No In Hell!!!!!

Chapter 2

Hanami POV

TOK!TOK!TOK!

Suara ketukan membangunkanku dari tidur nyenyakku..

"Grr..siapa yang berani menganggu waktu tidurku!?"Geramku dan langsung menuju pintu tanpa mengganti bajuku yang saat itu masih memakai piyama dan aku membuka pintunya. Kulihat orang yang sangat familiar sedang berdiri di depanku.

"Ohayaou!"Ujar pria itu. Aku hanya menatapnya bingung.

"Ano..kau siapa ya?"Tanyaku. Orang itu sweatdrop seketika dan memandangku dengan tatapan aneh.

"Kau lupa siapa aku?Jeez...Ini aku, Hazeil..orang yang datang kerumahmu kemarin.."Jelasnya. Aku segera memutar otakku mengingat kejadian kemarin. Seketika mataku terbelalak.

'JADI INI BUKAN MIMPI!?'Batinku setengah berteriak.

"Ano...maaf, seperti yang sudah kubilang..sepertinya kau salah orang, aku bukanlah putri raja yang hilang itu.."Ujarku malas. Aku segera berbalik untuk masuk rumah saat ia tiba-tiba menarikku. Aku pun yang masih setengah sadar hanya pasrah saja ditarik dengannya memasuki mobil mewahnya.

"Hazeil-san?Kau mau bawa aku kemana?"Tanyaku bingung. Dia hanya menatapku dan memberikan senyumannya yang menurutku SUPER MENYEBALKAN!

End of Hanami POV

Normal POV

Sebuah mobil mulai memasuki gerbang yang sangat besar dan melewati taman-taman yang besar dan Indah. Setelah mobil itu terparkir, Hazeil membukakan pintu untuk Hanami. Hazeil pun menenteng Hanami untuk memasuki Rumah yang sangat besar.

Saat mereka memasuki pintu, semua maid berdiri berjejer rapi dan membungkuk kepada mereka.

"Okaerinasai Hazeil-sama, Hanami-sama"Ujar kepala maid yang ada disana.

"Ah, Sika-san.. tolong antarkan Hanami ke kamarnya dan gantikan bajunya. Mulai sekarang kau adalah maid pribadinya.."Perintah Hazeil dan dibalas anggukan oleh maid itu. Maid yang diketahui bernama Sika itu menuntun Hanami ke kamarnya.

@Kamar Hanami

Kamar yang ditempati hanami sangatlah besar. Yang diisi dengan meja belajar beserta buku-bukunya, kasur berukuran king size, tv , lemari, dan lain sebagainya. Hanami hanya memandang kamarnya dengan tatapan kagum.

"Ano...Sika-san?"

"Ha'i Hanami-sama?"Tanya Sika.

"Kumohon jangan memanggilku dengan panggilan seperti itu. Panggil saja 'Hanami'" Ujar Hanami sambil tersenyum. Sika segera membuka mulut untuk protes tetapi hanami sudah memotongnya.

"Tidak terima penolakan"Ujarnya. Sika hanya mengangguk pasrah setelah itu ia teringat sesuatu dan segera pergi ke lemari dan mencari sebuah dress yang cocok untuk hanami.

"Untuk apa itu Sika-san?"Tanya hanami curiga. Sika hanya membawakan gaun itu dan menghampiri Hanami. Hanami yang memang tidak suka memakai dress hanya menatap dress itu dengan horror.

"Ha'i Hanami-san..Pakailah.."Ujar Sika. Hanami hanya menatap dress itu dengan pandangan tidak suka.

"Tidak!!"Ujarnya tegas. Sika pun dengan paksa memakaikan dress itu kepada hanami yang berontak.

"Selesai!"Ujar sika dengan bangga. Hanami hanya melihat tampilan dirinya dengan pandangan horror.

"Apa ini? Kenapa aku harus memakai dress!?!?"Teriak Hanami kesal dan memegang dress itu dengan jijik.

"Seorang putri harus melakukan itu.."Jawab Kisa santai. Hanami segera menatap kisa kesal. Ia mendapat ide dan segera berlari kearah lemari untuk mencari baju. Yang ia lihat hanyalah dress..dress...dress... dan- ah! Ia menemukan sebuah baju panjang dan celana pendek. Ia mengambilnya dan mengganti pakaiannya.

"Ini lebih baik.."Ujarnya senang. Kisa menatapnya dengan pendangan horror. Hanami sekarang memakai baju lengan panjang dan panjang baju itu sampai sepahanya dan dilapisi dengan celana yang panjangnya hanya sampai ke lututnya. Rambut pink panjangnya ia ikat ponytail. Terlihat simple tetapi ia tetap terlihat cantik.

"Anda tidak bisa memakai itu.."Ujar Kisa yang menatapnya. Hanami hanya memberikan senyumannya dan segera berlari ke arah jendela. Ia pun langsung melompat yang membuat Kisa berlari ke arah jendela dengan panik. Yang benar saja! Mereka sedang berada di lantai tiga. Apa ia sudah tidak waras melompat dari ketinggian seperti itu!? Kisa pun segera melihat ke bawah dan melihat bahwa Hanami sedang menjulurkan lidah ke arahnya dan berlari.

"Ah!Hanami-sama!"Teriaknya memanggil hanami kembali dengan embel-embel 'sama'. Ia segera berlari keluar untuk memanggil beberapa penjaga untuk membawa Hanami kembali.

Hanami saat ini sedang berlari menuju gerbang utama saat tiba-tiba saja tubuhnya terangkat. Ia melihat 3 penjaga dan salah satunya mengangkatnya ke pundak penjaga itu. Hanami yang memberontak diabaikan oleh mereka.

Hanami pun menendang dengan keras perut penjaga yang membawanya sehingga pria itu melepaskan pegangannya dan hanami bebas. Ia segera menghajar 2 penjaga lagi dengan tendangannya sehingga penjaga itu kesakitan

"Heh!jangan meremehkan diriku!kau pikir aku hanya gadis biasa yang lemah eh? Aku, Mizuka Hanami adalah pemegang sabuk hitam dalam semua bela diri!"Ujarnya bangga dan segera berlari cepat menuju gerbang utama.

Setelah berhasil keluar, ia pun berlari tidak tentu arah karena ia memang tidak tau dimana ia sekarang dan tidak mengetahui arah jalan. Ia berlari tanpa memperhatikan sekeliling dan menabrak seseorang.

"Hanami?"Ujar orang itu. Hanami mendongakkan kepalanya dan melihat Araki sedang melihatnya dengan tatapan bingung.

"ARAKI!!!!"Teriak Hanami langsung memeluk Araki. Araki mendengar bahwa Hanami terisak dan balas memeluknya dan mengelus punggungnya dengan halus.

"Baiklah, lebih baik kau tenangkan dirimu dan ikut denganku.."Ujar Araki lembut menuntun Araki menuju Rumahnya yang terletak tidak jauh dari sana.

@Araki's

"Jadi, apa kau mau menceritakan apa yang terjadi?"Tanya Araki setelah Hanami sudah tenang. Hanami mengangguk dan menceritakan semua yang terjadi.

"Jadi begitu...wah!aku tidak menyangka temanku yang ceroboh,cerewet,tomboy, adalah seorang putri kerajaan!!!"Ujar araki dengan ceria. Hanami yang melihat araki seceria itu hanya tersenyum.

"Lalu, kenapa kau kabur?"Tanya Araki.

"Aku tidak tahan dengan peraturan disana!yang benar saja!masa aku disuruh memakai dress!?!?HELL NO!"Jawabnya dengan nada kesal.

"Lalu?sekarang apa yang mau kau lakukan?kau tidak bisa selamanya menghindar dari ini. "Tanya + ujar Araki sambil meminum tehnya. Hanami yang mendengar pertanyaan itu hanya berpikir.

"Izinkan aku tinggal di rumahmu!"Ujar Hanami tegas. Araki pun tersedak dari minumannya. Ia melihat Hanami dengan pandangan tidak percaya.

"Hei!Yang benar saja!!"Ujarnya. Hanami melihatnya dengan pandangan aneh.

"Jadi, aku tidak boleh?"Tanyanya dengan suara yang parau. Araki Pun tersadar dari perkataannya.

"Ah..maaf, bukan begitu..maksudku, apa kau yakin?tapi-

"Aku akan meminta izin kepada Hazeil-san untuk tinggal disini. Aku tidak mungkin bisa tinggal dirumah lamaku lagi karena mereka sudah menjualnya. Jadi, apakah kau mau membantuku?"Jawab dan Tanya Hanami kepada Araki. Araki pun tersenyum lembut ke arahnya.

"Tentu saja!"

TBC

Oke!jadi,gimana ficnya??bagus? Maaf ya kalo pendek ceritanya.

Maaf kalo jalan ceritanya gak jelas..

Vote + comment please?

-Hanami

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top