5. Baper

"Oi."

"Oi!" [Name] refleks membalas sahutan itu lalu kepalanya menoleh. Lelaki bermahkota pirang stoberi berjalan menghampirinya. Gadis itu memandang lelaki di depannya dengan bingung.

"Hari ini kau bimbel?"

"Kenapa mangnya?"

Lelaki itu—Asano Gakushuu—memutar kedua bola mata malas. Ia berpangku tangan di depan [Name].

"Papa mau ketemu."

Kedua iris [Name] membola. Ia menutup mulutnya yang menganga—dengan sengaja ala-ala sinetron—memasang ekspresi terkejut. Padahal aslinya dia biasa saja.

"Apa papamu sudah bersedia menerimaku disisimu?"

Asano menghela napas. "Ngaco."

"Jangan malu gitu dong, Aga-chan!" [Name] berucap sambil menepuk bahu Asano dan memanggilnya dengan panggilan yang dibuatnya khusus untuk Asano.

"Aga", gabungan dari nama Asano Gakushuu. Dari dulu [Name] sudah memanggilnya begitu, karena ia agak susah menyebut nama depan lelaki itu.

Asano menepis tangan [Name] dan berucap, "Sampai kapan kau mau memanggilku dengan nama seperti itu?"

"Sampai kau meminangku!"

"Jijik."

"Jijik jijik tapi suka 'kaaan?"

Meskipun begini, [Name] hanya menganggap Asano sebagai teman—kayaknya—entah kenapa mengganggu Asano lebih lucu daripada mengganggu Karma.

Asano menghela napas dan berbalik meninggalkan [Name]. Sementara gadis itu mengulurkan tangannya, ala-ala sinetron seperti baru saja ditinggal suaminya pergi.

"Tunggu, sayang!"

Lelaki itu geram. Ia menghentikkan langkahnya dan sedikit menoleh ke belakang—dengan rona merah di wajah.

"Gak usah manggil sayang-sayang kalau gak sayang!"

[Name] tersentak. Waduh, jatuhnya malah Asano yang baper. Setelahnya ia kembali berjalan meninggalkan [Name] di koridor.

Tunggu, tadi Asano baper?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top