Judul : SIapa Tajut Masuk SMA

Menurutku judulnya sudah membuat orang penasaran ingin baca.

Cover :

Aku merasa kurang pas pada bagian tulisannya. Mungkin akan lebih bagus kalau ilustrasi vector cewek berhijabnya dibuat menghadap ke depan dan tersenyum. Backgroundnya juga sedikit pucat, tidak mencerminkan keceriaan anak SMA.

Blurb :

Menurutku kurang menarik.

Isi :

Kebetulan saat dibab awal, aku merasa terlalu banyak narasi yang tidak bisa langsung dimengerti oleh pembaca umum atau yang tidak pernah sekolah di pesantren. Mungkin di jelaskan lebih simpel, atau pakai cara step by step menjelaskannya, agar mudah dipahami oleh pembaca.

Beberapa Elipsis perlu diperbaiki, kemudian ke bab kedua. Tetap terlalu banyak narasi yang aku pikir lebih baik untuk membuat yang lebih sederhana. Sehingga, dialognya tidak tertutup. Fungsi dari narasi kan untuk menciptakan feel yang membuat pembaca masuk dalam cerita tersebut, dari awal penulis belum bisa memunculkan itu.

Karena bab 1,2,3 adalah kunci awal untuk menarik pembaca agar terus membaca cerita kita. Kalau awalnya tidak menarik, pembaca tidak akan mau melangkah terlalu jauh lagi.

Jadi, aku sudahi yang untuk Narasi dan yang lain.

Aku mulai bisa menikmati alur yang tersaji dicerita ini saat dibab 2 akhir, kemudian dibab 3, 4 bahkan aku ingin lanjut ke 5. 

Beberapa hal kelebihan dari cerita ini.

- Nuansa pondok yang nyata.
- Keseruan dan kelucuan para sahabat Hafiza.
- Beberapa narasi yang cukup menggetarkan jiwa.
- Ide yang antimaestrim tetutama pertukaran pelajar untuk membuka pemikiran masyarakat. Memperbaiki nama islam yang rusak karena isu radikalisme.

Itu aja sih yang bisa aku katakan. Selebihnya nanti, kalau aku baca kelanjutannya wkwk