Bab 2
Selamat Membaca
Masih dalam posisi yang sama, Yunna yang duduk di atas pangkuan nyaman pria dingin itu. Kini mulai memberanikan dirinya dengan, diawali dari kedua tangan Yunna menyentuh leher belakang Addam, mengusap dari kepala hingga punggung kokoh pria itu.
Sentuhan itu membuat Addam yang tadinya menatap tajam, justru mulai terbuai dengan kenyamanan dari sang kelinci kecil, hingga tanpa sadar Addam memilih memejamkan matanya sejenak.
Kesempatan itu, tentu saja dimanfaatkan oleh Yunna dengan sebaik mungkin. Wanita yang memiliki tubuh ramping itu, mendorong kepala bagian belakang Addam, agar bisa mengarah ke arah wajahnya. Setelah itu, Yunna memiringkan wajahnya, mempermudah rencan liciknya.
Perlahan, Yunna membiarkan bibir merahnya bertemu sapa dengan bibir kejam Addam. Bibir yang selalu saja, tidak mau mengalah pada Yunna. Seperti halnya sekarang. Sejak kedatangan Yunna, tidak ada satupun perintah Yunna, yang dituruti Addam. Pria itu selalu membantahnya.
Yuna seolah tau, bahwa Addam pasti akan bersikeras dengan penolakan - penolakan tentang pernikahan. Tapi wanita ini, wanita yang bisa menjadi kelinci kecil yang begitu manis, juga bisa menjadi macam ganas demi mencapai keinginannya. Wanita ambisius yang rela melakukan segalanya. Dia akan pastikan Addam menerima tawarannya.
Karena Addam Prince Gabriel adalah pria yang tepat untuk dia nikahi. Ingat! Hanya untuk dinikahi.
Tangan Addam perlahan mulai menyusup di bagian samping paha kiri Yuna, melewati halusnya rok mini yang dipakai wanita itu sampai tangan itu bisa meremas bongkahan kenyal milik Yuna. Tangan Yuna secara bersamaan menarik punggung Addam, karena wanita itu menginginkan lebih.
Ahhh.
Dibalik ciuman dari Yuna, sudut bibir Addam tertarik sedikit, hanya sedikit tapi itu adalah sinyal bahwa Addam telah berhasil membuat Yuna menginginkan pria itu.
Keduanya saling larut dalam ciuman lembut yang perlahan menjadi ciuman menuntut. Indera perasa Yuna mengajak indera perasa Addam menari dalam alunan gairah hangat yang mulai menjadi bara api. Menyatukan cairan Saliva mereka sampai melewati kerongkongan kering, membanjiri di dalam sana.
"Princeee ahhh!" desah Yuna yang mulai menikmati setiap sentuhan Addam.
Addam tidak berhenti sampai di situ, tangan besar itu memindahkan tubuh Yuna di atas meja kerjanya. Membuat Yuna menghadap ke arahnya dan membuka lebar kedua paha Yuna yang telah sempurna untuk dia mainkan. Tepat ketika rok mini itu tertarik ke atas, Addam bisa melihat g-string? Atau apa pun namanya, karena bentuknya aneh, tapi menambahkan hasrat bagi Addam.
Setalah itu, Addam mulai melepas dalam super mini itu, meloloskannya hingga meluncur ke bawah seolah kaki Yuna adalah prosotan terlicin yang pernah ada di dunia ini. Barulah pria itu mulai menjejaki setiap titik pada bibir bagian bawah Yuna, melahapnya bagai dia sedang menikmati ice cream yang super lumer di mulut.
Yuna yang bergerak tidak menentu, membuat baju atasnya perlahan lepas dan membiarkan pakaian bagian dalamnya terlihat. Kedua tangan Yuna memegang kepala Addam, agar pria itu bisa semakin dalam dan dalam mengerjakan tugasnya di bawah sana.
"Ahhh Yeahhh, Priiinceee!!!!" desah Yuna tidak tertahan.
Gerakan lincah di bawah sana, menarik pikiran Yuna seolah dia sedang menaiki puncak tertinggi yang tidak terlihat dasar di bawahnya. Terus naik - naik dan naik, sampai tepat ketika dia di atas. Tangan kecil Yuna melepas pegangan, dan ...
"Ahhhh Prrincceee!!!!" teriak Yuna bersamaan dengan lahar panas yang terus mengalir begitu deras.
Addam terus berada di sana, menyesat setiap cairan yang keluar dari wanita kelinci kecilnya. Cairan yang begitu nikmat, yang membuat pria ini merasa kecanduan dengan milik Yuna. Yuna bagai narkotika, sekali terpikat olehnya, maka akan sulit untuk lepas darinya. Seperti Addam.
Tapi, tepat setelah Addam menyelesaikan kegiatan yang memuaskan dahaganya. Pria itu bisa melihat seorang karyawan yang bernama Anggi, yang sangat dikenal sebagai Lambe Lemes Kantor atau lebih jelasnya sebagai Pemimpin Gosip Terpanas di Kantor. Saat ini melihat Addam dan Yuna dalam keadaan yang sangat tidak pantas.
"Oh ... Itu ... Maaf telah mengganggu, Pak Addam dan Miss Orlando. Saya akan menyerahkan laporan ini, nanti saja," ucap Anggi yang langsung menutup pintu dan berlari meninggalkan tempat itu.
Deretan kata itu, tentu saja berhasil membuat pikiran tenang Addam menjadi gelisah. Bagaimana tidak? Selama ini Addam dikenal sebagai pekerja bersih, yang tidak pernah mencampurkan urusan kantor dengan percintaan.
Namun kali ini, sepertinya cap pekerja bersih harus dicoret dalam diri Addam. Addam ketahuan melakukan sentuhan dengan Yunna, meskipun sentuhan itu belum mengarah pada hubungan yang lebih dalam.
"Kau sengaja?" tuduh Addam yang langsung menatap tajam pada Yunna.
Yuna tidak langsung menanggapi, tangannya memberi tanda pada Addam agar mengambil g-string yang tadi terjatuh. Addam pun melakukannya, pria itu juga membantu Yuna untuk memakainya, dan meremas kembali bongkahan kenyal milik Yuna.
"Sengaja apa? Aku datang ke sini memang ingin berbicara tentang pernikahan," ucap Yuna.
Tangan Addam tampak telaten memakaikan jas Yuna yang sedikit berantakan. Yuna sendiri tampak tidak masalah dengan perlakuan manis dari Addam, setelah itu Yuna mengecup ringan bibir Addam sebagai tanda terima kasih.
"Kau tidak mengunci pintunya, Berlian," ucap Addam dengan nada tidak suka.
"Aku melupakannya, lagi pula biasanya juga tidak ada yang masuk. Karyawan itu saja yang ingin cari gosip baru," elak Yuna dengan kesalahannya.
"Baiklah, anggap saja seperti itu. Lalu setelah ini apa? Muncul skandal seorang karyawan rendahan bercinta dengan anak bos di kantor?"
"Apa ada yang memanggilmu karyawan rendahan?" tanya Yuna dengan nada tidak suka.
Addam sedikit terkejut dengan perubahan Yuna, yang tadinya seperti kelinci kecil, kini berubah menjadi macan ganas yang siap untuk menghancurkan siapapun. Tapi apa ada yang salah dengan ucapan Addam? Bukankah memang benar, Addam adalah karyawan rendahan?
"Dengar Addam, kau adalah saingan aku, rivalku, bahkan nilai kita lulus saja, dengan IPK yang sama. Jika ada orang yang memanggilmu karyawan rendahan, itu sama saja orang itu menghina aku. Jadi katakan siapa orang yang mengatakan itu padamu, karena aku siap membuat dia merasakan akibatnya," jelas Yuna yang tidak suka jika ada orang yang menghina Addam.
Inilah salah satu hal yang disukai Addam dari Yuna. Yuna tidak pernah membiarkan orang lain menghina Addam, wanita itu memang dikenal sangat menghargai prestasi dan kecerdasan. Jadi tentu saja, pembelaan yang dilakukan oleh Yuna terjadi karena Addam memang selalu menjadi saingan Yuna.
Addam pun menarik Yuna ke dalam pangkuan dia lagi. Tangannya mengusap lembut rambut Yuna, yang tergerai indah dengan aroma coklat kesayangannya.
"Bukan itu masalahnya, Yunna. Tapi seluruh karyawan pasti akan bergosip tentang kita."
"Apa ada yang salah?"
"Tentu saja salah. Kita tidak menjalin hubungan apa pun, dan kau juga tau, kalau aku sama sekali tidak tertarik menjalin hubungan."
Yunna tampak memilih terdiam sejenak, pikirannya sedikit berkelana tentang masa sekolah mereka. Di masa itu, masa puber mereka, Yunna dan Addam menjalin status pacaran. Mereka berpacaran dari mulai memasuki Sekolah Menengah Pertama. Itu adalah cinta monyet mereka.
Jadi, sebenarnya sudah bukan rahasia lagi, kalau Yunna dan Addam bisa saja kembali menjalin hubungan pacaran mereka. Hanya saja, kali ini Yunna bukannya meminta balikan untuk menjadi pacar, melainkan malah meminta Addam untuk menjadi suaminya.
Konyol, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat Addam.
"Tapi, meski begitu kau harus tetap menikahi aku!" tuntut Yuna tiba - tiba.
"Lagi? Kita sudah pernah membahasnya Yuna. Aku tidak pernah ingin menikah, dan bahkan ketika kita menjalin hubungan pacaran dulu saja, aku sudah memberi peringatan tidak ada pernikahan untuk kita."
Luka lama yang terbuka. Salah satu kesalahpahaman yang membuat Yuna dulu meminta putus dari Addam. Yuna kira, maksud ucapan Addam tentang tidak ada pernikahan adalah karena Addam menyukai wanita lain. Tapi setelah mengetahui rahasia pria itu, Yuna kini memahami arti tidak menikah.
Addam memiliki rahasia ....
"Kau ingin menghancurkan GA Entertainment kan?" tanya Yuna tepat sasaran.
Detik itu juga, Yunna bisa merasakan tubuh Addam yang tadinya terasa panas. Justru sekarang tampak membeku, meskipun Addam menutupi dengan cara tetap mengusap lembut rambut Yunna.
Tapi sayangnya, Yunna yang sudah sangat mengenal Addam. Dia tidak akan tertipu dengan apa yang dilakukan Addam.
"Apa maksud kamu?" tanya Addam berpura-pura tidak paham.
***
13 Februari 2023
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top