Ali jadian?
Queen berulang kali menghela nafas bosan, dia ingin pergi dari sini, tapi orang di sebelahnya ini tidak mengijinkan dia untuk beranjak dari tempatnya.
"King, gue mau balik ke kelas kaliii..ini pelajaran udah mau di mulaiii" Gerutu Queen.
Galaksi yang tengah tiduran sambil memejamkan mata kini terbangun dan melirik Queen.
"Nanti" Ucapnya singkat.
Queen mendengus.
Ini kok si Galaksi makin lama makin nyebelin sih? Mentang-mentang dia tau kalo Queen punya rasa cemburu sama dia, terus Queen harus ngikutin apa mau dia gitu??
"Kok Lo nyebelin sih? Tau ah! Gue minggat! Bye!" Queen bangkit dari duduknya, tapi Galaksi menahan tangannya dan menarik Queen, sehingga Queen jatuh di pangkuan Galaksi.
Cepat-cepat queen beranjak dari situ dan duduk di samping Galaksi.
"Apaan sih King? Gue mau belajar, gue itu udah geblek dalam pelajaran jangan Lo tambahin geblek lagi dong" gerutu Queen
"Udah tenang, Pak Irwan gak masuk, sakit" Ujar Galaksi.
"Yang bener Lo? " Tanya Queen dengan mata berbinar.
Galaksi hanya mengangguk, lalu dia menarik queen untuk kembali tertidur di sampingnya.
Owh iya..
Saat ini mereka berdua tengah berada di Rooftop sekolah dan sedang tiduran dengan beralaskan tikar.
Dan untung saja cuaca hari ini mendung tapi tidak hujan, jadi mereka tidak akan kepanasan.
******
"Si Queen mana lagi? Kan perasaan gue udah bilang untuk nemenin gue ke perpus dahh??" gumam zesya sambil terus berjalan menyusuri koridor sekolah untuk mencari Queen.
Bahkan terkadang Zesya mencari-cari Queen di tempat sampah.
Zesya yakin, kalo Queen tau dia mencari Queen di tempat sampah, pasti queen akan mengomel sepanjang hariiii
Lintang tidak sengaja berpapasan dengan Zesya, Lintang menghentikan langkahnya dan kembali mendekati Zesya, tadi Zesya gak sadar kalau Lintang lewat, karena Zesya hanya fokus untuk mencari Curut satu itu.
"Zesya, nyariin apaan di tong sampah? " Tanya Lintang penasaran.
Zesya menoleh ke Lintang yang ada di sebelahnya, ia menggaruk rambutnya karena merasa kikuk ketahuan mencari-cari sesuatu di lobang sampah.
Turunlah pamor gueeee
"Eh?? Ng..itu..nyari si Queen" Ucap Zesya kikuk.
Lintang terbahak mendengar Zesya mencari Queen di tempat sampah.
"Ya ampun zes..jahat banget Lo nyamain saudara Lo sama sampah?" kekeh Lintang.
Zesya cengengesan.
"Kenapa Lo nyari dia?" tany Lintang.
"Itu..gue mau minta dia temenin gue ke perpus, gue ga berani sendiri"
Lintang menggeleng lalu tersenyum,merasa geli dengan alasan Zesya.
"Apaan daahh?? Yaudah.. gue temenin yuk?" Tawar Lintang.
Zesya yang tadi lagi menunduk seketika menoleh ke Lintang.
"Beneran?" tanya nya dengan mata berbinar.
Lintang mengangguk.
"Iya beneran"
"Yaudah yuukk"Seru Zesya, Zesya menarik tangan Lintang, sebenarnya Zesya itu lagi gak sadar kalo dia narik tangan Lintang.
Diam-diam lintang tersenyum sambil melihat tangannya yang tengah di genggam Zesya, dia mengikuti langkah Zesya.
******
Anandhita dan Dzaky saat ini tengah berada di ruang OSIS.
Anandhita itu sekertaris di OSIS, dan Dzaky ketua OSIS nya.
Mereka saat ini tengah mendiskusikan tentang acara promnigt anak kelas 12.
Bukan hanya mereka berdua disini, banyak juga anggota OSIS yang lain.
"Jadi mengerti?" Ujar Dzaky.
"MENGERTI KAAAKK" Seru mereka semua.
Setelah mendiskusikan tentang acara promnigt, semua di bubarkan, dan yang tersisa hanyalah Dzaky, Anandhita dan wakil OSIS, Alif.
"Bentar lagi kalian tamat yaahh?" anandhita membuka suara.
"Yah..gitulah" ujar Dzaky.
"Dan ntar Lo, Anandhita. Gak bisa ketemuan lagi dong di sekolah sama Dzaky" Goda Alif.
Alif itu sahabat Dzaky, jadi Alif tau siapa Anandhita bagi Dzaky.
Alif dan Anandhita juga lumayan dekat, dekat sekedar teman.
"Apaan sih kak" Ucap Anandhita malu-malu.
"Hahahaha...malu diaa" Goda Alif disertai dengan tawa nya.
"Udah deh Lif, jangan jahilin Calon gue" Ucap Dzaky.
Blushh...
Pipi Anandita merona mendengarnya.
"Calon apaan tuh Dzaky?" Seru Alif
"Calon istri doongg" seru Dzaky.
"Njiirr..." Alif terkekeh.
Dan Anandhita yang sudah lupa dengan cara bernafas.
*******
"Di minum dulu yang.." Arzha memberikan air mineral untuk Narayya.
Narayya mengambil air mineral itu dan meneguknya sampai habis.
Dia benar-benar merasa kehausan.
Bagiamana tidak? Narayya di suruh oleh wali kelasnya untuk memeriksa lembar jawaban soal-soal anak kelas 12 ,udah gitu banyak banget! Ya gimana gak banyak? Hampir 5 kelas GAESSS... Dan setiap kelas itu berisikan 40 siswa!
"Aishhh...tangan aku gemetar ini" Adu Narayya.
Arzha mengambil tangan Narayya dan menggenggam nya.
Lalu kemudian Arzha melakukan sesuatu yang membuat Narayya deg-degan.
Arzha mencium punggung tangan Narayya dengan sayang!!
******
"Queen....LO DIMANAAAA??" Teriak Angkasa.
"GUE DI BELAKANG..." Teriak Queen.
Angkasa berjalan menuju halaman belakang, di sana terlihat Queen yang sedang menjemur pakaian nya.
Mereka memang terbiasa mencuci pakaian-pakaian mereka masing-masing.
Dan saat ini kebagian lah Queen yang mencuci bajunya.
"Ngapa Lo nyari gue? Kangen?" Tanya Queen, seperti biasa, nadanya sewot.
Angkasa berdesis.
Ngomongnya gak bisa selow gitu ya?? Sewot amat?
"Bantuin gue dung..." Mohon Angkasa.
Queen menelangkupkan keranjang di rumput dan berbalik melihat angkasa.
Queen menggernyit.
"Bantuin? Bantuin apa?" Tanya Queen.
"Bantuin gue buat ngelamar Rika"
"WHATT?? ANJUUU...ngelamar? Yang bener aja Lo Kuda?"
Queen begitu terkejut mendengar Angkasa yang ingin melamar Rika.
Pasalnya mereka ini malah kelas 11 loh ya? Kenapa cepet banget sih?
"Lo udah gak sabar mau kawin ya?" Queen berkacak pinggang.
Angkasa menjitak kepala Queen pelan, membuat Queen bersungut-sungut.
"Nikah Bege!" Cibir Angkasa.
"Iya itu...udah ah! Masa iya sih??"
"Enggak! Becanda aja gue" seloroh Angkasa.
BANGKE!
Queen kira beneran, sampe buat Queen hampir jantungan dengarnya.
Ehhh ternyata nih anak satu cuma Belanda? Eh? Becanda maksudnya..
"Bantuin apaan? Yang bener kalo ngomong, jangan buat jantungan ya nyet" Cerocos Queen.
Angkasa memutar bola matanya malas.
"Lebay! Bantuin gue untuk buat acara kejutan untuk Rika, dia ultah" Ucap angkasa.
Queen mencibir.
"Halah! Giliran pacar ultah Lo rayain! Giliran orang tua ultah Lo diem aja? Emak Lo itu Si Rika atau Tante Dina sih?"
Angkasa tercenung.
Perkataan Queen masuk banget ke hatinya, kayak nge-jleb gitu!
"Jadi gue gak boleh rayain ya?" Tanya Angkasa dengan raut wajah sedih.
Queen menghela nafas.
"Bukan gitu... Gak usah di raya-rayain, cukup Lo kasih dia hadiah, udah! Gitu aja! Elo sama dia itu belum tentu jodoh, jadi ngapain Lo hambur-hamburin uang Lo untuk yang gak pasti?" Ucap Queen.
Kali ini Queen dalam mode bijak.
Queen yang pecicilan dan Absurd itu terkadang bisa menjadi panutan untuk sahabat-sahabat nya dan saudara-saudara nya.
Ada masa nya Queen menjadi orang yang serius, dan ada masanya dia menjadi orang yang gila?
Angkasa tersenyum.
"Oke...makasih deh kalo gitu, iya gue kasih hadiah aja." ucap Angkasa senang.
"Lo kasih aja dia Boneka atau hal-hal kesukaan dia" Ucap Queen.
"Udah ah, gue masuk" Queen berjalan memasuki rumah.
*****
"Itu si Ali kenapa senyum-senyum gak jelas deh?" ucap Zesya.
Semua menoleh ke Ali.
Yah benar! Ali terlihat sedang tersenyum-senyum tidak jelas.
"Woi Aliontong!" Rafif menepuk pundak Ali.
Ali tersadar.
"Eh? Apaan??"
"Ngapa Lo Senyum-senyum gitu ha?" tanya Feris.
"Gue lagi senang tau gak"
"Enggak" seru mereka bersamaan. Dan Ali yang mendengus.
"Gue jadian" Pekik nya kesenangan.
Semua melongo tidak percaya.
Seorang Ali jadian?? Dengan tingkah gila nya? Cewek geblek mana yang mau sama Ali geblek itu?
"Beneran Lo njir?" tanya Angkasa tak yakin.
Ali mengangguk.
"Ya bener donngg" seru Ali bangga.
"Sama siapa?" tanya Narayya.
"Ha'ah? Sama siapa?, Perasaan Lo gak pernah dekat sama perempuan deh?" pikir Anandhita.
"Bahh...jangan selepe pulak lah kau" Ali berujar dengan logat Batak nya.
"Ya sama siapaaa??" gemas Queen.
"Sama Dinda"
"NJIRRRR..... DINDA KAN MOST WANTED GIRL DI SEKOLAH KITAAAA"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top