10. Kumis :v
Author POV
Merasa di ikuti sedari tadi, ketiga cowok itu sudah berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.
Lalu ternyata benar saja-- [Name] tiba-tiba saja terangkat, semua belanjaannya terjatuh gadis itu kaget saat kakinya tak lagi menginjak tanah.
"Lagi?!"
Oh sungguh dia merasa sial, belum lagi saat membalikkan badannya...
"HUAAAA PAK KUNTI!" Kenapa pak? Yah karna dia bekumis.
[Name] hampir saja kejang-kejang di tempat tapi itu takan terjadi sebab dia ga mau imagenya turun gegara kejang-kejang karna ngelihat setan model terbaru kayak gini, bisa-bisa mati dia di ejekin Bakugo.
"[Name]-san!" Midoriya kaget, begitu juga dengan Bakugo dan Todoroki, bagaimana tidak, dia tiba-tiba melayang padahal tak ada siapa-siapa yang mengangkatnya, ya kira-kira begitulah yang mereka bertiga lihat.
"Hei apa yang--- uhhkkk!"
[Name] memegang lehernya, wajahnya terlihat sulit untuk bernapas, berusaha menarik napas sebanyak mungkin, kakinya menendang-nendang udara saking sulitnya bernapas.
Dan bagaimana ekspresi ketiga 'Penjaga'nya? Hm... Sulit di jelaskan...
"Oi [Name]! Kau kenapa?" Bakugo berjalan cepat mendekati [Name], menarik kaki gadis itu tapi justru membuat leher [Name] terasa semakin tercekik oleh sesuatu yang tak terlihat.
"Baku...uhhkgou...aahhhkk!"
Bakugo kalang kabut, dia melepas tangannya dari kaki [Name], entah kenapa dia sama sekali tak melihat siapapun di sekitar [Name].
Sementara [Name] berteriak dalam batinnya karna enggak sanggup ngomong.
'GBLK!! ITU ADA SETAN BERKUMIS DI BELAKANG! TABOK WOI! TABOKKK!'
Haduh ngegas dia.
"Be--uhhkklakang--uaakhh"
Berusaha berbicara kepada Bakugo, [Name] melirik ke belakangnya, memberi kode kepada Bakugo, dan serius [Name] langsung balik wajah lagi, kenapa?
ITU KUMISNYA KENA LEHER [NAME]! GELI WOI!
Traaassshhh!
Tiba-tiba es dari Todoroki udah muncul dari belakang [Name], karna kaget hantu itu melepaskan [Name], gadis itu terjatuh sambil memegangi lehernya yang memerah, menghirup oksigen sebanya mungkin supaya bisa di antarkan sel darah merah ke seluruh tubuh sambil lihat-lihat trombosit kawaii sepanjang perjalanan di temani sel darah putih supaya enggak nyasar.
"[Name]-san! Kau baik-baik saja?" Tanya Midoriya kahwatir, wajahnya terlihat merasa bersalah karna enggak becus menjaga [Name].
[Name] mengangguk, sambil tersenyum kecil ke arah Midoriya.
Kalau yang nanya Bakugo pasti dia jawab 'Ya enggak lah! Punya mata ga sih?!' Sambil natap tajam.
"Siapa yang menggankatmu?" Todoroki heran, dia cuma asal munculin es, eh tahu-tahu [Name] selamat, lucky!
"Kalian tidak lihat? Itu sana!"
[Name] seperti menunjuk udara, mereka bertiga tidak melihat apapun di atas sana, sama sekali tidak.
"Mana?"
Tanya Todoroki lagi.
"Itu woi! Setan bulukkan, dekil, item, jelek, berkumis yang lagi melayang!"
Seketika mas/mbak setan tersindir, di melayang mendekati [Name].
"Eit!! Jangan dekat-dekat! Hus hus!" [Name] lalu bersembunyi di belakang Midoriya, dia berpikir, kenapa Midoriya dan yang lainnya tak bisa melihat hantu itu? Perasaan dia bukan anak indhomi--- Indigo deh...
"Jangan-jangan..."
[Name] mengamati hantu itu, dan...
"Itu! Quirk!"
Setelah berkata seperti itu, hantu itu lalu menghilang.
---
"Quirk ghost?"
Bakugo menaikan satu alis membahannya, di balas anggukan dari [Name], dia lalu membuka mulutnya---
"Tou-san mantan prohero, katanya dulu dia pernah berhadapan dengan orang yang memiliki Quirk ghost, Quirk ini memungkinkan pemiliknya untuk berubah menjadi hantu, bisa melayang, tembus pandang, dan bisa menembus benda apapun" Jelas [Name] sambil mengigat-ngigat, dia bahkan ingat saat Tou-sannya hampir pindah rumah karna orang itu masuk ke rumah dan berpura-pura menjadi hantu, mana hobinya makan sarapan [Name] lagi.
"Itu Quirk yang hebat... Bagaimana caranya kita melawannya bila dia tak terlihat dan... Tidak bisa di sentuh?" Tanya Midoriya, [Name] lagi-lagi berpikir, oh sungguh otaknya tidak bisa di giniin mulu.
"Tadi saat Todoroki menyerangnya, dia terkena goresan dari esnya Todoroki! Jadi menurut kesimpulanku..." [Name] mulai menceritakan rencananya, sambil tarik napas karna capek berbicara, lalu lanjut lagi.
Lalu istirahat...
Lalu lanjut...
Lalu istirahat...
Lalu---
-Skip karna [Name] bacotnya lama-
"Yos! Sekarang aku pulang dulu, kalau menemukannnya aku akan menghubungi kalian" [Name] melambai, lalu berjalan menjauh dari hadapan tiga babunya.
"Dia akan baik-baik saja... Kan?"
-Todoroki
"Ck.... Awas saja kalau sampai tidak menghubungiku... Dasar merepotkan"
-Bakuswang
"[Name]-san, hati-hati"
-Midoriya
Lalu...
Baru juga mereka akan pulang...
"DEMI GEL RAMBUT BOKUTO! TOLONGIN WOI!" [Name] mulai teriak lagi, dia berlari ke arah mereka bertiga padahal tak ada apa-apa yang mengejarnya.
"KALIAN NGELIATI APA WOI! ITU DI BELAKANG AKU! ARAH JAM 12!" Teringat rencana mereka, Todoroki langsung mengeluarkan esnya, namun setan kampret itu hanya menembus es Todoroki dengan santainya sambil masang wajah minta di giling, mana itu kumis di naik turunkan lagi.
[Name] lalu memperlambat laju larinya, pergelangan tangannya di cengkram kuat oleh setan berkumis, seran itu tertawa nyaring, suaranya kayak perpaduan antara mak-mak lagi ngegosip sama bapak-bapak lagi minum kopi trus kopinya nempel di kumis :v
"Sakit oi!"
[Name] pingin nabok tuh setan, tapi apa daya dia udah takut diluan.
[Name] memberi kode ke Todoroki, cowok itu menganguk dan mengeluarkan esnya lagi, seketika hantu itu membeku, di dalam es Todoroki yang membekukan semua hati ciwi-ciwi hingga ga dapat berpaling dari mz Soto ayam.
Yah, setan itu memang tak bisa di sentuh, tapi bila dia diluan yang menyerang kita dan menyentuh kita, maka kita juga bisa menyentuhnnya.
"Yes dapat! Rasain tuh! Wahai kau setan berkemalin ganda yang berkumis tipis rada tebal!" [Name] tertawa bangga sambil melihat hantu yang kini membeku di dalam es sana, tak sadar tangannya masih di genggam si hantu.
"Ano... [Name]-san, tanganmu..."
"Kena---PAAAAA!"
[Name] lupa kalau Todoroki tidak membekukan bagian lain hantu itu, btw jika sudah beku gini dia jadi kelihatan, mungkin konsentrasinya terganggu makanya jadi kelihatan deh...
Todoroki lalu sedikit memincingkan matanya, fokus kepada kumis hantu iu kemudian memasang pose berpikir.
"Sepertinya tak asing..." Gumam Todoroki, sementara jauh di sana Endeavator bersin-bersin sampai kumisnya hampir padam.
"Gila, mukanya minta di hajar..."
Bakugo menatap dekat hantu itu, sementara Midoriya jaga jarak, mungkin dia geli sama kumis si setan ini.
"Lalu sekarang bagaimana?"
Todoroki bertanya, [Name] masih berusaha melepas tangannya yang di genggam terlalu erat.
"Ini tangannya lepasin dulu!"
Bakugo langsung menarik tangan hantu itu, cukup kuat sehingga 'Tulang' setan itu berbunyi.
"Astaga Bakugo..."
-[Name]
"Apa?! Akukan membantumu!"
-Bakugo
"Tapi jangan kasar begitu! Dasar tidak ber-perikesetanan!"
"Bodoh amat!"
Dan mulailah adu mulut lagi.
"Etto... Jadi... Kita mau apakan dia?" Midoriya melerai mereka sambil bertanya tentang hantu itu, [Name] memutar matanya bosan.
"Kita bungkus dalam kardus terus kita kirim ke Indonesia supaya dia jadi viral terus mencoba nakutin warga di sana tapi malah kena bully netizen Indonesia" Si [Name] mulai ngaco, Bakugo menjitak pelan kepala gadis itu.
"Baka! Lebih baik kita siksa saja, minta dia jelaskan kenapa dia menyerangmu, kita cabutin kukunya satu-satu" Bakugo sadis mode on.
"Yelah! Udah ah biarin aja kalo gitu, Midoriya kamu hajar aja dia" Kemudian Midoriya malah menganguk, dia menendang es dan hantu itu dan...
Wuuuusssss!
Cling!
Hilang bagaikan bintang di atas sana.
"Home run!"
Canda [Name].
Setelah itu, [Name] pulang kembali ke rumahnya, dan...
"Kami akan tinggal di rumahmu sampai kedua orang tuamu kembali"
-Todoroki
"....Gak"
-[Name]
Tapi mau di apa?
Kalau Nata udah berkehendak begutu ya jadilah kalian berempat di rumah.
Toh mereka ga bakal khilaf kok.
Mungkin.
---
AU AH 😂😂
NATA GA FOKUS NIH, MATA NATA KEDAT KEDUT.
MATA NATA UDAH MINUS PARA GEGARA MAIN HAPE MULU!
KALIAN JANGAN HAPE MULU YA! NANTI NYESEL KALU DAH RABUN!
INI SERIUS.
Btw lalu Nata bilang actionnya banyak ya? Maap...
Ternyata Nata ga bakat di situ :v
Hehehe... Jaa~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top