Sopir Ojol ¦ Takao Kazunari

Req by KelinciAjaib (Maaf lho baru kukerjain sekarang:")
Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi
Pic by the artist

Genre : slice of life

Selamat membaca!

Takao Kazunari mendapati dirinya lagi-lagi berhenti di tempat itu. Ia sendiri bingung sudah berapa kali ia kesini dalam sehari. Tempat itu tidak ada yang spesial, hanya ada bau menyengat bensin yang dialirkan ke tangki motornya.

"Laris ya, Mas," kata perempuan yang sedang memegang sejenis selang yang menjadi penghubung untuk sang bensin berseluncur.

"Laris, mata kau! Aku ini bukan penjual sayuran yang suka lewat pagi-pagi buta. Aku ini hanyalah pria tampan yang tidak sengaja diletakkan di lantai piramida kehidupan terbawah." Takao Kazunari mengoceh sendiri, sebab perempuan itu sudah tidak di sebelahnya lagi.

Takao Kazunari membayar sejumlah yang tertera di mesin, lalu melajukan motornya keluar dari rumah ketiganya. Ya, anggap saja seperti sekolah adalah rumah kedua.

Takao Kazunari mengitari perumahan milik Midorima. Ia tidak menyangka sahabat--sebenarnya hanya dia yang menganggapnya--akan sesukses ini. Meski, masih jauh dibandingkan dengan sang shōgun, Akashi Seijurou.

"Rumah yang ini, kan, ya?" Pria itu mengambil ponsel pintar--karena ponsel itu memang lebih pintar dibanding sang pemilik--dan mengirimkan pesan bahwa ia telah tiba.

Lima menit kemudian, gerbang berwarna emas dengan batu permata di sekujurnya terbuka, menampilkan sesosok pria tampan telah mengenakan helm pink di kepalanya.

Takao Kazunari menahan tawanya ketika menyadari nama keluarga yang tertempel di tembok rumah itu. Tertulis 'Akashi' disana. Itu artinya, dia adalah saudara dari Akashi Seijurou karena tidak mungkin Akashi yang baru saja berumur 27 tahun sudah mempunyai anak sebesar ini.

Takao Kazunari tiba-tiba menjadi berdebar. Tentu saja, ia bukannya menyukai pria di belakangnya, tetapi ia takut jika pria di belakangnya akan menusuknya. Secara, Akashi Seijurou dikenal dengan keahliannya menggunakan peralatan dapur, termasuk gunting.

"S-sudah sampai." Takao Kazunari melepas helmnya dan menghirup oksigen dan karbondioksida sebanyak-banyaknya. Bisa saja, ini terakhir kalinya bernapas.

"Terima kasih, ini uangnya. Tidak perlu kembalian." Pria itu menyerahkan uang kertas dengan mata uang tertinggi di negara itu.

Sepeninggalan pria itu, Takao Kazunari berlutut ke arah pria itu pergi. "Akhirnya, bisa bayar uang kos!" Takao Kazunari menyimpan uang itu ke dalam dompetnya dengan hati-hati.

Ponsel pintarnya berbunyi, ia kembali melajukan motornya menuju sang pemesan. Ia syok mendapati rumah keluarga Akashi itu yang memesannya.

Pintu gerbang itu terbuka dan menampilkan sosok perempuan cantik. Jantung Takao Kazunari berjoget-joget senang.

Selama perjalanan, Takao Kazunari bersenandung riang. Keberuntungannya untuk setahun telah dihabiskan pada hari itu.

Perempuan itu turun dari motor matic dan menyerahkan lembaran yang sama seperti pria sebelumnya.

Takao Kazunari membuka dompetnya dan memasukkan uang itu dengan hati-hati. Kemudian kembali melajukan motornya.

- - --- - -

Pria di belakangnya turun. Sudah lima kali ia mengunjungi rumah keluarga Akashi dan sudah lima kali juga ia menurunkan kelima orang itu di tempat yang sama.

Takao Kazunari melepas helm berlambangkan perusahaan milik tempat ia bekerja. Ia menatap pria yang baru saja turun itu.

"Kenapa gak pesan yang mobil aja, sih?"

Fin.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top