Pilihan
"Pilih yang mana, Kak?"
Aku masih menimbang-nimbang antara persegi hitam, bulat biru atau lonjong cokelat gelap. Tanganku hampir saja menyentuh benda terakhir jika saja tidak terdengar sebentuk suara.
"Yang putih aja, biar terlihat lebih cerah," perempuan berambut sebahu tersebut tersenyum begitu indah seraya melepas kacamata hitam besarnya. "Lagipula bentuk bingkai persegi lebih cocok untuk wajah kamu." Pandangannya beralih pada pramuniaga yang melayaniku, "Minta tolong lensa kontak warna hijau yang diameter 14 milimeter, please."
Aku masih menatapnya heran, sementara pramuniaga yang tadi membantuku memilih kacamata kini beralih mengambilkan lensa kontak.
"Minus atau normal, Kak?" tanyanya. Bukan padaku, tentu. Gadis cantik ini menyibakkan rambutnya elegan.
"Normal."
"Sekali pakai, enam bulan atau setahun?"
"Enam bulan aja."
Pramuniaga tadi kembali menghampiriku setelah memberikan beberapa jenis lensa kontak pada perempuan di sebelah. "Jadi ambil yang mana, Kak?"
"Yang putih."
"Minus tiga di kanan dan kiri, ya?" tanyanya ketika membaca kartu pemeriksaanku. Kuanggukkan kepala. Gadis pramuniaga ini mengambil bingkai yang kumaksud, lalu membawanya untuk dipasang lensa. Meninggalkan kami berdua sendirian dalam hening yang canggung.
"Amira," katanya memperkenalkan diri. "Terima kasih sudah memilih sesuai saranku tadi."
Kujabat tangannya tidak kalah ramah, "Dimas. Terima kasih atas sarannya."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top