8. Menyukainya?
Nonton yang di mulmed, itu lagu yang tar nyempil di bawa :3
Btw bagus loh (●´з')♡
---
Bakugo POV
Aku melirik jam dindingku, sudah jam enam, aku berdiri masuk ke kamar mandi.
Sambil mandi aku berpikir, kenapa aku saat itu? Aku benar-benar mengajaknya... Jalan?
Ah sebenarnya itu bukan masalah tapi...
KENAPA DUA ORANG SIALAN ITU IKUTAN?!
Sambil memaki mereka berdua dalam hati, aku memakai bajuku dan mengeringkan rambutku dengan handuk, mengambil ponselku dan menghubungi [Name] agar segera bersiap-siap, aku tahu dia sedang tiduran di kamarnya sekarang ini.
Bakugo Katsuki
Oi!
Cepatlah mandi!
Jangan bilang kau lupa hari ini.
Lalu tak lama balasan masuk darinya muncul.
[Full name]
Iya iya ini mau mandi!
Aduh bawel sumpah...
Aku cium tar.
Hah?!
Apa maksudnya?!
Hei, dia mencoba menggodaku ya!?
Sialan, kenapa wajahku memanasa?!
Bakugo Katsuki
Kau mau mati?
[Full name]
Hahahaha
Kidding ✌
Jan marah astaga :'(
Aku mendengus kesal melihat balasannya itu, candaanya itu tak baik untuk jantung--- aahhh menyebalkan!
Bakugo Katsuki
Aku tunggu bersama dua
Curut itu di stasiun.
[Full name]
Oke ( ^▽^)σ)~O~)
Setelah itu aku mematikan ponselku dan juga bersiap tentunya.
---
Saat datang ke stasiun, bukan [Name] yang aku lihat tapi malah muncul Deku dan Setengah-setengah, yang benar saja...
"Oh? Kaccan! Sini-sini"
Panggil Deku, aku langsung berjalan ke arah mereka.
"Di mana [Name]?"
Tanyaku langsung.
"Ah [Name]-san belum datang, tadi sempat aku chat, katanya sedang di jalan..." Deku menjawabku, ck... Semua perempuan sama saja! Lama dalam bersiap-siap.
Lalu tak lama kemudian saat aku bermaksud menjemputna...
Aku melihatnya, berlari sambil berteriak meminta jalan kepada orang-orang di sekitar yang bisa di bilang cukup ramai.
"WOI PERMISI! AIR PANAS AIR PANAS!" Teriaknya sambil memegang botol air yang aku yakini tak panas sama sekali, lalu orang-orang di sekitarnya meyingkir membiarkannya lewat.
Yang benar saja?!
Bahkan dia hanya menggunakan hoodie dan celana jins panjang, kenapa bisa lama sekali siapnya?
"Yo! Aduh maaf telat"
Dia menggaruk belakang kepalanya sambil nyegir, aku melipat kedua tanganku dan menatapnya galak.
"Kau ngapain saja sih?!"
"Jadi gini ya, tadituh aku udah siap mau jalan, tahu-tahu di tengah jalan aku di kejar anjing yang entah dari mana, setelah itu aku di kejar keliling satu blok dan setelah capek aku beli minum sambil jalan pelan-pelan" Jelasnya sambil memperlihatkan botol di tanganya, tak lupa dengan seyum tanpa dosanya yang uhh--- aku tak tahu bagaimana menjelaskannya.
"Um... [Name]-san baik-baik saja?" Tanya Deku sok perhatian.
"Yah tenang saja!"
"Lalu apa yang terjadi pada anjing itu?"
"Dia juga capek ngejar aku, makanya aku traktir minum habis itu kami damai-damaian" Hah?
"Kau serius?" Tanyaku sambil menaikan satu alisku tak percaya.
"Ya enggak lah"
Balasnya, sudah aku duga.
"Ya sudah, ayo"
Aku lalu meraih tangannya, apa? Aku tak modus atau sejenisnya cuma...
"Eh! Tunggu! Ini beneran jalan-jalan ke mall atau senejisnyakan? Kita enggak ke hutan atau dasar jurang atau bahkan sarang penjahat kan?" Kurasa dia masih tak bisa melupakan saat kita ke hutan untuk latihan itu.
"Hmm... Yah"
Lalu kami bertiga naik ke atas kereta dan berangkat ke tempat tujuan.
---
Saat memasuki mall [Name] langsung memandang liar ke seliling, dia membelakkan matanya saat melihat tumpukan buku dan komik di depan kami, tersenyum senang lalu segera bersiap untuk menuju ke sana.
Tentu aku langsung menahannya, dia pasti akan sangat lama saat menginjakkan kakinya di sana.
"Hehehe aku ke sana dul--"
"Gak"
P.s. Anggap itu reader's-chan :3
Btw Nata ngeship Bakurara :v
Dia lalu menatap sebal ke arahku, hei aku akan membalas tatapan itu.
"Ayolah Bakugo, kau selalu saja mengusik kesenanganku..."
[Name] memutar matanya bosan, aku juga akan mati bosan di sana.
"Yah kali ini aku setuju dengan Bakugo, kita ke sini bukan hanya untuk duduk melihatmu membaca" Cih aku tidak membutuhkan komentarnya.
"A-aku juga setuju"
Deku juga ikutan.
"Iya deh iya, haduh jadi kalian mau kemana?" Dia menghela napas pasrah, sebenarnya aku juga belum tahu pasti mau ke mana...
"Game zone"
Manusia setengah-setengah itu menyahut, dan sungguh, kenapa wajahnya begitu bersemangat?
"Hmm... Kuy lah"
Lalu [Name] jalan mendahului kami.
Kemudian kami membeli koin untuk game di sana, lalu mulai bermain.
Pertama [Name] memaksa kami untuk 'karauke' dan tentu saja aku menolak! Suaraku terlalu bagus asal kalian tahu.
"Yasudah kalau enggak mau, aku saja yang nyanyi" Dia memilih lagu dan mulai bernyanyi...
"I'm just a little bit caught in the middle life is a maze and love is a riddle i don't know where to go, can't do it alone i've tried and I don't know why..."
Suaranya lumayan jug--- Arrrgghh! Apa sih?!
"Slow it down, make it stop or else my heart is going to pop
'Cause it's too much, yeah it's a lot to be something I'm not
I'm a fool out of love 'cause I just can't get enough"
Kulihat Deku kini menatap [Name] dengan mata berbinar, ah bahkan manusia setengah-setengah itu juga.
Sial...
Sudahku duga bukan hanya aku yang menyukainya...
HEI APA YANG AKU PIKIRKAN?!
Karna terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri, aku sampai tak sadar dia telah selesai bernyayi dan meninggalkanku sendiri, bahkan dua orang sialan itu juga meninggalkanku.
Andai saja ini bukan di mall---
---
Setelah itu kami mencoba semua game yang ada, kulihat [Name] geram sambil memegang stik pemukul di tangannya, pernainan yang di mana kita harus memukul tikus yang muncul dari dalam lubangnya.
"Sini"
Aku merebut pemukul itu, lalu...
Buk!
Bak!
Buk!
Bak!
"EH ITU RUSAK NANTI! UDAH WOI!"
[Name] meneriakiku sambil menahan tanganku, apa semua tangan perempuan di dunia ini memang sehalus ini?
"Tapi ini belum selesai!"
"Bodoh amat!"
Aku mendecih dan meletakkan pemukul itu, lalu memilih duduk di salah satu bangku di sana sambil melihati mereka selesai bermain.
Serius?
Manusia setengah-setengah itu sedang bermain mobil-mobilan...
Bukan yang begitu tapi... Yang seharusnya untuk bocah...
Dan apa-apaan si Deku itu?! Kenapa dia bisa mendapatkan tiket sebanyak itu?!
Dia menukar semua tiketnya dan...
"I-ini un-untuk [Name]-san"
Menukarnya dengan sebuah boneka dan memnerikannya kepada [Name]...
"Woah imut, makasih Midoriya"
[Name] tersenyum, aku suka melihatnya tersenyum, tapi bukan untuk orang lain.
"Oi Deku!"
Aku sudah siap untuk menghajarnya tapi di tahan [Name], dia menggeleng.
"Iya aku tahu aku tajir, tapi kalau kau meledakkan mall ini aku juga tak bisa menggantinya" Cih...
Kalau dia tajir kenapa suka yang gratisan?!
Lalu dia melirik jam, sedikit membelakkan matanya.
"Jam 10! Mampus kemalaman"
Lalu dia menukar semua tiketnya dan menukarnya dengan pensil warna, aku juga menukar punyaku dengan jepit rambut.
Lalu manusia setengah-setengah itu...
Lupakan permainan yang di mainkannya hanya menghabiskan koin tanpa mendapatkan apapun.
---
Kini kami di depan rumah [Name], Deku dan setengah-setengah pamit diluan dan berjalan pulang bersama.
Aku masih di sini, memandangi [Name] yang menatapku heran.
"Ngapain sih? Pulang sana" Dia mendorong penggungku, ck kenapa aku tak ingin pisah darinya?
"Tunggu--"
Aku menarik tangannya, wajah kami sekarang berdekatan, apa aku menariknya terlalu kuat?
"Ka-kau mau ngapai--"
Tak.
Jepitan yang tadi aku dapat, kini aku pakaikan di rambunya, untuk menjepit poni rambut [Name] yang sering menutupi separuh wajahnya.
"Jangan di lepas jika ada aku! Atau ku ledakkan kau!" Ancamku, aku berbalik dan berjalan cepat menjauh dari sana.
Sempatku lihat, wajahnya seperti sangat tak percaya.
Ahh...
Sial, aku benar-benar menyukainya...
---
SUMPAH BAKUGO POV ITU SUSAHNYA KETULUNGAN!
Nata ga bisa apa-apa di tanggapi kasar kek Bakugo :v
Natakan lemah lembut gemulai ~(^з^)-♡
Gak :v
Lalu lagu yang nyempil seperempat itu Nata lagi suka dengerin, oya Nata juga Bakurara ship :v
Tapi suka Midorara juga 😂😂
Ini Nata ngetik pas kepepet mau sekolah :v
Yah intinya...
Bagai mana menurur kalian chapter kali ini?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top