Lahir

"Zesya...tungguin Gue donggg" Lintang terus berteriak sambil mengejar Zesya.

Zesya yang lagi badmood karena Lintang tidak menanggapi teriakan Lintang, dia terus berjalan tanpa memperdulikan Lintang.

"Zesya!" Panggil Anandhita.

Zesya menoleh ke samping dimana Anandhita berdiri di sampingnya dengan keadaan yang ngos-ngosan, sepertinya Anandhita habis berlari?

"Kenapa muka Lo merah gitu? Sama ngos-ngosan kayak gitu? Di kejar setan Yaa??" Bertubi-tubi pertanyaan terlontar dari mulut Zesya.

Anandhita mendengus.

"Sialan! Ya Bukan lah" ujar Anandhita dengan wajah lempeng nya.

"ini Gawat Zesyaaaa...gawaaattt" pekik Anandhita dengan wajah panik.

"Dia kenapa?" Tanya Lintang pada Zesya saat dia sudah sampai di dekat Zesya

Zesya hanya melirik Lintang lalu mengedikkan bahunya.

Lintang Cemberut karena di Abaikan sama pacarnya ini.

"Gawat kenapa sih Nan?" tanya Zesya yang juga penasaran.

"Queen! Queen mau melahirkan!"

"HAAA???"

***

"Loh? Bukannya masih 8 Bulan ya?kok Udah mau lahiran aja?" Tanya Rafif bingung.

Dia mendapat kabar bahwa Queen akan melahirkan dari Ali, Ali tadi di kabari oleh Angkasa.

"Ya gue gak tau! Tadi gue di kasih tau sama Angkasa, dia nelpon gue, udah buruan ayoo" ajak Ali dengan menarik tangan Rafif.

Rafif menahan.

"Apa lagi sih Raf?" Tanya Ali gemas.

"Si Feris udah di kabarin belom?" Tanya Rafif.

"Udahh...mereka lagi pada di mobil, tinggal nunggu Lo doang inii" gemas Ali.

"Owh...yauda ayoo! Lama bener" Ucap Rafif, lalu Rafif pergi duluan meninggalkan Ali yang terbengong.

"Wuaaahhh... kampret itu anak!" Decak Ali sambil berkacak pinggang, lalu dia pun pergi menyusul Rafif.

****

"ADUUUHHH.... SAKIT ANGKASAAAA....CEPETAN BAWA MOBILNYAAAAA.... BEROJOL DISINI NTAR GUEEEE" teriak Queen sambil memegangi perutnya.

Gila aja! Ini perut Queen rasanya mules pake banget..

Angkasa panik, dia ini lagi nyetir mobil loh, di tambah Queen teriak-teriak apa gak Auto panik kuadrat Angkasa??

"Iya sabar Queen...ini lagi ngebut" ucap Angkasa menenangkan Queen.
Sabar nak....jangan keluar Disini yaa.. ntar kita viral!

"King udah Lo kabarin belom oik?" Tanya Queen sambil mengatur nafasnya.

Angkasa berdecak.
Itu juga yang ngebuat Angkasa gemas sama Galaksi, Angkasa itu udah Nelponin Galaksi, tapi gak diangkat-angkat sama Galaksi, untung aja tadi Angkasa berkunjung ke rumah queen, ehh tapi taunya Queen lagi duduk sambil nahan rasa sakit langsung aja Angkasa bawa menuju rumah sakit.

*****

"MANAAA.? Queen gimanaaa??" Tanya Ali sambil menggoyang-goyangkan badan Angkasa.

Angkasa yang dapat serangan goncangan tiba-tiba auto gagal fokus, tapi setelah beberapa detik Angkasa tersadar

"Kata dokter masih pembukaan 8 tinggal nunggu bentar" jawab Angkasa.

"Galaksi mana?" Tanya Feris.

"Itu masalahnya! Dia gue telponin gak diangkat! Kan kampret banget! Udah tau istri nya mau lahiran" omel Angkasa.

Rafif menghela nafas.
"Yaudah, gue ke kantor Galaksi! Kabarin gue kalo Queen udah mau lahiran" ucap Rafif.

"Oke" jawab Ali dan Galaksi serempak.

Lalu Rafif pun pergi.

Tersisalah Anandhita, Zesya, Narayya, lintang, Ali , Angkasa, serta Feris yang tampak panik dan cemas.

****

"Bisa bertemu dengan Pak Galaksi?" Tanya Rafif pada resepsionis kantor.

"Dengan siapa ya pak? Bapak Galaksi nya sedang mengadakan rapat, jadi tidak bisa di ganggu" ucap Reesepsionis itu ramah.

Rafif mendengus.
Sepertinya kalo nanya sama resepsionis ini gak bakalan di kasih tau di mana ruangan Galaksi? Sebaiknya Rafif cari sendiri!!

Rafif pergi meninggalkan tempat resepsionis itu, lalu dia mulai mencari ruang rapat dimana.

Saat Rafif berada di lift, dia mendengar karyawan membahas rapat dan mengatakan dimana ruang ralat itu, segera saja Rafif menuju lantai 15, dimana ruang rapat diadakan disitu.

BRAKK!!

Suara pintu yang beradu dengan dinding menggema di ruang rapat itu, semua pada melihat ke Rafif.

Galaksi yang melihat Rafif tiba-tiba berada di ruangan ini bingung, tidak biasanya Rafif kesini jika saja...

"GALAKSI!! ISTRI LO MAU MELAHIRKAN!!" Teriak Rafif.

Benarkan??
Segera saja galaksi meninggalkan ruang rapat, dia tidak mempedulikan lagi pada orang-orang yang ada di ruang rapat itu, yang dia pedulikan adalah Queen dan anaknya sekarang!
Tunggu aku Queen...

****

Angkasa melihat Galaksi yang berjalan tergesa-gesa menuju mereka dengan Rafif yang berada di belakang nya.

"Queen Gimana? Dia udah melahirkan belom?" Tanya Galaksi dengan raut wajah panik.

Angkasa menepuk pundak Galaksi.

"Queen nunggu Lo! Gih ke dalam!" Ucap Angkasa dengan tersenyum.

Galaksi tertegun.
Angkasa juga ayah dari anak mereka, dia jadi gak enak untuk masuk nemenin queen, sementara anak itu adalah anak kandung Angkasa.

"Tenang ..Lo lebih berhak! Lo yang selalu ada di samping Queen, Lo yang selalu jaga Queen" ucap angkasa seakan-akan tau apa yang di pikirkan oleh Galaksi.

Galaksi mengangguk lalu menepuk pundak Angkasa.

"Thanks"

Angkasa tersenyum dan mengangguk, lalu Galaksi pergi masuk ke ruang persalinan.

***

Setelah hampir setengah jam berjuang untuk melahirkan bayi mereka, Queen akhirnya dapat melahirkan bayi mereka tanpa ada cacat dan kurang apapun, Galaksi yang sudah berpenampilan acak-acakan karena habis di jambaki oleh Queen juga ikut merasa senang ketika melihat bayi mereka keluar dengan selamat.

"Alhamdulillah..." Ucap Galaksi dan Queen.

Di luar mereka semua juga berucap syukur karena Queen sudah melahirkan, Angkasa juga tidak kalah senang, dia terus mengucap syukur dalam hati.

"Makasih kamu udah berjuang untuk anak kita" bisik Galaksi saat setelah selesai mengecup kening Queen.

Queen mengangguk lemah dan juga tersenyum.

**.

Sekarang Queen sudah di tempatkan di ruang inap, anak mereka juga di tempat kan disitu.
Walaupun Bayi mereka lahir sebelum waktunya, tapi bayi mereka sehat dan berat badannya melebihi berat badan bayi prematur.

"Silahkan di adzan kan Pak" ucap suster mempersilahkan Galaksi untuk menggendong bayi mereka.

Galaksi menerima Bayi itu dengan tangan gemetar, ada getaran yang masuk ke hati nya ketika menggendong bayi berjenis kelamin laki-laki itu.

Setelah menyerahkan bayi itu suster pun keluar.

Di ruangan itu sudah berkumpul semua, ada orang tua Queen, Galaksi, dan juga Angkasa.

Mereka para orang tua ingin melihat cucu pertama mereka.

Walaupun Bayi laki-laki itu bukan anak kandung Galaksi, Tapi orang tua Galaksi menyaingi Bayi itu seperti mereka menyayangi cucu kandung mereka.

"Angkasa" panggil Galaksi.

Angkasa yang semulanya duduk memperhatikan Galaksi menggendong anaknya pun mendongak.

"Apa?" Tanya nya.

"Sini! Kita adzanin bareng" ajaknya yang membuat semua terharu.

Begitupun dengan Angkasa
Untuk sesaat dia diam seperti patung.

"Oii.. di suruh kesana! Adzanin tuh anak kalian!" Feris mendorong pelan bahu Angkasa.

Angkasa berjalan dengan perlahan, lalu Galaksi dan Angkasa sama-sama mengadzani putra mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top