap Angkasa senang.
Yahh..Angkasa berjanji dia tidak akan mengulangi hal yang sama lagi, cukup selama 8 bulan ini dia merasa bersalah kepada Queen, hingga membuat dirinya susah untuk melupakan kejadian-kejadian yang telah dia lakukan pada Queen.
Bughh!!
Satu tinju berhasil mendarat di bibir Angkasa, hingga membuat Angkasa tersungkur dan bibirnya berdarah.
"Mau apa Lo disini bangsat!!" Maki Galaksi.
Angkasa diam saja, dia tidak mau membalas karena dia tau dia salah!
Galaksi yang mau menyerang Angkasa lagi langsung di cegat oleh Queen, queen memeluk erat lengan Galaksi.
Galaksi menoleh ke Queen, lalu dia memegang pundak Queen meneliti apakah ada luka atau licet di tubuh QUEEN.
"Kamu gapapa Kan?" Tanya Galaksi.
Queen tersenyum lalu menggeleng.
"Enggak, aku gapapa! Jangan pukul Angkasa lagi, dia udah ngaku kalo salah, dan dia juga udah minta maaf"
Semua memandang Queen tidak percaya.
"Setelah apa yang dia lakuin ke Elo queen?" Tanya Rafif.
Queen mengangguk.
"Iya, gue gak mau punya musuh! Punya musuh itu gak enak" canda Queen, dia sengaja bercanda agar suasana tidak menjadi tegang.
"Makasih Queen" ucap Angkasa dengan senyuman.
Akhirnya semua duduk melingkar di sofa ruang tengah, semua sama-sama membuang muka enggan melihat ke Angkasa ketika Angkasa menatap mereka satu persatu.
Jujur Angkasa rindu pada sepupu-sepupu yang merangkap menjadi sahabatnya itu.
"Maafin gue guys.." Ucap Angkasa sambil menunduk.
Tapi semua gak ada yang mau jawab, mereka malas!!
Queen yang merasakan aura ketegangan di sekeliling nya pun segera mengambil tindakan.
"Maafin Dong guyss..gue aja bisa maafin Angkasa, kalian kenapa enggak coba? Korbannya disini kan gue" ucap Queen dengan mencebik.
Semua menghela nafas.
"Iya...kita maafin" ucap mereka bersamaan.
Angkasa mendongak dan tersenyum ketika melihat saudara-saudara nya tersenyum pada nya.
Biarlah semua berlalu, sejujurnya mereka juga tidak mau terus menerus bermusuhan dengan Angkasa, karena mau bagaimanapun pun Angkasa itu bagian dari mereka, dari kecil juga udah sama mereka.
"Pelukan dong...biar seru, kayak Teletubbies gitoohhh" pekik Queen.
Semua menggeleng melihat queen, tapi akhirnya mereka berpelukan seperti yang di sarankan oleh Queen.
Kini Angkasa sudah berdiri di hadapan Galaksi yang masih diam menatap Angkasa tajam.
"Galaksi, maafin gue ya..gue salah! Gue..." Angkasa tidak jadi melanjutkan kalimatnya karena Galaksi sudah memeluk Angkasa ala pelukan laki-laki.
Semua dapat bernafas lega ketika melihat Galaksi yang dapat memaafkan Angkasa.
"Ini demi Queen" bisik Galaksi pada Angkasa, Angkasa mengangguk, dia dapat mengerti.
Mereka berdua sudah melepas pelukan mereka.
Kini mata Angkasa tertuju pada perut buncit Queen.
"Itu anak gue kan?" Tunjuk nya pada perut Queen.
Dan seketika semua terdiam...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top