Bab 42 Fucking Miss You
Selamat Membaca
"Yang Mulia boleh menghukum saya, tapi tolong ... jangan seret Naruto pada masalah ini," mohon Sakura.
Kaisar Uchiha tidak bisa menutupi ekspresi dinginnya, ketika indera pendengarannya harus mendengar, bahwa wanita yang dia cinta menjadi rebutan untuk semua orang. Tidak hanya Itachi, tapi kini Sakura, yang merupakan seorang wanita pun, ikut dibuat terpesona dengan pesona Naruto.
"Masih memikirkan orang lain, sedangkan nasib kamu sedang diujung tanduk. Sepertinya kamu memang cocok menjadi Permaisuri, Sakura," ucap Kaisar Uchiha.
"...." Sakura hanya diam mendengar ucapan Kaisar Uchiha, yang sangat tidak mungkin bisa dia gapai.
Bagaimana mungkin, Sakura yang sudah terjerat kasus pelecehan seksual, yaitu mencium paksa bibir wanita lain. Justru Sakura masih bisa menjadi seorang Permaisuri? Bukankah itu sangat tidak mungkin terjadi?
"Kalau begitu, tanda tangani dokumen ini," perintah Kaisar Uchiha.
Sakura menatap dokumen yang diajukan padanya, itu adalah dokumen untuk syarat pernikahan di Konoha. Lebih tepatnya, dokumen pernikahan Sakura sebagai Permaisuri, yang menikah dengan Kaisar Uchiha ke-7.
"Apa maksud semua ini, Yang Mulia? Apa Yang Mulia ingin melukai Naruto lagi?" tanya Sakura, yang keceplosan memberi tahu perasaan Naruto.
"Lagi? Apa Naruto mengatakan sesuatu padamu?" tanya Kaisar Uchiha memastikan.
"Naruto hanya bilang, kalau dia tidak peduli dengan status permaisuri, karena meskipun dia tidak menjadi permaisuri, kalian sudah saling mencintai," jelas Sakura.
"Dan setelah kamu tau, kamu tetap mencium bibir gadis milikku?"
"Itu... karena dia bilang dia adalah anak dari---"
"Jadi, kamu menganggap, bahwa 'dia' lah yang pantas menikah dengan kamu? Lancang sekali kamu, Sakura!"
"Tapi, saya tidak akan pernah menyesal. Karena bagaimana pun, kami memang ditakdirkan menikah, seandainya saja dia laki - laki," teguh Sakura.
"Tanda tangani dokumen itu, jika kamu tidak mau melihat Naruto ikut terseret masalah dari kamu."
Meski berat, tapi tangan Sakura akhirnya memilih menanda tangani dokumen pernikahannya dengan Kaisar Uchiha ke-7. Sakura tidak menyangka, kalau dia akan tetap menjadi Permaisuri.
Hingga, ketika Sakura dibawa masuk ke dalam kamar milik Permaisuri Uchiha 'palsu' yaitu Naruto. Sakura bisa melihat wajah sembab Naruto, yang terlihat kekurangan waktu istirahat, dan ada bekas tangis di wajahnya.
"Naruto..." panggil Sakura.
"Sakura-chan!!!" Naruto berlari ke dalam pelukan Sakura, dan lagi - lagi kembali menangis.
"Tenang lah, Naruto. Semua pasti akan baik - baik saja," ucap Sakura mencoba menenangkan gadis yang dia sukai.
"Bagaimana aku bisa tenang? Suamiku... dia sedang di penjara, dan aku tidak tau, kapan masalah ini selesai. Lebih parahnya lagi, Kaisar ke-8 meminta aku untuk menikah dengannya. Apa yang harus aku lakukan, Sakura-chan?" jelas Naruto tentang kondisinya.
Sakura mengusap pelan rambut Naruto, dan melepas dekapan itu. "Yang Mulia sudah memperkirakan semua ini, Naruto. Kamu hanya perlu pergi bersama Shisui-nii, dan semua akan baik - baik saja," jelas Sakura.
Naruto menatap ke arah Shisui-nii, dia adalah pengawal sekaligus sekertaris Kekaisaran yang sangat dipercaya.
"Apa ini? Kenapa Shisui-nii di sini juga?" tanya Naruto.
"Saya akan menjelaskannya nanti, Yang Mulia," ucap Shisui.
Itulah kenapa Sakura yang sebelumnya sudah mendapatkan pendidikan sebagai Calon Permaisuri, kini mencoba memberanikan diri untuk melawan Pangeran Uchiha, yang akan segera dinobatkan sebagai Kaisar Uchiha ke-8.
"Apa kamu tau, apa yang sedang kamu lakukan Haruno Sakura?" ucap Pangeran Uchiha.
Sakura bisa merasakan hawa membunuh dari Pangeran Uchiha, dan ini mengingatkan Sakura pada amarah Kaisar Uchiha. Namun, Sakura harus bisa mengalahkan rasa takutnya ini, dia tidak mau kalau Naruto harus menjadi istrinya Pangeran Uchiha.
"Justru, saya yang harus berbicara seperti itu, Pangeran. Dilihat dari sisi dokumen, saya adalah Permaisuri asli, sedangkan Pangeran belum secara resmi dinobatkan sebagai Kaisar Uchiha ke-8. Jadi, Pangeran yang harus memberi hormat pada saya," ucap Sakura.
"Permaisuri asli, kamu bilang?!"
"Itu memang benar, saya adalah Permaisuri asli."
Pangeran Uchiha membalikkan tubuhnya, menatap ke arah pengawal. "Periksa cctv di seluruh Konoha! Lakukan pencarian Permaisuri Uchiha di setiap ruas jalan!" perintah Pangeran Uchiha.
"Baik, Yang Mulia."
***
"Kita sudah sampai, Yang Mulia," ucap Shisui.
Permaisuri Uchiha pun harus turun dari motor yang dibawa oleh Shisui, bersamaan tangannya yang melepas helm yang menutupi rambut panjangnya. Kemudian, ketika Permaisuri Uchiha menatap ke arah pinggiran Sungai Konoha, tanpa bisa dicegah, sepasang kaki Permaisuri Uchiha berlari mendekati tempat itu.
Tepat ketika Permaisuri Uchiha akan sampai pada sosok yang dia rindukan, tubuhnya tiba - tiba melompat dalam pelukan pria itu. Membuat sang pria dengan sigap menangkap tubuh istrinya.
"I fucking miss you, Teme!" ucap Permaisuri Uchiha.
Sasuke tersenyum melihat sepasang mata istrinya akan mengeluarkan air mata, air mata kerinduan yang menjadikan mereka tidak ingin dipisahkan.
Kemudian, entah keberanian dari mana, Naruto mencium bibir Sasuke lebih dulu. Menarik bibir suaminya, untuk saling menghisap dalam - dalam, melampiaskan segala macam emosi yang menyelimuti mereka berdua.
Ciuman itu terus berlangsung, sesekali mereka memiringkan wajah mereka. Baik Sasuke maupun Naruto, bisa merasakan kalau kerinduan dalam diri mereka semakin menenggelamkan akal pikiran mereka.
"Hentikan, dobe."
"Kenapa?"
"Kamu tau kan, kamu masih dibawah umur," ingat Sasuke.
"Kau menyebalkan! Apa salahnya dengan ciuman? Lagi pula kita sudah menikah."
"Masalahnya, aku tidak yakin, setelah ini aku masih mempertahankan kegadisan kamu, sayang," ucap Sasuke.
Detik itu juga, dua tangan Naruto mendorong tubuh Sasuke. Tapi dalam sekejap Sasuke memutar tubuh Naruto, dan menarik tubuh Naruto dalam pelukannya. Hal itu membuat mereka bisa melihat keindahan sungai Konoha.
Semilir angin malam menerpa kulit putih mereka, tapi tidak ada yang merasakan rasa dingin. Karena mereka begitu menikmati kebersamaan mereka.
"Tenang sekali," ucap Naruto.
"Apa kamu suka tempat yang tenang seperti ini?" tanya Sasuke.
"Sayangnya, tidak ada tempat untuk kita lagi, Teme. Apa kamu lupa kalau aku adalah buronan Kaisar Uchiha ke-8. Sedangkan kamu... oh tunggu! Bagaimana hasil sidang kamu?" tanya Naruto yang ingin membalikkan tubuhnya, tapi dicegah dengan tangan Sasuke yang memeluk tubuh Naruto dari belakang.
"Apa kamu tidak membenciku?" tanya Sasuke.
"Apa yang harus dibenci dari kamu? Kamu bahkan sudah mengorbankan masa remaja kamu, hanya demi bisa menyembunyikan aku," ucap Naruto.
"Kamu... ingat sesuatu?" tanya Sasuke pelan - pelan.
Pria ini masih berharap agar Naruto tidak mengingat masa lalu mereka. Karena di masa lalu, Naruto adalah tunangannya Itachi. Hubungan mereka juga begitu dekat, sampai - sampai Naruto sering menghabiskan waktu berdua saja dengan Itachi.
Sedangkan dengan Sasuke? Naruto hanya akan datang bertemu dengan Sasuke, ketika Itachi sedang sekolah. Selain itu, Naruto hanya akan mau bersama dengan Itachi. Sungguh masa lalu yang menyakitkan bagi Sasuke.
"Semuanya. Termasuk kamu yang mencintai aku dalam diam," akui Naruto.
"Apa itu artinya, kamu benar - benar menerima aku?"
Naruto memutar tubuhnya, berjinjit sedikit untuk bisa mencium bibir suaminya. Sepasang matanya tertutup, untuk memperdalam ciumannya pada sang suami.
"Sejak dulu, aku bersama Kak Itachi, karena aku ingin memiliki kakak laki - laki. Dan ketika aku hilang ingatan, kemudian bertemu dengan kamu, ... itulah awal aku merasakan rasa cinta pada pria," jelas Naruto.
"Terima kasih, Dobe. Terima kasih karena sudah jatuh cinta padaku," ucap Sasuke, sambil memeluk tubuh Naruto.
"Yang Mulia," panggil Shisui.
Naruto ingin melepas pelukan dari Sasuke, tapi Sasuke semakin mengeratkan pelukannya pada Naruto.
"5 menit lagi."
Kemudian Shisui kembali mengambil jarak pada mereka.
"Ada apa Sasuke?"
"Masalah yang aku alami masih panjang, dan aku tidak tau, apa kita bisa bertemu lagi."
"Apa maksud kamu!"
Sasuke terdiam sejenak, dia bisa merasakan kalau sosok yang berada dalam pelukannya ini, bukan lagi Naruto si anak yatim piatu, yang berasal dari golongan rakyat biasa. Melainkan sosok Putri Naruto, yang merupakan Putri Mahkota Kekaisaran Uchiha.
"Setelah ini, ikutlah bersama Shisui. Dia akan memastikan keamanan kamu dari Kak Itachi."
"Dan bagaimana dengan kamu?" tanya Naruto.
"Aku menebus dosa yang telah aku lakukan di masa lalu. Jadi, kalau kamu akan menikah lagi---"
"DIAM! KAMU PIKIR KAMU SIAPA?! SAMPAI BERPIKIR KALAU AKU AKAN MENIKAH LAGI?!"
"...." Sasuke bisa melihat sorot kemarahan dari Naruto, yang begitu kuat.
"Dengar Sasuke, sekalipun kamu bukan lagi Kaisar, kamu tetaplah suami aku. Dan kalau memang kamu harus tinggal di penjara, aku akan menyusul kamu juga ke sana," ucap Naruto.
"Menyusul?"
"Iya. Aku akan segera menjadi dokter, dan aku bisa menjadi dokter di tempat penjara," ucap Naruto.
"Hahaha. Benarkah?"
"Sasukeee." rajuk Naruto.
"Baiklah, tapi aku tidak akan memaksa kamu, kalau semisal kamu sudah bosan menunggu aku,"
"Tidak akan!"
"Aku mencintai kamu Naruto," tulus Sasuke mengatakan apa sudah lama dia rasakan pada istrinya.
Naruto kembali mencium bibir Sasuke. "Aku jauh lebih mencintai kamu, Sasuke."
Setelah mengatakan itu, Naruto pun terpaksa melepas pelukan mereka. Naruto berjalan mendekati Shisui, tapi baru tiga langkah saja, Naruto kembali berbalik berlari ke arah Sasuke.
Sepasang suami istri ini kembali merasakan bibir mereka saling bertemu, mencecap begitu kuat, sampai Shisui bisa mendengar suara kecapan itu. Tapi baik Naruto maupun Sasuke tidak ada yang mau menghentikan ciuman itu.
Naruto bisa merasakan lidah Sasuke menarik lidah Naruto, membiarkan lidah mereka bergerak dalam gerakan yang begitu intens dan begitu dalam. Tubuh Naruto bergerak sendiri, menarik tubuh Sasuke semakin erat dalam dekapan.
"Aku mencintaimu, Sasuke. Sangat mencintai kamu," lirih Naruto, bersamaan dengan air mata sialan yang berani keluar dari matanya.
"Aku lebih mencintai kamu, Naruto."
***
"Kami menemukan lokasi mereka, Yang Mulia."
"Di mana?"
"Sungai Konoha."
Bersambung.
Kalian mencium sesuatu? Mungkin mencium aroma ... END?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top