Bab 39 Happy or Sad?

Selamat Membaca

Sepasang mata biru langit milik Naruto, terlihat membola, terkejut dengan kecupan yang berhasil membungkam ucapan gadis itu. Itu hanya kecupan ringan, tanpa membiarkan indera perasa mereka saling bertemu sapa.

Kaisar Uchiha melepas kecupannya pada sang dobe, memberi jarak aman untuk dirinya agar tidak menerkam gadis yang masih di bawah umur itu. Pria nomor satu Konoha ini, saat ini sedang menahan dirinya sendiri.

"Kamu boleh cemburu, dobe. Dan aku tidak akan melarang kamu cemburu atau bahkan marah padaku, dobe," ucap Kaisar Uchiha.

Naruto menarik bibirnya ke arah dalam, sambil melirik ke arah lain. Mencoba menghilangkan udara panas, yang tiba - tiba menggelitik sepasang pipi putihnya, hingga berhasil menciptakan semburat merah muda.

"Terus, bagaimana kabar Sakura-cha---"

"Jangan memanggil dia 'chan', Dobe. Kamu tau, pesonamu berhasil menarik orientasi seksualnya," jelas Kaisar Sasuke.

Naruto terdiam, dia sebenarnya belum begitu yakin dengan orientasi seksual milik Sakura. Meskipun media dan para penggosip, mengatakan kalau Sakura menyukai Naruto. Tapi Naruto belum mendengarnya secara langsung.

Jadi, ada kemungkinan, kalau malam itu adalah kesalahan saja. Lagi pula, salah Naruto juga yang menerobos mandi bersama dengan Sakura. Meskipun sebenarnya, saat itu Naruto hanya ingin menjahili Sakura.

Tapi siapa sangka kalau akibatnya Sakura mendapatkan skandal buruk seperti ini?

"Apa dia mengatakan kalau dia menyukai aku?" tanya Naruto.

"Terkadang, tidak semua hal harus dikatakan secara lisan, Dobe. Jadi, meskipun aku sangat yakin kamu itu 'DOBE', tapi tolong jangan pernah membiarkan dirimu dekat dengan orang lain, selain dengan aku," pinta Kaisar Uchiha.

Naruto mengangguk paham, dia juga tidak akan pernah mau mengajak mandi lagi dengan orang lain, sekalipun orang itu adalah sesama perempuan juga. Karena di jaman sekarang, rasa suka bisa muncul dari siapa saja, tidak memandang gender.

Melihat gadis dobe-nya terdiam, tangan besar Kaisar Uchiha mulai menyentuh tangan Naruto, membawanya dalam genggaman hangat pria itu.

"Tapi, apa kamu tidak bahagia akan menikah dengan aku?" tanya Kaisar Uchiha yang penasaran.

Naruto melihat ke arah Kaisar Sasuke, gadis itu juga ikut berjalan bersama, dengan sengaja menyandarkan kepalanya pada dada kokoh sang Kaisar. Ada aroma musk yang terhirup nyaman oleh indera penciumannya, aroma yang memang menjadi khas untuk Kaisar Uchiha.

"Menikah atau tidak pun, kamu tetap sudah mencintai aku," cetus Naruto, yang tidak mau mengakui rasa bahagianya.

"Tapi, bukankah kamu sangat antusias memenangkan kontes menjadi Permaisuri?" tanya Kaisar Uchiha yang keheranan.

Oh ayolah, baiklah Kaisar Uchiha maupun Naruto, dua orang ini sudah sama - sama paham, sangat paham malah. Kalau sebenarnya memiliki perasaan yang sama, rasa cinta yang begitu dalam, sampai mungkin mereka akan tetap memiliki rasa cinta itu, meskipun....

misalkan Sakura menjadi permaisuri pun, Kaisar Uchiha masih tetap bisa mengangkat Naruto sebagai selir kesayangan. Jadi status Sakura sebagai permaisuri hanya akan dijadikan simbol saja. Karena hati dan tubuh Kaisar Uchiha telah dimiliki oleh Naruto.

Tapi, karena sekarang Naruto telah ditetap sebagai calon permaisuri. Maka hanya tinggal menunggu waktu, untuk menyelesaikan segala persiapan pernikahan. Maka Kaisar Uchiha dan Naruto, akan segera menikah.

"Ada alasan kuat, kenapa aku ingin memenangkan kontes, Teme," ucap Naruto.

"Apa itu ada hubungannya dengan kamu lari ke rumah sakit, dan bertengkar hebat dengan Putri Senju Kyuubi?" tanya Kaisar Uchiha.

Dua orang ini menghentikan langkah mereka, tepat ketika mereka sampai di depan gazebo. Kaisar Uchiha membantu Naruto untuk menaiki tempat itu, dan ketika Naruto sudah berada di atas lantai kayu itu. Ternyata tangan Kaisar Uchiha melonggarkan kain bagian perut Naruto, agar Naruto bisa lebih mudah duduk.

"Apa tidak masalah, aku berpakaian sedikit berantakan?" tanya Naruto.

"Kamu bertemu denganku, Dobe. Jadi tidak masalah kalau dayang protokol istana melihatmu sedikit berantakan," jelas Kaisar Uchiha.

"Hm? nanti kalau mereka marah, kamu harus membantu aku ya," pinta Naruto.

Kaisar Uchiha tersenyum melihat kepolosan gadis dobe-nya. "Apa ada imbalannya?" tanya Kaisar Uchiha.

"Kamu jauh lebih kaya raya dibanding aku, Teme. Tapi kamu masih tetap minta imbalan?" tanya Naruto tidak percaya dengan ucapan Kaisar Uchiha.

"Bukan uang atau harta, dobe. Kamu bisa memberiku imbalan, yang hanya bisa kamu lakukan padaku saja," ucap Kaisar Uchiha.

Naruto mengerutkan keningnya, dia bingung harus memberi imbalan apa untuk Kaisar Uchiha. Dari segi kekayaan, Naruto saja hanyalah orang miskin yang tidak memiliki apa - apa. Terus dari segi kecerdasan, Kaisar Uchiha saja jauh lebih cerdas dibandingkan Naruto.

Udah pinter, kaya, tampan pula. Kaisar Uchiha kurang apalagi coba? Tolong, siapapun yang tau kekurangan Kaisar Uchiha, segera beritahu Naruto ya.

"Apa ya?" pikir Naruto.

"Hahaha. Kamu menggemaskan sekali, dobe," ucap Kaisar Uchiha yang sudah gemas dengan kepolosan Naruto.

Melihat Naruto yang menatap kesal ke arahnya, Kaisar Uchiha pun menarik pinggang ramping Naruto, sampai membuat gadis itu sudah berada di dalam dekapannya.

"Kamu belum menjelaskan alasan kamu ingin menjadi permaisuri, dobe," ingat Kaisar Uchiha.

Dua tangan Kaisar Uchiha sudah memeluk tubuh Naruto dari belakang, membuat siapapun yang ingin mencuri dengar pembicaraan mereka, tidak bisa melakukan tugasnya dengan benar.

Kaisar Uchiha sendiri melirik ke arah mata - mata yang sejak awal sudah mengawasi mereka, kemudian Kaisar Uchiha semakin menarik tubuh Naruto, membiarkan hanya pakaian mereka yang memisahkan mereka.

"Aku mendapat informasi, kalau aku adalah anak dari Kaisar sebelum kamu, Teme."

DEG.

Kaisar Uchiha sempat melebarkan matanya, meski hanya dalam hitungan detik saja. Tapi pria itu kemudian memilih mengecup cekungan leher Naruto, mencoba mengalihkan pandangan mata - mata yang masih mengawasi mereka.

"Aku sebenarnya, tidak peduli dengan fakta itu. Karena bagiku, masa lalu yang sudah terkubur, tidak perlu digali hanya untuk menambah masalah dalam hidup kamu, Teme," jelas Naruto.

"Kamu tidak penasaran, kenapa kamu bisa lupa tentang masa lalu kamu?" tanya Kaisar Uchiha.

"Pasti itu demi kebaikanku 'kan?" balas Naruto.

"Terus, apa imbalannya kalau kamu berhasil menjadi permaisuri?"

"Imbalannya ... aku bisa bertemu dengan ibuku yang masih hidup."

"...."

"Tapi ternyata, ibuku diculik dan sampai sekarang aku tidak tau dia di mana," ucap Naruto.

"Jadi, kalau kamu tidak menjadi permaisuri, tapi bisa hidup bersama ibu kamu, apa kamu akan tetap bersamaku?" tanya Kaisar Uchiha.

Detik itu juga Naruto memutar tubuhnya, sampai menghadap ke arah Kaisar Uchiha. Gadis rambut pirang itu menatap dalam - dalam pada onyx legam milik sang Kaisar.

"Apa kamu tau sesuatu?" tanya Naruto memastikan.

"...." Kaisar Uchiha hanya bisa tersenyum.

***

Perlahan Pangeran Uchiha membuka sapasang matanya, memberi tatapan dingin ke arah dokter Obito. Kini seluruh ingatan milik Pangeran Uchiha telah kembali, meskipun salah satu ingatannya sedikit di manipulasi.

"Yang Mulia," panggil dokter Obito.

"Aku tidak akan berterima kasih padamu, Obito. Karena salah satu orang yang membuat aku seperti ini adalah kamu," ucap Pangeran Uchiha.

"Maafkan hamba, Yang Mulia," ucap dokter Obito.

Setelah itu Pangeran Uchiha bangkit dari sofa terapi, pria itu berjalan keluar meninggalkan rumah sakit itu. Pangeran Uchiha kemudian memilih pergi, tapi bukan ke rumah kediamannya, melainkan....

Kantor Polisi Konoho

Kedatangan Pangeran Uchiha yang sangat tiba - tiba, berhasil membuat para petugas terkejut. Apalagi petugas wanita terlihat mulai memakai riasan pada wajah mereka, berharap bisa membuat Pangeran Uchiha terpikat pada mereka.

Sedangkan di dalam ruang interogasi, terlihat ada Uzumaki Yahiko, dan Uchiha Obito, yang sedang melakukan introgasi pada Pangeran Uchiha.

"Apa kamu ingin menuntut Yang Mulia Kaisar, karena telah merebut tahta milikmu, Pangeran?" tanya Obito.

"Saya datang ke sini, bukan untuk melakukan hal tercela seperti itu, Obito."

"Terus, alasan apa, kamu datang ke sini?" tanya Yahiko.

"Pada tahun 2008, tepatnya saat insiden kebakaran di istana lama," ucap Pangeran Uchiha.

Obito dan Yahiko segera duduk di depan Pangeran Uchiha, dua pria yang bertugas berada dalam departemen penyidik, bisa merasakan kalau informasi yang dibawa oleh Pangeran Uchiha adalah sebuah kunci dari kotak pandora.

"Saya melihat Yang Mulia Kaisar, yang saat itu masih berusia 8 tahun. Kaisar membawa petasan masuk ke dalam istana, yang membuat kebakaran."

"Saat itu, di mana Anda melihat Yang Mulia Kaisar?" tanya Obito.

"Saat itu, saya baru datang dari akademi, dan ketika saya datang, Yang Mulia Kaisar ditemukan pingsan sambil membawa bekas petasan," jelas Pangeran Uchiha.

"Tapi, kenapa Yang Mulia Kaisar tidak mengakui perbuatannya, dan kenapa juga Pangeran baru mengatakannya sekarang?" tanya Yahiko.

Obito yang merupakan bagian dari keluarga kekaisaran, sangat memahami alasan Pangeran Itachi baru mengakui perbuatannya.

"Pangeran, apa kamu tau, akibat apa yang akan kamu dapat setelah pengakuan ini?" tanya Obito.

"Pencopotan status Pangeran, paling parahnya lagi, pengusiran saya dari Konoha," ucap Pangeran Itachi.

"Bagus, karena itu artinya Pangeran sudah siap, untuk membuka aib Kekaisaran Uchiha," ucap Obito.

***

Hari ini bertepatan pada 10 Oktober, ulang tahun Putri Uzumaki Naruto. Atas perintah dari Kaisar Uchiha, menepatkan bahwa 10 Oktober menjadi hari libur nasional, untuk merayakan pernikahan Kaisar Uchiha dan Putri Uzumaki.

Sudah sejak beberapa hari yang lalu, persiapan pernikahan akhirnya telah usai. Membuat Putri Naruto mengenakan pakaian adat pernikahan, yang menjadi simbolik bahwa dia adalah calon permaisuri Kekaisaran Uchiha.

Oh, dan tentu saja pakaian adat milik Kekaisaran lebih tebal jika dibandingkan dengan pakaian adat orang biasa. Lihat saja, satu minggu kemarin Naruto sampai kesulitan berjalan, hanya untuk membawa tubuhnya sendiri.

"Yang Mulia, sebelum Yang Mulia keluar dari ruangan, hamba dan para dayang ingin mengatakan selamat atas pernikahan Yang Mulia dan Yang Mulia Kaisar," ucap dayang Konan.

"Terima kasih dayang konan, dan terima kasih semuanya," ucap Putri Naruto.

"Dan Yang Mulia, kedepannya, tolong jangan pernah membungkuk pada siapapun, kecuali pada Yang Mulia Kaisar," ingat Dayang Konan, yang menyadari kalau Putri Naruto hampir membalas bungkukan pada para dayang.

"Akan aku ingat, dayang Konan," balas Putri Naruto.

Kemudian, Putri Naruto perlahan mulai berjalan bersama para dayang dan pengawal, untuk keluar dari kediaman miliknya, dan menuju ke halaman istana yang sudah disulap sebagai tempat upacara pertama.

Putri Naruto menaiki tandu yang sudah disiapkan, membuat semua orang tidak lagi bisa melihat kecantikan dari calon permaisuri.

Di sisi lain, tepat di tengah halaman, Kaisar Uchiha yang dikenal selalu memberi tatapan dingin, yang membuat semua orang merasa takut. Untuk pertama kalinya, para bangsawan bisa melihat tatapan Kaisar Uchiha melembut, ketika melihat Putri Naruto sedang turun dari tandu.

Putri Naruto berjalan begitu pelan, meski dia dibantu oleh dua dayang di samping kanan dan kirinya, sedangkan empat dayang lainnya berada di sisi belakang, membantu membawa pakaian adat yang dipakai Putri Naruto.

Tepat ketika Putri Naruto sampai di depan Kaisar Uchiha.

"Maaf, aku berjalan begitu lama," ucap lirih Naruto.

"Jika lebih lama dari sebelumnya, mungkin aku akan menggendongmu," balas Kaisar Uchiha dalam bisiknya.

Setelah itu, Kaisar Uchiha dan Putri Naruto memakai mic yang di pasang pada baju mereka. Karena masyarakat juga ingin mendengar ikrar janji, yang telah lama mereka tunggu - tunggu.

Seorang gadis yatim piatu yang berasal dari golongan rakyat biasa, kali ini menghancurkan adat protokol Kekaisaran, yang menjadikan gadis itu sebagai Permaisuri. Tentu saja itu membuat masyarakat merasa sangat bangga.

Di sisi lain, Pangeran Itachi dan pasukan polisi, yang sudah selesai melakukan penyelidikan. Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju Istana Kekaisaran Uchiha, yang sialnya, jalanan begitu macet dengan pawai masyarakat.

"Sepertinya kamu terlihat santai, untuk orang yang akan menjebloskan adiknya ke dalam penjara," ucap Obito.

"Aku juga akan ikut masuk ke penjara," balas Pangeran Itachi santai.

"Tapi status kamu adalah saksi, jadi kamu tidak bisa mendapatkan hukuman, Pangeran," ucap Yahiko.

"Oh, apa kamu merasa santai, karena ketika Kaisar Uchiha masuk penjara, maka tahta otomatis akan jatuh pada tanganmu, dan... Permaisuri akan menjadi istrimu?" jelas Obito, yang mengetahui salah satu hukum kekaisaran.

"...." Pangeran Itachi diam, dia tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan rencana miliknya.

"Wow, jadi ini bukan perebutan tahta, tapi perebutan permaisuri?" ucap Yahiko.

Bersambung.

Hayooo, Pangeran Itachi beneran menyerang Kaisar Uchiha.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top