Prekuel 3
"Putih ...."
Gadis itu terus meracau tanpa sadar, sementara aku berkutat mengerat tanduk beralas rambut lebat.
Kret. Kret. Bunyi gesekan belati Torri semakin melaju. Tanduk itu sudah nyaris terpotong pada pangkal.
"Putih."
Torri tak mengerti kenapa dia terus menyebut nama itu. Itukah panggilannya untuk naga jantan yang sedang coba ditaklukkan oleh para prajurit sekarang? Lalu masih ada satu pertanyaan besar yang belum terjawab.
Aku memandang takjub pada si Hitam yang kini menjelma menjadi seorang gadis dan sebentar lagi gadis ini akan meluruh setelah sang naga tewas. Sayang sekali, karena ia adalah gadis yang menarik lagi berwajah cantik.
Akhirnya, sebuah tanduk hitam tak kalah cantik kini berada di dalam genggaman Torri. Ditimang-timangnya benda itu dengan perasaan puas. Hasil panen yang bagus .... Tinggal selangkah lagi, Torri akan menyelesaikan pekerjaannya dengan tanduk satunya. Setelah itu, ia akan memikirkan lagi rencana selanjutnya terhadap si gadisbyang tengah tergolek tak berdaya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top