baikkannya Anandita dengan Dzaky

"woii..woii..udah ngapa! Muka gue udah penuh sama coretan iniii" Queen mengelak Dari Coretan yang akan di berikan Ali.

"Behh...gak bisa gitu dong, Lo kan kalah" Ucap Ali, Ali mau mendekati Queen, tapi Queen segera berlari.

Dan untungnya ada Feris yang bisa mencegat Queen, dan akhirnya Queen di coret habis-habisan oleh sepupu-sepupu nya, bukan hanya Ali saja.

"Ahh kampret Lo pada ,, mainnya keroyokan ahh" Queen mengelap coretan-coretan arang yang ada di wajahnya.

"Cantik Queen" Anandita nyengir sambil mengangkat jempolnya kepada Queen.

Queen mendengus lalu dia melirik Anandita sinis.

"Udah ah gue mainnya" Queen berdiri.

"Halah...yang iyanya karena Lo kalahnya" cibir Zesya.

"Kalo ngomong suka bener"

Setelah mengatakan itu Queen pergi naik kelantai atas untuk menuju kamarnya.

Sepertinya dia akan mandi lagi.

******

"Guys, liat tuh! Si Anandita mandangin kak Dzaky dari jauh" Tunjuk Narayya pada Anandita.

Anandita seperti biasa, jika setiap maalam dia selalu duduk di ayunan halaman depan sambil melihat kearah rumah Dzaky yang ada Dzaky juga di halaman depan.

Seperti biasa, Dzaky suka memainkan gitar di teras rumahnya.

"Halah, itu anak Suka, tapi baikkan terlalu gengsi" Cibir Queen, Zesya menganggukkan kepalanya setuju.

"Samperin yuk" ajak Zesya

"Kuy" seru Naraya dan Queen.

*

"Oii...ngelamun aja Lo" Zesya menepuk pundak Anandita.

Anandita terkejut dan menatap garang Zesya.

Zesya menyengir kemudian membentuk jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'V'

"Hehehe..piesss"

"Suka banget sih, mandangin dia dari kejauhan" Ucap Narayya.

"Ishhh..Gimana ya.. di satu sisi, gue pengen balikkan kaya dulu sama dia, tapi di sisi lain gue masih marah sama dia" Ucap Anandita dengan lesu.

"Lo itu gak pernah dengar penjelasan dia, waktu dia mau ngasih penjelasan sama Lo, Lo malah menjauh dan gak mau dengar" Ucap Queen santai sambil memainkan Handphone nya, queen sedang membuat cerita di Wattpad.

Anandita tertegun.
Benar sih, apa yang di katakan oleh Queen.
Anandita tidak pernah mau mendengar penjelasan Dari Dzaky.

"Jadi gue harus apa?" Tanya Anandita lesu.

"Dengarin penjelasannya" Celetuk Narayya.

"Caranya? Sedangkan dia aja mulai menjauh sama gue sekarang" Anandita menunduk.

Hening...

Hingga sebuah ide muncul di Kepala queen.

"Lo mau masalah itu selesai kan?" Tanya Queen pada Anandita.

"Ya mau lah" Ucap Anandita Sewot.

Queen mencebik.
Ya itu bilang 'mau' nya gak bisa selow gitu??

"Ya selow dong" cibir Queen.

"Caranya gimana Queen?" Tanya Zesya.

"Bentar" Ucap Queen.

Queen turun dari ayunan, lalu dia berdiri di dekat pagar rumah

"OIII KAK DZAKYYY...SINIIII" teriak Queen.

"Mati!" Ucap Narayya, Anandita dan Zesya bersamaan.

Mereka bertiga tidak menyangka jika Queen akan memanggil Dzaky.

Anandita gelagapan saat dazky berjalan menuju rumah mereka, Anandita hendak kabur, tapi Zesya dan Narayya menahan lengannya.

Dzaky sudah sampai di perkarangan rumah Keluarga Pinus, dan Dzaky sendiri sudah berhadapan dengan Queen.

"Ada apa Queen? Tumben manggil?" Tanya Dzaky, Dzaky sempat melirik kearah ayunan dimana ada Anandita dan Narayya juga Zesya disana.

"Ini, gue manggil kakak karena gue mau kalian nyelesain masalah kalian" ucap queen.

"Percuma Queen, dia gak mau dengarin penjelasan kakak" Ucap Dzaky lesu.

"Tenang ma bro..Anandita mau kok, nah terus..Lo kasih penjelasan sama dia deh" Ucap Queen, dia menepuk-nepuk pundak Dzaky.

Dzaky terdiam dan menatap Queen tak yakin.

"Kakak gak percaya sama gue?" Tanya Queen.

Dzaky mengangguk pelan.

Queen menghela nafas, dia meniup-niup kan poninya.

"Gue beneran, udah ah, gue mau masuk, dan elo berdua selesain masalah kalian! Samperin Anandita gih" Suruh Queen, queen mendorong pelan Dzaky.

"Duhh..dia jalan kesini lagiii" Ucap Anandita panik.

"Udah deh, gak usah lebay! Duduk diem disini, biar dia jelasin semuanya" Ucap Narayya.

"Ha'ah" Timpal Zesya.

"Cabut yuk nar, tuh kan Dzaky udah mau dekat" ajak Zesya.

Narayya mengangguk.
Mereka berdua pun hendak beranjak dari ayunan itu, tapi Anandita menahan mereka.

"Jangan tinggalin gue guys.." mohon Anandita.

Zesya menggeleng
"Kali ini harus" ucap Zesya.

Setelah itu mereka berdua masuk, Queen sendiri sudah masuk duluan ke dalam rumah.

Saat di dalam, Rafif bertanya pada Zesya, Narayya, dan Queen dimana Anandita? Pasalnya mereka tidak melihat Anandita.

"Anandita mana?" Tanya Rafif.

"Di luar " jawab Zesya.

"Ngapain di luar?"tanya Rafif.

"Nyelesain masalah sama anak depan" ucap Narayya.

Queen hanya diam sambil memainkan handphone nya, dia tidak banyak bicara.

Saat ini mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Tumben Lo diam Queen? Biasanya recok?" Tanya Angkasa.

"Ngapa? Lo kangen si Queen yang recok? Queen berisik salah, queen diem salah, serba salah kayaknya queen sama Lo" ucap Ali, dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Queen menengguk membenarkan perkataan Ali.

"Ya engga,.cuma Yaa..tumben aja" ucap angkasa.

Ali hanya membentuk bibirnya menjadi bulat.

" Lagi serius buat wattpad dia" ucap Zesya.

"Owh.." mereka mengangguk-anggukkan kepala.

*

"Jadi... bisa dengarin penjelasan kakak?" Tanya Dzaky.

Anandita mengangguk ragu.

Dzaky bernafas lega saat Anandita mau mendengarkan penjelasan nya.

"Jadi gini, dia itu sepupu kakak, waktu itu dia baru aja pulang dari Singapore, kakak sama dia itu dekat, dia langsung meluk kakak, dan disaat itu kamu ada disana dan salah paham, saat kakak mau menjelaskan kamu udah pergi Luan" jelas Dzaky.

Anandita tertegun.

Jadi...

Selama ini dia salah gitu? Salah karena udah mengira jika Dzaky selingkuh.

Selingkuh? WHATT? Selingkuh dari siapa? Anandita ingat jika dia itu bukan siapa-siapa Dzaky.

"Maaf, salah aku juga yang gak dengarin penjelasan kakak, dan lagian..aku juga gak berhak cemburu, kakak kan bukan siapa-siapa aku" ucap Anandita dengan wajah polosnya.

Dzaky langsung menggelengkan kepalanya.

"Enggak! Kamu berhak cemburu" ucap Dzaky.

"Kenapa?" Tanya Anandita bingung.

"Karena kamu cinta kakak, dan kakak juga cinta kamu" ucap Dzaky dengan raut wajah serius.

"Tapi...kita kan gak punya hubungan" ucap Anandita.

"Bukannya kamu sendiri yang gak mau pacaran? Karena kamu bilang pacaran itu dosa? Kita hanya perlu menjaga hati kita" Ucap Dzaky.

Yah, Anandita memang tidak mau pacaran, karena itu dosa.
Walaupun Anandita tidak memakai hijab, tapi dia tau tentang ajaran Islam, walau tak sepenuhnya di kerjakan.

"Jadi...bisa kita menjaga hati satu sama lain?" Tanya Dzaky.

Anandita tersenyum lantas mengangguk.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top