Istana Laniakea
Sebagaimana yang telah diungkapkan di awal bahwa satu-satunya kelebihan Pangeran Torri adalah membuat ibu tirinya, Ratu Elsadora menderita migrain berkepanjangan dan insomnia bertahun-tahun. Dan kabar buruknya adalah kemampuan sang pangeran agaknya semakin meningkat dan sudah mencapai level yang berbeda sekarang.
Ratu Elsadora mengutus pasukan pemburu naga yang merupakan pasukan di bawah kepemimpinan Torri untuk memburu tanduk naga demi pengobatan Raja Dylon yang kini tengah terbaring sakit di tempat tidurnya akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Torri takkan heran bagaimana Ayahnya bisa mengalami riwayat penyakit yang menyedihkan itu. Menikahi wanita yang terlalu muda untuk ukuran kemampuannya adalah sumber penyakit sang ayah, hal yang selalu disesali Torri mati-matian. Ratu Elsadora bahkan lebih pantas menjadi kakaknya atau bahkan mungkin kekasihnya.
Namun, selain tanduk naga dan berkarung-karung sisik serta kuku, Torri turut membawa serta pulang bonus untuknya, yaitu seorang gadis yang tak lain adalah jelmaan si naga hitam yang gagal dibunuh.
"Siapa gadis ini, Torri?!" tanya ibu tirinya murka. Sayang sekali wajah cantik usia 25-nya itu harus mengalami penuaan dini akibat terlalu sering memarahi Torri.
Sebuah nama terbesit di dalam benak Torri detik itu juga. "Anne," jawabnya singkat, begitu saja seolah tanpa beban.
"Demi rambut keritingmu, Torri, aku tidak peduli siapa namanya. Aku menanyakan asal-usulnya!" Dia berteriak menggelegar seperti getaran gelambir naga.
Seandainya Elsadora tahu bahwa gadis cantik ini adalah seekor naga ....
Akan tetapi, Torreno sudah memberitahunya, meski dia tetap tidak percaya bahwa Anne adalah jelmaan naga hitam yang diburunya, yang sekarang tanduknya sudah diseduh menjadi ramuan obat untuk sang ayah. Untunglah, Torreno terlalu dingin untuk membalas kemarahannya.
Ratu Elsadora sama saja dengan Panglima Elijah, menganggap sang pangeran telah meracau dengan mengatakan ia baru saja menemukan jelmaan seekor naga dan berniat membawanya pulang. Torreno yang telah menolak banyak gadis dari kalangan bangsawan yang dijodohkan oleh sang ibu tiri, secara mengejutkan kini telah membawa pulang seorang gadis karena dia adalah jelmaan naga? Mereka barangkali berpikir jika Torreno telah melampaui batas kenormalan. Akibatnya, kini ia harus tenggelam sendiri dalam dunia imajinasinya. Tch, Tentu saja mereka bercanda!
"Dia adalah seekor naga." Torreno tetap memberi jawaban yang sama seperti sebelumnya, sejak berdiri di depan singgasana sejam yang lalu.
"HA. HA. HA." Ratu Elsadora menertawakan kegilaan sang pangeran dengan gaya sinis khasnya. Gaya yang ia pelajari setelah bertahun-tahun bertugas sebagai ibu pengganti buat Torreno. Untunglah lidahnya tidak melompat keluar.
"Aku masih punya banyak tugas kerajaan yang harus kuurusi daripada mendengarkan ocehanmu yang tak waras! Oh, waktuku yang berharga ...." Ia meratap sedih.
Oh, ayolah! pikir Torreno. Mendengarkan penjelasan sang pangeran tidak akan merugikan sebagian waktunya yang dipergunakan untuk berkeliling di pasar loak dan menghadiri pertemuan para nyonya pembesar Laniakea. Akan tetapi, rupanya Ratu Elsadora menyerah untuk tidak mencapai kesepakatan dengannya. Sang ratu memutuskan untuk berhenti menginvestigasi Torreno.
"Mau kauapakan gadis ini?" tanyanya sambil berputar-putar mengelilingi Anne, menilai-nilai rambutnya yang hitam berombak dan matanya yang biru.
"Tentu saja sebagai hadiah," kata Torreno tegas. Dia terlalu cantik untuk dijadikan seorang pelayan atau gadis pekerja di ladang.
"APA?" Ratu Elsadora balik bertanya tak mengerti.
"Anne bisa tinggal di kamar kalian untuk menjaga Ayah."
Sudah diungkapkan di awal bukan apa kelebihan Torreno? Sungguh sebuah keajaiban Ratu Elsadora masih bersedia menjadi ibu tirinya hingga saat ini.
"DEMI RAMBUT KERITINGMU, TORRI! SIMPAN SAJA GADIS INI DI KAMARMU!"
Wah. Ratu Elsadora bahkan tidak mau menggubris dan melihat Torreno lagi. Ia lekas-lekas melarikan diri keluar istana sebelum sang pangeran bicara lebih banyak.
Meskipun begitu, Torreno sangat yakin dia tetap menyayanginya sebagai putra tiri karena ia tak pernah lupa untuk menyebut soal rambut keriting miliknya.
Jadi, apa yang harus Torreno perbuat dengan Anne selanjutnya?
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top